PGK 72 Klarisa tengah bersandar di pundak Daffa dengan manja, sementara Daffa mengusap kepala istrinya lembut. Mereka sedang menikmati waktu liburan dengan bersantai berdua. “Kak, kamu pernah bilang bakal dukung apapun hobiku kan?” tanya Klarisa memulai percakapan. Daffa mengangguk. “Iya, Sayang.
Hal itu membuat Klarisa sangat senang dan semakin bersemangat untuk membuat konten selanjutnya. “Bagusnya buat video apalagi, ya? Gimana kalau saat Arsyla belajar. Metode belajar Aryla bisa dijadikan ilmu parenting buat orang lain kan?” saran Klarisa, menoleh pada Daffa meminta tanggapannya. Putri
PGK 73 Mandala terduduk memandangi pesantren dari atas mercusuar masjid, suara para santri yang mengaji terdengar samar-samar dari atas sana. Berkali-kali ia menghela napas panjang, seolah ada beban berat mengganjal di hatinya. Sengaja Mandala memilih merenung di sini, tak banyak orang yang tahu t
Hal itu membuat mereka sangat panik dalam mengejar para senior, belum lagi karakter senior-senior baru jadi yang beragam. Ada yang baik, ada yang jahil, ada pula yang sok senior. Tugas ini juga termasuk harus dijalani oleh Hanny. Lihat saja dia sekarang tengah menoleh kesana-kemari wajah bingung, t
PGK 74 “Maaf, kayaknya aku gak bisa terima deh,” tolak Klarisa usai membaca dokumen berisi kontrak yang diberikan Reno. Ada perasaan bersalah dalam hatinya saat menolak, tetapi Klarisa tak bisa menerima tawaran ini. “Kenapa? Apa karena perannya cuma karena pemain pendukung?” tanya Reno. Klarisa
PGK 75 Berkat series yang dimaininya, nama Klarisa semakin menjelit dengan cepat. Walaupun perannya sebagai peran pendukung, tetapi ada beberapa scene yang cukup ikonik dan membuat nama Klarisa semakin dikenal oleh publik. Baik Klarisa maupun Daffa sama-sama merasa senang dengan hal tersebut. Klar
PGK 76Keadaan menjadi semakin kacau dengan banyaknya foto-foto baru yang tersebar ke media sosial, seolah ada yang sengaja untuk menaikkan berita tersebut agar tak tenggelam. Rumor perselingkuhan Klarisa bukan hanya mempengaruhi karir dan series yang akan dia bintangi, tetapi juga mempengaruhi bis
Keningnya mengernyit, menyorot kecewa pada Daffa. Bagaimana bisa suaminya pulang tanpa menghampirinya lebih dulu seperti biasa? Dia malah tak tahu jika Daffa telah pulang. “Kemari, Risa. Duduk,” pinta Handri tegas dan sedikit dingin. Klarisa mengangguk patuh, berjalan dan mengambil duduk di sebela
“Kamu kalau senyum jangan manis-manis, Sa,” ucap Daffa.Kening Klarisa mengernyit bingung. “Kenapa? Kamu gak mau aku senyum? Aku harus cemberut terus gitu?” protes Klarisa.Daffa terkekeh. “Gak gitu, Sayang. Tapi kalau kamu senyum, kamu jadi tambah cantik. Aku takut kalau orang-orang bakal suka sama
PGK BAB 105[Hukuman Dijatuhkan! Keluarga Mengabulkan Permintaan Keringatan, Sovia yang Merupakan Pelaku Pembunuhan Berencana pada Klarisa Kini Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup!]Kira-kira itulah judul berita yang menjadi pembicaraan hangat di media sosial sekarang. Bujukan Klarisa malam itu berhasil m
“Di lihat dari kondisi Ibu Risa yang sudah sangat membaik, jadi saya memutuskan untuk memulangkan Ibu Risa hari ini juga,” ucap dokter yang disambut senyum bahagia oleh yang lain.“Alhamdulillah,” ucap Daffa dan Mandala bersamaan.Dokter menatap Daffa dan Klarisa bergantian. “Tapi perlu diingat ya,
PGK BAB 104Hari-hari semakin membaik bagi keluarga kecil Daffa, setiap hari Daffa selalu mengunjungi istrinya dan menemaninya dengan sangat sabar.“Sayang, ayo buka mulutnya dulu. Pesawat datang aakk,” canda Daffa seraya menyuapkan sesendok nasi dan lauk untuk istrinya.Dengan senyum malu-malu Klar
“Hadirin diharapkan tenang, putusan akan segera dibacakan,” ucap hakim sembari mengetuk palunya.Mendadak ruang sidang menjadi hening. Para wartawan telah menyiapkan kameranya untuk merekam. Sementara keluarga Klarisa yang menemaninya kini tengah khusyuk memanjatkan doa, berharap keinginan mereka di
BAB 103“Apa? Gak bisa gitu dong! Istri gue masih dirawat di rumah sakit, kalau kondisinya jadi drop lagi gimana?!”Daffa menggeram kesal, meremas telepon di genggamannya. Pagi ini Daffa benar-benar dibuat kesal dengan kabar yang dibawa oleh pengacarannya.Persidangan yang telah berlangsung sejak be
Setelah diizinkan dokter untuk mengonsumsi makanan langsung, Klarisa hanya bisa diberikan makanan dengan tekstur yang lembut seperti bubur. Otot rahangnya yang belum berfungsi benar membuat Klarisa akan kesulitan jika diberikan makanan berat.“I-ibu ... maaf ngerepotin,” ucap Klarisa terbata-bata.M
BAB 102Tubuh Daffa seketika membeku. Seperti ada bongkahan batu yang menghantam dadanya.“S-sayang? Arsyla... dia anak kita, masa kamu gak ingat?” ucap Daffa terbata-bata saking terkejutnya.Seketika Daffa berpikir keras, apa istrinya mengalami lupa ingatan atau amnesia seperti di film-film? Kenapa
BAB 101Sebulan sudah berlalu, tetapi masih belum ada tanda-tanda Klarisa akan sadar dari komanya. Bahkan untuk perkembangan kecil pun tubuh Klarisa tak menunjukkan reaksi apapun.Dokter dan tim medis telah melakukan berbagai cara, tetapi belum juga membuahkan hasil. Mereka hanya meminta kepasrahan