Permintaan Gila Kakakku 65 Klarisa mengikuti Sovia. Jam delapan pagi, Sovia meninggalkan rumah. Berhenti di salah satu rumah sakit paling elite. Klarisa meminta orang suruhannya untuk mengikuti dan merekam apa yang Sovia lakukan di dalam sana. Dari layar ponsel, terlihat Sovia memasuki salah satu
“Bisa. Apa yang tidak bisa. Yang penting jangan tinggal Cila lama-lama. Kasihan dari tadi dia nangis-nangis.” “Iya, Pi. Maaf.” Klarisa terus membujuk Arsyla sampai anak itu berhasil digendong. Kemudian berlalu ke kamar dan meredam tangisan Arsyla. “Ya, Sayang. Momy minta maaf.” Pengintaian Klari
Permintaan Gila Kakakku 66 Sovia kembali ke rumah pada malam hari dengan banyak belanjaan. Label pada paper bag menunjukkan store-store mahal. Setelah kunjungan ke yayasan yatim piatu, Sovia menghadiri satu acara bersama Handri lalu melanjutkan dengan berbelanja. Sovia dan Klarisa berpapasan di ru
PERMINTAAN GILA KAKAKKU 67 "Mami sudah punya firasat kalau kembalinya Klarisa ke keluarga ini akan membuat Mami terhempas. Tapi Mami tidak menyangka kalau Papi secepat ini tidak percaya sama mami." Wanita berambut pendek lurus itu berurai air mata diiringi isakan pelan. "Mami masih sangat tahu bag
"Mami sering beli barang branded, tapi kemudian dijual lagi tanpa sepengetahuan Papi. Dan uangnya mengalir pada nomor rekening berbeda-beda. Mami sudah melakukan itu dua kali sejak aku mengikutinya." Sovia terisak pelan. Semakin lama semakin keras isakannya. "Jelaskan, Mami. Papi tidak akan memper
PGK 68Klarisa keluar dari ruang rapat dengan langkah lunglai dan wajah sedikit kesal. Ia menghela napas panjang, rencananya telah gagal dan berujung ketahuan. Menyadari keresahan Klarisa membuat Daffa menoleh, ia mengusap pelan kepala Klarisa. “Udah, gak usah dipikirin,” ucap Daffa mencoba menenan
PGK 69 “Kira-kira keluarga Hanny bakal terima gue gak, ya, kali ini?” tanya Mandala. Jantungnya berdegup kencang seperti saat pertama kali akan melamar Hanny, tetapi bedanya kali ini dia menjadi lebih optimis berkat hadirnya Daffa yang menemani. Mandala mengeluarkan sekotak cincin berwarna merah
PGK 70 “Kasihan sekali Kakakmu, kebahagiaannya habis diambil oleh adik dan ibunya,” nyinyir Sovia. “Oh iya, memangnya masih ada ya perempuan yang mau dengan Kakakmu itu?” Sovia terkikik geli melihat perubahan ekspresi Klarisa. “Gimana ya ... zaman sekarang mana ada sih perempuan yang mau sama laki