Share

Part 25 dan 26

Penulis: Rita Febriyeni
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-20 11:29:54

part 25

"Caca, Mama tidak suka kalau kamu dekat-dekat dengan Wanita tadi," ucap Mila kepada Caca yang sedang duduk di sampingnya sambil menikmati es krim pemberian Lani.

"Tante Lani namanya, Mama," ucap Caca polos.

"Iya, si Lani itu!" Mila terlihat sangat kesal.

"Tapi Tante Lani sangat baik, Mama. Aku dibeliin es krim, kata Tante itu aku sangat cantik." Caca tersenyum senang mengingat saat dia mengobrol dengan Lani.

"Pokoknya Mama tidak suka kalau kamu dekat dengan wanita tadi!" Mila tidak bisa mengontrol emosinya saat Caca memuji kebaikan Lani.

Caca menangis mendengar teriakan Mila, es krim di tangannya tidak dimakan lagi, air matanya mengalir dengan isakan yang berusaha ditahannya.

"Maafkan Mama, Sayang. Mama tidak bermaksud untuk memarahi kamu, Mama cuma takut kalau kamu tidak sayang lagi sama Mama." Mila menghentikan mobilnya di tepi jalan dan langsung memeluk Caca dengan penuh penyesalan.

"Tapi Tante Lani benaran baik, Ma. Aku di tolongnya yang hampir tertabrak mobil, saat menung
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 27 dan 28

    part 27Caca merasa sangat senang di dekat Lani, Lani berhasil merebut hati gadis kecil itu, dan bahkan Caca memanggil Lani dengan sebutan Bunda, Bayu yang menyaksikan keakraban mereka, ikut senang dengan hati berbunga-bunga."Ayo, kita beli boneka," ucap Lani menggendong Caca keluar restoran."Asyiikkk aku digendong," ucap Caca kegirangan."Lan, Caca sudah besar kenapa digendong?" kata Bayu tidak enak kalau Lani kerepotan."Aku suka melakukannya, Mas," jawab Lani tetap menggendong Caca.Saat mereka ke luar restoran, Caca masih erat di gendongan Lani, mereka tertawa riang seperti Ibu dan anak. Beberapa orang yang lalu lalang menyaksikan mereka seperti keluarga bahagia."Ayo kita ke seberang jalan," ucap Lani."Caca, biar Papa yang gendong, kasihan Bunda Lani capek tuh," ucap Bayu, dan Caca langsung berpindah ke pundak Bayu, dan mereka menyebrang jalan karena toko jual boneka ada di seberang restoran."Aku mau yang ini, Bunda," ucap Caca menunjuk boneka Doraemon."Oh, jadi anak Bunda s

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 29 dan 30

    part 29Pov Ibu tiri Luna.Semalaman aku tidak tidur menunggu Rio sadarkan diri dari pingsan setelah mabuk, dalam keadaan setengah sadar dia terus menyebut nama wanita itu. Apa hebatnya Lani sehingga membuat putraku tidak bisa berkutik, cinta dan karir sukses putraku tidak membuatnya puas hingga mengakhiri hubungan setelah putraku mantap ingin berumah tangga dengannya."Uuhh Mimi." Rio terbangun dan menyadari aku duduk di kursi di samping tempat tidurnya."Kamu sudah bangun, ayo kamu mandi, Mimi tunggu di ruang makan," ucapku dan langsung melangkah ke pintu."Tunggu Mi."Aku membalikkan badan setelah Rio menghentikan langkahku."Ada apa Rio?" tanyaku berdiri menatapnya."Aku ... aku diputuskan Lani, Mi."Suara Rio terdengar bergetar seperti menahan sedih hatinya, kenapa putraku selemah ini, ini sangat menyakitkanku."Masih banyak wanita yang ingin menjadi istrimu, bahkan lebih cantik dan menarik, kamu tenang saja, Mimi akan carikan yang lebih dari Lani." Aku berusaha membuat putraku s

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 31 dan 32

    part 31Pov Bayu.Aku langsung ke luar kamar saat mendengar ada keributan, suara Mila sangat lantang dan bahkan mengganggu tidur siangku, dan yang lebih membuatku kesal, aku juga mendengar suara putriku menjerit kesakitan. Ternyata ini ulang Mila, tapi kenapa Lani ada di sini juga?“Lani, Caca, kalian tidak apa-apa?” Aku menarik tangan Lani dan Caca agar berdiri. Kulihat Caca dan Lani terlihat sangat teraniaya ulah dari Mila. Kapan Mila bisa berubah dengan sikap kampungannya, huh! Aku kesal melihat cara bicaranya berteriak-teriak dan terlihat memalukan.“Terimakasih Mas Bayu,” ucap Lani setelah berdiri dan wajahnya seperti menahan sakit.“Kamu tidak apa-apa Sayang?” tanya Lani menatap Caca dengan mimik wajah cemas.“Aku tidak apa-apa, Bunda Lani,” jawab Caca.“Mila! Yang kamu lakukan sudah sangat keterlaluan! Kamu juga menyakiti Caca.” Aku tidak bisa menahan amarahku karena Caca juga ikut terjatuh di lantai.“Oh, jadi kamu membela wanita iblis ini?! Aku ini istrimu Mas!” jawab Mila de

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 33

    part 33Sakit sekali tanganku diplintir Lani, aku tidak bisa bergerak atau melawannya, saat kulihat wajahnya, dia tersenyum jahat memandangku, tidak terlihat sifatnya ini di wajah ayunya. Uh! Sial!“Bagaimana Tante? Apakah kamu masih ingin mendorongku?” Lani bersuara sangat tenang meskipun tangannya masih memelintir tanganku.“Lepaskan aku!” teriakku bertambah muak melihat senyum jahat di bibirnya.“Jangan coba-coba mendorong atau menyentuhku lagi! Kalau tidak wajah tuamu itu aku hancurkan!”Ancaman Lani membuat nyaliku sedikit menciut. Aku berusaha melawan dan dia juga berusaha memelintir lebih keras.“Lepaskan aku.” Suaraku sedikit pelan.“Apa?” tanya Lani seperti pura-pura tidak mendengar.“Lepaskan aku!” Dengan kesal aku berteriak agar dilepaskan.“Oke.” Lani langsung melepas tanganku, tapi setelah melepas tanganku dia mendorong tubuhku hingga tersungkur ke lantai.“Aduh!” lututku sakit terbentur lantai.“Ops! sorry Tante, aku tidak sengaja,” kata Lani seperti tidak disengaja.“Ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 34 dan 35

    part 34Pov Mila"Dasar wanita iblis, berani-beraninya dia membawa Caca tanpa sepengetahuanku, makanya dia tersenyum setelah pergi dari rumahku, sial!” gumamku sambil memukul stir mobil melampiaskan kemarahanku. Kemana aku akan mencari Caca, apa yang harus aku lakukan untuk mengalahkan wanita itu, aku tidak mungkin tanya Tante Dona karena kami sedang tidak bertegur sapa.Aku terus berpikir dan berpikir, ke mana harus mencari Caca. Aku tidak mau wanita sialan itu mengambil Caca dariku, tidak akan aku biarkan! Sepertinya aku harus menelepon Mas Bayu, mudah-mudahan dia tahu di mana keberadaan Lani.“Halo Mas, Mas kamu tau di mana Caca?” Aku langsung bertanya karena tidak sabaran dengan jawabanya.“Tau,” jawab Mas Bayu di ponsel.“Jadi kamu tau di mana Caca dan tidak memberi tahuku?! Kamu anggap aku apa Mas?!” Aku sangat kesal dengan jawaban Mas Bayu.“Sudahlah Mila, kurangi ocehanmu itu, aku sedang sibuk.”“Mas! Mas Bayu, Mas Bayu!!”Brengsek! Dia mematikan ponselnya, aku belum tahu di

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 36 dan 37

    Part 36Mila meninggalkan rumah dengan rasa kesal setelah apa yang dialaminya ulah dari Lani. Dia menyetir mobil menuju rumah Dona dan berharap Dona bisa membantunya dalam melawan Lani.Sedangkan di rumah, Lani menyuapi Ibu Bayu dengan bubur buatannya, dia juga bercanda ria dengan Caca seperti Ibu dan anak. Mbok Siti yang melihat sifat Lani teringat sosok Luna."Ada apa Mbok?" tanya Lani mendapati Mbok Siti memperhatikannya sambil mencuci piring."Ti-tidak ada, Non," jawab Mbok Siti gugup dan langsung memalingkan wajah."Mbok, apakah Mila berlaku baik sama Ibu Mas Bayu?"Mbok Siti langsung menghentikan pekerjaannya, dia terdiam berfikir harus menjawab apa, ketakutan atas ancaman Mila masih terngiang."Kenapa Mbok diam?" tanya Lani karena Mbok Siti tidak menjawab."Ba-baik Non," jawab Mbok Siti gugup dan melanjutkan lagi mencuci piring.Lani meletakkan piring bubur yang sudah habis dimakan Ibu Bayu di atas meja. Dia melangkah mendekati Mbok Siti dan berdiri di sampingnya."Apa penyeba

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 38

    part 38Pov Mila.Berani-beraninya mereka duduk santai makan bersama disaat aku masih istri di rumah ini. Apakah ini karma bagiku apa yang pernah aku lakukan dulu kepada Luna? Ternyata seperti ini rasanya sakit yang dirasakan Luna dulu, saat aku hadir di kehidupan rumah tangganya dengan Bayu.“Tolong jangan ribut, aku sedang makan, Mila,” kata Mas Bayu dan tidak melanjutkan suapannya lagi.“Aku ini istrimu, bukan wanita gila ini!” Aku tidak bisa menahan emosiku melihat mimik muka Mas Bayu seperti tidak merasa bersalah terhadapku.Lani tetap duduk santai dengan senyum sinisnya menatapku. Dia seperti memenangkan sebuah pertandingan yang membuat dirinya merasa di atas. Aku sangat kesal sekali melihat mereka berdua seperti sepasang kekasih yang dimabuk cinta.Mas Bayu langsung bangkit berdiri menghampiriku, “Kamu kemana saja? Malam begini baru pulang.”“Aku ada urusan penting, tapi bukan berarti kamu mengizinkan perempuan ini tinggal dirumah kita!”“Urusan penting apa yang membuatmu lupa

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 39 dan 40

    part 39Ternyata ada gunanya juga aku menonton televisi setelah marah-marah. Apa yang aku lihat menjadi inspirasi dengan apa yang aku lakukan. Lani ... Lani, kamu akan lihat siapa Mila sekarang.“Ini kopinya Non.” Mbok Siti meletakkan secangkir kopi di meja depanku.“Iya,” jawabku terus melihat televisi, dan Mbok Siti berlalu menuju ke dapur.Tidak jauh dariku duduk, Ibu Mas Bayu menatapku, sepertinya dia juga mendengar siaran televisi yang aku nonton. Aku meliriknya sambil tersenyum jahat, dan saat itu juga dia melototi aku seperti mengerti jalan pikiranku.Aku bagkit dan melagkah mendekati Ibu Mas Bayu lagi. Kebungkukan badan dan berbisik di telinganya. “Kamu dengar siaran berita itu Ma? Itulah rencanaku.” Aku berlalu masuk ke kamarku meninggalkan Nenek lumpuh ini dengan ekspresi muka tegangnya.Amarahku belum juga hilang, apa yang aku rencanakan sekarang pasti akan membuat aku menjadi nyonya lagi di rumah ini. Aku bisa hidup tenang dengan Caca di sampingku.Kuambil handuk ingin man

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22

Bab terbaru

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part Tamat

    part 112Pov Bayu"Luna! Luna!" teriakku memanggilnya saat dibawa menuju ruangan operasi."Bunda, Bunda mm." Caca menangis melangkah di sampingku."Tolong tunggu di luar, Pak," ucap dokter sambil menutup pintu ruangan operasi.Aku terdiam menatapnya hilang di balik pintu. Rasanya aku menyesal, aku salah. Ya Tuhan tolong maafkan aku."Tenang Bayu, Luna pasti sembuh, dia pernah mengalami yang lebih parah dari ini, dia pasti kuat." Mis Riya menyentuh lenganku."Ini salahmu! Kamu seharusnya melundungi putriku, tapi apa? Demi putrimu yang gila itu, Caca hampir jadi korban, dan sekarang Luna, Luna pasti ...." Tak sanggup kuungkapkan. Membayangkannya saja hatiku pilu."Papa, ini salahku, Bunda ingin menolongku, Pa ...." Caca menangis, aku memeluknya. "Aku menyesal tidak dengarkan Bunda, aku menyesal, Pa." Dalam pelukkan pun Caca masih menangis."Sebaiknya selidiki kasus ini. Rumah sakit yang penjagaanya ketat, kenapa pasien bisa memiliki pisau, ini sangat aneh," ucap teman Rio. Kalau bukan k

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 111

    part 111Pov Mis RiyaAstaga, kenapa Mila bisa punya pisau. Ini rumah sakit dan ada penjagaan. Tidak mungkin ini kebetulan. Kulihat Mila juga mengamuk seakan takut Caca direbut, ini seperti ketakutan Bayu direbut Luna."Mama Mila ..., jangan lukai aku." Caca menangis ketakutan. Pisau sangat dekat di lehernya, melawan sedikit saja, dia pasti terluka, atau bahkan bisa mati. Mila tidak terkendali."Tenang lah Caca sayang, Mama Mila sayang Caca ..., Mama Mila tidak mau Caca direbut wanita itu." Mila memeluk Caca meskipun pisau tetap ditodongkan. Sesekali dia juga mengecup kepala Caca. Mungkinkah ini bentuk sayang tak wajar."Tolong lakukan sesuatu! Jangan sampai Caca terluka." Aku gemetar. Aku takut Caca terluka."Tunggu, Bu. Dokter yang biasa menangani sedang menuju ke sini," jawab seorang perawat."Kenapa lama sekali?""Sabar, Bu. Sebentar lagi juga datang."Sabar? Ini keadaan darurat. Caca bisa terluka, orang gila tak akan dihukum. Bayu, aku akan menghubunginya.Aku beranjak dari kama

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 110

    part 110"Aku akan masuk bersama Caca, aku harap kamu tidak keberatan menunggu di luar," ucap mis Riya menatapku di spion tengah depan setelah mobil di parkir.Aku membuang nafas besar dan berkata, "Boleh aku masuk melihat Mila?"Mis Riya memalingkan wajah ke belakang. Aku menyambutnya dengan menatap."Kamu, kamu tidak serius 'kan?" Mis Riya tampak ragu."Apakah aku sedang bercanda?" tanyaku balik."Bunda samaku aja menemui Mama Mila," timpa Caca terlihat senang dengan niatku."Kamu tahu pemicu Mila sakit? Tentunya melihatmu, Luna.""Lihat Caca, dia mirip denganku.""Sebaiknya tidak usah, lagian ini proses penyembuhan. Maafkan aku Lun, aku tidak bisa menuruti kemauanmu.""Ya sudah, aku akan menunggu di luar."Kami ke luar dari mobil. Sampai di depan rumah sakit, aku memilih duduk di ruang tunggu. Mis Riya dan Caca masuk ke dalam mengunjungi Mila.Aku bermain ponsel menunggu. Duduk sendiri, hari ini pengunjung rumah sakit tampak sepi. Entah kenapa teringat Rio. Dia melamarku tapi belum

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 108

    part 108 PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI "Bayu! Kamu harus ingat kalau sekarang kamu suami Mila, aku ingin kamu sepenuhnya membuat Mila sembuh!" Mis Riya berteriak hingga suara lelakinya keluar. Dia tidak suka saat Bayu masih mengharapkanku. Aku tidak peduli. Bagiku Caca yang terpenting. "Luna, sebelum terlanjur, mari kita menikah lagi," ajak Bayu, tangaku belum juga dilepas. "Lepaskan aku, Mas." "Tidak, aku tidak akan biarkan kamu bersamanya! Kamu harus ingat, Rio putra kandung Dona." "Bayu! Kamu lupa dengan kesepakatan kita?" Mendadak Bayu melepaskan tanganku setelah Mis Riya berucap. Dia menatap seperti enggan jauh dariku. "Kamu ingat saat mempermainkan hidupku dulu. Kamu membeliku agar bisa rujuk dengan Mila dan mendapatkan sepenuhnya warisan ibumu. Sekarang, sekarang kamu menjual dirimu sendiri. Dunia berputar, karma lambat laun akan terjadi." Bayu diam dan terus menatapku. Kupalingkan muka ke mis Riya, lalu aku berkata, "Mis Riya, mungkin kamu berhasil mempermainkan hidup

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 107

    part 107Pov Rio"Kamu kenapa, Rio?" tanya nenek terkejut melihat cangkir pecah di dekat kaki Rio."Oh, maaf, Nek, aku tidak sengaja," jawabku berusaha memungut kepingan cangkir."Tidak usah, Rio, biar nanti pembantu yang membersihkan, sekarang kita duduk di teras belakang aja, biar bisa memanjakan mata melihat taman," ucap Nenek."Luna, ayo," ajak nenek ke Luna."Iya Nek," jawab Luna lalu melangkah di hadapanku. Sekilas dia melempar senyum padaku. Hati ini berdetak tidak karuan."Kapan datang, Bro?" tanya Jovi merangkul pundakku. Kami melangkah ke teras belakang."Barusan, aku mau bicarakan masalah proyek pembangunan sepuluh ruko itu. Ini aku bawakan anggaran biayanya," jawabku sambil membuka file di ponsel."Udah, nanti aja, kita minum kopi dulu."Di teras belakang kami duduk sambil menikmati kopi hangat. Luna terlihat sangat akrab dengan nenek Jovi. Sepertinya nenek sangat menyukai Luna. Kelembutan tutur katanya dan caranya membawakan diri sangat mudah mendapatkan teman. Rasanya ak

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 106

    part 106Pov BayuAku sudah dibutakan cinta dan hasrat. Aku tidak terima jika Luna menjadi milik lelaki lain. Dia harus jadi milikku! Akulah lelaki yang pertama menikahinya serta yang pertama menyentuhnya."Kamu tidak pernah berubah, Mas," ucap Luna berlalu masuk ke kamar.Aku meratapi diriku. Baru kali ini aku merasakan cinta teramat dalam pada seorang wanita. Aku dipermainkan oleh hasil permainanku sendiri. Usahaku selama ini tidak bisa meluluhkan hatinya. Justru kesalahan dan pemaksaan yang kuhadirkan. Apakah ini yang dinamakan gila karena cinta? Bodohnya aku.Aku kembali duduk di sofa. Nafasku besar dan perasaanku tidak karuan. Luna menolakku, Luna menjauhiku, Luna tidak mencintaiku. Sakitnya ....***"Papa, Papa bangun."Terdengar suara Caca membangunkanku. Aku berusaha membuka mata. Kulihat Caca berdiri di sampingku."Apa, Sayang," jawabku menyeringit."Aku mau ke rumah sakit."Aku bangkit dan duduk. Ternyata aku tertidur di sofa. Kulihat Caca menyandang tas dan sudah siap-siap

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 105

    Part 105Pov RioHati ini berdetak kencang melihat mata itu menatapku. Rindu menggebu tapi aku terpaksa kutahan, aku belum punya nyali sebelum dia kuhalalkan. Sebentar lagi, ya, sebentar lagi aku akan melamarnya."Luna, kamu ...." Mas Bayu gugup karena tiba-tiba Luna muncul dari pintu. Tadinya dia bilang Luna di desa. Apakah ini akal-akalan Mas Bayu karena menyadari kami sekarang saingan. Lucu juga, aku bersaing dengan mantan suaminya."Ada apa, Rio?" tanya Luna kepadaku."Aku ... aku ingin bertemu untuk menanyakan kabar Ayah," jawabku mencari alasan."Untuk apa kamu menanyakan Ayah Luna? Ada urusan apa? Bukankah ibumu sudah mencampakkan Ayah Luna!" Mas Bayu terlihat sangat kesal.Aku melangkah mendekati Luna. Posisiku sekarang di depan Luna, sedangkan Mas Bayu di samping di antara kami."Mas Bayu, aku pernah hidup bersama Ayah, dan sampai sekarang hubungan kami baik-baik saja, apakah ini masalah bagimu, Mas?" Aku berusaha mencari kata-kata agar mas Bayu mati kutu. Aku tidak suka dia

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 104

    part 104Kenapa aku berjumpa lagi dengan lelaki norak ini. Aku tidak ingin berdebat ataupun meladaninya. Hatiku sedang kacau, aku merasa ini tidak adil. Bapak kandung anakku sangat tega melukai hatiku hanya demi uang agar bisnisnya lancar. Dan putriku juga menginkan wanita yang ingin membunuhku beberapa tahun yang silam. Aku merasa takdir tidak adil padaku. Apa salahku? Aku dipermainkan. Tidak adakah pertolongan yang ikhlas? Aku selalu di tekan karena hutang nyawa. Aku harus bertindak."Kamu sendirian?" tanya lelaki norak ini ikut duduk di bangku di dekatku.Aku diam tidak memperdulikannya. Lagian aku tidak tertarik untuk basa basi."Wanita galak, selain sombong kamu juga wanita yang tidak bisa menghargai orang."Aku memalingkan mata menatapnya. "Urus urusanmu, jangan ganggu aku." Aku bangkit melangkah dan ingin menjauh. Padahal aku sudah berpindah duduk, dia masih juga menggangguku."Ok ok, padahal aku hanya ingin berteman dengan wanita sombong sepertimu. Jarang-jarang loh, aku yang

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 102 dan 103

    part 102Pov Rio.Aku tidak menyangka melihat Luna di sini. Dia sendirian duduk seperti memikirkan sesuatu, kulihat Caca tidak bersamanya. Kapan dia balik ke kota ini? setahuku dia menetap di desa."Luna," ucapku tetap menatapnya."Hey, Bro! Kamu kenal dengan wanita sombong ini?" tanya Jovi kepadaku."Apa Jov? dia bernama Luna," jawabku, lalu melangkah mendekati Luna.Jantungku berdetak kencang. Mata itu menatapku hingga sulit bagiku menahan rasa di dada. Jujur, aku sangat merindukannya, tapi aku belum berani melamarnya karena aku masih mempersiapkan diri menata masa depanku. Semua semangat dan tujuanku juga untuknya, hanya untuk Luna."Hay Rio," sapa Luna lembut, lalu berdiri.Sebenarnya aku ingin memeluknya melampiaskan kerinduanku. Tapi aku takut dia menolak dan tidak menyukainya, dengan melihatnya saja itu sudah cukup."Hey, Bro! Kamu kenapa seperti terhipnotis dengan wanita sombong ini?" Jovi mendekat dan menepuk pundakku."Rio, siapa pria sombong ini? Tolong bilang padanya, jadi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status