Share

Part 14

Penulis: Rita Febriyeni
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-20 11:19:49

part 14

Aku mengunci pintu setelah Mila kupastikan meninggalkan rumahku, tadinya juga kasihan daerah terlarangnya digigit semut, tapi mau bagaimana lagi, aku juga kesal air minumku bekas air rendaman celana dalamnya.

Setiap hari di rumah sangat membosankan, aku melaju mobilku ke sebuah toko pakaian bayi, meskipun perutku belum kelihatan, aku tetap semangat menyambut kehadirannya di dunia ini.

Aku memarkir mobilku di depan toko, tidak begitu ramai, hanya beberapa orang lalu lalang, tapi ... mereka bersama suaminya belanja, tidak seperti aku.

"Luna."

Langkahku terhenti sebelum memasuki toko, kubalikkan badan melihat arah suara yang memanggilku.

"Mas Adi."

Ternyata mantanku, entah kenapa kami bertemu juga disini, dia menatapku yang membuat hatiku gelisah, masih sama seperti yang pernah dekat denganku selama delapan tahun.

"Kamu mau beli pakaian bayi?" Mas Adi mendekatiku.

"Iya Mas," jawabku singkat.

"Untuk siapa? Atau kamu sedang hamil, Lun?"

"Aku sedang hamil, aku masuk dulu." Aku melan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 15

    part 15"Cepat Mbok! Mana air bubuk cabenya!" Suara Mila semakin kencang memanggil Mbok Siti, tapi Mbok Siti tidak kunjung datang."Mila, apa yang ingin kamu lakukan?!" Ibu memegang pergelangan tangan Mila."Aku mau membalas wanita gila ini, Tante. Dia pernah mengguyurku dengan air bubuk cabe, panas dan perih!" Mila terlihat sangat emosi."Jangan Mila, jangan lakukan itu kepada Luna." Tiba-tiba Mas Bayu bersuara yang membuat Mila terpana."Kamu membelanya, Mas?" ucap Mila seakan tidak percaya."Bayu benar Mila. Luna sedang hamil." Ibu berusaha menghentikan aksi Mila."Kenapa kalau dia hamil? Aku tidak peduli!" Mila masih kukuh ingin menjahatiku."Kalau dia sakit, ibu Bayu akan mencarimu, ingat! kita butuh tanda tangannya agar harta ini bisa jadi milik kita."Ternyata mereka sudah merencanakan ini sejak lama, wanita iblis sialan, kenapa Ayahku bisa bertemu dengannya."Oke, oke, kali ini aku mengalah, tapi lain kali aku tidak akan tinggal diam." Mila menatapku dengan emosi tertahan."De

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 16 dan 17

    part 16Rasanya isi perutku ingin keluar mencium aroma yang keluar dari pantat Mila, meskipun sudah kututup hidung dengan jariku, tetap saja tercium, sangat bau sekali."Mbok, Mbok ...." Aku melangkah ke dapur mencari Mbok Siti."Ada apa Non?" Mbok Siti mendekat berjalan dari arah belakang."Mbok, tolong buang semua masakan yang kita masak tadi.""Loh, kenapa Non? Sayang masih banyak." Mbok Siti terlihat heran."Tadi masakannya aku campur obat pencuci perut.""Owalah ..., terus Non Mila dan Den Bayu.""Iya, mereka bolak balik ke toilet, Mila sudah aku usir, Mbok." Aku tersenyum senang."Tadinya Mbok khuwatir sekali, apalagi Non sedang hamil, hati-hati, Non.""Iya Mbok, aku melakukan semua juga demi kandunganku, siapa juga yang sudi Mila seatap denganku.""Non, kapan Den Bayunya di ruqiyah?"Ruqiyah? Bagaimana caranya agar Mas Bayu mau di ruqiyah, kalau aku yang memintanya, dia pasti tidak akan mau."Nanti aku cari cara dulu Mbok," jawabku.Aku melangkahkan kaki ingin duduk santai di r

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 18

    part 18Aku meninggalkan rumah Ayah, karena kami membawa mobil masing-masing jadi Mas Bayu mengiringiku dari belakang. Kok aku merasa aneh dengan sikap Mas Bayu, kenapa cepat sekali pengaruh pelet Mila hilang? dalam perjalanan hatiku terus bertanya-tanya.Sampai di rumah aku langsung ingin masuk ke kamar, tapi Mas Bayu memegang lengan tanganku menghentikan langkah."Ada apa?!" tanyaku ketus."Apa yang terjadi di rumah Ayahmu?"Aku mencoba melepaskan diri dari pegangan tangan Mas Bayu."Tanya sendiri ke Mila, bukankah kalian sangat dekat." Aku langsung masuk ke kamar."Aku tanya sama kamu, kenapa kamu sewot?!" Mas Bayu ikut ke kamar karena tidak mendapatkan jawaban dariku."Hubungan kita hanya diatas buku nikah, di agama kita sudah cerai, jadi apa yang aku lakukan bukan urusanmu!" Aku bersuara lantang, semua ini membuatku muak."Cukup Luna! cukup! Aku tidak bisa dengar ocehanmu itu, bagaimanapun juga kamu mengandung anakku."Sudah kuduga, dia baik padaku karena anakknya yang kukandung.

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 19 dan 20

    part 19Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Kandunganku semakin besar dan sebentar lagi aku akan melahirkan.Setelah aku tinggal di rumah ibu mertua, kehidupanku lebih tenang, tidak ada Mila ataupun ibu tiriku, aku lebih fokus dengan kandunganku. Ayah, walaupun terjadi salah paham atas hasutan ibu tiriku, aku selalu menyempatkan diri berkunjung dan meninggalkan uang, Alhamdulillah, Ayah sudah mulai bersikap baik lagi kepadaku."Kamu mau kemana, Luna?" Mas Bayu bertanya saat aku menenteng tas siap-siap ingin kerumah Ayah."Aku ingin ke rumah Ayah," jawabku singkat dan lanjut melangkah menuju pintu keluar."Tunggu Luna! Biar aku antar." Mas Bayu memegang tanganku, dan kami saling bertatapan.Entah kenapa hati ini merasa aneh, aku mulai menerima Mas Bayu, sikap dan perhatiannya membuat hatiku luluh, apakah karena tidak ada kehadiran Mila lagi ditengah-tengah kami?Mila, ternyata dia sudah menyerah, aku tidak pernah berjumpa dengannya lagi sejak tinggal disini, dan ibu tiriku juga b

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 21 dan 22

    part 21POV MilaEnam tahun berikutnya."Sayang, ayo bangun, bangun sayang Mimi."Aku membangunkan Caca bidadari kecilku, setiap pagi aku mengantarnya sekolah, rambut panjangnya kuikat dan sangat cantik, setiap hari dan setiap saat aku memperlakukannya seperti putri kandungku."Masih ngantuk, Mi." Caca sepertinya malas bangun."Ayo bangun sayang Mimi, kita harus ke sekolah," ucapku sambil menggendongnya ke kamar mandi."Caca kenapa Mil?" tanya Mas Bayu melihatku menggendong Caca."Masih ngantuk, Mas," jawabku.Setelah mandi dan memakai seragam TK, Caca kuantar ke sekolah. Sedangkan Mas Bayu juga sudah siap-siap ke kantor. Hidupku terasa indah, apa yang aku inginkan sudah didapatkan. Tante Dona benar, aku harus melakukan apapun idenya demi tercapainya yang aku inginkan."Mi, nanti pulang sekolah kita beli es krim, ya?" ucap Caca saat kami diatas mobil menuju ke sekolahnya."Iya sayang," jawabku dan mengecup kepalanya.Melihat mata Caca. Aku teringat Luna, mata mereka sangat mirip, aku

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 23 dan 24

    part 23Pov Ibu tiri Luna (Tante Dona)Putraku punya selera yang bagus, gadis ini sangat cantik dan terlihat berkelas, dari penampilannya pasti anak orang kaya."Oh, Lani. Nama yang bagus," ucapku menanggapi wanita yang dikenalkan Rio padaku."Mi, gimana?" Rio terlihat senang. Matanya memperlihatkan betapa dia sangat mencintai wanita bernama Lani ini."Ayo, kita duduk dulu." Aku mengajak Lani duduk di ruang tamu, sementara itu pembantuku sudah meletakkan minum di atas meja."Ayo diminum Lani," ucapku, dan minum dalam cangkir di atas meja diambilnya dan meneguk sedikit.Lani menatapku dengan senyum cantik, sementara itu putraku menatapnya seakan tidak ingin melepaskan Lani, selama ini aku tidak pernah melihat putraku mengenalkan wanita kepadaku, dia sibuk kuliah dan menggapai cita-citanya."Kamu tinggal dimana, Lani?" tanyaku seperti pertanyaan umumnya orang baru berkenalan."Di komplek Melati jalan Sutomo, Tante," jawab Lani lembut.Setahuku itu termasuk komplek elite, tidak salah lag

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 25 dan 26

    part 25"Caca, Mama tidak suka kalau kamu dekat-dekat dengan Wanita tadi," ucap Mila kepada Caca yang sedang duduk di sampingnya sambil menikmati es krim pemberian Lani."Tante Lani namanya, Mama," ucap Caca polos."Iya, si Lani itu!" Mila terlihat sangat kesal."Tapi Tante Lani sangat baik, Mama. Aku dibeliin es krim, kata Tante itu aku sangat cantik." Caca tersenyum senang mengingat saat dia mengobrol dengan Lani."Pokoknya Mama tidak suka kalau kamu dekat dengan wanita tadi!" Mila tidak bisa mengontrol emosinya saat Caca memuji kebaikan Lani.Caca menangis mendengar teriakan Mila, es krim di tangannya tidak dimakan lagi, air matanya mengalir dengan isakan yang berusaha ditahannya."Maafkan Mama, Sayang. Mama tidak bermaksud untuk memarahi kamu, Mama cuma takut kalau kamu tidak sayang lagi sama Mama." Mila menghentikan mobilnya di tepi jalan dan langsung memeluk Caca dengan penuh penyesalan."Tapi Tante Lani benaran baik, Ma. Aku di tolongnya yang hampir tertabrak mobil, saat menung

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 27 dan 28

    part 27Caca merasa sangat senang di dekat Lani, Lani berhasil merebut hati gadis kecil itu, dan bahkan Caca memanggil Lani dengan sebutan Bunda, Bayu yang menyaksikan keakraban mereka, ikut senang dengan hati berbunga-bunga."Ayo, kita beli boneka," ucap Lani menggendong Caca keluar restoran."Asyiikkk aku digendong," ucap Caca kegirangan."Lan, Caca sudah besar kenapa digendong?" kata Bayu tidak enak kalau Lani kerepotan."Aku suka melakukannya, Mas," jawab Lani tetap menggendong Caca.Saat mereka ke luar restoran, Caca masih erat di gendongan Lani, mereka tertawa riang seperti Ibu dan anak. Beberapa orang yang lalu lalang menyaksikan mereka seperti keluarga bahagia."Ayo kita ke seberang jalan," ucap Lani."Caca, biar Papa yang gendong, kasihan Bunda Lani capek tuh," ucap Bayu, dan Caca langsung berpindah ke pundak Bayu, dan mereka menyebrang jalan karena toko jual boneka ada di seberang restoran."Aku mau yang ini, Bunda," ucap Caca menunjuk boneka Doraemon."Oh, jadi anak Bunda s

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20

Bab terbaru

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part Tamat

    part 112Pov Bayu"Luna! Luna!" teriakku memanggilnya saat dibawa menuju ruangan operasi."Bunda, Bunda mm." Caca menangis melangkah di sampingku."Tolong tunggu di luar, Pak," ucap dokter sambil menutup pintu ruangan operasi.Aku terdiam menatapnya hilang di balik pintu. Rasanya aku menyesal, aku salah. Ya Tuhan tolong maafkan aku."Tenang Bayu, Luna pasti sembuh, dia pernah mengalami yang lebih parah dari ini, dia pasti kuat." Mis Riya menyentuh lenganku."Ini salahmu! Kamu seharusnya melundungi putriku, tapi apa? Demi putrimu yang gila itu, Caca hampir jadi korban, dan sekarang Luna, Luna pasti ...." Tak sanggup kuungkapkan. Membayangkannya saja hatiku pilu."Papa, ini salahku, Bunda ingin menolongku, Pa ...." Caca menangis, aku memeluknya. "Aku menyesal tidak dengarkan Bunda, aku menyesal, Pa." Dalam pelukkan pun Caca masih menangis."Sebaiknya selidiki kasus ini. Rumah sakit yang penjagaanya ketat, kenapa pasien bisa memiliki pisau, ini sangat aneh," ucap teman Rio. Kalau bukan k

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 111

    part 111Pov Mis RiyaAstaga, kenapa Mila bisa punya pisau. Ini rumah sakit dan ada penjagaan. Tidak mungkin ini kebetulan. Kulihat Mila juga mengamuk seakan takut Caca direbut, ini seperti ketakutan Bayu direbut Luna."Mama Mila ..., jangan lukai aku." Caca menangis ketakutan. Pisau sangat dekat di lehernya, melawan sedikit saja, dia pasti terluka, atau bahkan bisa mati. Mila tidak terkendali."Tenang lah Caca sayang, Mama Mila sayang Caca ..., Mama Mila tidak mau Caca direbut wanita itu." Mila memeluk Caca meskipun pisau tetap ditodongkan. Sesekali dia juga mengecup kepala Caca. Mungkinkah ini bentuk sayang tak wajar."Tolong lakukan sesuatu! Jangan sampai Caca terluka." Aku gemetar. Aku takut Caca terluka."Tunggu, Bu. Dokter yang biasa menangani sedang menuju ke sini," jawab seorang perawat."Kenapa lama sekali?""Sabar, Bu. Sebentar lagi juga datang."Sabar? Ini keadaan darurat. Caca bisa terluka, orang gila tak akan dihukum. Bayu, aku akan menghubunginya.Aku beranjak dari kama

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 110

    part 110"Aku akan masuk bersama Caca, aku harap kamu tidak keberatan menunggu di luar," ucap mis Riya menatapku di spion tengah depan setelah mobil di parkir.Aku membuang nafas besar dan berkata, "Boleh aku masuk melihat Mila?"Mis Riya memalingkan wajah ke belakang. Aku menyambutnya dengan menatap."Kamu, kamu tidak serius 'kan?" Mis Riya tampak ragu."Apakah aku sedang bercanda?" tanyaku balik."Bunda samaku aja menemui Mama Mila," timpa Caca terlihat senang dengan niatku."Kamu tahu pemicu Mila sakit? Tentunya melihatmu, Luna.""Lihat Caca, dia mirip denganku.""Sebaiknya tidak usah, lagian ini proses penyembuhan. Maafkan aku Lun, aku tidak bisa menuruti kemauanmu.""Ya sudah, aku akan menunggu di luar."Kami ke luar dari mobil. Sampai di depan rumah sakit, aku memilih duduk di ruang tunggu. Mis Riya dan Caca masuk ke dalam mengunjungi Mila.Aku bermain ponsel menunggu. Duduk sendiri, hari ini pengunjung rumah sakit tampak sepi. Entah kenapa teringat Rio. Dia melamarku tapi belum

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 108

    part 108 PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI "Bayu! Kamu harus ingat kalau sekarang kamu suami Mila, aku ingin kamu sepenuhnya membuat Mila sembuh!" Mis Riya berteriak hingga suara lelakinya keluar. Dia tidak suka saat Bayu masih mengharapkanku. Aku tidak peduli. Bagiku Caca yang terpenting. "Luna, sebelum terlanjur, mari kita menikah lagi," ajak Bayu, tangaku belum juga dilepas. "Lepaskan aku, Mas." "Tidak, aku tidak akan biarkan kamu bersamanya! Kamu harus ingat, Rio putra kandung Dona." "Bayu! Kamu lupa dengan kesepakatan kita?" Mendadak Bayu melepaskan tanganku setelah Mis Riya berucap. Dia menatap seperti enggan jauh dariku. "Kamu ingat saat mempermainkan hidupku dulu. Kamu membeliku agar bisa rujuk dengan Mila dan mendapatkan sepenuhnya warisan ibumu. Sekarang, sekarang kamu menjual dirimu sendiri. Dunia berputar, karma lambat laun akan terjadi." Bayu diam dan terus menatapku. Kupalingkan muka ke mis Riya, lalu aku berkata, "Mis Riya, mungkin kamu berhasil mempermainkan hidup

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 107

    part 107Pov Rio"Kamu kenapa, Rio?" tanya nenek terkejut melihat cangkir pecah di dekat kaki Rio."Oh, maaf, Nek, aku tidak sengaja," jawabku berusaha memungut kepingan cangkir."Tidak usah, Rio, biar nanti pembantu yang membersihkan, sekarang kita duduk di teras belakang aja, biar bisa memanjakan mata melihat taman," ucap Nenek."Luna, ayo," ajak nenek ke Luna."Iya Nek," jawab Luna lalu melangkah di hadapanku. Sekilas dia melempar senyum padaku. Hati ini berdetak tidak karuan."Kapan datang, Bro?" tanya Jovi merangkul pundakku. Kami melangkah ke teras belakang."Barusan, aku mau bicarakan masalah proyek pembangunan sepuluh ruko itu. Ini aku bawakan anggaran biayanya," jawabku sambil membuka file di ponsel."Udah, nanti aja, kita minum kopi dulu."Di teras belakang kami duduk sambil menikmati kopi hangat. Luna terlihat sangat akrab dengan nenek Jovi. Sepertinya nenek sangat menyukai Luna. Kelembutan tutur katanya dan caranya membawakan diri sangat mudah mendapatkan teman. Rasanya ak

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 106

    part 106Pov BayuAku sudah dibutakan cinta dan hasrat. Aku tidak terima jika Luna menjadi milik lelaki lain. Dia harus jadi milikku! Akulah lelaki yang pertama menikahinya serta yang pertama menyentuhnya."Kamu tidak pernah berubah, Mas," ucap Luna berlalu masuk ke kamar.Aku meratapi diriku. Baru kali ini aku merasakan cinta teramat dalam pada seorang wanita. Aku dipermainkan oleh hasil permainanku sendiri. Usahaku selama ini tidak bisa meluluhkan hatinya. Justru kesalahan dan pemaksaan yang kuhadirkan. Apakah ini yang dinamakan gila karena cinta? Bodohnya aku.Aku kembali duduk di sofa. Nafasku besar dan perasaanku tidak karuan. Luna menolakku, Luna menjauhiku, Luna tidak mencintaiku. Sakitnya ....***"Papa, Papa bangun."Terdengar suara Caca membangunkanku. Aku berusaha membuka mata. Kulihat Caca berdiri di sampingku."Apa, Sayang," jawabku menyeringit."Aku mau ke rumah sakit."Aku bangkit dan duduk. Ternyata aku tertidur di sofa. Kulihat Caca menyandang tas dan sudah siap-siap

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 105

    Part 105Pov RioHati ini berdetak kencang melihat mata itu menatapku. Rindu menggebu tapi aku terpaksa kutahan, aku belum punya nyali sebelum dia kuhalalkan. Sebentar lagi, ya, sebentar lagi aku akan melamarnya."Luna, kamu ...." Mas Bayu gugup karena tiba-tiba Luna muncul dari pintu. Tadinya dia bilang Luna di desa. Apakah ini akal-akalan Mas Bayu karena menyadari kami sekarang saingan. Lucu juga, aku bersaing dengan mantan suaminya."Ada apa, Rio?" tanya Luna kepadaku."Aku ... aku ingin bertemu untuk menanyakan kabar Ayah," jawabku mencari alasan."Untuk apa kamu menanyakan Ayah Luna? Ada urusan apa? Bukankah ibumu sudah mencampakkan Ayah Luna!" Mas Bayu terlihat sangat kesal.Aku melangkah mendekati Luna. Posisiku sekarang di depan Luna, sedangkan Mas Bayu di samping di antara kami."Mas Bayu, aku pernah hidup bersama Ayah, dan sampai sekarang hubungan kami baik-baik saja, apakah ini masalah bagimu, Mas?" Aku berusaha mencari kata-kata agar mas Bayu mati kutu. Aku tidak suka dia

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 104

    part 104Kenapa aku berjumpa lagi dengan lelaki norak ini. Aku tidak ingin berdebat ataupun meladaninya. Hatiku sedang kacau, aku merasa ini tidak adil. Bapak kandung anakku sangat tega melukai hatiku hanya demi uang agar bisnisnya lancar. Dan putriku juga menginkan wanita yang ingin membunuhku beberapa tahun yang silam. Aku merasa takdir tidak adil padaku. Apa salahku? Aku dipermainkan. Tidak adakah pertolongan yang ikhlas? Aku selalu di tekan karena hutang nyawa. Aku harus bertindak."Kamu sendirian?" tanya lelaki norak ini ikut duduk di bangku di dekatku.Aku diam tidak memperdulikannya. Lagian aku tidak tertarik untuk basa basi."Wanita galak, selain sombong kamu juga wanita yang tidak bisa menghargai orang."Aku memalingkan mata menatapnya. "Urus urusanmu, jangan ganggu aku." Aku bangkit melangkah dan ingin menjauh. Padahal aku sudah berpindah duduk, dia masih juga menggangguku."Ok ok, padahal aku hanya ingin berteman dengan wanita sombong sepertimu. Jarang-jarang loh, aku yang

  • PERMAINAN SUAMI DAN IBU TIRI   Part 102 dan 103

    part 102Pov Rio.Aku tidak menyangka melihat Luna di sini. Dia sendirian duduk seperti memikirkan sesuatu, kulihat Caca tidak bersamanya. Kapan dia balik ke kota ini? setahuku dia menetap di desa."Luna," ucapku tetap menatapnya."Hey, Bro! Kamu kenal dengan wanita sombong ini?" tanya Jovi kepadaku."Apa Jov? dia bernama Luna," jawabku, lalu melangkah mendekati Luna.Jantungku berdetak kencang. Mata itu menatapku hingga sulit bagiku menahan rasa di dada. Jujur, aku sangat merindukannya, tapi aku belum berani melamarnya karena aku masih mempersiapkan diri menata masa depanku. Semua semangat dan tujuanku juga untuknya, hanya untuk Luna."Hay Rio," sapa Luna lembut, lalu berdiri.Sebenarnya aku ingin memeluknya melampiaskan kerinduanku. Tapi aku takut dia menolak dan tidak menyukainya, dengan melihatnya saja itu sudah cukup."Hey, Bro! Kamu kenapa seperti terhipnotis dengan wanita sombong ini?" Jovi mendekat dan menepuk pundakku."Rio, siapa pria sombong ini? Tolong bilang padanya, jadi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status