Share

Bab 332

Author: Evelyn
“Kamu bisa membicarakan pada kami soal apa pun itu yang membebanimu. Kami akan mendengarkannya,” imbuh Theo dengan senyuman kecil di wajahnya.

Aku mengambil nafas dalam-dalam lalu membuka suara. “Ini soal Rowan.”

Nora tengah berbicara kecil pada Liliana sebelum menatap ke arahku. “Ah, Ibu sudah menebaknya.”

“Kalau menurut Ayah dan Ibu, dia bagaimana? Dia sudah menyakitiku, tapi aku juga menyadari beberapa perubahannya. Masalahnya adalah, aku tidak tahu apakah aku harus memaafkannya dan tetap melanjutkan hidupku atau tidak. Kami sudah membicarakan ini, dan dia angkat bicara soal suatu hal. Hal yang aku tidak yakin harus kuterima atau tidak.” Aku tidak tahu lagi apakah perkataanku terdengar masuk akal atau tidak, tapi aku segera menumpahkannya persis dengan apa yang ada di pikiranku.

Mereka menatap satu sama lain sebelum menatapku kembali. Theo-lah yang berbicara terlebih dahulu.

“Ayah tidak menyukai Rowan. Ayah harus jujur soal ini, tidak setelah mengetahui segala perlakuannya padamu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
carlotta
kau harus menikahi malaikat jika rumah tanggamu ingin slalu harmonis dan romantis tanpa ada pertengkaran tanpa ada luka yg membekas kau tak perlu jd wanita normal yg historis yg mengungkit ungkit suatu kejadian bertahun2 yg lalu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 333

    Aku menetap di rumah orang tuaku sedikit lebih lama. Liliana terlihat menikmati seluruh perhatian yang diberikan padanya dari Kakek dan neneknya. Meskipun dia masih bayi, dia menyukai perhatian, apalagi jika orang yang memberinya perhatian menciumi perutnya. Aku menatap Liliana, dan kuharap hidupku semudah dirinya. Apakah hanya aku yang pernah berharap menjadi anak kecil? Mereka tidak harus mengkhawatirkan apa-apa di dunia ini kecuali makanan dan popok yang kotor. Kepolosan mereka seolah menjadi obat bagi jiwa yang bermasalah dan terluka. Seiring mereka bertumbuh, saat itulah kehidupan yang sebenarnya terjadi, dan jiwa mereka mengalami keretakan. Kalau aku bisa menyelamatkan kedua anakku dari cinta yang penuh derita ini, akan kulakukan, tapi aku tahu pasti kalau tidak bisa kulakukan sebab takdir mereka sudah dituliskan oleh semesta, entah itu penuh dengan kebahagiaan, sakit hati, atau campuran dari keduanya. Aku terus menyaksikan orang tuaku yang bermain dengan putriku di atas rerum

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 334

    “Ceritakan!” seru Ruby sambil hampir terlonjak dari bangkunya. “Tumpahkan saja ceritanya, Calista. Jangan gantung kami.”Aku sebelumnya tidak tertarik, tapi hal ini membuatku tertarik. Aku tidak mengira Calista akan benar-benar melakukannya, tapi sepertinya aku salah. Bahkan ketika dia mengatakan dia akan menganggapnya sebagai bentuk perlawanan terhadap ayahnya, aku tidak menganggapnya serius. “Yah, dia menemuiku lagi. Aku membiarkannya masuk lalu dia benar-benar membuatku merasakan kenikmatan yang luar biasa,” ujar Calista sambil tersenyum miring. Jelas sekali dia masih melayang di langit ke sembilan. “Yang benar saja? Kamu hanya memberi tahukan kami ini saja?” Ruby terlihat tersinggung oleh ini. “Aku mau detailnya lebih lanjut. Seperti seberapa besar dia, posisi yang dia gunakan, berapa lama dia bertahan, dan berapa kali kamu klimaks?”Aku tertawa kecil mendengarnya. Ruby terlihat seakan dia akan mati kalau dia tidak mendapat jawaban akan pertanyaannya. Dia terlihat begitu penasara

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 335

    RowanSial, aku benci ini! Aku benci ketegangan dan kecanggungan antara aku dan Ava. Aku benci bahwa setiap kali kami berjumpa, dia menatapku seolah dia tidak tahu harus apa denganku. Sudah beberapa hari berjalan sejak pagi itu. Kupikir segalanya akan baik-baik saja di antara kami setelah aku menjelaskan segalanya, tapi aku benar-benar salah. Setelah kukatakan segalanya padanya, yang terjadi malah sebaliknya sejak itu. Aku kembali ke rumah dan segalanya tidak sama lagi. Jangan salah, amarahnya belum meledak-ledak, atau yang lainnya, tapi pada titik ini, aku lebih memilih dia hanya bersikap dingin padaku. Ketakutanku akan kehilangan dirinya semakin menguat setiap harinya. Aku tidak bisa berhenti bertanya-tanya akan apa yang akan terjadi kalau dia sudah mengingat semuanya dan mengetahui bahwa kami sudah bercerai, bahwa aku sudah menipunya. Ketakutanku sekarang seolah mencekik jantungku. Aku tidak mau kehilangan dirinya, dan aku takut itulah yang akan terjadi kalau tabir kebenaran suda

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 336

    AvaAku sudah benar-benar lelah. Jangan salah, aku menyayangi Noah, tapi aku tidak sabar agar pestanya cepat selesai agar aku bisa istirahat. Beberapa hari belakangan ini aku sibuk menyiapkan pestanya. Persiapan pesta ini cukup menyita perhatianku, walau tidak terlalu banyak. Aku masih merasa gundah akan apa yang harus kulakukan. Setiap kali kulihat Rowan, aku tidak bisa menepis pemikiran akan apakah aku harus memberinya kesempatan atau tidak. Aku mencintainya, tapi aku tidak yakin apakah aku akan sepenuhnya sembuh dari masa lalu dan melupakan segala yang telah dilakukannya padaku. Aku menepis pemikiranku, lalu aku mengirimi Kate pesan dan mengatakan padanya bahwa dia boleh membawa Emma. Travis sudah jelas datang, begitu juga dengan orang tua Rowan dan Kate. Mereka selalu menghadiri seluruh pesta ulang tahun Noah. Jahat sekali kalau mereka tidak diundang karena masalahku pada mereka. Lagipula, Noah ingin agar mereka ada di sini. Kate langsung membalas dan berkata mereka akan datang

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 337

    Ibu tidak memberi mereka kesempatan untuk menjawab. Ibu segera dengan lembut mengambil Liliana dari gendongan Rowan, meraih tanganku dan menarikku menjauh dari Ayah dan Rowan yang terlihat canggung berdiri berdekatan. Kami berdua terdiam saat kami bergegas ke atas, di mana kamarnya Liliana terletak. Saat kami sudah sampai, Ibu dengan lembut menaruh Liliana di ranjangnya. Setelah itu, Ibu meraih tanganku dan mengarahkanku duduk di dekat jendela. “Jadi, beri tahu Ibu. Sudahkah kamu memutuskan soal masalahmu dengan Rowan?” tanyanya sambil memegangi tanganku. Aku menatap wajahnya dan menggelengkan kepalaku. “Belum. Aku masih belum yakin.”“Ibu sudah memikirkannya dan Ibu pikir kamu harus dikonseling. Ruby berkata pada Ibu bahwa kamu pernah dikonseling, tapi berhenti entah karena apa. Ibu pikir kamu harus melanjutkannya,” ujarnya. “Kamu sudah melalui banyak hal dan tentu saja akan sulit melupakannya. Kamu perlu bantuan dari seseorang untuk mengarahkanmu untuk sembuh.”Baru saja aku mau m

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 338

    Aku terus melihat Emma dengan terkejut. Saat Ibu berkata bahwa dia sedang depresi, aku tidak membayangkan akan seburuk ini keadaannya. Dia sama sekali tidak terlihat seperti dirinya yang dulu. Dia memang mencoba untuk berdandan, atau mungkin Ibu memaksanya untuk berdandan, dan meskipun jins hitam, atasan bergaya halter dengan warna biru tua, dan wedge yang dikenakannya terlihat cantik, mereka sama sekali tidak terlihat menunjang penampilannya. Wajahnya pucat. Rambutnya yang semula berkilau terlihat berminyak dan tipis. Tulang pipinya terlihat, menandakan dia tambah kurus, dan dia memang terlihat sudah kehilangan banyak berat badan. “Astaga,” bisik Ibu di sebelahku. Kami mencoba berjalan maju, aku tidak terlalu yakin akan apa yang harus dilakukan. Aku tidak tahu apakah aku harus menyambut mereka atau menghindari mereka. Ibu yang berinisiatif dan mendahuluiku untuk bergegas ke mereka. Mereka berbalik dan melihat ke kami. “Selamat datang,” gumamku dengan merasa benar-benar canggung.

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 339

    Saat kami selesai menyambut semuanya, aku merasa lelah jasmani dan rohani. Liliana juga terbangun saat itu dan menangis keras. “Pergilah dahulu, biar aku yang menggendongnya,” ucap Rowan sambil mendorongku kecil ke arah taman belakang. Aku menganggukkan kepalaku dan menuju ke sana di mana pesta dipenuhi oleh orang-orang. Noah sudah meninggalkan kami saat beberapa temannya sudah sampai. Para orang dewasa sedang duduk dan makan dan anak-anak berlarian ke sana dan kemari. Aku melihat Ruby dan Calista dan segera bergegas ke arah mereka. “Mana Travis dan Gabriel?” tanyaku pada mereka. Ruby menunjuk pada arah yang berlawanan. “Di sebelah sana.”Mereka sedang berbicara dengan beberapa pria yang tidak kukenali. Kalau perkiraanku benar, kedua orang itu sedang sibuk membuat perjanjian bisnis atau semacamnya. “Ngomong-ngomong, Reaper mengirimkan hadiah,” ujar Calista yang membuat baik aku dan Ruby terkejut. “Dia berkata dia minta maaf tidak bisa hadir karena situasi tertentu. Tapi kalau seg

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 340

    Aku mencoba untuk mengalihkan pandanganku darinya, tapi sulit. Rasa deritanya bisa kurasakan dan akulah satu-satunya yang menyadarinya. Dia ada di pojokan sendirian. Ibu sibuk bersosialisasi, begitu juga dengan Travis. Postur tubuh serta penampilannya sama sekali tidak seperti manusia biasa. Dia terlihat seakan dia bisa saja menghilang setiap saat, tapi yang menggangguku adalah amarah yang membara di balik matanya. Aku mengerti rasa sakitnya, lagipula, bukankah aku sudah mengalami hal yang sama berulang kali?Sekarang aku mengerti dari mana rasa sakitnya datang. Aku sangat mengerti itu menyebabkan dirinya depresi dan sedih. Dia merasa seperti itu karena Guntur, anaknya. “Apa yang kamu lihat, Ava?” tanya Ruby dari kejauhan. Tentu saja aku seolah seperti terhipnotis. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya. Pandanganku terpaku padanya. Calvin menghampiriku dan mengguncangku, dan dengan terpaksa aku menatapnya. Dia menatapku dengan penuh tanda tanya. Aku tidak mengerti, tapi en

Latest chapter

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 528

    Seluruh kekuatanku hilang, dan aku terhuyung mendengar kata-katanya, seolah tidak mampu sepenuhnya memahami apa yang dia katakan atau makna di balik kata-katanya.Terdengar suara terkejut memenuhi ruangan saat semua orang menatap dokter seolah-olah dia adalah sebuah anomali di semesta ini.“Apakah dia sudah sadar? Bisakah kami melihatnya?” tanya Ava.“Dia belum sadar. Dia ada di ICU, dan hanya anggota keluarga inti yang diizinkan melihatnya,” jawab dokter itu. “Aku akan mengatur itu dalam beberapa saat ... Permisi, aku harus memeriksanya.”Kami hanya bisa memandang punggungnya saat dia berjalan pergi. Ini adalah pukulan yang sangat berat begitu mendengar bahwa Emma mungkin tidak akan pernah bisa berjalan lagi.Aku duduk kembali, tidak mampu berdiri lebih lama lagi karena lututku terasa lemas.Aku tidak mengerti. Dia sedang dalam proses pemulihan. Dia baik-baik saja. Dia sedang memperbaiki hidupnya dan membangun semuanya kembali. Kenapa ini harus terjadi padanya?“Kapan dia akan sadar?”

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 527

    Aku menegakkan badanku, dan mencoba untuk memberi diriku sebuah keberanian palsu. Aku mencoba untuk mengutarakan perkataan untuk memberi tahunya bahwa aku baik-baik saja, tapi lidahku terasa kelu dan tidak ada kata yang bisa keluar dari bibirku. Dia dengan lembut menepuk pundakku. “Aku mengerti. Silakan duduk saja. Sepertinya putramu membutuhkan bahu untuk bersandar sekarang. Kalian bisa menguatkan satu sama lain.”Aku melakukan satu-satunya yang kubisa. Kuanggukkan kepalaku sebelum pergi. Aku mendekat ke Guntur dan duduk di sebelahnya sebelum menariknya di pangkuanku. Kami memeluk dan menguatkan satu sama lain. Aku tidak tahu sudah berapa lama waktu berjalan sampai aku merasa seseorang mengguncangku. Aku terfokus pada orang itu, rupanya Ava yang menatapku. Alisnya turun, berikut dengan bibirnya dengan kedua pandangannya yang dipenuhi oleh kekhawatiran. “Kami sudah di sini,” gumamnya lembut sebelum duduk di sebelahku. “Apakah dia masih dioperasi?”“Iya,” ujarku dengan suara serak da

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 526

    Dingin mulai membasuh tubuhku bersamaan dengan nafasku yang menderu. Aku tidak bisa bernafas saat rasa sakit di dadaku mulai meningkat. Aku membawa Guntur lebih dekat padaku, dan berpelukan padanya seolah dialah yang bisa menahanku di dunia ini. Ini tidak bisa terjadi. Tidak bisa terjadi. Dia harus sehat-sehat saja. Aku terus mengulang perkataan itu layaknya sebuah mantra, sebab itulah yang menahanku untuk menjadi gila. Keajaiban harus segera terjadi. Dia tidak bisa pergi sekarang. Tidak ketika Guntur baru saja memutuskan untuk memberikannya kesempatan untuk menerimanya kembali dalam hidupnya. Aku tahu anakku, dan kematian Emma akan membuatnya hancur. Dia hanya berharap untuk memiliki seoranng Ibu. Untuk Emma menjadi ibunya dan menerimanya. Kejam sekali rasanya saat dia akhirnya mendapat kesempatan itu bersamaan dengan dirinya yang kehilangan ibunya. “Pasien baik-baik saja, dia baik-baik saja,” ujar Eric dengan suara penuh nada kelegaan. Aku tidak pernah merasa sebahagia ini mende

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 525

    “Ayolah, Emma. Bukalah kedua matamu.” Aku terus memohon demi diriku dan Guntur. “Bukankah kamu ingin agar aku memaafkanmu? Maka bangunlah!”Dia tidak bangun, matanya tetap tertutup. Kulitnya berubah putih sepucat kertas, dan rambutnya terburai di belakangnya. Kalau bukan karena darah yang mengelilinginya, dia akan terlihat seperti sebuah boneka. Menunggunya di sini sungguh menyiksa. Aku terus memeriksa denyut nadinya untuk memastikan bahwa dia masih bernafas. Sekarang, lebih banyak kerumunan lagi yang mengerumuni kami, tapi masa bodoh. Tidak ketika Emma terlihat seperti mayat. Degup jantungnya lemah. “Sialan.” Aku bangkit dan siap untuk mengambil mobil dari garasiku untuk membawanya ke rumah sakit, sebab sepertinya ambulans akan lama datangnya. Baru saja aku mau berbalik badan, aku mendengar sirinenya. Hatiku mencelos lega saat aku menoleh melihat mereka mendekat. Kerumunan itu melonggar untuk memberi jalan bagi ambulans. Dua orang paramedis bergegas dengan tandu ke arah kami. “Say

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 524

    Calvin. Hari ini adalah hari untuk bersantai dan rileks. Tidak banyak hal yang harus kulakukan, jadi setelah Guntur dan aku menyelesaikan pekerjaan rumah, dia meminta izin apakah dia boleh pergi menemui Emma. Aku awalnya terkejut, tapi aku sudah berjanji bahwa aku akan memberikannya hak untuk memilih. Bahwa aku akan menghormati keputusannya kalau dia mau mengenal Emma dan memperbolehkannya untuk hadir di hidupnya. Dia selalu menyapanya setiap mereka bertemu dan berbicara dengannya, meski Guntur tidak terlalu banyak bicara padanya. Sejujurnya, aku berpikir dia sengaja mengatur waktu agar mereka bisa bertemu. Entah saat Guntur berangkat sekolah dan dia berangkat bekerja, atau saat dia pulang sekolah, dan dia pulang dari bekerja. Lalu, dia mengiriminya hadiah ulang tahun. Kupikir dia hanya mau menyogoknya dengan hadiah, tapi pemikiran itu sirna setelah aku membaca kartu yang tertera di kado. Tulisannya pendek, tapi dibuat dengan sepenuh hati. Intinya, dia mengatakan pada Guntur bahwa

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 523

    Aku menatapnya sejenak, lalu melepaskan sarung tanganku.“Sekarang, apa yang kamu lakukan?” Dia tampak terhibur dengan tindakanku.“Yah, kamu adalah guruku. Jika menurutmu lebih baik menggunakan tangan kosong, maka itulah yang akan kulakukan.”Aku mengikuti apa yang dia lakukan dan mencampur tanah dengan tangan. Aku tidak tahu apakah ini karena memegang tanah langsung dengan tangan kosong, atau karena dia ada di dekatku, atau mungkin keduanya, tapi ada kedamaian tertentu yang menyelimuti diriku. Aku merasa ringan, seolah melayang di atas awan.Kekhawatiranku lenyap saat Guntur mengajariku tentang berkebun. Tidak heran dia dan Ava sangat menyukai hal ini. Sangat menenangkan, dan entah bagaimana aku merasa terhubung dengan bumi.“Terima kasih atas hadiahnya,” ujar Guntur, yang membuat aku mengalihkan perhatianku kepadanya.Aku sudah memutuskan akan memberinya hadiah ulang tahun dan Natal untuk setiap tahun yang aku lewatkan. Beberapa hari yang lalu, aku memberinya satu hadiah. Aku tidak

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 522

    EmmaAku memandangi kekacauan yang ada di depanku. Aku tidak begitu yakin harus apa. Aku sudah memikirkannya selama beberapa hari ke belakang ini, dan masih saja tidak bisa kutemukan jawaban tepat akan kenapa aku merasa seperti ini. Aku sudah mencoba untuk memikirkannya, tapi sama sekali tidak ada yang terpikir olehku. Apa yang kutahu adalah aku merasa aneh. Seakan ada hal yang salah atau buruk yang akan terjadi. Aku tidak bisa menepis perasaan itu, tidak peduli sekeras apa yang kucoba. Perasaan itu masih menghampiriku dan tertancap di hatiku. Pernahkah kalian merasa seperti itu? Seolah kalian mendapat ramalan soal sesuatu yang akan terjadi? Hal ini membuatku frustasi, sebab aku tidak bisa menepisnya, dan aku seolah akan gila dibuatnya. Aku menghela nafas dan menatap tanganku yang ditutupi sarung tangan. Mia menyarankan agar aku melakukan sesuatu untuk melupakan kekhawatiranku dan rileks. Kemarin, aku berbicara dengan Ava dan berbicara padanya soal ini. Dia menyarankan agar aku mula

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 521

    “Aku akan berbicara dengan orang tuaku.”Kami berbalik, dan terkejut saat melihat Ava berdiri beberapa langkah dari kami, fokusnya tertuju pada Travis.“Balas dendam mereka sudah berlangsung terlalu lama.”“Belum cukup lama menurutku,” sahut Reaper dengan suara penuh rasa jijik. “Mengingat perlakuanmu terhadap Ava, aku tidak akan berhenti jika aku jadi mereka.”“Serius? Lalu bagaimana dengan saudaramu? Dia mempermainkannya dan memanfaatkannya,” balas Travis dengan penuh amarah.“Itu benar, tapi dia akan membayar untuk itu untuk waktu yang sangat lama ... Tapi, bagaimana denganmu dan keluargamu? Ethan mempermainkannya selama beberapa bulan tetapi akhirnya jatuh cinta padanya. Kamu, di sisi lain, memperlakukannya dengan sangat buruk sejak dia masih kecil. Bisakah kamu benar-benar membayar rasa sakit hati yang telah kamu sebabkan padanya?”Rowan menegang saat mendengar nama Ethan dan cinta yang dimilikinya untuk Ava. Aku mengenal saudaraku, dan kami sudah membicarakan ini beberapa kali. D

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 520

    Gabriel.Kami melihat Ayah kami pergi, langsung menuju ke arah Ibu kami. Menurutnya, kami membosankan, jadi dia memilih Ibu kami, yang katanya lebih menyenangkan daripada kami.Begitu dia berada di luar jangkauan pendengaran, Travis berbalik ke arah kami dengan alis mengernyit.“Aku tidak mengerti kenapa dia ada di sini,” gerutu Travis sambil menatap tajam Reaper.“Ada masalah?” tanya Reaper. Meskipun nadanya tenang, tidak dipungkiri auranya diselimuti oleh aura berbahaya. Tatapan matanya yang berkilat, meskipun terlihat tenang dan terkendali, sudah cukup jadi peringatan bahwa tidak seorang pun seharusnya macam-macam dengannya. Dia adalah ancaman yang nyata, tapi sahabatku terlalu bodoh untuk menyadari itu. Untuk menyadari bahwa Reaper bukan orang lemah, meskipun sekarang dia tampak tidak berbahaya.“Ya, aku punya masalah!” Travis menggeram. “Kamu membunuh ayahku, dan berani-beraninya kamu kemari?”“Aku di sini bersama tunanganku. Apapun masalahmu itu, selesaikanlah sendiri.”Rowan da

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status