Mendengar suara Raja Saetan, pria paruh baya yang bernama Cha Huang itu langsung menunduk, begitu pula dengan para staf. Hanya Fang Jianheeng yang menatap Raja Saetan dengan kebingungan. "Jian, apa yang kamu lakukan di situ?" tanya Raja Saetan lagi, ia melangkah turun dan mendekati Fang Jianheeng. "Tuan maafkan kami, kami tidak bermaksud menggunakan pelayanmu untuk membantu, hanya saja beberapa barang harus dibawa dalam keadaan terpisah agar tidak merusak kualitas barang untuk pasanganmu." jelas Cha Huang lagi dengan suara bergetar. "Jian, kamu berinisiatif sendiri membantu mereka atau..." "Aku berinisiatif membantu mereka Tuan!" potong Fang Jianheeng dengan cepat. Raja Saetan menatap Fang Jianheeng dengan tanda tanya, Fang Jianheeng malah mengedipkan matanya. (Mengapa kamu mengedipkan mata?) tanya Raja Saetan di dalam pikiran Fang Jianheeng. (Kurasa mereka salah paham dan mengira aku adalah seorang pelayan, bisakah kamu bekerja sama? Aku baru saja mendapatkan teman baru)
Pagi ini Raja Saetan dibawa oleh Siblies menuju pusat perusahaan mereka, sementara Raja Saetan berada di alam manusia. Maka Siblies harus bisa menjalankan perusahaan tubuh manusia yang ia rasuki. Demi kemakmuran Raja Saetan di alam manusia, maka mereka tetap harus bekerja seperti manusia. "Gya gya da da gya gya da!!" (Siblies, mengapa aku juga harus ikut ke kantor?) tanya Raja Saetan dengan wajah yang datar. "Selama kita di alam manusia, Yang Mulia harus hidup seperti manusia untuk bertahan hidup, jika kita ingin merasakan kemewahan, maka kantor manusia ini harus diurus Yang Mulia, agar tetap bisa menghasilkan pundi-pundi kekayaan. Yah, walaupun kebanyakan kita memakai hipnotis agar klien mau bekerja sama dengan kita." jelas Siblies. "Gya da gya gya?" (Mengapa bukan kamu saja yang mengaturnya?) "Yang Mulia harus tau, hamba tidak bisa terlalu lama di alam manusia, hamba juga harus mengatur alam Jien, jadi hamba akan bolak-balik ke alam Jien, disaat itulah Yang Mulia harus be
"Sial!! Anak itu begitu sial, bagaimana bisa ia menempatkan orang-orang itu dirumahnya!!" kata Fang Yuri dengan kesal, ia kemudian melirik ke arah Beichua, anak buahnya yang sedang menyupir. "apa kamu punya kenalan beberapa orang preman? Aku harus mendapatkan rumah itu bagaimana pun caranya!! Waktuku tinggal sedikit lagi, para rentenir itu pasti akan mengambil rumahku jika aku tidak bisa mengambil rumah gadis bodoh itu, dasar keponakan tidak tau diri!!" umpat Fang Yuri kesal. "Aku mengenal beberapa preman di dekat sini nyonya, kamu memerlukan berapa orang untuk melakukan pekerjaan ini?" tanya Beichua sembari berkonsentrasi menyetir. "5 sampai 10 orang kurasa cukup untuk membuat para gadis itu ketakutan bukan?" kata Fang Yuri dengan senyum liciknya. "Baik nyonya, aku akan carikan preman-preman terbaik untukmu..." Fang Yuri kemudian menyenderkan dirinya, membayangkan kalau sebentar lagi semua masalah yang ia hadapi akan segera selesai dengan mendapatkan rumah Fang Jianheeng.
Fang Jianheeng sedang mengerjakan tugasnya, sebentar lagi ia akan menghadapi ujian akhir sekolah, nilai yang di dapat akan menentukan ke universitas mana ia akan masuk. Namun bagi Fang Jianheeng saat ini ia tidak terlalu memikirkan itu, meski Raja Saetan memintanya untuk bersikap santai bagi Fang Jianheeng ia tidak bisa bersikap santai dengan memakai uang orang lain. Jadi Fang Jianheeng akan berusaha untuk nilainya kali ini, setidaknya ia ingin mendapatkan beasiswa saat di universitas nanti. "Mengapa kamu begitu serius?" tanya Gu Liang seketika duduk di samping Fang Jianheeng. Fang Jianheeng belum terbiasa dengan keberadaan Gu Liang yang mencoba mengakrabkan diri kepadanya. Namun bukankah tidak sopan jika seseorang mencoba akrab, tapi kamu menolak? Pikir Fang Jianheeng. "Aku mencoba menjawab beberapa soal yang mungkin akan keluar saat ujian nanti." jawab Fang Jianheeng, sebenarnya Raja Saetan telah menawarkan hal yang curang kepadanya. Namun Fang Jianheeng jelas menolak!
Baru semalam Raja Saetan merasa puas karena berhasil menghalangi Gu Liang mendekati Fang Jianheeng, sekarang ia harus menahan ekspresi wajahnya yang ingin menghancurkan sesuatu, ketika saat ini berdiri di depannya Gu Liang dengan senyum yang sangat menjengkelkan bagi Raja Saetan. "Terima kasih, aku sangat bersyukur diperbolehkan ikut belajar dari gurunya Jian." kata Gu Liang dengan senyum puas. Fang Jianheeng bahkan memperlihatkan senyum manisnya saat ini, membuat Raja Saetan mengurungkan niat untuk mengamuk. Dia tak ingin senyum di wajah itu memudar, karena sangat jarang melihat Fang Jianheeng tersenyum seperti ini, yang pasti tentunya Raja Saetan tau kalau Fang Jianheeng menganggap Gu Liang hanya sebagai teman. Beruntunglah ia bukan manusia, mudah mengetahui hal seperti isi hati. "Gu Liang, bukankah kamu pintar? Mengapa masih belajar?" tanya Raja Saetan setelah Gu Liang dan Fang Jianheeng menyelesaikan sesi belajar mereka bersama guru private yang didatangkan oleh Siblies. "P
Hari ini seperti biasa Gu Liang duduk di dekat Fang Jianheeng, mengulang kembali apa yang mereka pelajari bersama guru private yang disediakan oleh Siblies, tanpa mereka sadari beberapa pasang mata menatap ke arah mereka dengan tatapan marah. Sementara yang lain menatap iri kepada Fang Jianheeng yang mulai dekat dengan Gu Liang, ada pula yang menatap Gu Liang yang beruntung karena bisa mendekati Fang Jianheeng yang mulai terlihat cantik dan elegan. "Lihatlah, gadis kumuh yang kini berubah menjadi Cinderella itu, selalu lengket dengan Gu Liang, seolah-olah Gu Liang adalah miliknya!!" kata Jing Jili murka. Begitu pula Fung Jiao yang ikut menyahut. "Mei Lan, apa kita harus diam saja melihatnya bertingkah seperti itu? Aku sudah tidak sabar ingin mencakar senyum centilnya itu! Lihatlah dia selalu terkikik seperti penyihir!" Fung Jiao tak kalah kesal, ia bahkan memperlihatkan kukunya yang tajam. Mei Lan menggeleng, ia ingat peringatan dari Larasati, apapun itu! Ada sesuatu yang mel
"Jian, kita mndapatkan undangan ke sebuah pesta antar relasi perusahaan. Apa kamu bisa menemaniku?" tanya Raja Saetan, ia duduk di kasur saat Fang Jianheeng sedang mengerjakan beberapa tugas sekolah. "Apakah aku harus ikut?" tanya Fang Jianheeng memastikan. "Aku berharap kamu bisa ikut Jian, setiap orang disana akan membawa pasangannya, aku tidak mau sendirian..." jelas Raja Saetan. Fang Jianheeng tersenyum, jelas ia tidak mungkin menolak ajakan tersebut, terlebih melihat Raja Saetan tidak biasanya memohon seperti itu. Fang Jianheeng merasa senang, semakin hari Raja Saetan semakin baik kepadanya, semakin lembut dan selalu memperlakukannya dengan baik. "Baiklah, aku akan bersiap-siap..." Fang Jianheeng berdiri dan melihat beberapa pakaian yang akan ia gunakan untuk menghadiri pesta. Fang Jianheeng tidak pernah menghadiri pesta para orang kaya. Jadi ia tidak tau harus memakai baju seperti apa. "Jian..." Raja Saetan memegang tangannya dan membawanya keluar dari kamar. Di ruang
"Apa maksudmu?" Fang Jianheeng jelas tidak terima, mengapa ia dikatakan buaya betina. "Jangan pura-pura bodoh, semua orang tau tempat ini hanya bisa dimasuki oleh pengusaha-pengusaha kaya raya, tentunya kamu ingin menemukan salah satu yang bisa digoda bukan?" cibir wanita itu lagi. "Nona, sadar dirilah, jangan upayakan segala cara hanya untuk memacari pria kaya!" salah satu tamu ikut bicara, meski bukan dengan nada mengejek namun tatapannya sangat menyepelekan Fang Jianheeng. "kamu ini cantik, tapi bukan orang kaya... Maka pacarilah orang yang sesuai dengan levelmu!" lanjutnya. "Aku memang bukan orang kaya, tapi kalian tidak berhak menuduhku seperti itu, aku datang bersama pasanganku!" kali ini Fang Jianheeng melawan, ia tak bisa seterusnya diam dihina seperti itu. "Hahaha... Lalu dimana pasanganmu Nona? Jangan bilang dia sedang ada di mobil atau melakukan sesuatu yang penting, apa kamu akan beralasan seperti itu?" "Dia memang sedang dimobil!!" "Alasan yang sangat basi Nona,