"Sial!! Anak itu begitu sial, bagaimana bisa ia menempatkan orang-orang itu dirumahnya!!" kata Fang Yuri dengan kesal, ia kemudian melirik ke arah Beichua, anak buahnya yang sedang menyupir. "apa kamu punya kenalan beberapa orang preman? Aku harus mendapatkan rumah itu bagaimana pun caranya!! Waktuku tinggal sedikit lagi, para rentenir itu pasti akan mengambil rumahku jika aku tidak bisa mengambil rumah gadis bodoh itu, dasar keponakan tidak tau diri!!" umpat Fang Yuri kesal. "Aku mengenal beberapa preman di dekat sini nyonya, kamu memerlukan berapa orang untuk melakukan pekerjaan ini?" tanya Beichua sembari berkonsentrasi menyetir. "5 sampai 10 orang kurasa cukup untuk membuat para gadis itu ketakutan bukan?" kata Fang Yuri dengan senyum liciknya. "Baik nyonya, aku akan carikan preman-preman terbaik untukmu..." Fang Yuri kemudian menyenderkan dirinya, membayangkan kalau sebentar lagi semua masalah yang ia hadapi akan segera selesai dengan mendapatkan rumah Fang Jianheeng.
Fang Jianheeng sedang mengerjakan tugasnya, sebentar lagi ia akan menghadapi ujian akhir sekolah, nilai yang di dapat akan menentukan ke universitas mana ia akan masuk. Namun bagi Fang Jianheeng saat ini ia tidak terlalu memikirkan itu, meski Raja Saetan memintanya untuk bersikap santai bagi Fang Jianheeng ia tidak bisa bersikap santai dengan memakai uang orang lain. Jadi Fang Jianheeng akan berusaha untuk nilainya kali ini, setidaknya ia ingin mendapatkan beasiswa saat di universitas nanti. "Mengapa kamu begitu serius?" tanya Gu Liang seketika duduk di samping Fang Jianheeng. Fang Jianheeng belum terbiasa dengan keberadaan Gu Liang yang mencoba mengakrabkan diri kepadanya. Namun bukankah tidak sopan jika seseorang mencoba akrab, tapi kamu menolak? Pikir Fang Jianheeng. "Aku mencoba menjawab beberapa soal yang mungkin akan keluar saat ujian nanti." jawab Fang Jianheeng, sebenarnya Raja Saetan telah menawarkan hal yang curang kepadanya. Namun Fang Jianheeng jelas menolak!
Baru semalam Raja Saetan merasa puas karena berhasil menghalangi Gu Liang mendekati Fang Jianheeng, sekarang ia harus menahan ekspresi wajahnya yang ingin menghancurkan sesuatu, ketika saat ini berdiri di depannya Gu Liang dengan senyum yang sangat menjengkelkan bagi Raja Saetan. "Terima kasih, aku sangat bersyukur diperbolehkan ikut belajar dari gurunya Jian." kata Gu Liang dengan senyum puas. Fang Jianheeng bahkan memperlihatkan senyum manisnya saat ini, membuat Raja Saetan mengurungkan niat untuk mengamuk. Dia tak ingin senyum di wajah itu memudar, karena sangat jarang melihat Fang Jianheeng tersenyum seperti ini, yang pasti tentunya Raja Saetan tau kalau Fang Jianheeng menganggap Gu Liang hanya sebagai teman. Beruntunglah ia bukan manusia, mudah mengetahui hal seperti isi hati. "Gu Liang, bukankah kamu pintar? Mengapa masih belajar?" tanya Raja Saetan setelah Gu Liang dan Fang Jianheeng menyelesaikan sesi belajar mereka bersama guru private yang didatangkan oleh Siblies. "P
Hari ini seperti biasa Gu Liang duduk di dekat Fang Jianheeng, mengulang kembali apa yang mereka pelajari bersama guru private yang disediakan oleh Siblies, tanpa mereka sadari beberapa pasang mata menatap ke arah mereka dengan tatapan marah. Sementara yang lain menatap iri kepada Fang Jianheeng yang mulai dekat dengan Gu Liang, ada pula yang menatap Gu Liang yang beruntung karena bisa mendekati Fang Jianheeng yang mulai terlihat cantik dan elegan. "Lihatlah, gadis kumuh yang kini berubah menjadi Cinderella itu, selalu lengket dengan Gu Liang, seolah-olah Gu Liang adalah miliknya!!" kata Jing Jili murka. Begitu pula Fung Jiao yang ikut menyahut. "Mei Lan, apa kita harus diam saja melihatnya bertingkah seperti itu? Aku sudah tidak sabar ingin mencakar senyum centilnya itu! Lihatlah dia selalu terkikik seperti penyihir!" Fung Jiao tak kalah kesal, ia bahkan memperlihatkan kukunya yang tajam. Mei Lan menggeleng, ia ingat peringatan dari Larasati, apapun itu! Ada sesuatu yang mel
"Jian, kita mndapatkan undangan ke sebuah pesta antar relasi perusahaan. Apa kamu bisa menemaniku?" tanya Raja Saetan, ia duduk di kasur saat Fang Jianheeng sedang mengerjakan beberapa tugas sekolah. "Apakah aku harus ikut?" tanya Fang Jianheeng memastikan. "Aku berharap kamu bisa ikut Jian, setiap orang disana akan membawa pasangannya, aku tidak mau sendirian..." jelas Raja Saetan. Fang Jianheeng tersenyum, jelas ia tidak mungkin menolak ajakan tersebut, terlebih melihat Raja Saetan tidak biasanya memohon seperti itu. Fang Jianheeng merasa senang, semakin hari Raja Saetan semakin baik kepadanya, semakin lembut dan selalu memperlakukannya dengan baik. "Baiklah, aku akan bersiap-siap..." Fang Jianheeng berdiri dan melihat beberapa pakaian yang akan ia gunakan untuk menghadiri pesta. Fang Jianheeng tidak pernah menghadiri pesta para orang kaya. Jadi ia tidak tau harus memakai baju seperti apa. "Jian..." Raja Saetan memegang tangannya dan membawanya keluar dari kamar. Di ruang
"Apa maksudmu?" Fang Jianheeng jelas tidak terima, mengapa ia dikatakan buaya betina. "Jangan pura-pura bodoh, semua orang tau tempat ini hanya bisa dimasuki oleh pengusaha-pengusaha kaya raya, tentunya kamu ingin menemukan salah satu yang bisa digoda bukan?" cibir wanita itu lagi. "Nona, sadar dirilah, jangan upayakan segala cara hanya untuk memacari pria kaya!" salah satu tamu ikut bicara, meski bukan dengan nada mengejek namun tatapannya sangat menyepelekan Fang Jianheeng. "kamu ini cantik, tapi bukan orang kaya... Maka pacarilah orang yang sesuai dengan levelmu!" lanjutnya. "Aku memang bukan orang kaya, tapi kalian tidak berhak menuduhku seperti itu, aku datang bersama pasanganku!" kali ini Fang Jianheeng melawan, ia tak bisa seterusnya diam dihina seperti itu. "Hahaha... Lalu dimana pasanganmu Nona? Jangan bilang dia sedang ada di mobil atau melakukan sesuatu yang penting, apa kamu akan beralasan seperti itu?" "Dia memang sedang dimobil!!" "Alasan yang sangat basi Nona,
Raja Saetan tersadar ketika mendengar beberapa suara ramai, ketika ia menoleh ia mendapati Fang Jianheeng sedang dipeluk seseorang dan ia dengan jelas kenal pemuda itu. "Jian, kamu tidak apa-apa?" tanya Gu Liang, tubuhnya basah karena melindungi Fang Jianheeng dari amukan tamu wanita. "Aku tidak apa-apa, kamu basah Liang! Bagaimana ini?" kata Fang Jianheeng panik. "Siapkan baju ganti untuk Tuan Muda keluarga Gu dan usir tamu ini!" tunjuk Raja Saetan dengan datar. "Beraninya mengusirku? Belum tau aku dari keluarga Xue!!" tamu wanita ini adalah putri sulung keluarga Xue, Xue Lian dan suaminya dari keluarga Chen, Chen Lai. "Apa peduliku kamu dari keluarga mana aku tidak punya urusan dengan keluarga besarmu!! Mao Jihan!!" "Iya Yang Mulia!!" Mao Jihan dengan sigap tunduk di hadapan Raja Saetan, membuat semua yang melihatnya jelas terperangah. "Hentikan urusanmu dengan semua keluarga wanita ini!!" perintah Raja Saetan. "Baik Yang Mulia!!" Meski merasa sayang, Mao Jihan tentun
Raja Saetan begitu menikmati kebersamaannya dengan Fang Jianheeng, baru kali ini pula ia merasakan nafsu yang bergejolak di dalam tubuh. "Hentikan!!" Namun Fang Jianheeng jelas tidak menyukainya, bukan karena ia tidak suka Raja Saetan. Hanya saja ia takut dipermainkan! "Jian ada apa? Kamu tidak suka?"Fang Jianheeng menangis, "kamu mempermainkanku ya? Hanya dalam beberapa hari kamu berubah, awalnya ingin membunuhku, kemudian mengajakku bertunangan, sekarang kamu dengan mudahnya mencumbuku? Kamu kira aku gadis murahan? Dengan seenaknya kamu menciumku!" sahut Fang Jianheeng. Raja Saetan tertegun, apa ia melakukan kesalahan? Sedari awal ia memang salah, tapi semua kelembutan yang ia perlihatkan memang dasar dari hatinya sendiri. Bukan karena dibuat hanya untuk mempermainkan Fang Jianheeng. "Jian, aku tidak mungkin mempermainkanmu, aku serius!""Kalau begitu seharusnya kamu tidak menyentuhku sekarang, seharusnya kamu bisa menahan nafsumu!" "Aku masih sekolah, ini bahkan ciuman pertam