Share

BENTROK DUA JAWARA

Batavia. Menjelang siang rombongan Kyai Rangga sudah tiba. Mereka berkuda dengan pelan menuju pusat kota ke tempat Gubernur Batavia Jan Pieterzoncoen berada. Kyai Rangga berkuda paling depan didampingi oleh Bhre Wiraguna, diikuti oleh prajurit pengawalnya. Di belakang barisan ada Untung Suropati dan Sakera. Paling belakang adalah Badra dengan Jalak, kuda putihnya, serta tak lupa wanara, kera kecil, yang setia ada di Pundak Badra.

Ketika memasuki perkampungan penduduk, mendadak rombongan itu dikejutkan oleh suara ribut-ribut. Dua orang berpakaian hitam-hitam sedang berhadap-hadapan dengan golok masing-masing.

“Gue udah sering ingetin elu untuk nyerah aje, tapi lu bebal, sekarang udah gak ada kesempetan lagi,” kata seorang berpakaian hitam yang mengenakan ikat kepala abu-abu, dia adalah Ki Sima.

Ki Sima adalah jawara yang terkenal dengan kemampuan bela dirinya, dan menjadi antek VOC.

“Gue kagak peduli, selama elu masih jadi antek VOC, elu pasti berhadapan dengan gue,” kata yang berkumis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status