Share

BAB 15

Penulis: Faisalicious
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-07 19:00:17

Bab 15: Benteng Pertama yang Terancam

Kehidupan di Lembah Babi mulai menunjukkan tanda-tanda perubahan. Desa yang selama ini terlupakan oleh dunia luar, kini perlahan-lahan dibangkitkan kembali. Pembangunan tembok pertahanan semakin menyelesaikan tahap awal, dengan menara pemantau tinggi yang baru selesai dibangun di ujung desa. Dari menara ini, Kenta bisa memandang jauh ke lembah yang sunyi. Jalan desa yang dulu penuh debu dan lumpur kini berubah, dengan rumah-rumah warga yang mulai diperbaiki.

Tidak hanya infrastruktur yang dibangun. Sebuah bengkel besar baru dibuka di pusat desa, mengolah logam dari Tambang Besi Hitam yang sebelumnya terkubur dalam gua. Di bengkel ini, penduduk desa mulai memproduksi senjata dan baju zirah, berusaha menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Para pemuda yang terpilih dalam sayembara mulai dilatih oleh Rengga, sang Jenderal Batu, dengan keterampi

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 16

    Bab 16: Perang di Gerbang DesaUdara pagi di Lembah Babi terasa berat. Kabut tipis melayang di antara pohon-pohon yang mengelilingi desa, menambah kesan suram di tengah ketegangan yang semakin memuncak. Di menara pemantau, Kenta berdiri dengan mata tajam mengamati perbatasan barat. Di kejauhan, kepulan asap hitam terlihat membumbung ke langit, menandakan pergerakan musuh semakin dekat.Di bawah menara, para penduduk bersiap dalam diam. Ada yang memperbaiki tombak dan pedang di bengkel baru, ada yang mengisi anak panah dengan racun buatan Nenek Cio, dan beberapa orang lainnya menggali parit jebakan di sepanjang jalan masuk desa. Meskipun ketakutan masih menyelimuti hati mereka, tidak ada satu pun yang memilih untuk lari. Mereka telah memutuskan: mereka akan bertarung.Hakka mendekat ke arah Kenta, ekspresinya penuh kekhawatiran. "Mereka akan tiba sebelum matahari mencapai puncaknya. Kita tidak bisa berharap pada bantuan Kekaisaran. Desa ini sepen

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 17

    Bab 17: Benteng TerakhirSuara dentingan senjata beradu dengan jeritan pertempuran mengisi udara. Lembah Babi, desa kecil yang dulunya hampir terlupakan, kini berubah menjadi medan perang. Pasukan dari Kerajaan Pembunuh Bayaran terus menyerang, sementara penduduk desa yang telah dipersiapkan oleh Kenta dan Rengga bertahan mati-matian.Di tengah kekacauan itu, Kenta berdiri di atas menara pemantau, mengamati jalannya pertempuran. Hatinya berdegup kencang. Meski strategi awal mereka berhasil menghambat musuh, pasukan dari barat masih terlalu banyak.Di bawah, Rengga bertarung dengan brutal. Pedangnya menebas tanpa ampun, setiap gerakannya penuh ketepatan. Beberapa prajurit musuh yang mencoba menyerang langsung terhempas oleh kekuatannya. Namun, bahkan dengan keterampilan bertarung yang luar biasa, ia sadar bahwa mereka berada dalam posisi sulit."Jangan biarkan mereka menembus barikade!" seru Rengga sambil menangkis serangan seorang prajuri

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 18

    Bab 18: Inferno GuardianApi yang dilepaskan Kenta menyala dengan hebat, bergulung-gulung seperti naga liar yang berusaha menelan Ragnos. Tanah di sekitarnya menghitam, udara mendidih oleh panasnya. Semua orang di medan perang berhenti bertarung sejenak, terpaku melihat gelombang api yang begitu besar meluncur ke arah algojo kerajaan.Namun, Ragnos hanya menyeringai. Dengan gerakan cepat, ia menghunus pedangnya ke depan.CLANG!Pedang hitamnya berpendar dengan cahaya merah gelap, dan dalam sekejap, api yang menghampirinya terbelah menjadi dua. Gelombang api yang seharusnya menghancurkannya malah terpencar ke samping, membakar rumah-rumah kosong di sekitar medan pertempuran.Kenta terkejut. "Tidak mungkin... dia menebas apiku?"Ragnos menatapnya dengan senyum dingin. "Sihir api yang mengandalkan kekuatan mentah? Itu terlalu mudah untuk ditangkis."Dalam sekejap, ia menghilang.Kent

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 19

    Bab 19: Luka dan KebangkitanMalam di Lembah Babi terasa sunyi setelah pertempuran dahsyat yang baru saja berlalu. Udara masih berbau darah dan asap dari rumah-rumah yang terbakar, tanah penuh dengan mayat prajurit musuh yang gagal melarikan diri. Beberapa penduduk yang selamat mulai mengumpulkan tubuh-tubuh itu, memisahkan mereka yang masih bernapas dari yang sudah tiada.Di tengah desa, di dalam sebuah rumah yang tersisa utuh, Kenta berbaring tak sadarkan diri. Napasnya lemah, tubuhnya penuh luka akibat pertempuran sengit melawan Ragnos. Inferno Overdrive telah menguras seluruh energinya, membuatnya nyaris kehilangan kesadaran begitu serangan terakhirnya berhasil.Hakka duduk di sampingnya, menggenggam pergelangan tangan Kenta sambil memeriksa denyut nadinya. Ia menghela napas lega. “Bocah ini masih hidup… tapi kondisinya parah.”Nenek Cio, yang bertugas merawat para korban luka, masuk k

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 20

    Bab 20: Antara Kekaisaran dan KebebasanUdara pagi di Lembah Babi terasa lebih dingin dari biasanya. Meskipun pertempuran telah usai, ketegangan masih menggantung di antara penduduk desa. Mereka telah berhasil bertahan dari serangan Kerajaan Pembunuh Bayaran, tetapi kini ancaman baru datang dalam bentuk Kekaisaran yang ingin menjadikan desa mereka sebagai benteng pertahanan.Di balai desa, Kenta duduk di depan meja besar bersama para pemimpin desa. Hakka, Rengga, Jenderal Batu, Nenek Cio, dan beberapa tokoh lain hadir dalam pertemuan ini. Semua mata tertuju pada Kenta, menunggu keputusan yang akan ia buat."Dalam tiga hari, Kekaisaran akan menuntut jawaban," kata Hakka, suaranya dalam dan serius. "Jika kita menerima tawaran mereka, kita mendapatkan perlindungan. Tapi kita juga kehilangan kendali atas desa ini."Jenderal Batu menyilangkan tangan. "Jika kita menolak, kita harus bersiap menghadapi konsekuensinya. Kekaisaran tid

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 21

    Bab 21: Bayangan yang MengintaiMalam itu, setelah menemukan mayat mata-mata dari Kerajaan Pembunuh Bayaran, Kenta duduk di balai desa bersama Hakka, Rengga, Jenderal Batu, dan beberapa tokoh penting lainnya. Di atas meja kayu yang usang, surat yang ditemukan di genggaman si mata-mata terbuka, tintanya masih jelas meski sudah terkena sedikit darah."Misi gagal. Lembah Babi masih berdiri. Kirim laporan ke markas utama. Siapkan rencana kedua."Kenta membaca ulang tulisan itu, mencoba memahami apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia menoleh ke arah Jenderal Batu yang berdiri dengan tangan menyilang, wajahnya penuh pertimbangan.“Apa menurutmu mereka akan segera menyerang lagi?” tanya Kenta.Jenderal Batu mengangguk pelan. “Jika mereka sampai mengirim mata-mata, itu berarti mereka sedang menyusun strategi baru. Mereka tidak akan menyerah hanya karena satu kekalahan.”Hakka menghembusk

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 22

    Bab 22: Perang di Ambang PintuMatahari terbit di atas Lembah Babi, cahayanya menyinari desa yang kini telah bersiap menghadapi ancaman yang belum usai. Semalam, mereka berhasil menangkap Yara, mata-mata dari Kerajaan Pembunuh Bayaran, menggagalkan salah satu bagian dari rencana musuh. Namun, Kenta tahu betul bahwa ini hanya awal dari sesuatu yang lebih besar.Di dalam balai desa, Yara diikat di kursi dengan tangan terborgol. Wajahnya lebam akibat pukulan Rengga semalam, tetapi matanya masih menyala penuh kebencian. Di sekelilingnya, Kenta, Hakka, Rengga, Jenderal Batu, dan beberapa pemimpin desa berdiri dalam diam, menatapnya dengan penuh kewaspadaan."Kau akan bicara," kata Kenta, suaranya tenang tapi tajam. "Kami ingin tahu seberapa dalam rencana kerajaanmu."Yara menyeringai, seolah tak takut sedikit pun. "Kalian pikir hanya karena menangkapku, kalian sudah menyelamatkan desa ini?" Ia tertawa pelan. "Kalian hanya memperl

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 23

    Bab 23: Api di Gerbang TimurPasukan Kekaisaran dan Kerajaan Pembunuh Bayaran kini berdiri di dua sisi Lembah Babi. Dari atas menara pemantau, Kenta menatap lautan prajurit yang berbaris rapi di kejauhan. Angin dingin bertiup melewati desa, membawa ketegangan yang hampir bisa disentuh. Di barat, bendera hitam Kerajaan Pembunuh Bayaran berkibar, pasukan mereka tersusun dalam formasi yang longgar tetapi jelas berbahaya. Para pembunuh elit mereka mengenakan jubah gelap, wajah mereka tertutup kain, dan senjata mereka tampak berkilat di bawah sinar matahari pagi. Di timur, bendera biru Kekaisaran berkibar dengan gagah. Pasukan mereka jauh lebih teratur, barisan perisai dan tombak berdiri kokoh, serta kavaleri berbaju besi menunggu perintah.Jenderal Batu berdiri di samping Kenta, matanya menyipit saat mengamati pergerakan musuh. “Mereka tidak langsung menyerang… itu berarti mereka masih menunggu sesuatu.”Hakka yang b

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11

Bab terbaru

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 77

    BAB 77 – AWAL TURNAMEN SERIBU BESARSuara gong besar menggema di seluruh arena utama. Ribuan peserta yang berkumpul di alun-alun pusat segera mengalihkan perhatian mereka ke podium, tempat Kakek Hakka dan para tetua Sekte Lembah Babi berdiri. Di samping mereka, kelima Jenderal Paviliun berjajar, masing-masing dengan ekspresi tenang, menatap para pendekar muda yang akan bertarung di turnamen ini.Suasana semakin memanas. Turnamen Seribu Besar bukanlah kompetisi biasa, ini adalah ajang bagi para pendekar muda dari seluruh benua untuk membuktikan diri. Sekte-sekte besar, klan-klan terhormat, bahkan pendekar independen turut hadir demi satu tujuan: kejayaan dan hadiah yang luar biasa.Di antara peserta, beberapa sosok mencuri perhatian. Mereka adalah nama-nama yang sudah dikenal sebagai jenius muda, orang-orang yang diprediksi akan masuk 10 besar turnamen ini.Di sudut arena, sekelompok pemuda dari berbagai sekte tengah berdiskusi dengan suara rendah.“Dengar-dengar, ‘Si Tangan Setan’ jug

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 76

    BAB 76 – PERKENALAN PARA JENDERALLangit siang membentang luas di atas arena utama Turnamen Seribu Besar, namun suasana di tanah jauh dari ketenangan. Puluhan ribu pasang mata dari berbagai sekte dan klan menatap lurus ke panggung utama, tempat para Jenderal Paviliun Sekte Lembah Babi berdiri dengan gagah.Para murid baru, pendekar independen, dan tetua-tetua dari berbagai belahan dunia menunggu dengan penuh antisipasi. Hari ini, sebelum turnamen benar-benar dimulai, para jenderal yang baru terpilih akan memperkenalkan diri dan menunjukkan teknik khas masing-masing paviliun.Di podium tertinggi, Kakek Hakka berdiri dengan tangan di belakang, matanya menyapu kerumunan di bawahnya. Dengan suara yang menggema, ia berbicara:“Hari ini, sebelum kita menyaksikan para jenius muda bertarung di turnamen ini, aku ingin memperkenalkan para pemimpin baru dari Sekte Lembah Babi.”Kerumunan mulai berbisik, beberapa tampak tidak sabar untuk melihat langsung kemampuan para jenderal yang akan memimpin

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 75

    BAB 75 – AWAL TURNAMEN SERIBU BESARPagi itu, langit cerah membentang luas di atas Sekte Lembah Babi, tetapi suasana di tanah terasa begitu padat dan bergemuruh. Di depan gerbang utama, ribuan orang dari berbagai sekte, klan, dan kelompok independen memadati pelataran, menunggu giliran untuk masuk ke area pendaftaran. Para peserta, tetua sekte, dan penonton dari seluruh penjuru benua berkumpul di tempat ini, semua dengan tujuan yang sama, menyaksikan dan berpartisipasi dalam Turnamen Seribu Besar, ajang yang akan menentukan generasi pendekar paling berbakat dalam beberapa dekade ke depan.Namun, di balik kemeriahan ini, ada satu hal yang menarik perhatian banyak orang: hadiah utama turnamen ini yang ditawarkan oleh Sekte Lembah Babi.- Satu tempat di antara lima paviliun utama sekte untuk pemenang pertama.- Teknik kultivasi tingkat tinggi dari arsip rahasia sekte bagi mereka yang masuk sepuluh besar.- Sumber daya langka, termasuk pil kultivasi dan senjata pusaka, bagi mereka yang ma

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 74

    BAB 74 – MENGUJI BATASLangit pagi di Sekte Lembah Babi masih diselimuti kabut tipis saat para Jenderal Paviliun yang baru terpilih mulai menjalani latihan intensif. Mereka hanya memiliki satu minggu untuk menguasai teknik kultivasi khas masing-masing paviliun sebelum demonstrasi besar di Turnamen Seribu Besar, ajang bergengsi yang akan menentukan murid-murid baru berbakat dari seluruh benua.Tidak ada waktu untuk bersantai. Ini bukan sekadar latihan biasa—ini adalah ujian untuk membuktikan bahwa mereka memang layak memimpin.Di aula utama sekte, para Jenderal Paviliun berdiri berbaris di hadapan Dewan Tetua. Mereka mendengarkan dengan saksama instruksi terakhir sebelum memulai latihan mereka."Dalam waktu seminggu, kalian harus bisa memahami dan menguasai teknik yang diberikan kepada kalian," ujar Kakek Hakka, sorot matanya penuh ketegasan. "Bukan hanya menggunakannya, tetapi mengajarkannya. Ingat, kalian adalah pemimpin, bukan sekadar petarung."Nenek Cio menambahkan dengan suara le

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 73

    BAB 73. Para Jenderal 5 PaviliunLangit mulai berubah jingga saat turnamen besar Sekte Lembah Babi akhirnya mencapai akhir. Debu yang beterbangan perlahan mereda, dan para murid yang menyaksikan pertarungan dari tribun masih dipenuhi semangat. Dari sekian banyak peserta, lima petarung terbaik telah muncul sebagai pemenang, siap menerima gelar Jenderal Paviliun dan memimpin generasi berikutnya.Kelima jenderal yang berhasil lolos ke puncak turnamen adalah:- Haru ; petarung cepat dan strategis yang menekankan akurasi serta kelicikan dalam bertarung.- Mei ; ahli dalam seni bertarung dengan berbagai jenis senjata, tangguh dan cerdas dalam membaca lawan.- Daichi ; pendekar kuat dengan serangan eksplosif, mengandalkan kekuatan fisik yang dominan.- Souta ; pengamat pertempuran yang mampu memanfaatkan celah sekecil apa pun untuk membalikkan keadaan.- Renji ; seorang petarung serba bisa dengan kemampuan adaptasi tinggi, menjadikannya lawan yang sulit diprediksi.Sementara itu, mereka akan

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 72

    BAB 72. Otot vs KelincahanLangit siang itu cerah tanpa awan, tetapi atmosfer di sekitar arena terasa tegang. Ribuan pasang mata menatap dua sosok yang berdiri di tengah panggung batu yang telah dipenuhi retakan-retakan lama. Bagi para murid Sekte Lembah Babi, pertarungan ini bukan sekadar duel biasa. Ini adalah awal dari seleksi lima jenderal paviliun, sebuah posisi yang hanya bisa diisi oleh mereka yang benar-benar pantas.Di tengah arena, Goro dan Haru berdiri berhadapan. Goro, seorang pria bertubuh raksasa dengan otot yang menggembung seperti batu pahat, menatap lawannya dengan percaya diri. Bekas luka panjang yang melintang di lengan kanannya menjadi bukti dari pertarungan-pertarungan brutal yang telah ia lalui. Di sisi lain, Haru terlihat lebih tenang. Tubuhnya lebih ramping dan lentur, sorot matanya tajam dan penuh perhitungan. Tidak ada ketegangan yang terlihat di tubuhnya, tidak ada ekspresi gentar. Yang ada hanyalah ketenangan yang seakan menunggu celah untuk menyerang. Di a

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 71

    Bab 71 – Arena Sayembara dan Penyebaran Nama SekteMatahari mulai meninggi, menyinari arena utama Sekte Lembah Babi yang kini dipenuhi ribuan pasang mata penuh antusiasme. Gema sorakan dan teriakan para murid serta penduduk bergemuruh, menanti pertarungan yang akan menentukan lima jenderal besar.Di tengah-tengah tribun, para tetua sekte duduk di tempat kehormatan, mengawasi arena dengan mata tajam. Mereka tahu, hari ini bukan sekadar pertandingan, hari ini akan menentukan arah masa depan sekte mereka.Kenta berdiri di atas panggung, memandang lautan manusia di hadapannya. Ia menarik napas panjang, lalu mengangkat tangannya."Diam!"Suara itu menggelegar, seketika meredam riuh rendah sorakan. Seluruh mata kini tertuju kepadanya. Kenta melanjutkan, "Sekte Lembah Babi bukan lagi sekadar desa kecil di ujung dunia. Kita telah berkembang menjadi kekuatan baru, dan hari ini akan menjadi bukti bahwa kita layak dihormati!"Sorakan membahana."Para pendekar terbaik sekte akan bertarung untuk

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 70

    BAB 70. Kelahiran Sekte Lembah BabiFajar menyingsing di cakrawala, menyelimuti tanah luas yang kini mulai diubah menjadi arena besar. Desa yang dulu terpencil ini telah berkembang begitu pesat hingga tak lagi pantas disebut desa.Hari ini, sejarah akan berubah. Kenta berdiri di atas bukit kecil, menatap hamparan lahan luas yang tengah dipersiapkan. Dulu, tempat ini hanya dataran kosong, tetapi dalam beberapa bulan terakhir, pembangunan besar-besaran telah dilakukan. Arena utama, tribun penonton, serta lima paviliun megah kini berdiri di berbagai penjuru wilayah. Di belakangnya, kelima tetua sekte berdiri dalam satu barisan.- Kakek Hakka, pria tua dengan janggut putih panjang, akan membimbing Paviliun Naga Langit, paviliun strategi dan kepemimpinan.- Nenek Cio, sosok bijak yang selama ini menangani masalah kesehatan dan peradaban, akan menaungi Paviliun Phoenix Merah, yang berfokus pada penyembuhan dan alkimia.- Rengga, sang petarung tak terkalahkan yang selalu berada di garis depa

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 69

    Bab 69 – Kepulangan dan Awal BaruKenta berdiri di puncak bukit kecil, memandang desa di kejauhan yang kini mulai terlihat di balik pepohonan. Cahaya obor dan lentera menerangi jalan-jalan utama, memberi kesan hangat di tengah dinginnya angin malam. Setelah perjalanan panjang dan pertarungan yang menguras tenaga, akhirnya mereka kembali.Di belakangnya, Asami berjalan dengan langkah ringan, sesekali melirik Kenta yang tampak diam sejak tadi. Sementara itu, Renji dan Hideo mengikuti dari belakang dengan ekspresi bercampur aduk, lega karena selamat, tetapi canggung karena mereka tak tahu bagaimana mereka akan diterima di desa ini.Ketika mereka semakin dekat dengan gerbang desa, beberapa penjaga yang berjaga di pos depan segera menyadari kedatangan mereka. Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan bekas luka di pipi, melangkah maju dengan sorot mata terkejut."Kenta?!" serunya.Sorak-sorai kecil mulai terdengar dari para penjaga lainnya. Salah satu dari mereka segera be

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status