Share

BAB 23

Penulis: Faisalicious
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-11 19:00:53

Bab 23: Api di Gerbang Timur

Pasukan Kekaisaran dan Kerajaan Pembunuh Bayaran kini berdiri di dua sisi Lembah Babi. Dari atas menara pemantau, Kenta menatap lautan prajurit yang berbaris rapi di kejauhan. Angin dingin bertiup melewati desa, membawa ketegangan yang hampir bisa disentuh. Di barat, bendera hitam Kerajaan Pembunuh Bayaran berkibar, pasukan mereka tersusun dalam formasi yang longgar tetapi jelas berbahaya. Para pembunuh elit mereka mengenakan jubah gelap, wajah mereka tertutup kain, dan senjata mereka tampak berkilat di bawah sinar matahari pagi. Di timur, bendera biru Kekaisaran berkibar dengan gagah. Pasukan mereka jauh lebih teratur, barisan perisai dan tombak berdiri kokoh, serta kavaleri berbaju besi menunggu perintah.

Jenderal Batu berdiri di samping Kenta, matanya menyipit saat mengamati pergerakan musuh. “Mereka tidak langsung menyerang… itu berarti mereka masih menunggu sesuatu.”

Hakka yang b

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 24

    Bab 24: Bala Bantuan dan PengkhianatanTerompet Kekaisaran menggema dari utara, memecah ketegangan yang meliputi Lembah Babi. Dari atas menara pemantau, Kenta melihat Liam memimpin sekelompok penunggang kuda yang berlari cepat ke arah desa. Bendera Kekaisaran berkibar di tangan salah satu penunggang, tetapi simbol di atasnya berbeda dari pasukan yang menyerang gerbang timur.Kenta menyipitkan mata. Siapa mereka? Di gerbang timur, pasukan Kekaisaran yang menyerang tiba-tiba terhenti. Mereka menoleh ke belakang, tampak ragu.Jenderal Batu berdiri tegak di sisi barat, masih melawan pasukan pembunuh bayaran. “Sepertinya Liam berhasil,” gumamnya.Hakka, yang sudah kelelahan setelah mengerahkan sihirnya untuk menahan serangan, tersenyum samar. “Anak itu cepat juga.”Liam menghentikan kudanya tepat di depan gerbang desa yang hampir jebol. Ia turun dengan cepat dan berlari ke arah Kenta. Nafasnya terengah-eng

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 25

    Bab 25: Kemenangan yang Berlumuran DarahMedan perang di sekitar Lembah Babi kini dipenuhi teriakan pertempuran dan dentingan senjata yang beradu. Pasukan Kekaisaran yang dipimpin oleh Jenderal Marcus kini terlibat penuh dalam pertempuran, menyerang Kerajaan Pembunuh Bayaran dari sisi timur, sementara pasukan desa yang dipimpin Kenta dan Jenderal Batu bertahan mati-matian di barat.Rengga berdiri tegap di tengah tubuh tak bernyawa Kapten Darius, pedangnya masih meneteskan darah. Pandangannya menyapu pasukan musuh yang mulai mundur setelah pemimpin mereka tumbang."Komandan mereka sudah mati!" teriaknya lantang. "Mereka tidak punya alasan lagi untuk bertarung!"Sebagian besar pasukan pembunuh bayaran mulai ragu. Beberapa mencoba mundur, tetapi pemimpin lain dari Kerajaan Pembunuh Bayaran seorang pria kurus dengan belati beracun di kedua tangannya muncul dan berteriak, "Jangan mundur! Kita masih bisa memenangkan ini!"N

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 26

    Bab 26: Bayangan dari BaratMalam di Lembah Babi kembali sunyi setelah pertempuran besar yang mengubah desa ini selamanya. Namun, di balik kedamaian yang baru mereka peroleh, Kenta tahu bahwa ini hanyalah awal dari babak baru yang lebih berbahaya.Di dalam balai desa, Kenta duduk di meja panjang, dikelilingi oleh Hakka, Rengga, Jenderal Batu, dan beberapa pemimpin desa lainnya. Mereka sedang mendiskusikan apa yang akan mereka lakukan setelah kemenangan besar mereka melawan Kekaisaran dan Kerajaan Pembunuh Bayaran.“Kita mungkin sudah menang,” kata Rengga, mengangkat cangkir teh hangatnya, “tapi perang belum selesai. Aku bisa merasakannya.”Jenderal Batu mengangguk. “Kerajaan Pembunuh Bayaran kehilangan pemimpin lapangan mereka, tapi kita semua tahu mereka bukan tipe yang menyerah begitu saja. Mereka pasti sedang merencanakan sesuatu.”Kenta menghela napas panjang. “Aku juga me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 27

    Bab 27: Hadiah dari KegelapanMalam di Lembah Babi terasa lebih sunyi dari biasanya. Sejak pertemuannya dengan Kael, Kenta tak bisa berhenti memikirkan ancaman yang baru saja mereka dengar. Raven Sang Malaikat Maut dan Tujuh Bayangan adalah musuh yang berbeda dari sebelumnya. Jika pasukan Kerajaan Pembunuh Bayaran sebelumnya hanya sekadar tentara dan pembunuh, kali ini mereka menghadapi ancaman dari individu yang bisa menghabisi desa ini seorang diri.Kenta berdiri di menara pemantau, menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Ia mengepalkan tinjunya. Aku tidak bisa membiarkan desa ini jatuh. Aku harus menemukan cara untuk melindungi semuanya.Saat itu, suara notifikasi sistem bergema di benaknya.[Sistem Aktif][Poin Ketakutan yang Terkumpul: 12.480][Hadiah dari Peperangan: Undian Karakter Tingkat Suprem

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 28

    Bab 28: Pelatihan di Ambang KematianFajar menyingsing di Lembah Babi, membawa hawa dingin yang menusuk. Setelah ritual penguatan yang dilakukan Kenta, suasana di desa terasa berbeda. Para pemimpin desa yang sebelumnya hanya mengandalkan pengalaman bertarung kini memiliki kekuatan yang melebihi batas manusia biasa.Namun, mereka semua tahu bahwa kekuatan baru tidak ada artinya tanpa pelatihan yang tepat. Di lapangan utama desa, Kael berdiri dengan tangan terlipat, menatap para pemimpin desa yang sudah berkumpul. Matanya tajam, penuh ketegasan.“Kalian mungkin merasa lebih kuat dari sebelumnya,” katanya, suaranya dalam dan dingin. “Tapi kekuatan tanpa kontrol hanyalah kehancuran yang tertunda.”Hakka menyipitkan mata. “Jadi, apa rencanamu, bocah? Kau ingin kami berlatih seperti pembunuh bayaran?”Kael mengangguk. “Tepat. Jika k

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 29

    Bab 29 : Persiapan Terakhir dan Hadiah dari SistemMalam telah larut, tetapi Kenta belum bisa tidur. Ia duduk sendirian di dalam balai desa, menatap lentera yang berkelip lemah. Mereka semua sudah berlatih keras, kekuatan mereka meningkat drastis, tetapi… apakah itu cukup?Hatinya dipenuhi prasangka dan keraguan. Meski Hakka, Rengga, Jenderal Batu, dan Liam telah mendapatkan kekuatan baru serta pelatihan dari Kael, Raven dan Tujuh Bayangan bukan musuh biasa. Kenta tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa mereka masih belum cukup kuat untuk menandingi mereka.“Apa kita benar-benar bisa menang?”Ia mengepalkan tinjunya. Sistem telah memberinya begitu banyak keuntungan, tetapi apakah itu cukup? Saat pikirannya penuh kebimbangan, suara familiar terdengar di benaknya.[Administrator Sistem Maya Menghubungi Anda…]Seketika, cahaya biru transparan muncul di depannya. Sosok holografik seorang gadis dengan rambu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 30

    Bab 30: Menjelang PertempuranFajar mulai menyingsing di Lembah Babi, tetapi suasana desa masih dipenuhi ketegangan. Semua orang tahu, pertempuran terbesar yang pernah mereka hadapi akan segera tiba.Di balai desa, Kenta, Hakka, Rengga, Jenderal Batu, Liam, dan Nenek Cio berdiri mengelilingi meja, menatap peta strategi yang telah mereka susun. Senjata-senjata legendaris yang baru saja mereka terima terletak di sisi mereka, masih bersinar dengan energi baru yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.Kael, yang selama ini diam, akhirnya membuka suara. “Sekarang kalian semua memiliki senjata dan kekuatan baru, tapi jangan lupakan satu hal… Raven dan Tujuh Bayangan masih lebih berbahaya dari yang kalian bayangkan.”Jenderal Batu menyilangkan tangannya. “Kami tahu. Tapi kali ini, kami tidak akan membiarkan mereka mengin

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 31

    Bab 31: Duel Para Penyihir – Hakka vs Penyihir BayanganKabut malam menebal, menyelimuti Lembah Babi dalam aura mencekam. Dari segala penjuru, Tujuh Bayangan mulai memasuki desa, menyelinap seperti predator yang siap memangsa. Di tengah desa, Hakka berdiri tegak di dekat salah satu rumah kayu yang telah diperkuat dengan sihir pertahanan. Di tangannya, Orb Sihr bersinar samar, siap melepaskan energi magis kapan saja.Ia merasakan udara di sekitarnya berubah. Ada sesuatu yang tidak beres. Tiba-tiba, angin berputar dengan cepat, membawa serta bau aneh yang menyengat. Dari kegelapan, sesosok pria berjubah hitam muncul, berjalan dengan langkah ringan seolah tak terbebani gravitasi.“Kau pasti Hakka, penyihir tua desa ini.” Suaranya lembut, tetapi penuh tipu daya.Hakka menyipitkan matanya. “Dan kau pasti salah satu dari Tujuh Bayangan.”Pria itu tersenyum, lalu dengan elegan membungkuk seperti seorang bangsawa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15

Bab terbaru

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 77

    BAB 77 – AWAL TURNAMEN SERIBU BESARSuara gong besar menggema di seluruh arena utama. Ribuan peserta yang berkumpul di alun-alun pusat segera mengalihkan perhatian mereka ke podium, tempat Kakek Hakka dan para tetua Sekte Lembah Babi berdiri. Di samping mereka, kelima Jenderal Paviliun berjajar, masing-masing dengan ekspresi tenang, menatap para pendekar muda yang akan bertarung di turnamen ini.Suasana semakin memanas. Turnamen Seribu Besar bukanlah kompetisi biasa, ini adalah ajang bagi para pendekar muda dari seluruh benua untuk membuktikan diri. Sekte-sekte besar, klan-klan terhormat, bahkan pendekar independen turut hadir demi satu tujuan: kejayaan dan hadiah yang luar biasa.Di antara peserta, beberapa sosok mencuri perhatian. Mereka adalah nama-nama yang sudah dikenal sebagai jenius muda, orang-orang yang diprediksi akan masuk 10 besar turnamen ini.Di sudut arena, sekelompok pemuda dari berbagai sekte tengah berdiskusi dengan suara rendah.“Dengar-dengar, ‘Si Tangan Setan’ jug

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 76

    BAB 76 – PERKENALAN PARA JENDERALLangit siang membentang luas di atas arena utama Turnamen Seribu Besar, namun suasana di tanah jauh dari ketenangan. Puluhan ribu pasang mata dari berbagai sekte dan klan menatap lurus ke panggung utama, tempat para Jenderal Paviliun Sekte Lembah Babi berdiri dengan gagah.Para murid baru, pendekar independen, dan tetua-tetua dari berbagai belahan dunia menunggu dengan penuh antisipasi. Hari ini, sebelum turnamen benar-benar dimulai, para jenderal yang baru terpilih akan memperkenalkan diri dan menunjukkan teknik khas masing-masing paviliun.Di podium tertinggi, Kakek Hakka berdiri dengan tangan di belakang, matanya menyapu kerumunan di bawahnya. Dengan suara yang menggema, ia berbicara:“Hari ini, sebelum kita menyaksikan para jenius muda bertarung di turnamen ini, aku ingin memperkenalkan para pemimpin baru dari Sekte Lembah Babi.”Kerumunan mulai berbisik, beberapa tampak tidak sabar untuk melihat langsung kemampuan para jenderal yang akan memimpin

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 75

    BAB 75 – AWAL TURNAMEN SERIBU BESARPagi itu, langit cerah membentang luas di atas Sekte Lembah Babi, tetapi suasana di tanah terasa begitu padat dan bergemuruh. Di depan gerbang utama, ribuan orang dari berbagai sekte, klan, dan kelompok independen memadati pelataran, menunggu giliran untuk masuk ke area pendaftaran. Para peserta, tetua sekte, dan penonton dari seluruh penjuru benua berkumpul di tempat ini, semua dengan tujuan yang sama, menyaksikan dan berpartisipasi dalam Turnamen Seribu Besar, ajang yang akan menentukan generasi pendekar paling berbakat dalam beberapa dekade ke depan.Namun, di balik kemeriahan ini, ada satu hal yang menarik perhatian banyak orang: hadiah utama turnamen ini yang ditawarkan oleh Sekte Lembah Babi.- Satu tempat di antara lima paviliun utama sekte untuk pemenang pertama.- Teknik kultivasi tingkat tinggi dari arsip rahasia sekte bagi mereka yang masuk sepuluh besar.- Sumber daya langka, termasuk pil kultivasi dan senjata pusaka, bagi mereka yang ma

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 74

    BAB 74 – MENGUJI BATASLangit pagi di Sekte Lembah Babi masih diselimuti kabut tipis saat para Jenderal Paviliun yang baru terpilih mulai menjalani latihan intensif. Mereka hanya memiliki satu minggu untuk menguasai teknik kultivasi khas masing-masing paviliun sebelum demonstrasi besar di Turnamen Seribu Besar, ajang bergengsi yang akan menentukan murid-murid baru berbakat dari seluruh benua.Tidak ada waktu untuk bersantai. Ini bukan sekadar latihan biasa—ini adalah ujian untuk membuktikan bahwa mereka memang layak memimpin.Di aula utama sekte, para Jenderal Paviliun berdiri berbaris di hadapan Dewan Tetua. Mereka mendengarkan dengan saksama instruksi terakhir sebelum memulai latihan mereka."Dalam waktu seminggu, kalian harus bisa memahami dan menguasai teknik yang diberikan kepada kalian," ujar Kakek Hakka, sorot matanya penuh ketegasan. "Bukan hanya menggunakannya, tetapi mengajarkannya. Ingat, kalian adalah pemimpin, bukan sekadar petarung."Nenek Cio menambahkan dengan suara le

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 73

    BAB 73. Para Jenderal 5 PaviliunLangit mulai berubah jingga saat turnamen besar Sekte Lembah Babi akhirnya mencapai akhir. Debu yang beterbangan perlahan mereda, dan para murid yang menyaksikan pertarungan dari tribun masih dipenuhi semangat. Dari sekian banyak peserta, lima petarung terbaik telah muncul sebagai pemenang, siap menerima gelar Jenderal Paviliun dan memimpin generasi berikutnya.Kelima jenderal yang berhasil lolos ke puncak turnamen adalah:- Haru ; petarung cepat dan strategis yang menekankan akurasi serta kelicikan dalam bertarung.- Mei ; ahli dalam seni bertarung dengan berbagai jenis senjata, tangguh dan cerdas dalam membaca lawan.- Daichi ; pendekar kuat dengan serangan eksplosif, mengandalkan kekuatan fisik yang dominan.- Souta ; pengamat pertempuran yang mampu memanfaatkan celah sekecil apa pun untuk membalikkan keadaan.- Renji ; seorang petarung serba bisa dengan kemampuan adaptasi tinggi, menjadikannya lawan yang sulit diprediksi.Sementara itu, mereka akan

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 72

    BAB 72. Otot vs KelincahanLangit siang itu cerah tanpa awan, tetapi atmosfer di sekitar arena terasa tegang. Ribuan pasang mata menatap dua sosok yang berdiri di tengah panggung batu yang telah dipenuhi retakan-retakan lama. Bagi para murid Sekte Lembah Babi, pertarungan ini bukan sekadar duel biasa. Ini adalah awal dari seleksi lima jenderal paviliun, sebuah posisi yang hanya bisa diisi oleh mereka yang benar-benar pantas.Di tengah arena, Goro dan Haru berdiri berhadapan. Goro, seorang pria bertubuh raksasa dengan otot yang menggembung seperti batu pahat, menatap lawannya dengan percaya diri. Bekas luka panjang yang melintang di lengan kanannya menjadi bukti dari pertarungan-pertarungan brutal yang telah ia lalui. Di sisi lain, Haru terlihat lebih tenang. Tubuhnya lebih ramping dan lentur, sorot matanya tajam dan penuh perhitungan. Tidak ada ketegangan yang terlihat di tubuhnya, tidak ada ekspresi gentar. Yang ada hanyalah ketenangan yang seakan menunggu celah untuk menyerang. Di a

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 71

    Bab 71 – Arena Sayembara dan Penyebaran Nama SekteMatahari mulai meninggi, menyinari arena utama Sekte Lembah Babi yang kini dipenuhi ribuan pasang mata penuh antusiasme. Gema sorakan dan teriakan para murid serta penduduk bergemuruh, menanti pertarungan yang akan menentukan lima jenderal besar.Di tengah-tengah tribun, para tetua sekte duduk di tempat kehormatan, mengawasi arena dengan mata tajam. Mereka tahu, hari ini bukan sekadar pertandingan, hari ini akan menentukan arah masa depan sekte mereka.Kenta berdiri di atas panggung, memandang lautan manusia di hadapannya. Ia menarik napas panjang, lalu mengangkat tangannya."Diam!"Suara itu menggelegar, seketika meredam riuh rendah sorakan. Seluruh mata kini tertuju kepadanya. Kenta melanjutkan, "Sekte Lembah Babi bukan lagi sekadar desa kecil di ujung dunia. Kita telah berkembang menjadi kekuatan baru, dan hari ini akan menjadi bukti bahwa kita layak dihormati!"Sorakan membahana."Para pendekar terbaik sekte akan bertarung untuk

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 70

    BAB 70. Kelahiran Sekte Lembah BabiFajar menyingsing di cakrawala, menyelimuti tanah luas yang kini mulai diubah menjadi arena besar. Desa yang dulu terpencil ini telah berkembang begitu pesat hingga tak lagi pantas disebut desa.Hari ini, sejarah akan berubah. Kenta berdiri di atas bukit kecil, menatap hamparan lahan luas yang tengah dipersiapkan. Dulu, tempat ini hanya dataran kosong, tetapi dalam beberapa bulan terakhir, pembangunan besar-besaran telah dilakukan. Arena utama, tribun penonton, serta lima paviliun megah kini berdiri di berbagai penjuru wilayah. Di belakangnya, kelima tetua sekte berdiri dalam satu barisan.- Kakek Hakka, pria tua dengan janggut putih panjang, akan membimbing Paviliun Naga Langit, paviliun strategi dan kepemimpinan.- Nenek Cio, sosok bijak yang selama ini menangani masalah kesehatan dan peradaban, akan menaungi Paviliun Phoenix Merah, yang berfokus pada penyembuhan dan alkimia.- Rengga, sang petarung tak terkalahkan yang selalu berada di garis depa

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 69

    Bab 69 – Kepulangan dan Awal BaruKenta berdiri di puncak bukit kecil, memandang desa di kejauhan yang kini mulai terlihat di balik pepohonan. Cahaya obor dan lentera menerangi jalan-jalan utama, memberi kesan hangat di tengah dinginnya angin malam. Setelah perjalanan panjang dan pertarungan yang menguras tenaga, akhirnya mereka kembali.Di belakangnya, Asami berjalan dengan langkah ringan, sesekali melirik Kenta yang tampak diam sejak tadi. Sementara itu, Renji dan Hideo mengikuti dari belakang dengan ekspresi bercampur aduk, lega karena selamat, tetapi canggung karena mereka tak tahu bagaimana mereka akan diterima di desa ini.Ketika mereka semakin dekat dengan gerbang desa, beberapa penjaga yang berjaga di pos depan segera menyadari kedatangan mereka. Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan bekas luka di pipi, melangkah maju dengan sorot mata terkejut."Kenta?!" serunya.Sorak-sorai kecil mulai terdengar dari para penjaga lainnya. Salah satu dari mereka segera be

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status