Share

BAB 22

Author: Faisalicious
last update Last Updated: 2025-02-10 19:30:28

Bab 22: Perang di Ambang Pintu

Matahari terbit di atas Lembah Babi, cahayanya menyinari desa yang kini telah bersiap menghadapi ancaman yang belum usai. Semalam, mereka berhasil menangkap Yara, mata-mata dari Kerajaan Pembunuh Bayaran, menggagalkan salah satu bagian dari rencana musuh. Namun, Kenta tahu betul bahwa ini hanya awal dari sesuatu yang lebih besar.

Di dalam balai desa, Yara diikat di kursi dengan tangan terborgol. Wajahnya lebam akibat pukulan Rengga semalam, tetapi matanya masih menyala penuh kebencian. Di sekelilingnya, Kenta, Hakka, Rengga, Jenderal Batu, dan beberapa pemimpin desa berdiri dalam diam, menatapnya dengan penuh kewaspadaan.

"Kau akan bicara," kata Kenta, suaranya tenang tapi tajam. "Kami ingin tahu seberapa dalam rencana kerajaanmu."

Yara menyeringai, seolah tak takut sedikit pun. "Kalian pikir hanya karena menangkapku, kalian sudah menyelamatkan desa ini?" Ia tertawa pelan. "Kalian hanya memperl

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 23

    Bab 23: Api di Gerbang TimurPasukan Kekaisaran dan Kerajaan Pembunuh Bayaran kini berdiri di dua sisi Lembah Babi. Dari atas menara pemantau, Kenta menatap lautan prajurit yang berbaris rapi di kejauhan. Angin dingin bertiup melewati desa, membawa ketegangan yang hampir bisa disentuh. Di barat, bendera hitam Kerajaan Pembunuh Bayaran berkibar, pasukan mereka tersusun dalam formasi yang longgar tetapi jelas berbahaya. Para pembunuh elit mereka mengenakan jubah gelap, wajah mereka tertutup kain, dan senjata mereka tampak berkilat di bawah sinar matahari pagi. Di timur, bendera biru Kekaisaran berkibar dengan gagah. Pasukan mereka jauh lebih teratur, barisan perisai dan tombak berdiri kokoh, serta kavaleri berbaju besi menunggu perintah.Jenderal Batu berdiri di samping Kenta, matanya menyipit saat mengamati pergerakan musuh. “Mereka tidak langsung menyerang… itu berarti mereka masih menunggu sesuatu.”Hakka yang b

    Last Updated : 2025-02-11
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 24

    Bab 24: Bala Bantuan dan PengkhianatanTerompet Kekaisaran menggema dari utara, memecah ketegangan yang meliputi Lembah Babi. Dari atas menara pemantau, Kenta melihat Liam memimpin sekelompok penunggang kuda yang berlari cepat ke arah desa. Bendera Kekaisaran berkibar di tangan salah satu penunggang, tetapi simbol di atasnya berbeda dari pasukan yang menyerang gerbang timur.Kenta menyipitkan mata. Siapa mereka? Di gerbang timur, pasukan Kekaisaran yang menyerang tiba-tiba terhenti. Mereka menoleh ke belakang, tampak ragu.Jenderal Batu berdiri tegak di sisi barat, masih melawan pasukan pembunuh bayaran. “Sepertinya Liam berhasil,” gumamnya.Hakka, yang sudah kelelahan setelah mengerahkan sihirnya untuk menahan serangan, tersenyum samar. “Anak itu cepat juga.”Liam menghentikan kudanya tepat di depan gerbang desa yang hampir jebol. Ia turun dengan cepat dan berlari ke arah Kenta. Nafasnya terengah-eng

    Last Updated : 2025-02-11
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 25

    Bab 25: Kemenangan yang Berlumuran DarahMedan perang di sekitar Lembah Babi kini dipenuhi teriakan pertempuran dan dentingan senjata yang beradu. Pasukan Kekaisaran yang dipimpin oleh Jenderal Marcus kini terlibat penuh dalam pertempuran, menyerang Kerajaan Pembunuh Bayaran dari sisi timur, sementara pasukan desa yang dipimpin Kenta dan Jenderal Batu bertahan mati-matian di barat.Rengga berdiri tegap di tengah tubuh tak bernyawa Kapten Darius, pedangnya masih meneteskan darah. Pandangannya menyapu pasukan musuh yang mulai mundur setelah pemimpin mereka tumbang."Komandan mereka sudah mati!" teriaknya lantang. "Mereka tidak punya alasan lagi untuk bertarung!"Sebagian besar pasukan pembunuh bayaran mulai ragu. Beberapa mencoba mundur, tetapi pemimpin lain dari Kerajaan Pembunuh Bayaran seorang pria kurus dengan belati beracun di kedua tangannya muncul dan berteriak, "Jangan mundur! Kita masih bisa memenangkan ini!"N

    Last Updated : 2025-02-12
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 26

    Bab 26: Bayangan dari BaratMalam di Lembah Babi kembali sunyi setelah pertempuran besar yang mengubah desa ini selamanya. Namun, di balik kedamaian yang baru mereka peroleh, Kenta tahu bahwa ini hanyalah awal dari babak baru yang lebih berbahaya.Di dalam balai desa, Kenta duduk di meja panjang, dikelilingi oleh Hakka, Rengga, Jenderal Batu, dan beberapa pemimpin desa lainnya. Mereka sedang mendiskusikan apa yang akan mereka lakukan setelah kemenangan besar mereka melawan Kekaisaran dan Kerajaan Pembunuh Bayaran.“Kita mungkin sudah menang,” kata Rengga, mengangkat cangkir teh hangatnya, “tapi perang belum selesai. Aku bisa merasakannya.”Jenderal Batu mengangguk. “Kerajaan Pembunuh Bayaran kehilangan pemimpin lapangan mereka, tapi kita semua tahu mereka bukan tipe yang menyerah begitu saja. Mereka pasti sedang merencanakan sesuatu.”Kenta menghela napas panjang. “Aku juga me

    Last Updated : 2025-02-12
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 27

    Bab 27: Hadiah dari KegelapanMalam di Lembah Babi terasa lebih sunyi dari biasanya. Sejak pertemuannya dengan Kael, Kenta tak bisa berhenti memikirkan ancaman yang baru saja mereka dengar. Raven Sang Malaikat Maut dan Tujuh Bayangan adalah musuh yang berbeda dari sebelumnya. Jika pasukan Kerajaan Pembunuh Bayaran sebelumnya hanya sekadar tentara dan pembunuh, kali ini mereka menghadapi ancaman dari individu yang bisa menghabisi desa ini seorang diri.Kenta berdiri di menara pemantau, menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Ia mengepalkan tinjunya. Aku tidak bisa membiarkan desa ini jatuh. Aku harus menemukan cara untuk melindungi semuanya.Saat itu, suara notifikasi sistem bergema di benaknya.[Sistem Aktif][Poin Ketakutan yang Terkumpul: 12.480][Hadiah dari Peperangan: Undian Karakter Tingkat Suprem

    Last Updated : 2025-02-13
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 28

    Bab 28: Pelatihan di Ambang KematianFajar menyingsing di Lembah Babi, membawa hawa dingin yang menusuk. Setelah ritual penguatan yang dilakukan Kenta, suasana di desa terasa berbeda. Para pemimpin desa yang sebelumnya hanya mengandalkan pengalaman bertarung kini memiliki kekuatan yang melebihi batas manusia biasa.Namun, mereka semua tahu bahwa kekuatan baru tidak ada artinya tanpa pelatihan yang tepat. Di lapangan utama desa, Kael berdiri dengan tangan terlipat, menatap para pemimpin desa yang sudah berkumpul. Matanya tajam, penuh ketegasan.“Kalian mungkin merasa lebih kuat dari sebelumnya,” katanya, suaranya dalam dan dingin. “Tapi kekuatan tanpa kontrol hanyalah kehancuran yang tertunda.”Hakka menyipitkan mata. “Jadi, apa rencanamu, bocah? Kau ingin kami berlatih seperti pembunuh bayaran?”Kael mengangguk. “Tepat. Jika k

    Last Updated : 2025-02-13
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 29

    Bab 29 : Persiapan Terakhir dan Hadiah dari SistemMalam telah larut, tetapi Kenta belum bisa tidur. Ia duduk sendirian di dalam balai desa, menatap lentera yang berkelip lemah. Mereka semua sudah berlatih keras, kekuatan mereka meningkat drastis, tetapi… apakah itu cukup?Hatinya dipenuhi prasangka dan keraguan. Meski Hakka, Rengga, Jenderal Batu, dan Liam telah mendapatkan kekuatan baru serta pelatihan dari Kael, Raven dan Tujuh Bayangan bukan musuh biasa. Kenta tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa mereka masih belum cukup kuat untuk menandingi mereka.“Apa kita benar-benar bisa menang?”Ia mengepalkan tinjunya. Sistem telah memberinya begitu banyak keuntungan, tetapi apakah itu cukup? Saat pikirannya penuh kebimbangan, suara familiar terdengar di benaknya.[Administrator Sistem Maya Menghubungi Anda…]Seketika, cahaya biru transparan muncul di depannya. Sosok holografik seorang gadis dengan rambu

    Last Updated : 2025-02-14
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 30

    Bab 30: Menjelang PertempuranFajar mulai menyingsing di Lembah Babi, tetapi suasana desa masih dipenuhi ketegangan. Semua orang tahu, pertempuran terbesar yang pernah mereka hadapi akan segera tiba.Di balai desa, Kenta, Hakka, Rengga, Jenderal Batu, Liam, dan Nenek Cio berdiri mengelilingi meja, menatap peta strategi yang telah mereka susun. Senjata-senjata legendaris yang baru saja mereka terima terletak di sisi mereka, masih bersinar dengan energi baru yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.Kael, yang selama ini diam, akhirnya membuka suara. “Sekarang kalian semua memiliki senjata dan kekuatan baru, tapi jangan lupakan satu hal… Raven dan Tujuh Bayangan masih lebih berbahaya dari yang kalian bayangkan.”Jenderal Batu menyilangkan tangannya. “Kami tahu. Tapi kali ini, kami tidak akan membiarkan mereka mengin

    Last Updated : 2025-02-14

Latest chapter

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   TAMAT

    Bab 140 – Sampai JumpaKenta menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Angin sepoi-sepoi bertiup melewati wajahnya, membawa ketenangan yang aneh. Dunia ini… dunia nyata… terasa begitu berbeda dari dunia sistem yang selama ini ia jalani.Ia sudah kembali. Segalanya sudah berakhir. Namun, entah kenapa hatinya masih terasa berat. Maya… Apakah ia benar-benar pergi? Apakah tidak ada cara lain untuk bertemu dengannya lagi? Kenta mengepalkan tangannya, lalu menghela napas panjang.“Kau terlihat seperti orang yang kehilangan sesuatu.”Sebuah suara yang familiar terdengar dari belakangnya. Kenta menoleh dan mendapati seseorang berdiri di sana, seseorang yang seharusnya tidak mungkin ada di dunia ini.Matanya melebar. “…Maya?”Maya berdiri di sana, mengenakan pakaian serba putih yang bercahaya samar di bawah sinar bulan. Wajahnya tetap seperti yang Kenta ingat, tenang, lembut, dan penuh teka-

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 139

    Bab 139 – Tamat: Menerima KenyataanKenta berdiri di depan sebuah gedung tua yang terlihat tak terawat.Alamat yang tertulis di surat membawanya ke sini. Bangunan ini berada di pinggiran kota, jauh dari keramaian. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekitarnya, hanya cahaya redup dari lampu jalan yang sesekali berkelap-kelip.Hatinya masih dipenuhi keraguan."Apa ini jebakan?" pikirnya.Namun, jika ini adalah satu-satunya petunjuk untuk menemukan Maya atau mendapatkan jawaban tentang apa yang terjadi, ia tidak bisa mundur sekarang.Ia menarik napas dalam, lalu mendorong pintu kayu besar di hadapannya.Saat Kenta melangkah masuk, suara derit kayu memenuhi ruangan.Bangunan ini tampaknya adalah sebuah gudang lama. Debu memenuhi lantai, dan beberapa rak besi di sudut tampak berkarat.Namun, yang paling menarik perhatiannya adalah sosok seorang pria tua yang duduk di kursi kayu, tepat di tengah ruangan.Pria itu

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 138

    Bab 128 – Arch Akhir: Tanpa Maya, Kenta Hanya PecundangKenta duduk di tepi tempat tidurnya, menatap kosong pada lantai kamarnya yang berantakan. Kertas-kertas catatan, botol minuman kosong, dan beberapa buku berserakan di sana. Cahaya matahari sore masuk melalui jendela, tetapi ia tidak merasa hangat sedikit pun.Sudah sebulan sejak ia kembali ke dunia nyata. Sudah sebulan sejak ia melihat sosok Maya di gang sempit itu atau lebih tepatnya, sejak ia berhalusinasi melihatnya. Kenta menarik napas panjang, lalu menghembuskannya dengan berat."Bangkitlah sekali lagi, Kenta."Kata-kata itu masih terngiang di benaknya. Tapi bagaimana caranya? Tanpa sistem, tanpa status, tanpa teknik bertarung, tanpa Maya… ia bukan siapa-siapa. Di dunia sistem, ia bisa mengalahkan lawan yang lebih kuat, menerobos batasan dirinya, dan berdiri sebagai pemain terkuat.Di dunia ini? Ia bahkan tidak bisa mendapatkan pekerjaan paruh waktu karena riwayat medisnya. S

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 137

    Bab 137 – Arch Akhir: Kembali Sebagai Kenta si Pecundang di Dunia NyataBIP. BIP. BIP.Suara mesin monitor berdenting pelan di ruangan yang sunyi. Aroma antiseptik bercampur dengan udara dingin dari pendingin ruangan. Kelopak mata Kenta bergerak sedikit, lalu perlahan membuka.Seketika cahaya putih menyilaukan matanya.Ia merasakan sesuatu yang berat di tubuhnya—seperti ada beban yang tak kasat mata menekannya. Sensasi itu terasa aneh, jauh berbeda dari medan perang yang selama ini ia jalani.Kenta mencoba menggerakkan jarinya.Lambat.Lemah.Seolah-olah tubuhnya adalah milik orang lain."Dimana aku…?" gumamnya dengan suara serak.Matanya perlahan menyesuaikan diri. Ia bisa melihat langit-langit putih, ventilasi udara yang mengeluarkan suara halus, dan… tabung infus yang terhubung ke tangannya.Ini rumah sakit.Aku… kembali?Hatinya berdebar. Ia b

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 136

    Bab 127 – Arch Akhir: Menempuh Jalan untuk KembaliLangit masih dipenuhi retakan dimensi yang berpendar dalam warna keemasan dan hitam. Sisa-sisa kekuatan yang bertarung di medan perang tadi kini mereda, menyisakan ketegangan yang menggantung di udara.Di tengah-tengahnya, Kenta berdiri dengan tatapan teguh, meski dalam hatinya masih ada goncangan yang tak bisa ia redam.Ia telah membuat keputusannya.Sekarang, ia hanya perlu mencari jalan untuk mewujudkannya.Maya berdiri di hadapannya, matanya yang tajam menelisik ekspresi Kenta. "Kau sudah memutuskan?"Kenta mengangguk. "Ya."Maya menghela napas, lalu melangkah mendekat. "Jika kau benar-benar ingin kembali… maka ada satu cara. Tapi aku tidak yakin kau akan menyukainya."Kenta menajamkan pandangannya. "Apa itu?"Maya terdiam sejenak sebelum akhirnya berbicara. "Sistem yang telah memulihkan dirinya sepenuhnya kini memiliki fungsi otomatis untuk mengembalika

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 135

    Bab 134 – Arch Akhir: Lalu Bagaimana Caraku Kembali?Langit masih dipenuhi retakan-retakan dimensi. Pusaran energi kekacauan melayang di udara, menciptakan percikan cahaya yang terus menerus menyambar seperti petir abadi. Di tengah kehancuran yang melanda, Kenta berdiri terengah-engah, tubuhnya dipenuhi luka dan pakaiannya compang-camping.Di hadapannya, Maya menatapnya dengan ekspresi yang sulit ditebak. Mereka baru saja mengungkap kebenaran tentang sistem, tentang asal usul dunia ini, dan mengapa Kenta menjadi bagian dari semua ini.Namun, satu pertanyaan besar masih menggantung di benaknya."Lalu… bagaimana caraku kembali?"Suara Kenta terdengar serak, nyaris berbisik. Entah kenapa, setelah semua ini, pertanyaan itu baru benar-benar menghantamnya dengan kesadaran yang menyakitkan.Apa yang akan terjadi setelah semuanya berakhir?Maya menutup matanya sejenak sebelum menjawab."Itu bukan sesuatu yang mudah dijawab

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 134

    Bab 134 – Pemecahan Misteri Asal Usul Sistem (Bagian 3) – Mengapa Kenta Terpilih sebagai Player?Celah besar yang terbuka di atas mereka memperlihatkan lapisan dimensi lain—cahaya keemasan yang berkilauan bersanding dengan pusaran kegelapan yang meliuk-liuk, seolah mencoba menelan satu sama lain.Kenta masih berdiri diam, mencoba mencerna semua yang baru saja terungkap.Maya adalah bagian dari sistem.Ia adalah keseimbangan, eksistensi yang tidak seharusnya ada.Dan kini, ada satu pertanyaan yang masih belum terjawab.Mengapa dirinya yang terpilih sebagai Player?Dari semua orang di dunia ini—dari sekian banyak individu yang memiliki potensi—mengapa ia, Kenta, yang harus menanggung beban ini?Maya menatapnya dengan tatapan lembut, seakan tahu apa yang sedang dipikirkannya."Kau akhirnya sampai pada pertanyaan itu, ya?" katanya pelan.Kenta mendongak, menatap Maya dengan

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 133

    Bab 133 – Pemecahan Misteri Asal Usul Sistem (Bagian 2) – Siapa Maya?Langit retak.Sebuah celah menganga di atas mereka, mengungkapkan kilauan cahaya keemasan dan kegelapan pekat yang berputar seperti pusaran tak berujung.Kenta dan Maya berdiri di tengah kekosongan itu. Mereka baru saja kembali dari Gerbang Ingatan, tempat di mana mereka menyaksikan bagaimana dunia dan Wadah Sistem tercipta. Namun, masih ada pertanyaan besar yang belum terjawab.Siapa Maya sebenarnya?Kenta menoleh ke arah Maya, yang berdiri dalam diam, wajahnya sulit dibaca. Sejak awal perjalanannya, Maya selalu berada di sisinya, terkadang sebagai sekutu, terkadang sebagai musuh. Namun, dalam ingatan yang mereka lihat tadi, Maya sama sekali tidak muncul.Itu tidak masuk akal. Jika Maya adalah bagian dari Wadah Sistem, seharusnya ada petunjuk tentang keberadaannya dalam sejarah itu.“Maya…” Kenta akhirnya berbicara, suaranya terdengar

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 132

    Bab 132 – Pemecahan Misteri Asal Usul Sistem (Bagian 1)Langit yang semula dipenuhi kilatan cahaya akibat pertarungan dahsyat mulai meredup, menyisakan langit kelam yang perlahan kembali tenang. Kenta berdiri di tengah reruntuhan, napasnya terengah-engah sementara tubuhnya dipenuhi luka. Maya, yang berdiri tak jauh darinya, juga dalam kondisi serupa.Keduanya selamat… untuk saat ini.Namun, perasaan ganjil menyelimuti udara. Seakan ada sesuatu yang belum berakhir.Kenta menatap ke langit, dan untuk sesaat, ia merasa seperti dunia ini berbicara padanya.“Warisan yang kau kejar… kini tinggal satu misteri terakhir.”Seketika, kesadaran Kenta terguncang. Suara itu—ia pernah mendengarnya sebelumnya, dalam mimpi-mimpi samar yang terus menghantuinya.Maya berjalan mendekat, matanya menyorot keprihatinan. “Kau merasakannya juga, bukan?”Kenta mengangg

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status