Share

Chapter. 104

Aditya tiba di sebuah pelabuhan, dia bahkan tidak tahu apa ini yang dinamakan pantai indah kapuk? Pantai Jakarta? Atau dermaga kepulauan seribu. Yang pasti disini adalah di pinggir laut, tempatnya sangat luas, suasananya gelap dan kosong karena kebetulan siang ini tiba-tiba hujan begitu deras. Hanya ada gudang-gudang tua berjejer di sini.

Aditya perlahan melajukan kendaraannya dengan pelan dan berusaha tanpa suara, sambil dia melirik kesana dan kemari, dia memutar-mutar cukup jauh. Dia tersesat dan tak tahu arah jalan yang harus ditujunya. Hanya saja dia berputar-putar disana, perasaannya mengisyaratkan jima ibunya berada di salah satu gudang tua disana.

Hari semakin gelap dan Adrian hanya mengintai satu persatu dari gudang usang tersebut, bulu kudunya sedikit merinding. Dia ingat dimana suasana mencekam seperti ini hanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tendi Abidin
jadi kecewa nih baca di good novel kok ceritanya gak pada tamat...
goodnovel comment avatar
Tendi Abidin
mau diterusin gak ceritanya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status