Share

LELAKI YANG PINTAR MERAYU

“Masih jauh?” tanya Rembulan manja.

“Kamu masih kuat jalan kaki?” tanya Aldo, “mau kugendong?”

Wajah Rembulan langsung memerah, untunglah mereka sudah hampir sampai.

“Itu di depan,” kilah Rembulan sambil menunjuk. “Tanggung. Sudah mau sampai.”

“Jadi, kalau masih jauh kamu mau aku gendong?” goda Aldo lagi.

Ah, kenapa lelaki pandai sekali menutupi kebusukan. Kepada Rembulan mengatakan cinta tetapi kepada Mentari pun menjanjikan untuk menikahi.

Mereka memasuki sebuah restoran yang kebetulan memang belum lama buka dan Aldo juga pernah membaca review di I*******m resto itu masakannya cukup enak.

Rembulan dan Aldo mengambil tempat di sudut ruangan.

“Kamu mau makan apa, Mas?” tanya Rembulan menatap wajah Aldo.

“Kamu ‘kan tahu, aku tidak rewel soal makanan,” sahut Aldo. “Makanan apa saja bisa masuk.”

“Aku punya ide,” sahut Rembulan mengedipkan mata. “Kamu pasti doyan.”

“Mulai sekarang, aku agak ngeri kalau kamu bilang begitu,” kata Aldo pura-pura ketakutan. “Takut diberi jebakan yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status