Home / Rumah Tangga / PELAKOR BERKEDOK SYAR'I / TAK INGIN DISENTUH....

Share

TAK INGIN DISENTUH....

last update Last Updated: 2025-01-15 10:18:04

"Kau ingin aku memberikan keputusan yang memuaskan untuk permasalahan kamu tidak?" tanya Bagas dengan nada suara yang ditekan, pertanda ia sekarang menahan amarahnya.

"Mau," sahut Clara dengan nada suara merendah.

"Kalau begitu, lakukan saja tugasmu! Ingat, sekali lagi aku mendengar kamu mengeluh, jangan harap, aku peduli dengan masalah kamu itu!"

Ancaman yang dikatakan oleh Bagas, mau tidak mau membuat Clara mati kutu. Ia tidak lagi mengatakan apapun untuk melancarkan aksi protesnya, karena jika Bagas tidak peduli dengan masalah yang membelitnya, ia harus bagaimana?

Baiklah. Untuk sekarang, aku harus bersabar. Aku akan menuruti apa yang diinginkannya meskipun itu enggak menyenangkan buat aku, semoga, dia begini hanya satu kali saja....

Perempuan itu bicara di dalam hati, dengan perasaan yang bercampur aduk.

"Lakukan lagi! Yang lebih liar!" perintah Bagas, pada sang istri hingga lamunan Clara buyar seketika.

Clara bergerak, masih di atas tubuh suaminya, tapi saat ia mulai ingin melak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DISENTUH DENGAN KASAR!

    Clara mendongakkan kepalanya, menatap wajah sang suami, dan menentang sorot tajam tatapan mata suaminya tersebut seolah ia tidak takut dengan isyarat kemarahan yang diberikan oleh Bagas, lantaran ia memang tidak suka disentuh ketika ia sedang tidak senang. "Kamu sangat tahu, aku tidak pernah keberatan untuk kamu sentuh, tapi kalau kamu menyentuh aku dengan kasar, atau saat sedang marah, aku tidak suka, dan satu lagi, aku enggak suka melihat kamu ngocok kayak tadi!"Mendengar apa yang diucapkan oleh Clara, Bagas tersenyum miring. Rasa marahnya bukan mereda, tapi justru semakin membara. Satu tangannya mencengkram bokong istrinya yang padat, sangat kuat seolah ingin menyakiti. Membuat Clara meronta untuk melepaskan diri dan menjauh dari Bagas. Akan tetapi, gerakan Clara yang meronta seperti itu dianggap gerakan penolakan yang keras bagi Bagas pada sentuhannya. Tak ayal lagi, emosi pria itu semakin tersulut hingga ia mendorong kasar tubuh telanjang istrinya tersebut ke atas tempat tid

    Last Updated : 2025-01-16
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    AIR MATA CLARA....

    "Enggak! Aku enggak mau!" Sembari bicara seperti itu, Clara beringsut mundur, tidak mau berbaring dekat dengan posisi Bagas, khawatir suaminya akan memasukinya lagi lantaran ia melihat, milik suaminya memang kembali menegang.Dengan sisa kekuatannya, perempuan itu berusaha bangun, namun belum lagi ia berhasil melakukan hal itu, Bagas lebih dulu menyambar salah satu tangannya, dan menarik tangan itu dengan kuat hingga tubuh polos Clara kembali terbaring dan dengan cepat, kaki dan tangan Bagas digunakan untuk menghalangi pergerakan perempuan berambut panjang tersebut. "Lepaskan, Bagas! Aku mau mandi!" seru Clara sambil berusaha untuk menjauhkan tangan Bagas yang bergerak liar di atas perutnya. "Harusnya, kau senang karena aku selalu bernafsu padamu. Kau tidak perlu cemburu pada Anisa lagi karena aku hanya candu pada tubuhmu, tapi kau selalu punya cara untuk membuat aku kecewa, kau benar-benar ingin selalu bertengkar denganku!?"Perkataan berujung pertanyaan Bagas diselingi usapan jem

    Last Updated : 2025-01-16
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ISTIGHFAR PALSU ANISA

    "Aku sudah bilang, itu untuk syarat pertama, syarat kedua, masih ada, kalau kamu tidak mau, ya, sudah. Tidak perlu pergi, pikirkan sendiri jalan keluar untuk masalah kamu itu." Bagas menyahut dengan ekspresi wajah yang tidak terpancing dengan reaksi marah istrinya, dan mendengar ucapan enteng Bagas, telapak tangan Clara mengepal. "Syarat apalagi yang harus aku lakukan?" tanyanya, dengan suara gemetar menahan amarah. "Aku mau, selama kamu tidak di rumah, kau tidak boleh menolak atau mengabaikan panggilan dariku. Saat itulah, aku akan memberitahumu syarat kedua." "Kenapa enggak kamu katakan sekarang aja? Kenapa harus menunggu saat aku sudah di sana?" "Kamu mau patuh atau tidak?!" Bagas meninggikan suaranya, tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh istrinya. Membuat Clara menarik napas panjang. "Baiklah. Aku akan patuh." "Bagus. Aku tahu, sesulit apapun aturan yang aku buat, kamu pasti akan patuh karena kamu sangat mencintai pekerjaan sinting kamu itu." "Aku tidak p

    Last Updated : 2025-01-17
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEMARAHAN NINA!

    Anisa mengepalkan telapak tangannya, sebenarnya, ingin sekali ia mengatakan pada Bagas, bahwa ia tidak mau membantu laki-laki tersebut. Akan tetapi, jika itu dilakukannya, ia pasti akan dicurigai tidak religius di mata Bagas dan ibunya lantaran mengingkari janji. Tentu saja Anisa tidak mau karena bisa-bisa, rencananya akan gagal total."Memangnya aku bilang tidak mau membantu kamu? Yang sekarang sedang kita lakukan, bukankah itu sudah langkah awal, tenang aja, selagi kamu mau patuh sama apa yang aku katakan, aku pasti bakal bantu."Bagas tersenyum mendengar janji yang diucapkan oleh Anisa. Membuat Anisa jadi semakin sulit untuk mengingkari bahwa, ia semakin terpesona dengan laki-laki yang sudah menikah tersebut.Gelora hasrat di dada Anisa semakin menggebu dan Anisa nyaris tidak bisa mengendalikan diri andai saja ia tidak berpikir, akan sia-sia semua yang ia lakukan selama ini jika Bagas tahu ia hanya berpura-pura religius.***Nina dan Clara sudah sampai di hotel di mana ia dan romb

    Last Updated : 2025-01-17
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TUGAS KEDUA DARI BAGAS!

    Clara beringsut mundur, berusaha untuk menghindari apa yang akan dilakukan oleh Nina padanya, namun bukan Nina jika ia mudah dihadapi, karena Nina tipe wanita gesit meskipun memiliki tubuh yang mungil.Apa yang dilakukan Nina mampu membuat pakaian bagian atas Clara terbuka. Dan benar saja, seluruh bagian atas dada Clara penuh dengan tanda kepemilikan, dan Nina bisa melihat, bukan hanya bagian atas dada, tapi dada Clara yang terlihat dari bra yang dipakainya pun terdapat tanda kepemilikan di sana hingga membuat Nina melotot."Banyak amat, Ra! Ini sih, bukan stempel cinta yang dilakukan penuh perasaan cinta! Tapi, ini lebih mirip kayak sebuah cara untuk menghukum dengan nafsu!" kata Nina, dan Clara terdiam karena apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu tepat.Nina selalu mampu menebak dengan tepat apa yang dialami oleh Clara meskipun tidak selalu Clara menceritakan meskipun secara samar."Kamu dianiaya sama Bagas! Kamu harus laporin dia ke polisi, Ra!"Suara Nina terdengar lagi karena C

    Last Updated : 2025-01-18
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    BAGAS SEMAKIN MENGGILA!

    Nada suara Bagas terdengar meninggi di seberang sana, pertanda suami Clara tersebut benar-benar sudah meledak kemarahannya.Karena lagi-lagi berpikir ia sedang memburu waktu, terpaksa Clara mengalah kembali, lalu ia melakukan apa yang diinginkan oleh Bagas pada dadanya sendiri. {Jangan hanya dipegang! Remas! Lakukan itu seperti aku melakukannya pada kedua dadamu, keluarkan suaramu juga, desahanmu, seolah-olah kamu sedang menikmati itu, lakukan sekarang!}Clara menggigit bibir. Bagas tidak peduli dirinya senang atau tidak saat melakukan perintah tersebut, tapi apa mau dikata, Clara tidak bisa membantah sementara ia harus segera bersiap karena ia harus bekerja.Bagas puas dengan apa yang dilakukan oleh Clara. Matanya tak berkedip melihat ke arah layar ponselnya, tidak lupa ia mengambil gambar sensual Clara untuk dijadikannya koleksi, sementara tangannya yang lain semakin cepat bergerak pada miliknya dan tidak butuh waktu yang lama, Bagas sudah mencapai puncaknya."Sial! Ini sangat nikm

    Last Updated : 2025-01-18
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIPERGOKI IBU MERTUA!

    "Bagas! Apa yang kamu lakukan!!"Teriakan ibunya terdengar, dan tidak hanya memergoki sang anak memuaskan diri sendiri dengan tangan, tapi juga Berlina merampas ponsel sang anak untuk melihat dengan siapa anaknya melakukan tindakan tidak terpuji tersebut. "Astaghfirullah! Clara!! Memalukan sekali kelakuan kamu! Kamu bikin rusak anakku!!"Clara tersentak mendengar suara ibu mertuanya di seberang sana, dan dengan penuh perasaan panik disertai malu, Clara langsung memutuskan sambungan panggilan video itu sesegera mungkin. Sementara itu, Bagas yang shock karena dipergoki ibunya berusaha untuk tenang agar ia tidak semakin berantakan ketika menjawab pertanyaan ibunya. Ia berusaha untuk mengatur kalimat yang tepat, supaya ibunya tidak menyalahkan dirinya."Kamu dengan Clara melakukan tindakan seperti ini, Gas? Apa itu kebiasaan kalian? Mama tahu, berat berpisah dengan istri, itu sebabnya kenapa kamu mengizinkan Clara pergi segala!"Berlina mendamprat anaknya, karena tidak menyangka sang a

    Last Updated : 2025-01-19
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MERASA BERSALAH....

    Suara Sean membuat Clara sedikit tergagap. Ia menatap pria berambut sebahu itu dengan tatapan mata yang tidak enak. Tidak enak karena sudah membuat pria itu merasa bersalah."Maaf. Aku yang salah, kau tidak salah sedikitpun, aku yang salah, aku minta maaf."Clara buru-buru menanggapi, sambil meyakinkan bahwa, yang bersalah adalah dirinya, bukan laki-laki tersebut. Sean berusaha maklum, dan mereka mengulang kembali sembari meminta Clara untuk mengatakan saja apa yang sekiranya membuat perempuan itu tidak nyaman, agar mereka bisa bekerjasama dengan baik.Satu jam kemudian, mereka break. Masih ada beberapa foto yang harus diambil oleh Clara dan Sean. Namun, karena Clara tidak fokus, akhirnya, fotografer meminta untuk beristirahat sebentar."Ra. Kamu kenapa? Enggak kayak biasanya, kamu gugup berpasangan dengan Sean? Dia ganteng banget ternyata, ya?"Nina melontarkan pertanyaan itu ketika Clara duduk di sampingnya.Sean sedang asyik dengan ponselnya di tempat duduk tidak jauh dari sang fo

    Last Updated : 2025-01-19

Latest chapter

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIANGGAP PASANGAN

    Wajah Clara terlihat terkejut ketika mengucapkan kalimat itu pada Sean. Namun, Sean buru-buru menjelaskan, bahwa mereka tidak melakukan hubungan intim sama sekali hingga Clara menjadi lebih tenang sekarang. "Kita tidak melakukan apa-apa, Clara. Kecuali...."Sean menggantung ucapannya dan Clara yang tadi mulai tenang kini khawatir kembali."Kecuali apa?" tanya Clara seraya menatap wajah Sean tanpa berkedip. "Kecuali kecelakaan, tapi itu tidak masalah, kau sedang berada di bawah pengaruh obat perangsang itu, pasti sangat sulit untuk mengatasi, jadi aku paham.""Apa yang kita lakukan? Ah, maksudnya, apa yang aku lakukan padamu? Apakah aku melakukan sesuatu yang seharusnya tidak aku lakukan?" Wajah Clara semakin panik, dan Sean berusaha untuk meminta perempuan itu untuk kembali tenang.Namun, semakin diminta tenang, Clara justru terlihat semakin panik. "Aku sudah menikah, kamu lajang, kalau aku sampai melakukan sesuatu yang buruk sama kamu, mau ditaruh di mana wajahku? Aku malu, Sean!

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TIDAK BISA MENAHAN DIRI

    "Aku tidak akan bercerai dengan Clara, Nisa, ingat itu!" kata Bagas dengan nada suara yang meninggi hingga Anisa menarik napas panjang.Sebenarnya, ia ingin sekali mengamuk seperti biasanya jika ia sedang kesal. Tapi karena sekarang ia sedang menjalankan misi, Anisa terpaksa menahan diri untuk tidak melakukan hal itu."Ya, aku tahu. Yang harus bercerai itu aku, sudahlah jangan marah, aku paling sedih kalau melihat kamu marah-marah.""Aku akan memberikan Clara hukuman kalau dia terbukti seperti yang kamu katakan!""Itu hak kamu, kamu suaminya."Bagas membuang napas kesal, ia berbalik dan melangkah keluar kamar tanpa peduli lagi Anisa menatapnya dengan senyuman penuh arti di bibir."Aku mau melihat, ketika nanti kamu tahu Clara tidur dengan Pak Christ, apa yang akan kamu lakukan pada Clara, Bagas...."Anisa bicara sendiri, sambil terus saja tersenyum penuh arti, seolah tidak sabar menantikan kabar dari Pak Christ bahwa ia sudah meniduri Clara yang berada di bawah pengaruh obat perangsan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MUSLIHAT ANISA

    Awalnya, Bagas tidak mau membiarkan Anisa membakar gairahnya. Namun lama kelamaan, Bagas terpancing juga hingga pada akhirnya hanya terdengar rintihan merasa nikmat Anisa di kamar itu ketika Bagas sudah aktif menyentuh dua dadanya bergantian. Mata Anisa terpejam merasakan sentuhan itu di dadanya, dalam sekejap kewanitaannya basah dan Anisa benar-benar ingin Bagas memberikannya kepuasan dengan milik laki-laki itu hingga ia merengek pada Bagas ingin dimasuki. "Kau hamil muda. Aku khawatir itu akan membuat kamu keguguran."Bagas menolak ketika Anisa memintanya untuk dimasuki."Pelan pelan aja, bisa, kan?" rengek Anisa dengan tatapan mata penuh birahi."Kau tidak terbiasa untuk perlahan, begitu juga aku, tidak. Aku tidak mau.""Tapi aku mau punya kamu, Gas.""Kamu bisa menyentuhnya dengan mulutmu, kan?""Terus, punyaku?"Mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa, salah satu tangan Bagas yang tadi hanya fokus di dada Anisa turun ke bawah. Tangan itu menelisik ke bawah dan bermain di bagia

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEMBALI MENEBAR PERANGKAP

    Melihat hal itu, perempuan paruh baya yang pernah bekerja di rumah Sean itu sudah paham lewat apa yang ia lihat pada sikap Sean ketika usai membantu Clara meminum obat untuk meredakan pengaruh obat perangsang di tubuh istri Bagas tersebut.Sean menganggap perempuan yang disebutnya teman itu penting, dan itu membuat sang mantan pelayan tersenyum.Ia melangkahkan kakinya mendekati posisi Sean yang terduduk begitu saja di lantai ketika ia mundur saat selesai membantu Clara meminum obat tradisional yang dibuat mantan pelayan di rumahnya tersebut."Sudah terminum, insya Allah pengaruhnya akan hilang perlahan-lahan tapi tidak secara keseluruhan," katanya pada Sean dan Sean mengerutkan keningnya.Ia mendongak dan perlahan sang mantan pelayan duduk di hadapan Sean, karena ia tidak nyaman dan merasa tidak sopan jika harus berdiri sementara Sean duduk di lantai kamar rumahnya seperti itu."Maksudnya, tidak keseluruhan itu, Bibi mau bilang dia masih di bawah pengaruh obat kemungkinan besar?" ta

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DICIUM CLARA!

    Degup jantungnya mulai berpacu tidak beraturan, hingga Sean merasa kesulitan untuk menahan Clara maupun menahan dirinya sendiri untuk tidak terpancing gairah. "Bantu aku, rasanya panas sekali, ini sangat menyiksaku," celoteh Clara dengan tatapan mata sayu pada Sean dengan jarak wajah mereka yang sangat dekat hingga napas mereka menyapa wajah mereka satu sama lain.Sean menatap Clara yang saat itu setengah tidak sadar dengan siapa sekarang ia bersikap agresif. "Clara, kau tahu aku siapa? Aku bukan suamimu, jadi aku tidak bisa membantumu untuk melepaskan pengaruh obat perangsang itu."Sean bicara dengan suara perlahan disela deru napasnya yang memburu ketika Clara mendesaknya yang berusaha ingin menstater mobilnya untuk membawa Clara pergi.Namun, karena kesulitan untuk menahan Clara yang dibawah pengaruh obat perangsang, Sean tidak bisa melakukan niatnya yang ingin membawa Clara pergi lantaran ia khawatir tidak bisa menyetir dengan baik dalam situasi kondisi seperti itu.Mendengar ap

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DISERANG CLARA!

    Ketika Pak Christ mulai menyentuh tepi tempat tidur untuk ikut naik ke atasnya di mana Clara di sana kesulitan untuk menahan diri agar tidak membuka pakaiannya lantaran pengaruh obat perangsang yang diminumnya, tiba-tiba saja....Brak!Pintu kamar dibuka dari luar dengan keras dan terdengar suara teriakan seseorang memanggil Pak Christ dengan sebutan papi hingga Pak Christ yang sudah membuka pakaian atasnya terkejut lalu ia berbalik dan wajahnya berubah melihat anak sulungnya, Carli bersama dengan pria yang pernah menggagalkan aksinya untuk menyentuh Clara dua kali menerobos masuk kamar dengan wajah yang juga sama terkejutnya seperti dirinya. Carli terlihat sangat marah melihat ayahnya yang buru-buru meraih pakaiannya yang teronggok di lantai lalu memakainya tergesa-gesa."Papi selingkuh dengan model ini?" tanya Carli sambil menunjuk Clara di mana saat itu Sean langsung mendekati sisi tempat tidur dan membenahi pakaian Clara agar perempuan itu tidak menanggalkan pakaiannya keseluruha

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    CLARA DIGARAP PAK CHRIST?

    Sebenarnya, amarah Clara terpancing mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa tadi padanya, tapi ia tidak mungkin melampiaskannya sekarang lantaran ia harus bisa merealisasikan apa yang ia niatkan agar persoalannya cepat selesai."Nisa. Apakah ada seorang perempuan suka dimadu? Apakah ada perempuan yang ikhlas pasangannya selingkuh? Meskipun poligami dibolehkan, tapi menurutku tidak ada yang suka diduakan."Wajah mencemooh Anisa berubah menjadi merah mendengar apa yang diucapkan oleh Clara. Perempuan itu memaki di dalam hati setelah tadi merasa puas sudah mampu membuat hati Clara menjadi sesak."Sudahlah, daripada membahas sesuatu yang tidak seharusnya kita bahas, aku ingin mengatakan niatku yang mengajakmu bicara."Suara Clara kembali terdengar hingga Anisa membuang napas."Bantu aku untuk bisa membuat Bagas mengabulkan permohonan cerai ku."Clara bicara lagi, dan Anisa memaki di dalam hati untuk yang kesekian kalinya ketika entah kenapa ia tidak suka mendengar perkataan yang diucapkan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MULAI MASUK PERANGKAP?

    Sean melakukan apa yang diminta oleh Carli, mengikuti mobil yang dimaksud oleh Carli dengan kecepatan yang tinggi. "Gue tuh curiga sama bokap gue belakangan ini, dia kayak selingkuh gitu!" Carli bicara sambil terus memperhatikan mobil yang ia minta Sean untuk mengikuti."Mobil itu mobil bokap lu?" tanya Sean sambil melirik ke arah Carli untuk sesaat sebelum kembali fokus menyetir."Iya."Sean manggut-manggut, pertanda ia sudah paham apa yang dirasakan oleh Carli sekarang. Carli kayaknya yakin kalau ayahnya selingkuh, apa jangan-jangan perempuan yang jadi selingkuhan ayahnya itu Anisa?Hati Sean bicara, menebak-nebak apa yang sebenarnya sudah terjadi dalam keluarga Carli."Apa lu punya bukti kalau bokap lu selingkuh?" tanyanya pada pria anak sulung Pak Christ tersebut sambil terus mengikuti mobil yang dikendarai oleh ayahnya."Gue belum dapat bukti yang kuat sih, tapi gue yakin ada yang aneh dilakukan bokap gue belakangan ini, dan gue yakin itu membuat nyokap gue pergi lama dari rum

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SALING MENCARI CELAH

    "Clara bisa menuntut Bagas kalau sampai itu dilakukannya!" kata Sean tegas tapi Nina menggelengkan kepalanya perlahan seolah ucapan Sean itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan."Lalu bagaimana dengan karir Clara? Menuntut bisa, aku juga pernah mengatakan hal itu pada Clara, tapi kenyataannya, Clara tidak akan sanggup seluruh dunia tahu dia model seperti apa jika Bagas melakukan hal itu padanya!""Aku paham. Tapi, mau sampai kapan Clara bertahan dalam pernikahan yang seperti itu? Bagas akan sengaja menekan Clara dengan senjata yang ia miliki dan Clara akan semakin tersiksa.""Jadi, gimana? Apa yang harus dilakukan?""Memangnya, apa yang sudah diputuskan Clara sekarang?""Clara akan mencari video itu dan menghapusnya.""Itu sulit.""Benar, sampai sekarang pun, Clara tidak menemukannya."Sean terdiam sejenak. Wajah pria itu seperti sedang memikirkan sesuatu dengan keras hingga Nina sangat berharap, Sean mampu membantu Clara dengan cara apapun agar sahabatnya itu bisa terbebas dari bele

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status