Share

KEMARAHAN CLARA

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-20 22:04:57

Sementara suaminya berdiri di hadapannya seolah sudah tidak sabar menunggu jawaban yang diberikannya terkait dari apa yang dipertanyakan sang suami.

"Selagi kamu enggak mengkhianati aku, kurasa apapun bisa aku maafkan kecuali kamu mengkhianati aku."

Akhirnya, Clara menjawab pertanyaan dari sang suami dan berharap pembahasan itu segera selesai. Akan tetapi, di luar dugaan, apa yang dikatakan oleh Clara justru membuat Bagas seperti marah.

Ia mencengkram kedua pundak istrinya itu dengan erat sembari menatap wajah Clara yang menampilkan ekspresi perasaan heran lantaran ia tidak mengerti mengapa jawabannya justru membuat Bagas seperti kesal padanya. Apakah ia salah bicara?

"Jadi, kalau aku khilaf, kau tidak mau memaafkan aku, Clara?" tanya Bagas dengan tatapan mata menyelidik.

"Sakit, Gas!" keluh Clara seraya berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan Bagas di kedua pundaknya. Namun, Bagas tidak peduli dengan keluhan sang istri hingga terus saja melakukan hal itu sampai Clara semakin mer
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā TAWARAN DARI ANISA

    "Apa yang kau katakan? Menoleransi? Apakah ada seorang perempuan yang bisa menoleransi suaminya yang sudah berhubungan intim dengan perempuan lain walaupun itu dengan alasan khilaf?" tanya Bagas dengan nada suara yang terdengar putus asa. "Berat memang, tapi kalau dia melihat kesungguhanmu meminta maaf dan mengaku salah, mungkin bisa lain ceritanya.""Bagaimana kalau ternyata dia tidak terima?""Kemungkinan itu ada, Gas. Tapi, kamu tidak akan tahu hasilnya kalau belum mencoba!""Tidak! Aku tidak bisa melakukan hal itu.""Jadi, kau akan terus merahasiakan masalah itu pada Clara?""Ya!""Bagaimana kalau Anisa atau Pak Christ yang membongkar semuanya pada Clara?""Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi!" ucap Bagas tegas, dan Fauzi menghela napas panjang mendengar apa yang dikatakan oleh Bagas tersebut. "Kau yakin bisa menutupi hal itu selamanya dari Clara?" tanya Fauzi setelah beberapa saat lamanya hanya diam usai mendengar apa yang diucapkan oleh Bagas tadi."Aku akan berus

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā DIHUKUM PAK CHRIST!

    "Mas, sekarang ini Bagas mengabaikan aku! Aku hanya punya Mas Christ yang aku harapkan bisa membantuku, jadi aku harap Mas Christ percaya padaku, kalau memang Mas Christ menginginkan Clara, itu adalah hal yang paling aku inginkan dari seseorang untuk bisa membuat Bagas dan Clara itu berpisah!"Anisa berusaha untuk meyakinkan Pak Christ, karena ia merasa tidak ada orang lain lagi yang bisa ia andalkan selain laki-laki itu saja sekarang ini.Pak Christ menatap wajah Anisa yang terlihat bersungguh-sungguh ketika mengucapkan kalimat tersebut di hadapannya. Sehingga akhirnya pria itu menarik napas panjang."Kau sudah satu kali membuat aku kecewa, jika nanti kau membuat aku kecewa kembali kau tahu apa yang akan aku berikan padamu sangatlah menyakitkan, Anisa?" katanya dengan wajah yang terlihat sangat serius. "Aku tahu, Mas! Aku tidak berani macam-macam sama Mas, aku berbohong waktu itu karena aku sangat ingin Mas menjadi partnerku saja, aku mengandalkan Mas Christ!"Pak Christ yang gila p

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā ANISA MENGGILA!

    Anisa terhenyak mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Christ. Rasanya ia sangat muak dengan perintah itu hingga ia ingin sekali mendorong Pak Christ lalu ia berlari keluar. Akan tetapi, apakah ia mampu melakukan hal itu sementara ia sendiri tidak bisa melakukannya lantaran terjerat dengan kuasa laki-laki tersebut? Anisa masih butuh Pak Christ karena itulah jalan satu-satunya ia harus rela menjadi budak pria tersebut meski Anisa sangat merasa muak melakukan hal itu.Suara Pak Christ yang merasa puas dengan apa yang dilakukan oleh Anisa pada kelelakiannya membuat bilik toilet itu terasa memuakkan bagi Anisa. Apalagi, tangan Pak Christ juga menekan kepalanya hingga ia sampai ingin muntah ketika baru beberapa saat ia menservis milik pria itu dengan mulutnya, Pak Christ sudah mengeluarkan cairan kenikmatannya sampai seluruh cairan itu memenuhi rongga mulut Anisa.Ketika Anisa ingin menarik diri agar ia bisa mengeluarkan kejantanan Pak Christ dari mulutnya, Pak Christ mencegah hal itu den

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā TERPAKSA JUJUR

    "Cukup, Nisa!" bentak Hasnah dengan nada suara tertahan seolah sangat khawatir ibu mereka mendengar suaranya hingga sang ibu menjadi terpukul melihat keadaan Anisa yang sekarang apalagi jika perempuan itu mengetahui pula ada cairan yang tidak biasa menempel pada pakaian Anisa, tentu saja itu membuat sang ibu pasti shock dan bisa-bisa ibunya itu jatuh sakit dan Hasnah tidak mau itu terjadi.Sementara itu, Anisa yang dibentak demikian oleh Hasnah tertawa getir lalu ia segera mendorong tubuh Hasnah hingga Hasnah tersungkur di lantai kamarnya sendiri setelah itu ia bergegas keluar dari kamar itu tanpa bisa dicegah lagi oleh Hasnah.Hasnah hanya bisa mengusap wajahnya perlahan, sambil mengucapkan istighfar ketika sadar ia tidak bisa membuat Anisa sadar bahwa apa yang sudah dilakukannya adalah sebuah kesalahan yang besar."Bagas itu pria seperti apa, apakah dia meladeni Anisa sampai Anisa semakin menggila kayak gitu?" gumam Hasnah sambil memutar otak, bagaimana caranya ia bisa bertemu denga

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā BAGAS TERSINGGUNG!

    "Ada apa ini?"Dari dalam, terdengar suara Berlina, mertua Clara yang sejak tadi di kamar sekarang keluar karena ingin melihat siapa yang datang.Hasnah bangkit berdiri ketika melihat Berlina dan ia menyalami Berlina sambil mengatakan dirinya siapa. Ketika Hasnah mengatakan bahwa ia adalah saudara angkat Anisa, wajah Berlina yang tadi terlihat tidak senang karena ia menyangka Hasnah adalah teman Clara, kini berubah menjadi semringah. "Clara! Kenapa tidak dibuatkan minum? Saudara angkatnya Anisa, ya? Masya Allah, religius juga, senangnya melihat keluarga kalian yang semua paham bagaimana menutup aurat dengan baik."Berlina langsung bicara demikian, hingga Clara merasa, perempuan yang jadi mertuanya itu begitu perhatian pada Hasnah karena mengetahui Hasnah saudara angkatnya Anisa.Namun, Hasnah yang paham situasi menolak tawaran Berlina untuk sekedar dijamu minuman, karena niatnya datang ke rumah Clara bukan untuk beramah tamah tapi untuk meminta bantuan agar Bagas dan Anisa tidak sema

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā KEMARAHAN SANG IBU MERTUA

    "Hasnah, aku berterima kasih atas kepedulian kamu untuk membuat pernikahan antara aku dan Bagas baik-baik saja, terima kasih, ya. Semoga setelah ini, Anisa juga mau mengerti dan bisa menghargai pernikahan orang lain, karena aku yakin kamu adalah perempuan yang sangat paham bahwa merusak pernikahan orang itu sangat tidak baik."Dengan nada suara perlahan, Clara mengucapkan kalimat tersebut pada Hasnah dan Hasnah semakin yakin, Clara adalah perempuan yang baik yang tidak seharusnya dikhianati. Sepertinya, yang bermasalah itu memang Bagas, dia tidak bersyukur sudah memiliki perempuan sebaik Clara ini, aku mau melihat, setelah ini apakah ada perubahan, untuk hari ini, mungkin sampai di sini dulu.Hati Hasnah bicara demikian sambil menanggapi apa yang dikatakan oleh Clara dengan singkat karena ingin bicara banyak pun, ia tidak bisa lantaran Bagas masih mengawasi mereka seperti ada yang dikhawatirkan lelaki itu sekarang.Alhasil, Hasnah pamit setelah sekali lagi meminta maaf pada Bagas dan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā UCAPAN KOTOR ANISA!

    "Ma, jangan seperti ini, aku tidak pernah mencuci otak Bagas, keputusan itu dia sendiri yang memutuskannya, enggak ada campur tangan dari aku sama sekali, aku enggak pernah mengatakan bahwa-""Tidak perlu banyak alasan kamu! Aku benar-benar benci sama kamu, Clara! Aku benar-benar menyesal sudah memberikan restuku untuk kamu menikah dengan Bagas, aku menyesal!!"Bella berusaha untuk menahan ibunya yang histeris ingin memukul dan menjambak rambut Clara. Kesempatan itu digunakan oleh Clara untuk berlalu dari hadapan ibu mertuanya daripada ia harus bertengkar dengan perempuan tersebut karena Anisa.Clara berhasil masuk ke dalam kamar dengan wajah yang terlihat suram. Bagas menatapnya dengan tatapan mata ingin tahu mengapa sang istri berwajah seperti itu sekarang."Ibu kamu enggak terima dengan apa yang sudah kamu putuskan, Gas."Sebelum Bagas bicara, Clara sudah lebih dulu mengucapkan kalimat tersebut dan Bagas menarik napas panjang mendengar hal itu."Terima tidak terima, dia tetap harus

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā DITEMUKAN PAK CHRIST!

    Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Sean, Clara sebenarnya sedikit terkejut, hingga ia terdiam sejenak dan itu membuat Sean merasa ada yang salah dari isi pertanyaannya tadi pada Clara."Maaf, kalau pertanyaanku tadi mungkin membuat kamu merasa tidak enak hati, tidak apa-apa, tidak perlu dibahas."Sean buru-buru menambahkan, khawatir semakin membuat Clara jadi terpojok. "Kamu kenal Anisa? Atau kita pernah membahas ini tapi aku lupa? Heeem, lupakan pertanyaan tadi, yang ingin aku tahu, kenapa kamu kayak tau banget tentang Anisa? Nina banyak cerita soal dia sama kamu?"Clara akhirnya melontarkan pertanyaan, dan Sean menghela napas mendengarnya. Ditatapnya Clara untuk sesaat, sebelum akhirnya ia menjawab pertanyaan Clara yang sekiranya harus ia jawab."Aku tidak kenal dengan Anisa, tapi...."Sean menggantung ucapannya, seolah ragu untuk mengatakan hal yang sebenarnya pada Clara. Namun, karena Clara terlanjur penasaran, Clara meminta Sean untuk meneruskan saja ucapannya yang haru

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-01

Bab terbaru

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā DIANGGAP PASANGAN

    Wajah Clara terlihat terkejut ketika mengucapkan kalimat itu pada Sean. Namun, Sean buru-buru menjelaskan, bahwa mereka tidak melakukan hubungan intim sama sekali hingga Clara menjadi lebih tenang sekarang. "Kita tidak melakukan apa-apa, Clara. Kecuali...."Sean menggantung ucapannya dan Clara yang tadi mulai tenang kini khawatir kembali."Kecuali apa?" tanya Clara seraya menatap wajah Sean tanpa berkedip. "Kecuali kecelakaan, tapi itu tidak masalah, kau sedang berada di bawah pengaruh obat perangsang itu, pasti sangat sulit untuk mengatasi, jadi aku paham.""Apa yang kita lakukan? Ah, maksudnya, apa yang aku lakukan padamu? Apakah aku melakukan sesuatu yang seharusnya tidak aku lakukan?" Wajah Clara semakin panik, dan Sean berusaha untuk meminta perempuan itu untuk kembali tenang.Namun, semakin diminta tenang, Clara justru terlihat semakin panik. "Aku sudah menikah, kamu lajang, kalau aku sampai melakukan sesuatu yang buruk sama kamu, mau ditaruh di mana wajahku? Aku malu, Sean!

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā TIDAK BISA MENAHAN DIRI

    "Aku tidak akan bercerai dengan Clara, Nisa, ingat itu!" kata Bagas dengan nada suara yang meninggi hingga Anisa menarik napas panjang.Sebenarnya, ia ingin sekali mengamuk seperti biasanya jika ia sedang kesal. Tapi karena sekarang ia sedang menjalankan misi, Anisa terpaksa menahan diri untuk tidak melakukan hal itu."Ya, aku tahu. Yang harus bercerai itu aku, sudahlah jangan marah, aku paling sedih kalau melihat kamu marah-marah.""Aku akan memberikan Clara hukuman kalau dia terbukti seperti yang kamu katakan!""Itu hak kamu, kamu suaminya."Bagas membuang napas kesal, ia berbalik dan melangkah keluar kamar tanpa peduli lagi Anisa menatapnya dengan senyuman penuh arti di bibir."Aku mau melihat, ketika nanti kamu tahu Clara tidur dengan Pak Christ, apa yang akan kamu lakukan pada Clara, Bagas...."Anisa bicara sendiri, sambil terus saja tersenyum penuh arti, seolah tidak sabar menantikan kabar dari Pak Christ bahwa ia sudah meniduri Clara yang berada di bawah pengaruh obat perangsan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā MUSLIHAT ANISA

    Awalnya, Bagas tidak mau membiarkan Anisa membakar gairahnya. Namun lama kelamaan, Bagas terpancing juga hingga pada akhirnya hanya terdengar rintihan merasa nikmat Anisa di kamar itu ketika Bagas sudah aktif menyentuh dua dadanya bergantian. Mata Anisa terpejam merasakan sentuhan itu di dadanya, dalam sekejap kewanitaannya basah dan Anisa benar-benar ingin Bagas memberikannya kepuasan dengan milik laki-laki itu hingga ia merengek pada Bagas ingin dimasuki. "Kau hamil muda. Aku khawatir itu akan membuat kamu keguguran."Bagas menolak ketika Anisa memintanya untuk dimasuki."Pelan pelan aja, bisa, kan?" rengek Anisa dengan tatapan mata penuh birahi."Kau tidak terbiasa untuk perlahan, begitu juga aku, tidak. Aku tidak mau.""Tapi aku mau punya kamu, Gas.""Kamu bisa menyentuhnya dengan mulutmu, kan?""Terus, punyaku?"Mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa, salah satu tangan Bagas yang tadi hanya fokus di dada Anisa turun ke bawah. Tangan itu menelisik ke bawah dan bermain di bagia

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā KEMBALI MENEBAR PERANGKAP

    Melihat hal itu, perempuan paruh baya yang pernah bekerja di rumah Sean itu sudah paham lewat apa yang ia lihat pada sikap Sean ketika usai membantu Clara meminum obat untuk meredakan pengaruh obat perangsang di tubuh istri Bagas tersebut.Sean menganggap perempuan yang disebutnya teman itu penting, dan itu membuat sang mantan pelayan tersenyum.Ia melangkahkan kakinya mendekati posisi Sean yang terduduk begitu saja di lantai ketika ia mundur saat selesai membantu Clara meminum obat tradisional yang dibuat mantan pelayan di rumahnya tersebut."Sudah terminum, insya Allah pengaruhnya akan hilang perlahan-lahan tapi tidak secara keseluruhan," katanya pada Sean dan Sean mengerutkan keningnya.Ia mendongak dan perlahan sang mantan pelayan duduk di hadapan Sean, karena ia tidak nyaman dan merasa tidak sopan jika harus berdiri sementara Sean duduk di lantai kamar rumahnya seperti itu."Maksudnya, tidak keseluruhan itu, Bibi mau bilang dia masih di bawah pengaruh obat kemungkinan besar?" ta

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā DICIUM CLARA!

    Degup jantungnya mulai berpacu tidak beraturan, hingga Sean merasa kesulitan untuk menahan Clara maupun menahan dirinya sendiri untuk tidak terpancing gairah. "Bantu aku, rasanya panas sekali, ini sangat menyiksaku," celoteh Clara dengan tatapan mata sayu pada Sean dengan jarak wajah mereka yang sangat dekat hingga napas mereka menyapa wajah mereka satu sama lain.Sean menatap Clara yang saat itu setengah tidak sadar dengan siapa sekarang ia bersikap agresif. "Clara, kau tahu aku siapa? Aku bukan suamimu, jadi aku tidak bisa membantumu untuk melepaskan pengaruh obat perangsang itu."Sean bicara dengan suara perlahan disela deru napasnya yang memburu ketika Clara mendesaknya yang berusaha ingin menstater mobilnya untuk membawa Clara pergi.Namun, karena kesulitan untuk menahan Clara yang dibawah pengaruh obat perangsang, Sean tidak bisa melakukan niatnya yang ingin membawa Clara pergi lantaran ia khawatir tidak bisa menyetir dengan baik dalam situasi kondisi seperti itu.Mendengar ap

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā DISERANG CLARA!

    Ketika Pak Christ mulai menyentuh tepi tempat tidur untuk ikut naik ke atasnya di mana Clara di sana kesulitan untuk menahan diri agar tidak membuka pakaiannya lantaran pengaruh obat perangsang yang diminumnya, tiba-tiba saja....Brak!Pintu kamar dibuka dari luar dengan keras dan terdengar suara teriakan seseorang memanggil Pak Christ dengan sebutan papi hingga Pak Christ yang sudah membuka pakaian atasnya terkejut lalu ia berbalik dan wajahnya berubah melihat anak sulungnya, Carli bersama dengan pria yang pernah menggagalkan aksinya untuk menyentuh Clara dua kali menerobos masuk kamar dengan wajah yang juga sama terkejutnya seperti dirinya. Carli terlihat sangat marah melihat ayahnya yang buru-buru meraih pakaiannya yang teronggok di lantai lalu memakainya tergesa-gesa."Papi selingkuh dengan model ini?" tanya Carli sambil menunjuk Clara di mana saat itu Sean langsung mendekati sisi tempat tidur dan membenahi pakaian Clara agar perempuan itu tidak menanggalkan pakaiannya keseluruha

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā CLARA DIGARAP PAK CHRIST?

    Sebenarnya, amarah Clara terpancing mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa tadi padanya, tapi ia tidak mungkin melampiaskannya sekarang lantaran ia harus bisa merealisasikan apa yang ia niatkan agar persoalannya cepat selesai."Nisa. Apakah ada seorang perempuan suka dimadu? Apakah ada perempuan yang ikhlas pasangannya selingkuh? Meskipun poligami dibolehkan, tapi menurutku tidak ada yang suka diduakan."Wajah mencemooh Anisa berubah menjadi merah mendengar apa yang diucapkan oleh Clara. Perempuan itu memaki di dalam hati setelah tadi merasa puas sudah mampu membuat hati Clara menjadi sesak."Sudahlah, daripada membahas sesuatu yang tidak seharusnya kita bahas, aku ingin mengatakan niatku yang mengajakmu bicara."Suara Clara kembali terdengar hingga Anisa membuang napas."Bantu aku untuk bisa membuat Bagas mengabulkan permohonan cerai ku."Clara bicara lagi, dan Anisa memaki di dalam hati untuk yang kesekian kalinya ketika entah kenapa ia tidak suka mendengar perkataan yang diucapkan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā MULAI MASUK PERANGKAP?

    Sean melakukan apa yang diminta oleh Carli, mengikuti mobil yang dimaksud oleh Carli dengan kecepatan yang tinggi. "Gue tuh curiga sama bokap gue belakangan ini, dia kayak selingkuh gitu!" Carli bicara sambil terus memperhatikan mobil yang ia minta Sean untuk mengikuti."Mobil itu mobil bokap lu?" tanya Sean sambil melirik ke arah Carli untuk sesaat sebelum kembali fokus menyetir."Iya."Sean manggut-manggut, pertanda ia sudah paham apa yang dirasakan oleh Carli sekarang. Carli kayaknya yakin kalau ayahnya selingkuh, apa jangan-jangan perempuan yang jadi selingkuhan ayahnya itu Anisa?Hati Sean bicara, menebak-nebak apa yang sebenarnya sudah terjadi dalam keluarga Carli."Apa lu punya bukti kalau bokap lu selingkuh?" tanyanya pada pria anak sulung Pak Christ tersebut sambil terus mengikuti mobil yang dikendarai oleh ayahnya."Gue belum dapat bukti yang kuat sih, tapi gue yakin ada yang aneh dilakukan bokap gue belakangan ini, dan gue yakin itu membuat nyokap gue pergi lama dari rum

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I Ā Ā Ā SALING MENCARI CELAH

    "Clara bisa menuntut Bagas kalau sampai itu dilakukannya!" kata Sean tegas tapi Nina menggelengkan kepalanya perlahan seolah ucapan Sean itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan."Lalu bagaimana dengan karir Clara? Menuntut bisa, aku juga pernah mengatakan hal itu pada Clara, tapi kenyataannya, Clara tidak akan sanggup seluruh dunia tahu dia model seperti apa jika Bagas melakukan hal itu padanya!""Aku paham. Tapi, mau sampai kapan Clara bertahan dalam pernikahan yang seperti itu? Bagas akan sengaja menekan Clara dengan senjata yang ia miliki dan Clara akan semakin tersiksa.""Jadi, gimana? Apa yang harus dilakukan?""Memangnya, apa yang sudah diputuskan Clara sekarang?""Clara akan mencari video itu dan menghapusnya.""Itu sulit.""Benar, sampai sekarang pun, Clara tidak menemukannya."Sean terdiam sejenak. Wajah pria itu seperti sedang memikirkan sesuatu dengan keras hingga Nina sangat berharap, Sean mampu membantu Clara dengan cara apapun agar sahabatnya itu bisa terbebas dari bele

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status