Beranda / Fantasi / PEDANG TIGA ELEMEN / HMT 22 - Kesedihan Ratu Yang

Share

HMT 22 - Kesedihan Ratu Yang

Penulis: Dewa Amour
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-17 20:06:59

Sepulang dari rumah Perdana Menteri Han, Ratu Yang menjadi marah dan tak mau bicara pada Lu Sicheng. Meskipun Lu Sicheng mengatakan pada Perdana Menteri Han, jika dia tak bisa menikahi putrinya, Han Xue Ying, namun tetap saja Perdana Menteri Han memaksa dan memberi waktu pada Lu Sicheng untuk berpikir.

Lu Sicheng tak bisa berbuat banyak karena Perdana Menteri Han tampaknya sangat berharap dirinya mau menikahi Xue Ying.

"Sudahlah, Yang Mulia. Anda sudah menangis hampir dua jam. Ini tak baik untuk kesehatan Anda," tukas Yihua sembari duduk di tepi ranjang Ratu Yang. Gadis itu sangat mencemaskan sang ratu yang terus menangis sembari duduk mendekap kedua lututnya di tengah ranjang.

"Yihua, aku tak tahu harus bagaimana. Perdana Menteri Han bahkan memintaku untuk membujuk Lu Sicheng. Tidak mungkin aku meminta kekasihku untuk menikahi gadis lain, kan?" Ratu Yang kembali menangis.

Yihua menelan ludah kasar mendengar hal itu, dia lantas berkata,"Yang Mulia tenanglah, Yihua juga tak ingin jika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 23 - Kerjaan Utara

    Burung gagak hitam hinggap di atap istana Dong Taiyang. Sepasang matanya yang tajam sedang memperhatikan para petinggi istana yang sedang mengantar Ratu Yang menaiki tandunya.Benar, pagi ini Ratu Yang akan ikut serta dengan Pangeran Lin Jiang ke Utara. Para menteri istana mengantar rombongan sang ratu sampai keluar gerbang.Jenderal Chou dan Lu Sicheng tampak sudah menaiki kudanya. Sedangkan Perdana Menteri Han tidak ikut kali ini. Ratu Yang memerintahkan padanya untuk mengurus istana selama ia berada di Utara.Pangeran Lin Jiang tampak sangat bahagia. Jelas. Karena ia memboyong Ratu Yang ke istana Utara bukan semata untuk berkunjung saja, melainkan untuk membicarakan rencana pernikahan mereka juga. Namun sang ratu tidak mengetahui hal itu. Berangkat ke Utara bukanlah hal yang tidak biasa baginya.Karena sejak ia masih kecil, ayahnya sering kali mengajaknya ke sana. Sekedar untuk berkunjung dan bersilaturahmi. Lagi pula, kerajaan Utara masih di bawah kepemerintahan Dong Taiyang. Jadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-19
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 24 - Iblis Hao Qie

    Ratu Yang masih berdiri di hadapan Lu Sicheng. Tatapan matanya begitu tajam, "Lu Sicheng, sebaiknya kau kembali saja ke istana Dong Taiyang," ucapnya kesal.Lu Sicheng mengulas senyum. Dia tahu Ratu Yang sedang terbakar cemburu. Entah bagaimana ia harus membujuk kekasihnya itu. Hh, dia sangat payah dengan urusan wanita."Pulanglah, aku tak mau melihatmu di sini." Ratu Yang memutar tubuhnya membelakangi Lu Sicheng.Meski sedang marah begitu, Ratu Yang tampak sangat memesona di mata Lu Sicheng. Dia pun memberanikan diri untuk mendekatinya.Secara tiba-tiba Lu Sicheng mengecup kilas bibir Ratu Yang. Sang ratu sampai tertegum dibuatnya.Lu Sicheng tersenyum gemas melihat Ratu Yang terdiam mematung. Dia segera meraih kedua tangan kekasihnya itu, lantas menatapnya lebih dalam."Yang Zhu, aku tak suka melihatmu marah-marah," ucap Lu Sicheng setengah berbisik ke wajah Ratu Yang."Lu Sicheng, umh ..." Ratu Yang tak bisa meneruskan ucapannya karena Lu Sicheng segera membungkam mulutnya dengan c

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-20
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 25 - Maha Dewa Ying

    Lu Sicheng masih berdiri sembari menyeret pedangnya di tangan kanan. Tiga orang pria berwajah rupawan sedang berdiri di hadapannya. Mereka tampak saling pandang senang. Entah apa maksudnya, Lu Sicheng hanya memandangi mereka kurang mengerti. "Maha Dewa Ying." Tiba-tiba tiga pria itu membungkuk hormat pada Lu Sicheng. "Siapa kalian? Dan kenapa kalian memanggilku dengan sebutan Maha Dewa?" Karena heran Lu Sicheng bertanya. "Maha Dewa, kami adalah Tiga Dewa Utama dari istana langit. Kau adalah reinkarnasi dari Maha Dewa Agung kami, Ying Jian. Karena itulah kami memanggilmu dengan sebutan Maha Dewa Ying." Satu orang dari mereka menjelaskan. Dua lainnya mengangguk membenarkan. "Apa? Maha Dewa Ying? Apakah itu artinya diriku adalah suami dari Dewi Quan Hie?" Lu Sicheng tampak kaget sekaligus senang. "Benar, Maha Dewa. Kau adalah suami dari Dewi Quan Hie yang kini bereinkarnasi menjadi Ratu Yang. Itulah sebabnya ikatan bathin kalian sangatlah kuat. Kami selalu memperhatikan kalian dari i

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-21
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 26 - Kemarahan Raja Iblis

    Lu Sicheng menyudahi ciumannya. Ratu Yang membuka sepasang matanya perlahan. Pipinya bersemu merah karena ciuman panas tadi. Ia pun menundukkan wajahnya di hadapan Lu Sicheng. Sedangkan Lu Sicheng tersenyum tipis dan segera mendekap tubuh sang ratu di dadanya."Yang Mulia, sebagai reinkarnasi Maha Dewi Quan Hie, apa kau tak pernah mengingat masa lalumu?" tanya Lu Sicheng.Ratu Yang menggelengkan kepalanya lantas berkata,"Tidak. Aku tak pernah mengingat apa pun. Menurut para Dewa, ingatanku sudah terhapus," jawabnya sembari bersandar pada dada bidang Lu Sicheng.Lu Sicheng tersenyum tipis, lantas mengecup pada kening Ratu Yang.Sayang sekali. Andaikan Ratu Yang mengetahuinya, jika dirinya adalah reinkarnasi dari Maha Dewa Ying, suaminya. Ah, biarlah. Lu Sicheng tak ingin menceritakan hal itu pada Ratu Yang."Yang Mulia, sudah malam. Sebaiknya kau kembali ke kamar." Lu Sicheng memegang kedua bahu Ratu Yang sembari menatapnya."Apa kau sudah bosan bersamaku, Panglima Lu?" Ratu Yang tamp

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-22
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 27 - Kecemburuan Ratu Yang

    Malam itu angin terhembus kencang dengan titik-titik salju mengapitnya. Salju berjatuhan dengan sangat indah, menambah syahdunya malam indah bagi Lin Jia.Gadis muda itu sedang mengawasi para dayang yang sedang menyiapkan meja untuk ia menyambut Lu Sicheng minum teh di depan teras kamarnya.Benar, sejak pertama kali melihat Lu Sicheng, Lin Jia langsung menyukainya. Menurutnya, panglima perang dari Dong Taiyang itu sangat cocok untuk menjadi pendampingnya.Ya, terlalu jauh pikirannya tentang Lu Sicheng. Tapi sejauh ini, tak ada apa pun yang ia inginkan sulit ia dapatkan. Seperti halnya Lu Sicheng, dia pasti bisa mendapatkan pemuda itu.Sedangkan di kamar utama tampak Ratu Yang sedang mondar-mandir dalam gelisah. Yihua yang melihatnya mulai pusing karena sang ratu tak bisa diam sedari tadi."Yihua, kau tidak sedang berbohong, kan? Kau bilang melihat Lin Jia memeluk Lu Sicheng di arena berlatih tadi sore." Ratu Yang berkata tanpa menghentikan langkahnya yang sedang mondar-mandir."Yihua

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-25
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 28 - Hutan Utara

    Pagi pun tiba. Sayup-sayup Lu Sicheng mendengar suara sepatu kuda yang keluar dari kandangnya secara serempak. Perlahan ia mulai membuka mata, lantas terbangun duduk di tengah ranjang. Tubuhnya terasa sangat lemas. Serangan Ratu Yang sungguh luar biasa.Dia hampir mati jika tabib istana terlambat menolongnya.Astaga, kekasihnya itu jika sedang cemburu benar-benar bisa membunuhnya. Lu Sicheng menggelengkan kepala sembari tersenyum tipis.Setelah meregangkan otot-ototnya lebih dulu, Lu Sicheng memindai seisi kamarnya yang tampak kosong. Jenderal Chou dan Hong Ri tak nampak di mana-mana. Apakah mereka sudah berangkat ke hutan untuk mengantar Ratu Yang berburu? Lu Sicheng segera beringsut dari ranjang.Langkah gagahnya menuju tepi jendela. Kedua tangannya membuka dua daun jendela yang terbuat dari kayu itu. Sepasang netranya melihat Jenderal Chou dan Hong Ri yang sedang berdiri di samping kuda mereka. Di sana juga tampak Pangeran Lin Jiang yang sedang berdiri di samping Ratu Yang. Mereka

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-25
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 29 - Sepasang Maha Dewa

    Lu Sicheng masih berdiri di hadapan Pangeran Tong Yi yang sedang meraung kesakitan."Itulah hukuman bagi pria bejat sepertimu!" geram Lu Sicheng segera membenahi pedangnya, lantas berjalan menuju Ratu Yang.Sang ratu memalingkan wajahnya dari Lu Sicheng. Meski pemuda itu sudah menolongnya, tetap saja rasa kesalnya belum berkurang pada pria dengan pangkat panglima itu."Yang Mulia ... " Lu Sicheng baru saja ingin berkata, tapi Ratu Yang segera melangkah pergi tanpa sepatah kata pun padanya. Lu Sicheng hanya tersenyum tipis sembari menggelengkan kepala. Dia segera mengikuti Ratu Yang dari belakang."Yang Mulia, naiklah." Lu Sicheng menghadang Ratu Yang untuk menaiki kudanya."Aku tak mau. Tinggalkan aku sendiri," cetus Ratu Yang kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Lu Sicheng.Pria itu hanya tersenyum tipis dan segera menaiki kudanya. Ia mengikuti Ratu Yang dari belakang. Namun sang ratu tampak acuh dan tetap melanjutkan langkahnya."Yang Mulia, ayo naik! Masih terlalu jauh menuj

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 30 - Mata Berkabut Gairah

    Pajar mulai menyingsing ke timur saat rombongan Ratu Yang tiba di istana Utara. Jenderal Chou dan Hong Ri saling pandang sambil tersenyum melihat Lu Sicheng membantu Ratu Yang turun dari kudanya. Sedangkan Pangeran Lin Jiang hanya menatap sinis pada mereka."Lu Sicheng, apakah tanganmu masih sakit?" tanya Ratu Yang sembari meraih jemari kanan Lu Sicheng. Ia sedih dan menyesal melihat luka pada telapak tangan kekasihnya itu yang cukup dalam."Yang Mulia, jangan menangis."Lu Sicheng segera menarik tangannya dari Ratu Yang, lantas berlalu pergi. Dia tak ingin jika Pangeran Lin Jiang sampai melihatnya.Ratu Yang segera memalingkan wajah seraya menyeka titik kecil pada sudut mata.Dia pun segera berjalan menuju pintu istana bersama Pangeran Lin Jiang."Kakak Cheng!"Lin Jia segera berlari menuju Lu Sicheng. Hal itu kembali membangunkan emosi Ratu Yang.Mata sang ratu memperhatikan apa yang akan wanita kurus itu lakukan pada kekasihnya. Tatapan Ratu Yang sangat tajam menatap Lin Jia. Seper

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-29

Bab terbaru

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 120 - Putra Mahkota Langit

    Malam itu sedang turun salju di kayangan. Permaisuri menangis saat bayinya diambil oleh Dewa Ming. Dikecup berkali-kali wajah bayi laki-laki itu sebelum diserahkan pada Dewa Ming.Kaisar Langit hanya mengangguk dengan wajah sedih saat istrinya menoleh. Permaisuri menangis semakin cetar saat Dewa Ming melangkah pergi."Bayiku!" jerit Permaisuri. Ingin rasanya dia mengejar Dewa Ming lalu mengabil bayinya lagi.Kaisar Langit segera merangkul bahu istrinya. Dia pun amat sedih akan kehilangan Putra Mahkota. Namun, takdir semesta tak bisa dirubah. Putra Mahkota merupakan suku dewa terpilih. Dia yang kelak akan menghabisi suku iblis.Langkah Dewa Ming kian menjauh dari pintu kamar Permaisuri. Penasehat Yu dan kedua Dewa Utama mengikuti dari belakang. Bayi laki-laki itu digendong oleh Dewa Ming menuju aula istana.Sinar jingga menyambut di depan pintu saat langkah mereka nyaris keluar dari istana. Mata Dewa Ming menanggah ke langit hitam malam itu. Salju masih berjatuhan disertai embusan angi

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 119 - Kelahiran Putra Mahkota

    Elang hitam berjongkok di atas sebuah tebing di mana di bawahnya tampak seorang pria yang sedang berkuda. Sepasang manik merah itu memandangi pria berkuda di sana. Wu Xian memacu kudanya menuju kayangan. Urusannya dengan Chen Guo dan Siolang telah selesai, ia ingin kembali ke tempat asalnya yaitu alam suku dewa.Mata jeli Elang hitam masih mengintai dari atas tebing. Pangeran Agung Wu, ternyata benar jika pria itu adalah rinkarnasi Lu Sicheng dan merupakan perwujudan nyata dari Maha Dewa Ying.Ini sungguh tak masuk akal! Namun, dia melihatnya sendiri saat Wu Xian memusnahkan Chen Guo lalu mengunci Siolang sebagai roh penjaga. Itu mimpi buruk bagi suku iblis.Chen Guo telah tiada dan Siolang menjadi abdi setia suku dewa, ini sungguh sesuai rencana. Sekarang apa yang harus dia lakukan? Apakah dia harus kembali ke istana Raja Iblis dan menjadi budaknya lagi?Tidak, tidak, ini justru kesempatan baginya untuk terlepas dari belenggu Raja Iblis Xin Yi. Benar, dia bisa kembali ke tempat asal

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 118 - Kemunculan Maha Dewa Ying

    Salju berjatuhan dari langit disertai embusan angin dari Barat. Wu Xian memacu kudanya menyusuri lembah berbatu. Badai salju terlihat putih di depannya, tapi ksatria sejati tak gentar sedikit pun.Perpisahannya dengan Pedang Tiga Elemen telah menyisakan luka mendalam di hati Wu Xian. Dia telah gagal mengemban tugas dari para dewa.Meski darah dewa mengalir di tubuh, Wu Xian menyangkal akan dirinya yang merupakan reinkarnasi Lu Sicheng. Dia tak sehebat itu.Kuda hitam berlari makin kencang menembus badai salju. Wu Xian menyipitkan mata dengan pandangan yang samar.Dari kejauhan dilihatnya sekumpulan pasukan berkuda. Jumlahnya cukup banyak. Apa yang sedang mereka tunggu? Apakah perang masih belum berakhir. Wu Xian semakin kencang memacu kudanya ke depan.Di seberang, tampak pasukan yang sudah siap menunggu kedatangan musuh. Chen Guo membawa tentara iblis ke tanah Timur.Seperti yang dikatakan Elang Hitam, Pangeran Agung Wu telah memenggal kepala Raja Iblis lalu membawa tubuhnya entah ke

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 117 - Keputusan Wu Xian

    Salju putih berjatuhan dari langit kayangan. Angin cukup bersahabat sore itu. Bangunan istana langit diselimuti kabut putih dan rasa berkabung yang kental.Perang besar telah berakhir. Wu Xian dan Tiga Dewa Utama telah berhasil mengunci Naksu dalam Pedang Tiga Elemen.Peti mati berisi tubuh tanpa kepala Raja Iblis Xin Yi disimpan di dalam kuil tua yang berada di lereng bukit salju. Letaknya amat jauh dari kayangan dan alam iblis.Peti mati itu di segel oleh mantra suci Budha. Hanya orang khusus yang bisa membukanya. Setelah peti disimpan dalam ruangan bawah tanah, Wu Xian menutup mulut gua dengan mantra sakti.Tidak ada satu orang pun yang bisa memasuki gua dan menemukan peti mati Raja Iblis Xin Yi.Peti mati itu akan tersiman untuk waktu yang lama. Namun, Xin Yi memiliki keabadian. Tubuhnya tidak bisa busuk atau hancur meski terus berada di dalam peti hingga ribuan tahun."Apa rencanamu selanjutnya?" Kaisar Langit bertanya pada Wu Xian setelah hari berikutnya. Mereka tengah berdiri

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 116 - Iblis Dari Barat

    Raja Iblis Xin Yi membulatkan matanya melihat Wu Xian menuju sambil mengacungkan Pedang Tiga Elemen. Semuanya terjadi begitu cepat. Xin Yi tak sempat menghindar saat mata pedang pusaka itu mengenai lehernya.Elang Hitam yang sedang menyimak sangat terkejut melihat apa yang terjadi. Wu Xian berhasil menebas leher Xin Yi. Dilihatnya kepala Raja Iblis yang menggelinding.Kaisar Langit dan Dewa Ming sangat tercengang. Mereka tak menyangka Xin Yi akan tewas di tangan Wu Xian. Namun, mereka tak boleh lengah. Raja Iblis Xin Yi bisa hidup kembali jika kepalanya tidak dipisahkan dari tubuhnya.Menyadari semua itu, Xi Wang pun segera melesat menuju Wu Xian yang masih berdiri sambil memegang pedangnya di depan tubuh Xin Yi yang sudah tergolek tanpa kepala.Wu Xian masih menatap siaga pada jasad Xin Yi. Dia tak yakin jika pria itu sudah tewas. Bisa saja ini hanya fantasi yang Xin Yi ciptakan. Sejatinya Raja Iblis amatlah licik.Cukup lama keadaan di sana menjadi hening. Hingga kemudian bayangan

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 115 - Kultifasi WuXian

    Langit kayangan masih diselimuti awan hitan dan petir. Wu Xian mengangkat sepasang matanya. Tatapan yang marah tapi juga terlihat lirih dan sendu.Di langit masih tampak ular besar Naksu yang sedang mengincar. Juga Raja Iblis Xin Yi dan Xi Wang yang juga sedang menatap ke arah Wu Xian.Kaisar Langit dan Dewa Ming hanya terdiam bak patung. Tak ada yang bisa mereka lakukan lagi untuk mengembalikan jiwa Dewi Quan Hie. Segalanya sudah berakhir.Setelah mengabsen wajah-wajah di sekelilingnya, Wu Xian mengembalikan pandanagnnya pada wajah pias Yang Zhu. Kemudian tangan kekar itu meraih bahunya, mengangkat jasad lemas Yang Zhu serayak bangkit.Mata Wu Xian menatap lurus ke depan. Sinar jingga keemasan tiba-tiba terpancar dari dahinya. Sinar itu memantul ke depan dan membentuk sebuah lingkaran suci.Raja Iblis Xin Yi mengepalkan buku-buku jemarinya sampai memutih. Hatinya perih melihat Wu Xian memasukan jasad Yang Zhu ke dalam lingkaran suci yang ia ciptakan.Yang Zhu, putrinya. Sebagai seor

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 114 - Binasanya Ratu Iblis Quensi

    Kabut hitam masih menutupi kayangan. Angin puting beliung meluluh lantakan segalanya. Juga gemuruh badai dan petir yang menyambar-nyambar. Wilayah kayangan diselimuti aura yang mencekam.Wu Xian masih terbaring di tengah ranjang. Dia sedang bermimpi. Mimpi di mana dirinya dan Yang Zhu sedang berada di sebuah sampan. Keduanya duduk berdampingan sambil menikmati angin sore.Yang Zhu mengatakan banyak hal padanya. Salah satunya tentang hubungan mereka yang mungkin akan segera berakhir. Quensi telah meminjam raganya dan menguasai jiwa Yang Zhu. Ini lebih buruk dari akhir dunia.Wu Xian mengusap pipi licin Yang Zhu. Juga bulir bening yang berjatuhan di kedua pipi gadis itu. Cintanya memang tak mungkin dapat berhasil di kehidupan ini. Namun, itulah takdir semesta."Kakak Cheng, jika kau telah kembali, cepat habisi Quensi dan selamatkan alam semesta. Biarlah aku terkunci bersama Naksu dalam Pedang Pusaka. Aku rela, asal keseimbangan semesta kembali baik," lirih Yang Zhu. Matanya menatap sen

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 113 - Pedang Pusaka Haus Darah

    Manik merah Xin Yi mengunci pandangan tajam Quensi. Ratu Iblis bisa saja menghabisinya saat ini juga. Dia tak boleh lengah.Quensi sudah berevolusi. Dia bukan lagi iblis kecil yang pernah datang padanya dulu, dan mengabdi.Sejak Quensi meninggalkan istana Raja Iblis, wanita itu bukan lagi sekutunya.Meski memiliki misi yang sama. Namun, Quensi tak sudi bersekutu dengan Raja Iblis yang licik itu."Kau tidak akan bisa menggabisiku, Quensi," desis Xin Yi. Kemudian dengan gerakan tak terbaca ia menyelinapkan tanganya ke balik punggung Quensi."Aarkhh!"Quensi mendongkak saat tangan Xin Yi mencengkeram tengkuk lehernya. Manik merah itu memutar ke atas, lantas melirik pada Xin Yi.Raja Iblis menyeringai tipis. Tanpa membuang waktu lagi, dia segera memukul dada Quensi.Pukulan yang telak. Ratu Iblis terpental cukup jauh. Namun, dia berhasil memulihkan lagi tenaganya. Xin Yi menatap murka saat Quensi melayang-layang di udara sambil tertawa."Raja Iblis Xin Yi, kau pikir kau sudah hebat, hah?!

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 112 - Tentara Iblis Menggempur Kayangan

    Raja Iblis Xin Yi amat murka mendengar kabar yang dibawa oleh Elang Hitam.Dewa Ming telah berhasil membawa jiwa Wu Xian dari gua iblis. Sementara, Janghue tampak diam saja sambil menikmati memori masa lalunya dengan Dewa Ming.Dengan penuh murka, Raja Iblis memerintah Xi Wang untuk mengurung Janghue dan semua klan Siluman Salju di gua iblis.Siluman Salju tak dibolehkan lagi meninggalkan gua iblis. Mereka dikurung untuk selamanya. Janghue amat sedih atas keputusan Raja Iblis Xin Yi. Klan Siluman Salju menyalahkan dirinya atas hukuman itu."Yang Mulia, aku dengar tiga dewa utama sedang berusaha membangkitkan Wu Xian. Apa tidak seharusnya kita segera menyerang kayangan sebelum Pangeran Agung Wu kembali sadar?"Xi Wang bicara pada Xin Yi. Dia baru saja kembali dari alam dewa. Berita hilangnya Ibu Suri dan Yang Zhu pun sudah ia sampaikan pada tuannya itu. Namun, sepertinya Xin Yi lebih tertarik untuk menghabisi Wu Xian.Raja Iblis sedang berdiri di tepi jembatan. Tangannya sibuk memberi

DMCA.com Protection Status