Beranda / Fantasi / PEDANG TIGA ELEMEN / HMT 28 - Hutan Utara

Share

HMT 28 - Hutan Utara

Penulis: Dewa Amour
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-25 15:22:22

Pagi pun tiba. Sayup-sayup Lu Sicheng mendengar suara sepatu kuda yang keluar dari kandangnya secara serempak. Perlahan ia mulai membuka mata, lantas terbangun duduk di tengah ranjang. Tubuhnya terasa sangat lemas. Serangan Ratu Yang sungguh luar biasa.

Dia hampir mati jika tabib istana terlambat menolongnya.

Astaga, kekasihnya itu jika sedang cemburu benar-benar bisa membunuhnya. Lu Sicheng menggelengkan kepala sembari tersenyum tipis.

Setelah meregangkan otot-ototnya lebih dulu, Lu Sicheng memindai seisi kamarnya yang tampak kosong. Jenderal Chou dan Hong Ri tak nampak di mana-mana. Apakah mereka sudah berangkat ke hutan untuk mengantar Ratu Yang berburu? Lu Sicheng segera beringsut dari ranjang.

Langkah gagahnya menuju tepi jendela. Kedua tangannya membuka dua daun jendela yang terbuat dari kayu itu. Sepasang netranya melihat Jenderal Chou dan Hong Ri yang sedang berdiri di samping kuda mereka. Di sana juga tampak Pangeran Lin Jiang yang sedang berdiri di samping Ratu Yang. Mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 29 - Sepasang Maha Dewa

    Lu Sicheng masih berdiri di hadapan Pangeran Tong Yi yang sedang meraung kesakitan."Itulah hukuman bagi pria bejat sepertimu!" geram Lu Sicheng segera membenahi pedangnya, lantas berjalan menuju Ratu Yang.Sang ratu memalingkan wajahnya dari Lu Sicheng. Meski pemuda itu sudah menolongnya, tetap saja rasa kesalnya belum berkurang pada pria dengan pangkat panglima itu."Yang Mulia ... " Lu Sicheng baru saja ingin berkata, tapi Ratu Yang segera melangkah pergi tanpa sepatah kata pun padanya. Lu Sicheng hanya tersenyum tipis sembari menggelengkan kepala. Dia segera mengikuti Ratu Yang dari belakang."Yang Mulia, naiklah." Lu Sicheng menghadang Ratu Yang untuk menaiki kudanya."Aku tak mau. Tinggalkan aku sendiri," cetus Ratu Yang kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Lu Sicheng.Pria itu hanya tersenyum tipis dan segera menaiki kudanya. Ia mengikuti Ratu Yang dari belakang. Namun sang ratu tampak acuh dan tetap melanjutkan langkahnya."Yang Mulia, ayo naik! Masih terlalu jauh menuj

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 30 - Mata Berkabut Gairah

    Pajar mulai menyingsing ke timur saat rombongan Ratu Yang tiba di istana Utara. Jenderal Chou dan Hong Ri saling pandang sambil tersenyum melihat Lu Sicheng membantu Ratu Yang turun dari kudanya. Sedangkan Pangeran Lin Jiang hanya menatap sinis pada mereka."Lu Sicheng, apakah tanganmu masih sakit?" tanya Ratu Yang sembari meraih jemari kanan Lu Sicheng. Ia sedih dan menyesal melihat luka pada telapak tangan kekasihnya itu yang cukup dalam."Yang Mulia, jangan menangis."Lu Sicheng segera menarik tangannya dari Ratu Yang, lantas berlalu pergi. Dia tak ingin jika Pangeran Lin Jiang sampai melihatnya.Ratu Yang segera memalingkan wajah seraya menyeka titik kecil pada sudut mata.Dia pun segera berjalan menuju pintu istana bersama Pangeran Lin Jiang."Kakak Cheng!"Lin Jia segera berlari menuju Lu Sicheng. Hal itu kembali membangunkan emosi Ratu Yang.Mata sang ratu memperhatikan apa yang akan wanita kurus itu lakukan pada kekasihnya. Tatapan Ratu Yang sangat tajam menatap Lin Jia. Seper

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-29
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 31 - Mimpi Basah

    Ratu Yang terlentang pasrah. Ia membiarkan Lu Sicheng melucuti semua pakaiannya. Ini dosa besar. Namun keduanya sudah tak bisa menahannya lagi. Lenguhan serta erangan Ratu Yang membuat Lu Sicheng menggila luar biasa."Kakak Cheng!" Ratu Yang meremas seprai sekuat tenaga menahan gejolak nikmat yang merasuk jiwanya.Lu Sicheng terus melakukannya sampai Ratu Yang mencapai klimaks. Napas Ratu Yang tetengah-engah karena pelepasan tadi. Sedangkan Lu Sicheng segera melumat bibirnya dengan posesif. Perlahan tapi pasti Lu Sicheng mulai menggerakkan senjatanya. Ratu Yang mengerang kesakitan saat milik Lu Sicheng menerobos memasukinya. Dia Yang meracau tak karuan.Hal itu sungguh membuat Lu Sicheng semakin menggila. Dia pun semakin gencar mengerakkan pinggangnya. Lu Sicheng sudah tak tahan lagi ingin meledak."Lu Sicheng!""Lu Sicheng, buka pintunya. Astaga!"Suara bising itu membuat Lu Sicheng terjaga dari tidurnya. Ia segera membuka matanya. Astaga, dia kaget mendapati celananya terasa lengke

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-29
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 32 - Kematian Pangeran Tong Yi

    Istana Selatan gempar setelah Pangeran Tong Yi kembali dari hutan Utara. Raja Selatan, Tong Hao Yi sangat murka melihat putera satu-satunya kini sudah tidak sempurna lagi. Tong Hao pun menanyakan pada Tong Yi siapa yang telah memotong tangan kanannya.Tong Yi mengatakan jika pendekar dari Barat yang melakukannya. Bahkan pendekar dari Barat itu menggunakan Pedang Tiga Elemen untuk memutuskan tangannya."Apa katamu? Pedang Tiga Elemen?" Tong Hao sangat terkejut mendengar hal itu."Benar, Ayah. Dan anehnya, kenapa pedang suci itu ada di tangan Lu Sicheng, pendekar dari Barat." Tong Yi berkata sembari mengerang kesakitan saat para tabib istana mengobati luka-lukanya."Lu Sicheng? Siapa sebenarnya pemuda itu? Setahuku hanya keturunan dinasti Lu yang bisa menggunakan Pedang Tiga Elemen itu." Tong Hao tampak sedang berpikir sembari mengusap janggut hitamnya ke bawah."Apakah Lu Sicheng adalah keturunan dinasti Lu yang masih hidup?" Tong Hao melanjutkan kemudian. Sepasang netranya menatap taj

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-31
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 33 - Pendekar Dari Selatan

    Lu Shiceng menggendong Ratu Yang di dadanya, lantas membawa sang ratu menuju kamar.Dibahkan tubuh sang Ratu di tengah-tengah ranjang. Ia segera bergegas, namun Ratu Yang meraih lengannya. Lu Sicheng memutar tubuh kembali menghadap pada sang ratu."Temani aku, Suamiku." Ratu Yang tersenyum manis menggoda."Tidak, Yang Mulia. Aku harus pergi sekarang." Lu Sicheng melepaskan genggaman tangan Ratu Yang darinya, lantas segera meninggalkan kamar itu.Ratu Yang merasa aneh dengan sikap Lu Sicheng yang tidak biasanya itu."Astaga, apakah dia sudah kembali ke habitatnya? Menjadi batu es lagi." Ratu Yang segera menarik selimut sampai ke leher.Ia tersenyum sembari memeluk jubah Lu Sicheng. Wangi sekali. Wangi sensual seorang Panglima Lu. Ratu Yang berdesah menginginkan Lu Sicheng.***Sementara itu di istana Selatan.Raja Tong Hao sedang minum arak bersama pendekar dari Selatan, Lin Cangyi. Sudah lama sejak peperangan di Selatan yang menewaskan Yang Jingmi, Cangyi baru menemui Raja Tong Hao la

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-31
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 34 - Rapat Istana

    Jenderal Chou dan Hong Ri sedang berjalan menuju kamar Lu Sicheng. Keduanya merasa heran pada Lu Sicheng, karena pemuda itu tidak keluar kamar sejak tadi pagi. Mereka merasa cemas dan hendak mengajak panglima mereka itu untuk makan siang."Jenderal, aku rasa Panglima Lu sedang patah hati. Ya, ini pasti karena berita pernikahan Yang Mulia Ratu dengan Pangeran Agung Lin Jiang. Dan yang aku dengar kemarin, Yang Mulia Raja Lin meminta Panglima Lu untuk menikahi Puteri Lin Jia. Oh, astaga. Apakah ini yang dinamakan ujian cinta?" Hong Ri menggelengkan kepala setelah menyelesaikan ucapannya itu."Kau ini, bergosip saja. Adik Lu hanya sedang beristirahat. Semalam ia baru saja membunuh Pangeran Agung Tong Yi. Dan Yang Mulia Raja sangat ingin menemuinya sekarang," cetus Jenderal Chou sembari meneruskan langkahnya."Apa? Panglima Lu membunuh Pangeran Agung Tong Yi seorang diri? Wah, itu sungguh luar biasa. Yang Mulia Raja Lin pasti akan memberinya hadiah yang banyak," ucap Hong Ri dengan terkagu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-31
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 35 - Lu Sicheng Marah

    Ratu Yang menoleh pada Lin Jia yang tampak sedih mendengar ucapannya tadi. Kemudian manik matanya melirik pada Lu Sicheng yang juga memberinya wajah penuh tanya. Ratu Yang hanya tersenyum tipis dan kembali menatap pada Raja Lin yang berdiri di hadapannya."Maaf, Yang Mulia Raja. Panglima Lu tidak bisa menikahi puteri Lin Jia. Karena Perdana Menteri Han sudah melamarnya untuk menikahi puterinya, Han Xue Ying. Dan aku sudah menyetujuinya. Lagi pula, tidak mungkin seorang Panglima menikahi seorang Puteri Agung, bahkan mendapatkan tahta kerajaan Selatan ini," ringkas Ratu Yang.Ia terpaksa merendahkan Lu Sicheng di depan semua orang. Tak ada jalan lain. Karena tak mungkin ia merelakan kekasihnya itu menikahi Lin Jia.Lu Sicheng tersenyum tipis. Ia mengerti kenapa Ratu Yang menghinanya di depan semua petinggi istana. Dia sangat bersyukur Ratu Yang begitu cerdas mencari alasan untuk tidak menyetujui perintah Raja Lin."Ternyata begitu? Panglima Lu sudah menerima lamaran dari Perdana Menteri

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 36 - Ratu Yang Terluka Parah

    "Yang Mulia!" Min Jue hanya bisa berteriak melihat Ratu Yang tak berdaya lagi dalam cengkeraman iblis muka rusak itu."Aku sudah katakan tadi. Tapi kau tidak mengerti juga, Yang Mulia. Sekarang ayo ikut denganku ke istana iblis." Minghao mulai menggiring Ratu Yang untuk pergi bersamanya. Sang ratu terus berusaha berontak, namun cengkeraman tangan iblis itu sungguh sangat kuat."Lepaskan!" erang Ratu Yang.Baru saja Minghao akan terbang membawa Ratu Yang, tiba-tiba sebuah serangan membuatnya terpental ke semak-semak. Ratu Yang segera menoleh ke arah belakangnya. Dia mengulas senyum lega melihat Lu Sicheng datang."Yihua, cepat bawa Yang Mulia Ratu berlindung," perintah Lu Sicheng tanpa mau menoleh pada Ratu Yang dan Yihua. Dia lebih fokus pada Minghao yang baru saja bangkit dari semak-semak.Yihua dan Ratu Yang segera menyingkir. Sedangkan Lu Sicheng dan Minghao mulai bertarung. Ternyata iblis bernama Minghao itu kuat juga. Lu Sicheng segera menghunus Pedang Tiga Elemen untuk memusnah

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02

Bab terbaru

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 120 - Putra Mahkota Langit

    Malam itu sedang turun salju di kayangan. Permaisuri menangis saat bayinya diambil oleh Dewa Ming. Dikecup berkali-kali wajah bayi laki-laki itu sebelum diserahkan pada Dewa Ming.Kaisar Langit hanya mengangguk dengan wajah sedih saat istrinya menoleh. Permaisuri menangis semakin cetar saat Dewa Ming melangkah pergi."Bayiku!" jerit Permaisuri. Ingin rasanya dia mengejar Dewa Ming lalu mengabil bayinya lagi.Kaisar Langit segera merangkul bahu istrinya. Dia pun amat sedih akan kehilangan Putra Mahkota. Namun, takdir semesta tak bisa dirubah. Putra Mahkota merupakan suku dewa terpilih. Dia yang kelak akan menghabisi suku iblis.Langkah Dewa Ming kian menjauh dari pintu kamar Permaisuri. Penasehat Yu dan kedua Dewa Utama mengikuti dari belakang. Bayi laki-laki itu digendong oleh Dewa Ming menuju aula istana.Sinar jingga menyambut di depan pintu saat langkah mereka nyaris keluar dari istana. Mata Dewa Ming menanggah ke langit hitam malam itu. Salju masih berjatuhan disertai embusan angi

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 119 - Kelahiran Putra Mahkota

    Elang hitam berjongkok di atas sebuah tebing di mana di bawahnya tampak seorang pria yang sedang berkuda. Sepasang manik merah itu memandangi pria berkuda di sana. Wu Xian memacu kudanya menuju kayangan. Urusannya dengan Chen Guo dan Siolang telah selesai, ia ingin kembali ke tempat asalnya yaitu alam suku dewa.Mata jeli Elang hitam masih mengintai dari atas tebing. Pangeran Agung Wu, ternyata benar jika pria itu adalah rinkarnasi Lu Sicheng dan merupakan perwujudan nyata dari Maha Dewa Ying.Ini sungguh tak masuk akal! Namun, dia melihatnya sendiri saat Wu Xian memusnahkan Chen Guo lalu mengunci Siolang sebagai roh penjaga. Itu mimpi buruk bagi suku iblis.Chen Guo telah tiada dan Siolang menjadi abdi setia suku dewa, ini sungguh sesuai rencana. Sekarang apa yang harus dia lakukan? Apakah dia harus kembali ke istana Raja Iblis dan menjadi budaknya lagi?Tidak, tidak, ini justru kesempatan baginya untuk terlepas dari belenggu Raja Iblis Xin Yi. Benar, dia bisa kembali ke tempat asal

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 118 - Kemunculan Maha Dewa Ying

    Salju berjatuhan dari langit disertai embusan angin dari Barat. Wu Xian memacu kudanya menyusuri lembah berbatu. Badai salju terlihat putih di depannya, tapi ksatria sejati tak gentar sedikit pun.Perpisahannya dengan Pedang Tiga Elemen telah menyisakan luka mendalam di hati Wu Xian. Dia telah gagal mengemban tugas dari para dewa.Meski darah dewa mengalir di tubuh, Wu Xian menyangkal akan dirinya yang merupakan reinkarnasi Lu Sicheng. Dia tak sehebat itu.Kuda hitam berlari makin kencang menembus badai salju. Wu Xian menyipitkan mata dengan pandangan yang samar.Dari kejauhan dilihatnya sekumpulan pasukan berkuda. Jumlahnya cukup banyak. Apa yang sedang mereka tunggu? Apakah perang masih belum berakhir. Wu Xian semakin kencang memacu kudanya ke depan.Di seberang, tampak pasukan yang sudah siap menunggu kedatangan musuh. Chen Guo membawa tentara iblis ke tanah Timur.Seperti yang dikatakan Elang Hitam, Pangeran Agung Wu telah memenggal kepala Raja Iblis lalu membawa tubuhnya entah ke

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 117 - Keputusan Wu Xian

    Salju putih berjatuhan dari langit kayangan. Angin cukup bersahabat sore itu. Bangunan istana langit diselimuti kabut putih dan rasa berkabung yang kental.Perang besar telah berakhir. Wu Xian dan Tiga Dewa Utama telah berhasil mengunci Naksu dalam Pedang Tiga Elemen.Peti mati berisi tubuh tanpa kepala Raja Iblis Xin Yi disimpan di dalam kuil tua yang berada di lereng bukit salju. Letaknya amat jauh dari kayangan dan alam iblis.Peti mati itu di segel oleh mantra suci Budha. Hanya orang khusus yang bisa membukanya. Setelah peti disimpan dalam ruangan bawah tanah, Wu Xian menutup mulut gua dengan mantra sakti.Tidak ada satu orang pun yang bisa memasuki gua dan menemukan peti mati Raja Iblis Xin Yi.Peti mati itu akan tersiman untuk waktu yang lama. Namun, Xin Yi memiliki keabadian. Tubuhnya tidak bisa busuk atau hancur meski terus berada di dalam peti hingga ribuan tahun."Apa rencanamu selanjutnya?" Kaisar Langit bertanya pada Wu Xian setelah hari berikutnya. Mereka tengah berdiri

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 116 - Iblis Dari Barat

    Raja Iblis Xin Yi membulatkan matanya melihat Wu Xian menuju sambil mengacungkan Pedang Tiga Elemen. Semuanya terjadi begitu cepat. Xin Yi tak sempat menghindar saat mata pedang pusaka itu mengenai lehernya.Elang Hitam yang sedang menyimak sangat terkejut melihat apa yang terjadi. Wu Xian berhasil menebas leher Xin Yi. Dilihatnya kepala Raja Iblis yang menggelinding.Kaisar Langit dan Dewa Ming sangat tercengang. Mereka tak menyangka Xin Yi akan tewas di tangan Wu Xian. Namun, mereka tak boleh lengah. Raja Iblis Xin Yi bisa hidup kembali jika kepalanya tidak dipisahkan dari tubuhnya.Menyadari semua itu, Xi Wang pun segera melesat menuju Wu Xian yang masih berdiri sambil memegang pedangnya di depan tubuh Xin Yi yang sudah tergolek tanpa kepala.Wu Xian masih menatap siaga pada jasad Xin Yi. Dia tak yakin jika pria itu sudah tewas. Bisa saja ini hanya fantasi yang Xin Yi ciptakan. Sejatinya Raja Iblis amatlah licik.Cukup lama keadaan di sana menjadi hening. Hingga kemudian bayangan

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 115 - Kultifasi WuXian

    Langit kayangan masih diselimuti awan hitan dan petir. Wu Xian mengangkat sepasang matanya. Tatapan yang marah tapi juga terlihat lirih dan sendu.Di langit masih tampak ular besar Naksu yang sedang mengincar. Juga Raja Iblis Xin Yi dan Xi Wang yang juga sedang menatap ke arah Wu Xian.Kaisar Langit dan Dewa Ming hanya terdiam bak patung. Tak ada yang bisa mereka lakukan lagi untuk mengembalikan jiwa Dewi Quan Hie. Segalanya sudah berakhir.Setelah mengabsen wajah-wajah di sekelilingnya, Wu Xian mengembalikan pandanagnnya pada wajah pias Yang Zhu. Kemudian tangan kekar itu meraih bahunya, mengangkat jasad lemas Yang Zhu serayak bangkit.Mata Wu Xian menatap lurus ke depan. Sinar jingga keemasan tiba-tiba terpancar dari dahinya. Sinar itu memantul ke depan dan membentuk sebuah lingkaran suci.Raja Iblis Xin Yi mengepalkan buku-buku jemarinya sampai memutih. Hatinya perih melihat Wu Xian memasukan jasad Yang Zhu ke dalam lingkaran suci yang ia ciptakan.Yang Zhu, putrinya. Sebagai seor

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 114 - Binasanya Ratu Iblis Quensi

    Kabut hitam masih menutupi kayangan. Angin puting beliung meluluh lantakan segalanya. Juga gemuruh badai dan petir yang menyambar-nyambar. Wilayah kayangan diselimuti aura yang mencekam.Wu Xian masih terbaring di tengah ranjang. Dia sedang bermimpi. Mimpi di mana dirinya dan Yang Zhu sedang berada di sebuah sampan. Keduanya duduk berdampingan sambil menikmati angin sore.Yang Zhu mengatakan banyak hal padanya. Salah satunya tentang hubungan mereka yang mungkin akan segera berakhir. Quensi telah meminjam raganya dan menguasai jiwa Yang Zhu. Ini lebih buruk dari akhir dunia.Wu Xian mengusap pipi licin Yang Zhu. Juga bulir bening yang berjatuhan di kedua pipi gadis itu. Cintanya memang tak mungkin dapat berhasil di kehidupan ini. Namun, itulah takdir semesta."Kakak Cheng, jika kau telah kembali, cepat habisi Quensi dan selamatkan alam semesta. Biarlah aku terkunci bersama Naksu dalam Pedang Pusaka. Aku rela, asal keseimbangan semesta kembali baik," lirih Yang Zhu. Matanya menatap sen

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 113 - Pedang Pusaka Haus Darah

    Manik merah Xin Yi mengunci pandangan tajam Quensi. Ratu Iblis bisa saja menghabisinya saat ini juga. Dia tak boleh lengah.Quensi sudah berevolusi. Dia bukan lagi iblis kecil yang pernah datang padanya dulu, dan mengabdi.Sejak Quensi meninggalkan istana Raja Iblis, wanita itu bukan lagi sekutunya.Meski memiliki misi yang sama. Namun, Quensi tak sudi bersekutu dengan Raja Iblis yang licik itu."Kau tidak akan bisa menggabisiku, Quensi," desis Xin Yi. Kemudian dengan gerakan tak terbaca ia menyelinapkan tanganya ke balik punggung Quensi."Aarkhh!"Quensi mendongkak saat tangan Xin Yi mencengkeram tengkuk lehernya. Manik merah itu memutar ke atas, lantas melirik pada Xin Yi.Raja Iblis menyeringai tipis. Tanpa membuang waktu lagi, dia segera memukul dada Quensi.Pukulan yang telak. Ratu Iblis terpental cukup jauh. Namun, dia berhasil memulihkan lagi tenaganya. Xin Yi menatap murka saat Quensi melayang-layang di udara sambil tertawa."Raja Iblis Xin Yi, kau pikir kau sudah hebat, hah?!

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 112 - Tentara Iblis Menggempur Kayangan

    Raja Iblis Xin Yi amat murka mendengar kabar yang dibawa oleh Elang Hitam.Dewa Ming telah berhasil membawa jiwa Wu Xian dari gua iblis. Sementara, Janghue tampak diam saja sambil menikmati memori masa lalunya dengan Dewa Ming.Dengan penuh murka, Raja Iblis memerintah Xi Wang untuk mengurung Janghue dan semua klan Siluman Salju di gua iblis.Siluman Salju tak dibolehkan lagi meninggalkan gua iblis. Mereka dikurung untuk selamanya. Janghue amat sedih atas keputusan Raja Iblis Xin Yi. Klan Siluman Salju menyalahkan dirinya atas hukuman itu."Yang Mulia, aku dengar tiga dewa utama sedang berusaha membangkitkan Wu Xian. Apa tidak seharusnya kita segera menyerang kayangan sebelum Pangeran Agung Wu kembali sadar?"Xi Wang bicara pada Xin Yi. Dia baru saja kembali dari alam dewa. Berita hilangnya Ibu Suri dan Yang Zhu pun sudah ia sampaikan pada tuannya itu. Namun, sepertinya Xin Yi lebih tertarik untuk menghabisi Wu Xian.Raja Iblis sedang berdiri di tepi jembatan. Tangannya sibuk memberi

DMCA.com Protection Status