Beranda / Young Adult / PAMANKU SUAMIKU / 042 Masa lalu Ardan dengan wanita

Share

042 Masa lalu Ardan dengan wanita

Penulis: Wolfy
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-14 03:41:18
Masa lalu Ardan dengan wanita

Kembali lagi ke Bab 40 Ikan asin bag 1

*****

Aruna sempat terdiam dengan pernyataan tegas Ardan. Tapi, akhirnya dia memutuskan, bahwa sekarang ini adalah kesempatan yang tidak boleh terlewatkan. Karena Ardan sendiri yang membuka kesempatan untuk Aruna mencari tahu segala sesuatu tentang suaminya, agar di lain hari Aruna tidak menyesali kebungkamannya. Aruna banyak belajar kalau yang terpenting dari sebuah rumah tangga adalah komunikasi yang akan melahirkan kepercayaan dari dua kepala, walau, itu semua adalah asumsinya dari keisengannya membaca novel atau komik.

''Abang enggak akan ngehindar lagi?'' tanya Aruna memastikan.

Ardan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum menjawab Aruna dengan ekspresi meyakinkan.

''Bener?!'' seru Aruna masih berusaha memastikan dengan jelas sejelas-jelasnya. Ardan mengangguk menanggapi Aruna yang sedang antusias dengan beberapa pertanyaan yang telah siap di kepalanya.

''Yakinlah, abang akan jawab dengan jujur pertanyaan Runa.
Wolfy

Hai, aku wolfy... Penulis cerita ini. Simak juga ceritaku yang lainnya... WANITA UNTUK MANUSIA BUAS (sudah tamat tapi sulit sekali mendapat kontrak dari GOODNOVEL) PAMANKU SUAMIKU MENJEMPUT ISTRIKU DUNIA MANUSIA BUAS SUAMIKU YANG BERBAHAYA KARENA KEBODOHANKU, AKU HAMPIR KEHILANGAN SUAMIKU SINGA BETINA MILIKKU (sequel lanjutan dari WANITA UNTUK MANUSIA BUAS, hanya saja kali ini wanita dari DUNIA MANUSIA BUAS yang terlempar ke DUNIA MODERN dan bertemu dengan CEO gahar.

| Sukai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • PAMANKU SUAMIKU   043 Glock 19

    Glock 19Aruna dan Ardan masih menikmati perbincangan serius tapi juga santai, di dalam kamar Ardan yang sempit. Rasa canggung Aruna saat memasuki kamar Ardan tadi, sekarang sudah menghilang, berganti dengan rasa penasaran yang ingin segera di selesaikan.''Ihh!... Apaan sih?! Iya kesambet!... Kesambet gombalan Muhammad Ardan Wiryawan yang telah membuat hati Aruna Hashifa meleleh!'' seru Aruna lantang dan berani tapi langsung mengalihkan pandangannya menghindari kontak mata dengan Ardan.Aruna sendiri yang mengatakan kata-kata itu, tapi dia juga yang merasa malu. Hal itu tentu saja membuat Ardan semakin gemas dengan istri yang baru sepuluh hari di nikahinya.Terbelalak mata Ardan mendengar jawaban manis dari istrinya, mengembang senyumnya karena bahagia. Ardan sempat terkejut, dia baru menyadari ternyata pengantin baru itu memang manis, walau pernikahan ini tanpa cinta sebelumnya. Tapi, bukan tidak mungkin cinta itu akan terbentuk setelahnya. Apa lagi, pernikahan ini direstui oleh oran

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   044 Tertangkap basah oleh Mang Tatang

    Tertangkap basah oleh Mang TatangSelesai shalat subuh, Aruna tidak tidur, tapi melanjutkan dengan jadwal kerjaan pagi ala seorang ibu rumah tangga, Ardan membantu Aruna membersihkan halaman dan juga kebun kecil di belakang, sedangkan Gavin membantu membersihkan kamar mandi dan mengepel lantai.''Bang, kopinya...'' ujar Aruna sambil meletakkan kopi dan beberapa cemilan sisa suguhan tahlil semalam, ''Gavin, nih Mocachinonya!'' seru Aruna.''Eum... Makasih'' jawab Ardan sambil memperhatikan smartphone di tangannya.''Thankyou, Run...'' sahut Gavin sembari menyambar cemilan.PLAKAruna segera menepuk tangan Gavin, ''Cuci tangan dulu, jorok ih!'' seru Aruna, dia kesal karena Gavin, baru saja bermain dengan kucing.''Iya, iya... Bawel!'' sahut Gavin sembari nyelonong ke belakang menuruti Aruna untuk mencuci tangannya.''Bang... Mau nyarap?'' tanya Aruna kemudian.''Boleh, Runa mau bikin apa?'' jawab Ardan yang kemudian malah balik bertanya, ''Atau beli aja .... '' tambah Ardan lagi menganju

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   045 Tertangkap basah oleh Mang Tatang bag 2

    Tertangkap basah oleh Mang Tatang bag 2Suasana canggung terlihat antara Aruna dan Tatang, jerit tangis dua adiknya membuat Aruna semakin salah tingkah.''Emang enggak ada orang selaen elu Run?'' tanya Tatang sembari mengangkat salah satu bayi.Tatang tidak tega melihat dua bayi yang telah jadi yatim piatu menangis, walau kaku, tapi Tatang tetap mengusahakan yang terbaik untuk membuat Raisya kembali tenang. Dia juga kasihan melihat Aruna yang hanya bisa menggerakkan sebelah tangannya.''Lagi pada ada urusan mang, biasanya ada Gavin yang bantu, tapi enggak tahu kemana tadi...'' jawab Aruna yang juga sedang berusaha menenangkan Raffa.''Kenapa enggak ambil baby sister Run?'' tanya Tatang menyelidik, ''Kan elu juga enggak bisa ngurus mereka kalo tangan elu masih kek gini. Yang ada malah enggak sembuh-sembuh...'' tambahnya lagi dengan nada kesal.''Belom dapet mang, lagi dicari...'' jawab Aruna lembut, ''Biasanya ada Cing Karsih yang jaga, sementara belom dapet baby sister. Tapi, hari ini,

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   046 Laporan Mang Tatang pada Ardan

    Laporan Mang Tatang pada ArdanFlashback...Dering bunyi panggilan telefon berderu di saku jaket Ardan, dia yang kala itu sedang dalam pembicaraan serius dengan beberapa orang. Ardan mengernyitkan dahi dan memicingkan matanya ketika membaca siapa yang memanggilnya.''Mang Tatang.'' Nama yang tertera, dan terhitung sudah lebih dari tiga panggilan. Dia hanya bisa melihat ke layar ponselnya, dia tidak bisa menjawabnya, di tengah meeting pentingnya, apa lagi ada big boss bersamanya.''Kenapa Ndra?'' tanya seorang pria dengan jas mahal tersemat di tubuhnya.''Spam!'' jawab Ardan acuh.''Jangan ilang fokus Ndra, ini misi penting!'' seru pria berjas mahal itu serius memperingatkan Ardan.''Iya, gue ngerti!'' lagi-lagi Ardan menjawab dengan lagaknya yang cuek.''Gue enggak percaya ama yang laen, kecuali elu...'' ujar pria berjas itu.''Gue tauk!'' seru Ardan menyahut dengan nada ketus, ''Engak usah juga diulang-ulang... Capek gue dengernya!''''Ngambek?!'' seru pria berjas itu meledek.Pria ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-23
  • PAMANKU SUAMIKU   047 Kekesalan Gavin

    Kekesalan GavinKembali di saat Ardan menginterogasi Aruna, di bab 45.''Mang Tatang yang kasih tahu, tapi, Mang Tatang enggak tahu siapa yang bikin... Runa pasti tahu. Kelakuan siapa sampe merah begini?'' tanya Ardan serius, ''Vin, elu di rumah, elu enggak tahu?!'' seru Ardan melirik serius pada Gavin.''Apa'an? Emang si Runa kenapa?'' tanya Gavin kebingungan, dia juga merasa tidak enak dengan penampakan Ardan yang sangat berbeda dari biasanya.''Elu kagak tahu...''''Enggak bang...'' jawab Aruna dengan segera, dia merasa tidak enak pada Gavin karena Ardan bertanya dengan nada yang sangat tidak enak didengar, ''Gavin emang lagi kagak di rumah, tapi, Runa enggak apa-apa kok...''''Aruna serius!'' seru Ardan menghardik Aruna dengan ekspresi serius, ''Bukan masalah Runa enggak apa-apa ato kenapa-napa! Tapi itu namanya ikut campur dalam urusan rumah tangga... Siapa dia?! Maen tampar-tampar aja suka hati dia...''''Ha?!'' pekik Gavin terkejut, ''Tampar?! Elu di tampar Run? Ama siapa?'' tan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-23
  • PAMANKU SUAMIKU   048 Perseteruan dengan kerabat bag 1

    Perseteruan dengan kerabat bag 1Ardan, Aruna, Gavin, dan si kembar kembali dari pusat perbelanjaan. Mereka makan di resto, lalu setelah itu membeli susu dan popok untuk si kembar, mereka juga membeli beberapa keperluan rumah tangga. Sekitar pukul sembilan mereka kembali ke rumah, dan ternyata, beberapa kerabat mereka telah berkumpul di teras depan rumah.Ternyata sesampainya di rumah, beberapa sanak keluarganya menunggu di rumah. Ardan sudah merasakan hal yang tidak enak melihat kehadiran mereka semua di rumah kala itu."Assalamualaikum..." sapa Ardan pada mereka yang tengah duduk di teras rumahnya."Waalaikum salam..." jawab mereka hampir berbarengan."Abis dari mana Dan?" tanya Aminah, dia salah satu sepupu Ardan dari pihak kakek ayahnya, dia seumuran dengannya."Belanja kebutuhan di rumah, tadi susunya bocah abis, jadi sekalian..." jawab Ardan.Ardan kemudian memberi mereka kode untuk tenang karena Gavin hendak keluar membawa Raffa, lalu Aruna juga menyusul turun, Ardan membantunya

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-23
  • PAMANKU SUAMIKU   049 Perseteruan dengan kerabat bag 2

    Perseteruan dengan kerabat bag 2''Yah... Enggak sih... Dan! Gavin!'' jawab Toto dengan wajah terkejut dan malu.''Enggak apa-apa sih...'' ujar Rico yang juga memiliki ekspresi tidak jauh berbeda.''Iya... Ini pan rumah bapak lu juga, Dan, sebelumnya...'' ujar Hasan dengan wajah kecewa, ''Sekarang ya di tempatin ama elu, ama Gavin juga.''''Lah, pan emang dari dulu juga Om Ardan di sini?!'' sahut Gavin menimpali.''Iya, kita juga tahu, entu... Tapi, pan si Ardan udah lama enggak ada di rumah...''''Biarpun begitu, pan ada Gavin... Gavin enggak punya niatan mau kemana-mana...'' sahut Gavin lagi, dengan tegas dia menegaskannya.''Iya... Iya... Vin, kita tauk...''''Nah, terus apa masalahnya?'' tanya Gavin dengan sengaja, ''Gavin bukan bocah... Udah gede, udah kagak lagi kudu di momong kek bayi!''''Lah kok elu nyolot Vin?!''''Kagak nyolot, Cing... Gavin cuma ngasih tahu... Jangan Baper napa!'' seru Gavin tidak mau kalah.Dia sudah jengah, dia ingin segera menyudahi pembicaraan yang dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-23
  • PAMANKU SUAMIKU   050 Perseteruan dengan kerabat bag 3

    Perseteruan dengan kerabat bag 3Ketegangan di antara Ardan, Gavin dan para kerabatnya semakin menjadi, perdebatan mereka juga jadi semakin panas. Tampak jelas mereka sudah semakin emosi walau begitu kedua paman dan keponakan ini saling menyemangati untuk berusaha menghadapi mereka dengan tenang dan tidak terpancing oleh amarah.''Lu jangan pura-pura bego, Dan! Kenapa, mentang-mentang elu punya pendidikan tinggi sok-sok'an mau ngetes kita?!''Mereka menghardik Ardan dengan ekspresi marah, nada suara mereka juga sudah tidak lagi terdengar lembut.''Bukan begitu bang... Kita pan dari tadi muter-muter enggak ketemu ujungnya. Biar clear aja, jadi kita juga enggak salah paham!'' Ardan mengalah, dia tetap tenang agar masalah bisa segera selesai.''Iya, cang... Kan kagak enak, kalo kita-kita sodara tapi malah pada tegang gegara masalah yang belom jelas...'' sahut Gavin ikut bicara.''Elu Gavin, biarpun elu juga bukan anak-anak. Tapi, tetep aja... Elu masih bego sama hal kek gini. Sedikit, gue

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-23

Bab terbaru

  • PAMANKU SUAMIKU   152 Berakhir bahagia

    Ardan duduk di samping tempat tidur Aruna yang sedang tertidur setelah mendapat perawatan di rumah sakit dengan air mata berlinang.Ardan yang baru saja bangun setelah menjalani operasi karena luka tembak di bahu kirinya tidak mau mendengar ketika dokter dan perawat memintanya untuk tetap beristirahat. Dia tetap nekat untuk berada di samping Aruna. Pada akhirnya pihak rumah sakit yang mengetahui apa yang terjadi terhadap sepasang suami istri yang baru saja mengalami musibah membiarkan Ardan dan Aruna berada dalam satu ruangan.''Maaf... maafin abang, Run...'' gumam Ardan sambil memegang erat tangan Aruna, ''Maaf karena kamu harus mengalami ini semua gara-gara abang...'' Ardan terus bergumam menyalahkan dirinya dengan tangan Aruna yang didekap dekat wajahnya, ''Abang enggak tahu kalau kamu hamil... maafin abang karena enggak bisa lindungin dia...''''Bang, berisik!'' seru Aruna yang terbangun dengan semua penyesalan Ardan

  • PAMANKU SUAMIKU   151 Amira kembali hidup

    ''Kenapa sama Aruna?!'' pekik Ardan dengan sorot mata penuh amarah melotot pada Karissa.''Hehehe...'' kekek Karissa menaggapi Ardan yang sedang meradang karena pernyataannya barusan, ''Aku suka tampilanmu sekarang... kali ini, mata kamu bener-bener ngeliat aku.''''Brengsek Karissa, jawab aku!!!'' hardik Ardan yang semakin kesal dengan Karissa.''Dia pasti sedih... aku yakin dia masih belum tahu apa yang terjadi padanya... pasti seru ngeliat dia nangis...'' gumam Karissa yang seolah tdiak peduli dengan betapa marahnya Ardan.''Kamu bukan manusia,'' ujar Amira dengan suara bergetar, ''Bisa-bisanya kamu... KAMU BUKAN MANUSIA!'' teriak Amira histeris sambil menangis, ''Kamu sudah membunuh Raihan... kamu bunuh dia dengan sangat kejam... kamu tega, dasar perempuan jalang busuk!''Jeritan Amira menarik perhatian petugas yang sedang mengolah TKP sambil menunggu ambulans dan mobil tahan

  • PAMANKU SUAMIKU   150 Akhir pencarian

    Satu orang lagi tewas di tangan Karissa dan hal itu membuat para preman lain yang ingin berontak itu ciut nyalinya. Mereka tidak berkutik menghadapi Karissa yang sudah tidak lagi bisa mengontrol emosinya.''Buka, kasih dia masuk!'' seru Karissa memberi perintah, ''Atau... ada lagi yang mau ngerasain timah panas?!''Preman terdekat dengan pintu akhirnya menyerah dengan kebrutalan Karissa. Dia pasrah membuka pintu menuruti perintah Karissa.''Woy!'' pekik Casdi yang masih tidak menyetujui keputusan Karissa, ''Jangan di buka!''Preman yang sedang membuka pintu terkejut dan pintu terhenti sekitar sejengkal saat dia mendengar Casdi memekik kesal.''Buka!'' seru Karissa dengan mata melotot sambil mengarahkan moncong senjatanya ke arah si pembuka pintu.Perhatian Karissa teralih, lalu seketika itu juga beberapa preman mendekat hendak merebut senjata Karissa.

  • PAMANKU SUAMIKU   149 Terpojok

    ''...segera menyerah, kalian sudah di kepung!''Peringatan dari pengeras suara tiba-tiba terdengar ketika Karissa dan yang lainnya baru saja selesai mengikat Aruna, Amira, Dion dan Rafli.Karissa dan yang lainnya yang panik dan fokus dengan kubu masing-masing saat perseteruan belum lama terjadi barusan, mereka tidak menyadari deru mesin kendaraan yang datang mendekat, karenanya mereka semua terkejut ketika tiba-tiba saja mereka terkepung.Tanpa aba-aba kedua kubu segera mengadakan gencatan senjata lalu dengan cekatan menutup jendela dan pintu atau apa pun yang bisa menjadi akses dari luar untuk melihat situasi di dalam bangunan. Mereka semua tahu jika masih ada kesempatan karena mereka punya empat sandera yang bisa digunakan.***''Pak, mereka semua ada di dalam...'' ujar salah seorang petugas memberi laporan, ''Kemungkinan besar, Dion dan Rafli yang bertugas juga sudah di tangka

  • PAMANKU SUAMIKU   148 Perpecahan

    Dion dan Rafli bertindak mengikuti improvisasi dari situasi yang mereka ciptakan setelah terdesak.Desakan para preman yang meminta mereka untuk menyerahkan kunci mobil membuat mereka kesulitan mengulur-ulur waktu. Tapi, kreativitas dengan modal nyali nekat sekaligus bukti bahwa diklat yang mereka jalani menunjukkan kepiawaian mereka dalam melaksanakan tugas.''Lah, mana ya?!'' sahut Dion sambil kasak-kusuk berlagak mencari kunci di saku pakaiannya, ''Fli, mana kunci?''''Lah, bukannya ama elu?!'' jawab Rafli mengikuti skenario dadakan di lapangan.''Pe'a, kagak ada di gua... ama lu, kan...''''Kagak, kagak ada... tuh, liat!'' seru Rafli sambil menarik kantong pakaiannya keluar.''Ngelawak lu bedua!'' pekik preman yang menunggu kunci mobil mereka untuk di serahkan dengan mata melotot.''Ka-kagak bang, beneran dah... cek aja... kagak ada i

  • PAMANKU SUAMIKU   147 Parta

    ''Di mana ini?!" pekik Aruna ketika tali yang mengikat mulutnya dibuka saat sudah berada di sebuah ruangan, ''Mau apa kalian?!''Mereka yang ada di ruangan itu tersenyum sinis menanggapi kegelisahan Aruna dan Amira yang terkejut ketika tudung hoodie yang menutupi separuh wajah mereka dibuka, memperlihatkan suasana di sekeliling dengan lebih jelas sekarang.Salah seorang dari beberapa pria yang baru di lihat oleh Aruna dan Amira datang menghampiri.Pria itu mengangkat dagu Aruna dan Amira, memiringkannya ke kanan dan ke kiri, melihat mereka dengan seksama, menilai penampilan fisik mereka berdua.''Lumayan, biarpun enggak bisa laku mahal, tapi masih cukup ngejual,'' ujar Parta, pria paruh baya tapi punya aura mendominasi yang membuat Aruna dan Amira merasa sangat tidak nyaman, ''Enggak banyak duit yang bisa kamu dapet dari mereka berdua...'' tambah Parta seraya melirik kepada Karissa.

  • PAMANKU SUAMIKU   146 Nekat

    CKIITTTRem berdecit dan mobil yang dikendarai oleh para petugas yang mengikuti Karissa berhenti mendadak.''Dimana Pak Ardan?!" tanya Dion, salah satu petugas yang ditugaskan untuk mengawasi.''OTW,'' jawab Rafli yang jadi rekan bertugas Dion, ''Enggak jauh... dia pasti bentar lagi nyampe...''''Oke... keknya target udah sampe di tujuan. Gimana, kita lanjut masuk?''''Enggak tauk, tapi tempat ini sarang mafia, cuma kita bedua... ini mah nganter nyawa...''Dion dan Rafli berdiskusi tentang bagaimana langkah selanjutnya karena intruksi selanjutnya belum turun dari atasan mereka.''Terus gimana, target udah turun... iya kalo tujuan dia disini, kalo dia lanjut ke tempat laen... bakal repot...'' ujar Rafli dengan nada gemas.''Sialan!'' pekik Dion kesal, ''Gue juga bingung, kita cuma ditugasin buat ngintai... terjun langs

  • PAMANKU SUAMIKU   145 Harapan

    Ardan bergegas bergerak segera setelah mendapat laporan dari anak buahnya yang mengawasi rumah Amira.''Dua orang di seret paksa... kenapa dua?!'' tanya Ardan di dalam hatinya, ''Apa mungkin bukan Runa?!''Tidak banyak laporan yang diberikan anak buahnya selama dua hari terakhir karena sama sekali sulit untuk menemukan celah guna mengintip lebih dekat untuk melihat situasi di dalam rumah Amira supaya lebih jelas.Ardan bahkan meminta pada Ibunya Lita untuk menghubungi Amira dan menanyakan apakah ada hal lain yang dibutuhkannya supaya ada kesempatan baginya untuk bisa masuk ke dalam rumah Amira. Tapi, sayangnya, karena baru saja mendapat pasokan, Amira menolak tawaran bibinya.''Terserah deh... liat yang ini aja dulu. Enggak tauk kenapa tapi feeling gue beda tentang yang ini. Entah kenapa semangat gue naik buat ngejar yang ini... mudah-mudahan enggak salah...'' gumam Ardan d

  • PAMANKU SUAMIKU   144 Memantau

    Ardan memberikan beberapa foto Karissa dari berbagai posisi sebagai referensi agar Lita tidak salah mengenali.''Maafkan saya pak, saya tidak begitu yakin karena saya hanya melihat sekilas. Tapi pak, Ini bukan hal yang biasa di lakukan Kak Amira... Meski Kak Amira yang sekarang sangat jauh berbeda dengan Kak Amira tujuh tahun yang lalu. Tapi, tetap saja, saya merasa ada yang janggal...''Lita dengan jujur mengemukakan opininya karena dia juga tidak mau membohongi orang yang sedang kesulitan.''Saya tahu kalau ini tidak tepat,'' ujar ibu Lita menambahkan dengan wajah memelas menatap Ardan, ''Di saat bapak sedang susah saya malah merepotkan... tapi pak, bapak juga kan seorang petugas. Tolong bantu kami pak... Amira adalah anak baik yang ceria sebelumnya. Tapi, sejak tujuh tahun yang lalu tiba-tiba dia berubah... kami yakin ada sesuatu karena setelah tujuh tahun dia berdiam diri, tiba-tiba dia menghubungi kami.''&nb

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status