Share

Empat Mata

"Ra, mama udah pulang!"

Pekikan dari sang kakak tirinya itu spontan membuat gerakan jemari Aira pada bolpoin yang tengah menulis seketika terhenti. Harusnya dia senang, namun dia justru mengernyit. Bangkit dari duduknya, dan ikut menghampiri Serin di ambang pintu.

"Serius? Kok, gue nggak denger suara mobilnya?" tanya Aira, saat sudah melihat Serin kembali masuk.

"Dia pake mobil beda, Ra. Udah cepet siap-siap. Gue khawatir kalo dia bakal balik kerja lagi. Mumpung papa belum pulang, Ra!" desak Serin, segera menyuruh Aira untuk menyiapkan diri.

"Iya, sabar, dong," decak Aira, dia menjadi bingung sendiri karena ini terlalu mendadak. Alhasil setelah merapikan alat tulisnya kembali, dia mengambil sisir rambut di meja rias.

"Nanti, pokoknya lo harus berani jawab. Maksud gue, kalo lo harus sampein semuanya tentang perjodohan itu. Dan pastiin, lo waspada sama gerak-geriknya," peringat Serin, mondar-mandir sembari bersedakap dada. Gelisah sendiri.

Air

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status