Share

Bab 55. Mulai Luluh

last update Last Updated: 2024-08-03 22:43:35

"Habis dari mana kamu, huh? Menemui selingkuhanmu?" tanya Dirga dengan nada yang sarkas.

Setelah mengantarkan Delisha pulang ke rumahnya, ia pun langsung pulang. Ia yang sudah kesal pada Nada itu kini semakin kesal karena tak melihat keberadaan Nada di rumah.

Dirga sempat menurunkan emosinya saat adzan magrib berkumandang dan memilih untuk pergi ke masjid. Tetapi setelah pulang dari masjid dan melihat rumah yang masih sepi, ia kembali marah lagi.

Hampir 2 jam ia menunggu Nada sejak setelah pulang mengantarkan Delisha, akhirnya di pukul setengah tujuh malam, Nada pulang juga.

"Terserah kamu lah, Mas, mau ngomong apa, aku bodo amat!" jawab Nada dengan suara yang datar.

"Mulai berani kurang ajar ya kamu sama suami?!"

Nada yang tadi berniat hendak menaiki anak tangga itu menghentikan langkah, kemudian menatap Dirga dengan raut wajah yang kesal. "Aku ngomong biasa aja loh, Mas. Gak pake suara tinggi. Kurang ajar sebelah mananya sih? Justru yang kurang ajar itu kamu! Setelah bikin is
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   Bab 56. Kembali Marah

    "Aku sudah berhenti bekerja dengan Kak Farhan. Kemarin saat dia menelfon aku, itu karena aku baru saja kirim pesan kalau aku berhenti. Bukan dia yang sengaja menghubungi aku. Demi apa pun aku tidak punya hubungan apa pun dengan dia, Mas." "Kamu berhenti kerja?" tanya Dirga memastikan. Manatap Nada dengan tatapan serius dan kaget. Nada memberikan anggukan, ia lantas mengambil ponsel yang tadi ia taruh di atas nakas. Mencari pesan dengan nama Farhan dan langsung memperlihatkan pesan yang ia kirim pada Farhan tempo hari. "Ada tanggal dan jamnya, aku gak bohong sama kamu," ucap Nada.Dirga melihat pesan di layar, ternyata benar kata sang istri. Istrinya itu mengirimkan pesan jika dia berhenti bekerja."Tadi siang aku kerja di hari terakhir, sekalian bicara dengan Kak Farhan juga tentang keputusan aku yang mau berhenti. Dan alhamdulillahnya dia mengizinkan aku berhenti setelah aku mengatakan alasannya. Demi kamu, walau tidak enak hati aku tetap mengatakannya pada dia. Untung saja dia m

    Last Updated : 2024-08-04
  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   Bab 57. Mencari Tahu Yang Sebenarnya

    "Ini kali ya kantornya Mbak Nina?" gumam Ryan, dia datang untuk mencari tahu sesuatu. Kemarin ia berjanji untuk membantu Nada mencari tahu tentang foto yang Mbak Nina kirim pada Dirga. Ia ingin tahu, dari teman yang mana Mbak Nina mendapatkan foto itu. Beruntung hari ini ia libur dan tidak ada mata pelajarannya. Jadi ia bisa mencari tahu hari ini juga. "Aku tunggu di sini saja, kantor biasa masuk jam delapan, kan? Ini masih jam setengah delapan. Mudah-mudahan Mbak Nina belum datang," ucap Ryan. Ia menunggu di dalam mobil yang ia parkirkan di seberang sebuah perusahaan. Hampir 15 menit menunggu, akhirnya yang ia tunggu datang juga. Dengan jelas ia melihat Nina di dalam mobil yang masuk ke perusahaan tersebut. Ia lantas keluar dari mobilnya juga dan menyebrang jalan. "Pak?" panggil Dirga pada satpam yang berjaga. "Mobil yang tadi itu mobilnya Mbak Nina?" "Aahh, yang silver itu? Iya, Mas. Itu Mbak Nina." "Bisa minta tolong, Pak. Katakan pada Mbak Nina kalau ada yang mencarinya. Ka

    Last Updated : 2024-08-05
  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   Bab 58. Lelah dan Ingin Menyerah

    "Terima kasih, Pak," ucap Ryan pada seorang pria yang duduk di depan layar monitor memperlihatkan CCTV. Setelah kesulitan mendapatkan izin, akhirnya ia bisa juga melihat hasil CCTV dari restoran. Dia lantas keluar, bersama dengan Nina. Wanita itu tadi ikut dengannya untuk mencari informasi. "Bagaimana sekarang? Masih berpikir Nada wanita murahan setelah melihat CCTV?" tanya Ryan pada Nina. Nina yang ditanya itu diam tak menjawab. Ia jadi merasa bersalah karena sudah menuduh Nada tanpa bukti yang kuat. "Aku dengar Mbak Nina tidak suka pada Nada? Kenapa?" tanya Ryan. "Padahal Nada baik loh, aku mengenal dia sejak lama. Dia adik kelasku waktu SMA. Sedikit jelas aku tahu bagaimana sifat dia. Orang yang tidak suka dengan dia biasanya karena dia iri." "Aku tidak iri pada dia!" sahut Nina. "Terus kenapa Mbak Nina gak suka sama Nada? Salah dia apa?" "Bukan urusan kamu! Sudah, sekarang antarkan aku ke kantor lagi!" ucap Nina berjalan pergi. Ryan membuang napas kasar, ia mengikuti lang

    Last Updated : 2024-08-06
  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   Bab 59. Terbongkar

    "Bagaimana keadaan Nada? Sudah membaik?" tanya Ryan begitu masuk ke ruang guru dan dilihatnya Dirga yang sedang duduk di kursinya sibuk dengan buku-bukunya. Dirga yang mendengar pun sontak menatap Ryan dengan alis yang bertaut. "Kamu tahu kalau Nada baru saja pendarahan?" tanya Dirga. "Ya tahu. Orang kemarin aku gak sengaja liat dia yang baru aja keluar dari bidan, aku anterin aja dia sampe depan komplek rumah kalian. Kamu jangan marah dan berpikir aku tega membiarkan dia jalan sendiri saat masuk komplek padahal dia baru saja pendarahan. Aku sudah menawarkan dia untuk diantar sampai rumah, tapi dia menolak. Katanya gak enak karena aku jadi makin jauh pulangnya. Aku juga udah paksa gak masalah, tapi dia juga maksa gak mau. Jadi ya sudah." Dirga menelan salivanya saat mendengar penjelasan Ryan. Jadi kemarin yang mengantarkan istrinya sampai di depan komplek seperti yang menjadi bahan gosip para tetangganya itu bukanlah Farhan, tetapi Ryan?"Astaghfirullah," ucap Dirga, ia memegang ke

    Last Updated : 2024-08-07
  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   Bab 60. Mengadu

    "Mas ... Zayyan?" Mata Nada terbelalak saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu rumahnya. “Kamu … betulan Mas Zayyan?” "Apa wajah Mas-mu ini berubah sampai kamu bertanya seperti itu?" tanya Pria yang berdiri selangkah di depan Nada itu. Nada yang sejak tadi kesal, memasang raut wajah yang tidak mood karena pertengkaran dengan suaminya itu kini mulai menampakkan senyuman saat melihat pria yang berdiri di hadapannya itu. Ia langsung memeluk dengan melingkarkan tangannya di leher pria itu. "Aaaa ... kangen," ucap Nada. Pria itu tersenyum, kemudian balas melingkarkan tangannya memeluk Nada juga. Dia yang Nada peluk itu bernama lengkap Zayyan Al-Fath. Dia adalah anak pertama dari mendiang sang ayah. Ia dan Zayyan seayah tetapi beda ibu.Sebelum menikahi Dian, ibunya Nada, ayah Nada pernah menikah dan mempunyai seorang putra yaitu Zayyan. Namun, istri pertamanya meninggal saat melahirkan Zayyan. Selang setahun kemudian, dia menikah kembali dengan ibunya Nada. Lalu 3 tahun kemudia

    Last Updated : 2024-08-09
  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   Bab 61. Salah Paham

    "Astaghfirullah," ucap Zayyan. Tangannya mengepal erat. Bibirnya yang biasanya lembut kini terkatup rapat, menahan emosi yang hampir tak terkendali.Nada yang melihat raut wajah sang kakak mulai berubah itu mulai tegang. Padahal niatnya mengadu hanya agar ia mempunyai dukungan dan kekesalan di hatinya lepas karena berhasil meluapkannya. Tetapi ternyata? Sepertinya sang kakak benar-benar marah. Ah, bukan sepertinya. Tapi memang sudah marah."Kamu tidak perlu khawatir," suara Zayyan akhirnya keluar, rendah namun tegas. "Mas marahin suamimu nanti! Kalau dia masih berani nyakitin kamu lagi dan gak percaya sama kamu, kamu ikut Mas aja. Gak akan Mas pulangin kamu ke dia lagi! Dikasih kesempatan bukannya memperbaiki, dia malah kembali melakukan kesalahan!" Amarah Zayyan semakin memuncak.Nada menelan saliva. Jantungnya berdegup lebih cepat. Ada rasa hangat yang mengalir di dadanya mendengar kakaknya siap membela, namun kekhawatiran perlahan merayap ke dalam pikirannya. Tangan Nada menggeng

    Last Updated : 2024-08-17
  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   Bab 62. Kehilangan

    Plak!Satu tamparan keras dari Marwah mendarat di pipi Nina, membuat gadis berusia 28 tahun itu terhenyak. Udara seakan membeku, dan suara benturan tangan Marwah dengan kulit Nina bergema dalam kesunyian. Tanpa bisa menahan, air mata Nina jatuh perlahan, mengalir di pipi yang kini memerah.Nina memegangi pipinya yang perih, tangannya gemetar, seakan berusaha menyerap rasa sakit fisik dan emosional yang mendadak menampar hatinya juga. Matanya yang basah menatap ibunya, namun kata-kata tak kunjung keluar dari bibirnya yang bergetar.Di sudut lain ruangan, Dirga duduk di atas lantai dingin, punggungnya bersandar pada tembok di dekat pintu kamar Nada. Pandangannya kosong, menatap lurus tanpa fokus, seolah terpaku pada kekosongan di depannya. Dirga tak menghiraukan amarah ibunya, juga tangisan Nina—seakan berada di dimensi yang berbeda. Padahal, tadi ia berniat pulang untuk meminta maaf pada Nada dan akan memperbaiki semuanya. Tetapi, sesampainya di rumah ia malah mendapat kabar dari teta

    Last Updated : 2024-09-05
  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   Bab 63. Meminta Maaf

    Ceklek.Pintu kamar rawat Nada terbuka, dan Ryan melangkah keluar. Tanpa suara, ia mendekati Dirga yang masih terduduk di atas lantai rumah sakit yang dingin, dengan tatapan kosong, seolah seluruh dunia telah berhenti di sekitarnya. Ryan duduk tepat di samping Dirga.“Kamu masuk, ajak dia bicara. Walau gak nanya kamu di mana, tapi aku bisa baca dari matanya kalau dia nyari kamu," ucap Ryan pelan, sambil menepuk bahu Dirga dengan lembut. Sentuhan itu membuat Dirga tersadar sejenak dari kekosongan yang melingkupinya, matanya langsung menatap Ryan dengan cemas. Dirga menundukkan kepalanya sejenak, lalu menggeleng perlahan. "Aku tidak berani, apa yang harus aku katakan pada Nada? Aku bingung… Aku tidak berani menatap wajahnya.” Suaranya terdengar putus asa, penuh kebingungan dan ketakutan. Ryan menatap Dirga dengan penuh pengertian. "Aku tau ini pasti sangat sulit buat kamu. Tapi, aku yakin, Ga, Nada lagi butuh kamu sekarang. Setidaknya temui dia dulu dan kuatkan dia.” Dirga menelan

    Last Updated : 2024-09-08

Latest chapter

  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   105.

    Marwah tak henti-hentinya menangis. Bagaimana tidak, pria yang hidup dengannya hampir 30 tahun itu kini mengkhianati cinta dengan menikah lagi tanpa sepengetahuannya.Dan yang lebih gila, sang suami menikahi wanita yang lebih pantas menjadi putrinya. Lebih gila lagi, wanita itu adalah wanita yang hampir saja merusak rumah tangga putra mereka dan sempat menjadi simpanan putra mereka. Hatinya hancur, sakit tak terkira. Dadanya terasa sesak, nyeri seperti ribuan jarum berhasil menusuk hatinya. Tenggorokannya juga tercekat, hingga rasanya sulit sekali menarik napas dan menghirup udara. Ia begitu sangat sulit bernapas seperti ikan yang dilempar ke daratan."Mah?" panggil Dendi. Pandangan Marwah lantas beralih pada asal suara. Dilihatnya sang suami yang baru saja membuka pintu. Marwah yang sejak tadi duduk di tepi ranjang seraya terisak itu sontak beranjak dan berkata, "Kamu? Mau apa kamu ke sini, huh?" tanya Marwah dengan nada yang ketus. Nada suaranya juga terdengar gemetar."Aku minta

  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   104. Balas Dendam Part 2

    "Mau apa kamu ke sini?" Nada berbicara dengan ketus saat melihat Delisha yang baru saja datang. Delisha tak menjawab, ia malah memutar kedua bola matanya malas saat Nada bertanya. "Maaass?" ucapnya memanggil suaminya semakin mengacuhkan. Nada yang merasa geram itu lantas mendekati Delisha, kemudian memegang pergelangan tangan Delisha dan menariknya keluar. "Mau apa kamu? Lepas!" ucap Delisha dengan nada yang ketus saat Nada menariknya kasar. Sedang Nada, ia tidak peduli, ia malah semakin kasar menarik Delisha untuk keluar. Karena jujur saja, ia benar-benar geram dan muak sekali menghadapi Delisha yang kini tingkahnya semakin di luar batas. "Sayang?" panggil Dirga mengikuti sang istri yang berjalan keluar. Nina dan Ryan juga mengikuti langkah kaki Nada yang berjalan keluar. "Pelan-pelan, aku sedang hamil!" ketus Delisha, ia melepas dengan kasar tangan Nada saat mereka sudah berada di ruang depan. "Bagaimana kalau aku terjatuh dan bayiku kenapa-kenapa, huh?" "Bagus kalau

  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   103. Berkaca Dirilah

    Dendi sama sekali tidak memperdulikan ucapan Delisha yang melarangnya untuk pulang. Walau wanita itu terus berteriak hingga membuat gendang telinganya terganggu, Dendi terus melangkah pergi. Setelah hampir 30 menit berada di perjalanan, akhirnya mobil yang Dendi kemudikan berhenti juga di depan sebuah halaman. Ia lantas keluar dari mobil dan masuk."Assalamualaikum," salam Dendi begitu masuk rumah. Dilihatnya rumah yang terlihat ramai dengan anak dan juga menantunya. Terkecuali putri sulungnya. Alih-alih mendapatkan sambutan baik dari anak dan menantunya, ia malah di tatap dengan tatapan sinis. Apalagi Nina, putrinya itu menatapnya dengan tatapan yang terlihat benci penuh amarah."Mau apa Papa ke sini?" tanya Nina dengan nada yang ketus. Menatap sang ayah dengan tatapan benci. Karena jujur saja ia sama sekali tidak menyangka dan juga tak percaya jika sang ayah yang selama ini ia hormati, ia segani dan ia anggap sebagai panutannya dan bahkan ia berharap bisa mempunyai suami yang pers

  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   102. Balas Dendam

    "Kenapa kamu datang ke acara pernikahan Nina? Sudah aku bilang untuk jangan bertingkah!" ucap Dendi dengan nada yang ketus pada Delisha. Walau diketusi, Delisha nampak acuh tak acuh. Ia duduk bersandar pada sofa seraya memainkan jari-jari lentiknya dan raut wajahnya terlihat santai seolah tak terjadi apa pun. 'Aku menunggu hari ini dengan tidak sabar, mana mungkin melewatkannya begitu saja,' ucap Delisha di dalam hati, "Dan akhirnya, semua yang terjadi hari ini benar-benar sesuai dengan ekspektasiku. Mereka semua nampak sangat kaget dan si Marwah itu hancur! Setelah urusanku dengan si Marwah itu selesai, tiba nantinya giliranmu Nada," batin Delisha lagi. Senyuman nampak terlihat di bibirnya saat ia sibuk dengan isi hati dalam lamunannya. Melihat Delisha yang malah tersenyum saat ia sedang banyak bicara, Dendi mulai geram dan kesal sekali. "Delisha! Aku sedang berbicara denganmu! Tatap suamimu jika sedang bicara!" "Apa sih? Berisik!" ucap Delisha mulai menatap pria paruh baya yan

  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   101. Tidak Habis Pikir

    "Apa? Jadi si Delisha itu sekarang istri dari ...." Ryan menatap Dirga tak percaya setelah mendengar pria itu bercerita tentang apa yang terjadi tadi siang. Kini, mereka semua sedang berkumpul di kediaman rumah Marwah. Nina dan Ryan nampak terlihat sangat shock. Hari di mana seharusnya menjadi hari paling membahagiakan, malah menjadi sebaliknya. Bahkan mereka yang seharusnya malam ini menikmati waktu bersama, harus mengesampingkannya dulu karena masalah yang dibuat oleh Delisha. Mendengar respon Ryan setelah ia bercerita, Dirga mengangguk. "Iya, perempuan sialan itu tadi mengatakannya dan Papa sama sekali tidak mengelak. Dia malah meminta maaf pada Mama, itu artinya yang dikatakan oleh si Delisha itu memang benar." Ryan dan Nina tak bersuara, sama-sama bingung bagaimana harus merespon. Apalagi Nina, ia begitu sangat shock mendengar ayahnya kembali menikah lagi dengan seorang wanita yang lebih pantas menjadi anaknya. "Demi apa pun aku benar-benar tidak habis pikir!" ucap Ryan,

  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   Bab 100. Status Sebagai Ibu Mertua dan Ibu Tiri

    "Apa maksud dari ucapanmu, huh?" tanya Nada, ia pun sama bingungnya. Pikiran buruk mulai terlintas di pikirannya. Apalagi melihat Delisha yang dengan berani menyelipkan tangan di siku lengan ayah mertuanya. Sedang ia tahu, jika keluarga suaminya adalah keluarga yang cukup agamis. Jelas tidak mungkin jika sang ayah mertua tetap diam saat di sentuh oleh wanita lain selain mahramnya. Jika demikian, itu artinya ...."Kok kamu masih tanya sih, Nad. Masa apa yang aku lakukan masih belum jelas dan tidak membuat kalian mengerti." "Delisha? Cukup! Kamu pergi dari sini dan jangan membuat keributan!" ucap Dendi."Apa sih, Mas? Kamu diam dan jangan banyak bicara! Aku sudah cukup lama menunggu hari ini tiba!" jawab Delisha. "Mas? Dia memanggil kamu Mas, Pah?! Apa maksudnya ini, huh?" tanya Marwah pada sang suami. Suaranya sedikit gemetar saat berbicara."Papa akan jelaskan nanti saat di rumah, Mah," jawab Dendi."Kenapa harus nanti sih, Mas? Sekarang saja," jawab Delisha dengan senyuman yang se

  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   Bab 99. Sekarang Bagian dari Keluarga

    "Apa maksudnya keluarga? Jangan aneh-aneh ya, kamu! Pergi kamu dari sini!" usir Marwah dengan nada yang ketus. Raut wajahnya terlihat merah padam menahan marah. "Dasar perempuan tidak tahu diri! Sudah ditolak, masih saja mengejar anakku. Punya malu dong!" "Cih!" Delisha mengalihkan pandangan ke arah lain dan mendecih sinis. Ia juga nampak tersenyum smirk, senyuman jahat nampak terlihat begitu jelas di wajahnya. "Kamu tuh ada masalah apa sih sama aku, Sha? Kamu gak capek apa terus ganggu hidup aku? Aku tuh capek tau ngadepin kamu terus," sahut Nada bersuara. Pandangan Delisha lantas beralih pada Nada. "Sampai mati pun aku akan terus ada di sekitaran kamu, Nad. Aku akan terus menjadi bayang-bayang kamu dan akan terus mengganggu kamu," jawab Delisha, kali ini ia tidak memasang senyuman smirk, tapi senyumnya nampak terlihat sangat manis. Sayangnya, senyuman manis itu malah membuat Nada ngeri melihatnya. "Aku akan terus ada dalam pandanganmu, Nad," lanjutnya lagi. "Teruslah bermimpi,

  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   Bab 98. Bagian Dari Keluarga

    "Dia di sini?" gumam Dirga saat membaca pesan dari Ryan yang mengatakan jika Delisha kini sedang berada di ruangan yang sama dengannya. "Kenapa, Mas?" tanya Nada saat dengan tak sengaja mendengar gumaman Dirga. Dirga lantas memperlihatkan layar ponselnya pada Nada seraya berkata, "Ryan bilang kalau Delisha ada di sini," jawab Dirga. "Delisha ada di sini? Mau apa di ke sini?" Nada bertanya walau ia tahu jika sang suami pasti tidak tahu jawabannya. "Mas? Bagaimana kalau dia buat masalah di sini." "Kamu jangan jauh-jauh dari aku," ucap Dirga mulai meraih telapak tangan Nada dan menggenggamnya. "Aku curiga dia datang ke sini mau berulah. Dia sama sekali tidak diundang, terus tiba-tiba ada di sini, jelas ini aneh, kan?" Nada diam sebentar sebelum akhirnya menjawab, otaknya nampak bekerja keras hingga akhirnya ia berkata, "Mas? Aku rasa saat aku tidak sengaja melihat dia di rumah sakit tempo hari itu, dia juga pasti melihat aku. Ada kemungkinan dia tahu aku ke dokter kandungan dan dia

  • Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku   Bab 97. Sedang Apa Dia?

    "Yakin yang Nada dan ibumu lihat itu Delisha?" tanya Ryan setelah mendengar cerita yang baru saja Dirga katakan padanya. Dirga mengangguk. "Nada bilang kalau dia yakin itu Delisha, dan dia bilang kalau ibuku juga yakin kalau itu Delisha. Cuma ya belum pasti saja si Delisha itu datang ke rumah sakit untuk menemui dokter kandungan atau ke dokter spesialis yang lain." "Perlukah ku cari tahu?" Dirga menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak usah, untuk apa? Dia bukan urusan kita. Untuk apa kita mengurusi hidup dia? Kita juga punya kesibukan masing-masing. Semisal dia betulan ke dokter kandungan, ya sudah ... kenapa memangnya? Mungkin dia sudah menikah, kan? Atau, semisal dia ke dokter spesialis yang lain, ya biarkan saja. Mungkin dia sakit dan sedang memeriksakan diri. Tidak usah pedulikan dia." "Ya memang, aku juga tidak peduli dia datang ke rumah sakit untuk apa. Tapi masalahnya kita bisa meminta pertanggung jawaban dia atas apa yang dia lakukan pada Nada. Dia membodohi kita dan secara

DMCA.com Protection Status