Share

Bab 54 - Keguguran

Author: Mayangsu
last update Last Updated: 2023-04-26 12:34:04

“Tolong makanan yang itu dibawa ke sana, ya?” ucap Mama April menyuruh salah satu pelayan yang sedang mengangkat baki makanan untuk menuju ke meja tamu yang tadi telah ditunjuknya tadi. Pelayan tersebut mengangguk dan melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Huft, capeknya,” keluh Mama April menyeka keringat yang menetes di keningnya. Meskipun mereka sudah menyewa jasa untuk acara baby shower ini, namun tetap saja rasanya dari tadi tidak selesai-selesai. Mungkin itu semua karena keluarga besar mereka menggelar acara ini secara dadakan.

Bagi yang tidak tahu, Baby shower adalah suatu pesta yang diadakan untuk ibu dan calon bayinya. Biasanya mereka akan memberitahu semua orang yang hadir apakah bayi tersebut laki-laki atau perempuan dengan cara ada yang menuliskan jenis kelamin si bayi di lembar kertas yang disembunyikan di dalam kue tart, ada juga yang menggunakan balon dengan dua jenis warna berbeda sebagai penanda. Contohnya; balon warna biru untuk jenis kelamin laki-laki sedangkan balon
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 55 - Rahasia Besar Itu

    Mata Dara membola melihat kedatangan Sheril yang tak diundang ke kediamannya.“Ka-kamu....” ucap Dara terbata.Kenapa bisa Sheril datang kemari?Ketika Dara hendak menutup pintunya, Sheril dengan sigap menahan pintu tersebut sembari berkata, “Bukannya ada suatu hal yang perlu kita bicarakan, Dara?”Senyuman miring terukir jelas di bibir merah Sheril.Dara mulai cemas, ia mengeratkan giginya lantaran ketakutan, saat ini Dara tidak mengharapkan kedatangan Sheril di kediamannya.Seketika Dara mendorong pintu ruangannya lagi agar Sheril tidak masuk ke dalam. Namun sayangnya Sheril dapat menahan pintu tersebut dan merangsek masuk ke dalam.“Kamu nggak sopan banget, sih! Pergi nggak!” teriak Dara namun yang diteriakinya malahan dengan santainya bersedekap dada.“Apa kayak gini caramu menyambut seorang tamu? Ramahnya...." ejek Sheril tertawa sarkastik.Dara yang sudah habis kesabarannya pun mengambil vas bunga yang berada di atas meja dekat tempatnya berdiri lalu Dara mengayunkan vas bunga

    Last Updated : 2023-04-26
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   TAMAT

    Meskipun ini hari weekend, tetap saja dari pagi sampai siang Ais masih sibuk berkutat dengan pekerjaannya.Ais terlihat sedang duduk di sofa ruang keluarga, jari tangannya sibuk menekan tuts keyboard pada laptop yang sedang dipangkunya. Sedangkan di sebelah tempatnya duduk saat ini juga ada si gendut yang juga ikut-ikutan sok sibuk menonton kartun di youtube.Sesekali Ais mendesahkan napas lelah, jujur saja suara musik dari video yang tengah ditonton si gendut membuyarkan pikirannya. Dia tidak dapat fokus sama sekali.“Kecilin volumemu, Clayton. Papa lagi kerja,” ucap Ais kepada anaknya namun Clayton tidak mau menurutinya.“Clay bosen, Pa. Mama nggak ada di sini!” gerutu si gendut sambil bersedekap dada. Ais melirik ke samping dan melihat putranya masih betah menggembungkan pipinya lantaran kesal karena tadi dia tidak diizinkan Mamanya untuk ikut ke salon.“Bentar lagi pasti Mamamu pulang, kok,” balas Ais sekenanya. Ia pun melanjutkan kembali pekerjaannya.Meski mata Ais sibuk menata

    Last Updated : 2023-04-26
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Extra Bab

    Clayton menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri seirama dengan langkah kakinya membuat orang-orang yang berada disekitarnya merasa gemas. Ditambah Clayton menggunakan baju kuning dengan topi bebek semakin membuat siapa pun yang melihatnya ingin menggigit pipi bakpao-nya itu. “Dasar bebek!” saking gemasnya Jayden pun memukul bokongnya. “Ish nakal!” Protes si gembul mengerucutkan bibir. Akan tetapi kekesalan Clayton tak berlangsung lama. Kini dia sudah lupa dan melanjutkan kembali perjalanannya. Bibir mungil Clayton menyanyikan lagu yang liriknya tidak jelas—hanya dialah dan Tuhan yang tahu. “Hati-hati jalannya, Clay,” ucap Sheril mengingatkan karena Clayton yang semula berjalan biasa kini mulai penasaran naik naik ke pembatas jalan. “Iya mamaku yang tantik.” Jalan menuju champ tempat mereka berpiknik memang cukup jauh dari arah pintu masuk. Untung saja mereka datang pagi sekali jadi mereka tidak kepanasan. “Clayton jangan lari-lari!” teriak Sheril untuk kesekian kalinya. S

    Last Updated : 2023-05-27
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 1 - Ternyata Ada Wanita Lainnya

    “Kukira akulah pemeran utamanya. Ternyata, aku hanyalah orang ketiga dalam hubungan kita.” -Sheril *** Dipaksa menikah dengan CEO tampan dan kaya raya? Jelas saja aku mau! Mana ada terpaksa-terpaksanya. Itu, mah, namanya terpaksa tapi nikmat! Hari ini... aku menikah dengan cinta pertamaku. Ketika pria itu mengucap ijab kabul, menyematkan cincin di jari manisku, dan mengecup keningku penuh kasih di hari pernikahan kami. Rasanya semua itu seperti mimpi. Aku senang karena dia menjadi cinta pertama dan terakhirku. Kebanyakan tamu undangan yang datang di pernikahan kami tampak asing bagiku. Mungkin mereka rekan bisnis Papa, atau kalau tidak tamu penting suamiku. Kami menyalami mereka satu per satu. Sesekali mereka meminta berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. “Selamat, ya, atas pernikahan kalian berdua. Semog

    Last Updated : 2021-06-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 2 - Bukan Pernikahan Impian

    Jika ditanya kapan pertama kalinya aku jatuh cinta kepadanya? Maka jawabannya sejak aku berusia tujuh tahun, ketika rambutku masih dikucir dua, saat itulah aku sudah menaruh hatiku kepadanya. Orang bilang ketika kita jatuh cinta waktu muda namanya cinta monyet. Tapi kalau perasaanku sama sampai aku tumbuh dewasa, itu namanya apa? Tidak ada monyet-monyetnya sama sekali. Sekilas, ingatanku seolah ditarik mundur ke belakang. Aku masih ingat. Sore itu, Kak Ais dan Kak Aim menjemputku pulang sekolah. Waktu itu aku sedang bertengkar hebat dengan kakak kelas yang menjahiliku. Satu lawan tiga. Kak Aim langsung memarahi mereka sampai mereka lari terbirit-birit. Karena Kak Ais dan Kak Aim takut dimarahi Papa. Mereka mengajakku mampir sebentar ke taman dekat sekolahan untuk membenahi tampilanku yang acak-acakan. Rambutku yang semula terkucir dua kini miring sebelah seperti timbangan, seragamku kusut, dasiku sudah copot, untungnya

    Last Updated : 2021-06-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 3 – Malam Pertama

    Sheril mengusap wajahnya yang basah di bawah guyuran air shower. Riasan serta air matanya luruh jatuh ke bawah, tetapi tidak dengan rasa sakit di hatinya. Dadanya terasa sesak setiap kali mengingat reka adegan di mana suaminya mengatakan kelak akan menceraikannya jika dia meminta untuk berpisah. Sheril bertanya-tanya dalam hati.... Sekarang, apa yang harus ia lakukan? Tidak mungkin juga, kan, Sheril menceritakan ini semua kepada orang tuanya? Yang ada mereka akan khawatir kepadanya. Sheril mengembuskan napas berat, selesai mandi ia mengambil baju ganti yang sebelumnya diberikan oleh ibu mertuanya. Agak ragu bagi Sheril ketika hendak mengenakan baju tidur berwarna biru dengan potongan rendah tersebut. Sheril menelan ludah. Sangat rendah, sangat menerawang. Ini... terlalu seksi. “Dara... jangan nangis lagi. Aku cinta sama kamu, Dar. Aku janji kalau nanti dia minta

    Last Updated : 2021-06-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 4 – Bukannya Kamu Juga Suka Dengannya?

    Ais melangkahkan kakinya keluar dari kamar tipe honeymoon suite tempatnya bermalam untuk mencari udara segar. Mungkin membeli kopi instant di minimarket dekat hotel ini adalah opsi yang terbaik. Lorong hotel yang dilaluinya tampak sepi. Pun sama, di dalam lift tempatnya berpijak juga hanya ada dirinya seorang. Lagi pula siapa juga yang kurang kerjaan keluyuran di malam hari kecuali dia yang sedang lari dari kenyataan bahwa sekarang ini dia sudah resmi menjadi seorang sumi. Yang berengsek. Ais menekan tombol ke lantai paling dasar, kemudian ia menyandarkan punggungnya pada dinding lift yang terasa dingin sampai meresap ke punggung. Ketika denting lift berbunyi, seketika indra pendengaran Ais disambut selamat datang oleh suara cekikikan yang terdengar sangat familier. Merasa penasaran, Ais mengedarkan pandangan ke sekitar, mencari di mana sumber suara berasal. Di depan sana, Ais melihat kembarannya sedang duduk dengan kaki naik sebelah ala oran

    Last Updated : 2021-06-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 5 – Flashback Lamaran

    Sejak kecil Sheril memang dimanja oleh kedua orang tuanya. Apa pun yang ia inginkan, pasti akan dituruti. Pun juga, mungkin salah satu alasan Sean menjodohkan putrinya dengan Ais karena sejak kecil Sheril sangat menyukai Ais. “Mommy Celil pengin cepedaaaa!” Suara cempreng anak berusia tujuh tahun menggema memenuhi ruangan. April memijit keningnya, pusing bukan main. Astaga, padahal rumah ini sangat besar tapi bisa-bisanya teriakan Sheril terdengar di mana-mana. “Mommy Pleasee, beyiin Celil cepeda,” mohonnya lagi untuk kesekian kalinya sambil menampilkan ekspresi sememelas mungkin. “Nggak Sheril. Kan, Mommy udah bilang kalau kamu mau sesuatu itu kamu harus nabung dulu buat ngedapetin apa yang kamu mau.” Sheril tidak mau mendengarkan penjelasan Mommy-nya. Pokoknya dia tidak akan berhenti menangis sampai keinginannya dituruti. “Lagian kamu kemarin udah beli barbie satu set, lho, ya. Inget nggak?” tambah April mengingatkan.

    Last Updated : 2021-06-28

Latest chapter

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Extra Bab

    Clayton menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri seirama dengan langkah kakinya membuat orang-orang yang berada disekitarnya merasa gemas. Ditambah Clayton menggunakan baju kuning dengan topi bebek semakin membuat siapa pun yang melihatnya ingin menggigit pipi bakpao-nya itu. “Dasar bebek!” saking gemasnya Jayden pun memukul bokongnya. “Ish nakal!” Protes si gembul mengerucutkan bibir. Akan tetapi kekesalan Clayton tak berlangsung lama. Kini dia sudah lupa dan melanjutkan kembali perjalanannya. Bibir mungil Clayton menyanyikan lagu yang liriknya tidak jelas—hanya dialah dan Tuhan yang tahu. “Hati-hati jalannya, Clay,” ucap Sheril mengingatkan karena Clayton yang semula berjalan biasa kini mulai penasaran naik naik ke pembatas jalan. “Iya mamaku yang tantik.” Jalan menuju champ tempat mereka berpiknik memang cukup jauh dari arah pintu masuk. Untung saja mereka datang pagi sekali jadi mereka tidak kepanasan. “Clayton jangan lari-lari!” teriak Sheril untuk kesekian kalinya. S

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   TAMAT

    Meskipun ini hari weekend, tetap saja dari pagi sampai siang Ais masih sibuk berkutat dengan pekerjaannya.Ais terlihat sedang duduk di sofa ruang keluarga, jari tangannya sibuk menekan tuts keyboard pada laptop yang sedang dipangkunya. Sedangkan di sebelah tempatnya duduk saat ini juga ada si gendut yang juga ikut-ikutan sok sibuk menonton kartun di youtube.Sesekali Ais mendesahkan napas lelah, jujur saja suara musik dari video yang tengah ditonton si gendut membuyarkan pikirannya. Dia tidak dapat fokus sama sekali.“Kecilin volumemu, Clayton. Papa lagi kerja,” ucap Ais kepada anaknya namun Clayton tidak mau menurutinya.“Clay bosen, Pa. Mama nggak ada di sini!” gerutu si gendut sambil bersedekap dada. Ais melirik ke samping dan melihat putranya masih betah menggembungkan pipinya lantaran kesal karena tadi dia tidak diizinkan Mamanya untuk ikut ke salon.“Bentar lagi pasti Mamamu pulang, kok,” balas Ais sekenanya. Ia pun melanjutkan kembali pekerjaannya.Meski mata Ais sibuk menata

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 55 - Rahasia Besar Itu

    Mata Dara membola melihat kedatangan Sheril yang tak diundang ke kediamannya.“Ka-kamu....” ucap Dara terbata.Kenapa bisa Sheril datang kemari?Ketika Dara hendak menutup pintunya, Sheril dengan sigap menahan pintu tersebut sembari berkata, “Bukannya ada suatu hal yang perlu kita bicarakan, Dara?”Senyuman miring terukir jelas di bibir merah Sheril.Dara mulai cemas, ia mengeratkan giginya lantaran ketakutan, saat ini Dara tidak mengharapkan kedatangan Sheril di kediamannya.Seketika Dara mendorong pintu ruangannya lagi agar Sheril tidak masuk ke dalam. Namun sayangnya Sheril dapat menahan pintu tersebut dan merangsek masuk ke dalam.“Kamu nggak sopan banget, sih! Pergi nggak!” teriak Dara namun yang diteriakinya malahan dengan santainya bersedekap dada.“Apa kayak gini caramu menyambut seorang tamu? Ramahnya...." ejek Sheril tertawa sarkastik.Dara yang sudah habis kesabarannya pun mengambil vas bunga yang berada di atas meja dekat tempatnya berdiri lalu Dara mengayunkan vas bunga

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 54 - Keguguran

    “Tolong makanan yang itu dibawa ke sana, ya?” ucap Mama April menyuruh salah satu pelayan yang sedang mengangkat baki makanan untuk menuju ke meja tamu yang tadi telah ditunjuknya tadi. Pelayan tersebut mengangguk dan melaksanakan tugasnya dengan baik.“Huft, capeknya,” keluh Mama April menyeka keringat yang menetes di keningnya. Meskipun mereka sudah menyewa jasa untuk acara baby shower ini, namun tetap saja rasanya dari tadi tidak selesai-selesai. Mungkin itu semua karena keluarga besar mereka menggelar acara ini secara dadakan.Bagi yang tidak tahu, Baby shower adalah suatu pesta yang diadakan untuk ibu dan calon bayinya. Biasanya mereka akan memberitahu semua orang yang hadir apakah bayi tersebut laki-laki atau perempuan dengan cara ada yang menuliskan jenis kelamin si bayi di lembar kertas yang disembunyikan di dalam kue tart, ada juga yang menggunakan balon dengan dua jenis warna berbeda sebagai penanda. Contohnya; balon warna biru untuk jenis kelamin laki-laki sedangkan balon

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 53 - Malam Pertama

    “Sekarang buka bajumu.”Ucapan Ais barusan membuat pipi Sheril bersemu.Bukannya menuruti perintahnya untuk membuka baju, Sheril malah menyilangkan kedua tangannya di depan tubuh.“Apaan sih, Mas!” teriak Sheril untuk menyembunyikan rasa malunya. Bisa-bisanya suaminya sefrontal itu kepadanya.“Apanya yang apa?” tanya Ais keheranan. Padahal, kan, niat Ais menyuruh istrinya membuka bajunya agar dia dapat membersihkan bekas kopi serta membantunya mengoleskan obat luka untuk Sheril.Ya, begitulah Ais. Sifat tidak pekaanya belum seratus persen hilang darinya.“Nggak mau!” pipi Sheril semerah udang rebus. Meski mereka sudah menikah tetap saja ia malu. “Terus gimana caranya aku ngolesin obat ini kalau kamu nggak mau buka baju?”Mendengar hal tersebut barulah ekspresi Sheril yang semula malu-malu kucing berubah menjadi datar. Ck, memangnya siapa yang tidak kesal jika berada di posisi Sheril?! Kalimat suaminya saja ambigu seperti itu! Padahal tadi Sheril kira Mas Ais menyuruhnya membuka baj

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 52 - Buka Bajumu

    “Jadi siapa aja yang tahu kalau kamu sebenernya nggak sakit?” tanya Ais mengintrogasi istrinya yang saat ini menampilkan wajah memelas agar tidak dimarahi.Pukul setengah satu malam, mereka baru merebahkan diri di atas ranjang setelah drama tadi tentunya.“Umm... yang tahu Papa, Mama, Abati, Umi, teruss....” Ais yang semula menyandarkan kepalanya di dada Sheril pun menyipitkan mata, menatap istrinya yang saat ini sedang menahan tawa.“Kalian keterlaluan tahu nggak, sih!”Mendengar hal tersebut tawa Sheril malahan semakin meledak.“Aim sama Mahen juga tahu.”Wajah Ais tercengang. Ba-bahkan mereka juga tahu?“Awas, ya, kapan-kapan aku bakalan bales kamu!”Ais membenamkan wajah ke tubuh Sheril lagi membuat Sheril terkekeh. Kenapa suaminya mendadak bersikap seperti anak kecil seperti ini, sih? Uh gemasnya. Apakah seorang laki laki jika sudah cinta kepada pasangannya akan bersikap seperti ini?“Mas geser, dong. Sesak tahu!” protes Sheril karena dari tadi suaminya tiduran di dada Sheril.Bu

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 51 - Happy Ending atau Sad Ending?

    “Mas Ais... please bukain pintunya,” pinta Sheril sambil menggedor-gedor pintu ruangan suaminya. Dia tidak menyangka kalau semuanya akan berakhir seperti ini.Sheril yakin pasti suaminya sangat kecewa terhadapnya. Mana ada orang yang tidak marah ketika ditipu selama berbulan-bulan? Namun sungguh bukan seperti itu maksud Sheril.Waktu itu–tepatnya ketika dulu Sheril kabur dari rumah dan menginap di hostel. Papa Sean yang merasa hubungan rumah tangga putrinya dengan Ais tidak ada perkembangan sama sekali merasa prihatin. Terlebih lagi Sheril terlihat begitu menyukai Ais dan enggan bercerai dengannya. Akhirnya Papa Sean dan Mahen terpikirkan suatu ide yakni bagaimana jika Sheril melakukan hal serupa seperti apa yang selama ini dilakukan oleh Dara? Yakni berpura-pura sakit keras.Mahen pernah menyelidiki tentang penyakit yang diderita Dara karena dia adalah adiknya. Di situlah Mahen mulai mengetahui kalau ternyata selama ini Dara hanya sakit anemia alias kekurangan darah yang meny

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 50 - Sheril Meninggal

    “Sheril, kamu kenapa Sheril!”Ais begitu panik, kenapa istrinya tiba-tiba seperti ini? Padahal tadi sore Sheril masih baik-baik saja.“Bibi!” teriak Ais dari dalam kamar memanggil pembantunya untuk meminta bantuan. Namun sayangnya sudah beberapa kali Ais mencoba memanggil mereka namun tidak ada satu orang pun yang datang kemari.Padahal dia mempunyai tiga pembantu, tetapi kenapa tidak ada satu orang pun yang bergegas datang kemari, sih?Akhirnya Ais hanya mampu berdecak kesal.“Sheril bangun Sheril. Aku mohon jangan buat aku khawatir kayak gini, “ ucap Ais sembari menepuk nepuk pipi istrinya berharap agar Sheril segera membuka matanya.“Sheril....” wajah Ais semakin pasi. Peluhnya menetes ke bawah. Bukannya ini belum genap tiga bulan? Kenapa kondisi Sheril sudah separah ini?“Mass.” Ada sedikit rasa lega ketika akhirnya Sheril membuka kelopak matanya.“Sayang, kamu nggak pa-pa, kan? Kenapa kamu bisa berdarah seperti ini?” tanya Ais saksama.Sorot mata Sheril terlihat semakin redup, t

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 49 - Ciuman

    Sejak kejadian di mana Dara hendak mencelakai Sheril. Entah apa yang Papa Sean lakukan kepadanya, setelah itu tiba-tiba Dara hilang begitu saja bagai di telan bumi. Dia tidak pernah lagi muncul di kehidupan mereka.Terakhir kali kabar yang Ais tahu tentang Dara dari Aim adalah Dara sudah di-blacklist permanent dari perusahaan yang ada di bawah naungan Abati atau pun Papa Sean.Ais tidak ambil pusing akan hal itu. Sejak Ais tahu sifat asli Dara, entah mengapa Ais jadi hilang respect kepadanya.Kini Ais menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kerja. Kalau diitung-itung lagi, Ini sudah memasuki dua setengah bulan sejak Sheril dinyatakan sakit oleh dokter, yang itu artinya berdasarkan diagnosa dokter berarti sisa hidup Sheril tinggal 15 hari lagi.Mata Ais menatap dan menerawang jauh ke arah depan, ia menatap kosong kaca jendela yang menampilkan birunya awan di luar sana.Ternyata memang benar kalau waktu mengajarkan kita mengenai banyak hal. Kini yang ada di benaknya hanyalah Sher

DMCA.com Protection Status