Beranda / Romansa / One Day In Your Life / Pesta Tak Terduga

Share

Pesta Tak Terduga

Penulis: Red Maira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Selain Emerald dan Pascal, ada beberapa teman akrab yang dimiliki Isaac seperti Jordan Poulain, seorang Konsultan Keuangan, ada pula Mayor Jean-Pierre, seorang yang bekerja di bidang Marketing-sama seperti Camilla. Terakhir, ada seorang Office Boy yang kehadirannya suka jadi pelampiasan curhatan orang-orang satu kantor, Taher.

Setiap kali ada orang datang bercerita atau curhat padanya, Taher diam saja bagai orang autis. Sepertinya ia telah menguasai ilmu batu. Dia bisa membatukan dirinya sedahsyat dan sebanyak apapun curhatan menggempur. Tapi karena itulah, orang-orang jadi suka. Kehidupan perkotaan yang sumpek dan penuh polusi bikin gampang stress, ditambah dengan gaya hidup orang-orangnya yang sangat individualis, meningkatkan stress menjadi depresi. Depresi kalau terus dipendam dan tidak ditangani dengan baik lama-lama bisa jadi gila. Atau lebih parah, bunuh diri. Di tengah-tengah itu, Taher hadir dengan muka bengongnya, menerima semua curhatan tanpa menghakimi,

Red Maira

Guys, kalau baca mohon komentarnya yaa buat penyemangat aku. Kadang aku sedih aja kalau update, baca tapi gak ada komen. Satu komentar kalian itu sangat berarti bagiku. Yuk, jadi pembaca yang aktif. Thank you and see you next chapter! Mmmuaacchhh!

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • One Day In Your Life   Ayo ke Mall!

    Camilla melempar spatula yang barusan digunakannya untuk mengaduk sup ayam buatannya yang belum matang di kompor. Spatula itu nyaris mengenai wajah Isaac, kalau saja lelaki itu tidak refleks menghindar dengan memiringkan bahunya ke kanan sebentar. "Apa?? Pesta??" Omel Camilla. Matanya nyalang seperti orang kesurupan. Ia berkacak pinggang. Sekonyong-konyong, gadis cantik itu berubah menjadi makhluk yang mengeluarkan aura dan ekspresi menyeramkan. "Oh cobaan macam apa lagi yang akan kamu berikan padaku, Isaac!" Sambungnya lagi dengan penuh kecewa. Ia menghempaskan tangannya ke udara. Seperti yang telah Isaac duga, Camilla tidak akan terima pesta itu diadakan. Tetapi Mayor terlanjur membeo ke seisi kantor dan Isaac tidak punya alasan untuk menolaknya. Sebenarnya ia punya alasan, misalnya dengan mengatakan bahwa saat ini ia sedang tidak punya uang, tapi Mayor membantah dan mengatakan dengan gaji lima ribu Crownos (Lima puluh juta rupiah) yang diterima Isaac setia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • One Day In Your Life   Persiapan Pesta

    Ann baru tahu maksud Isaac sebenarnya ketika ia sudah benar-benar berada di Mall. Keduanya melangkah memasuki supermarket. Isaac mengambil beberapa kilogram daging sapi, sayur mayur, asparagus, kubis brussel, kacang pistachio, beberapa botol saus dan kecap, dua paket bumbu dapur, telur ayam, telur puyuh, telur asin, berkilo-kilo buah-buahan, berkilo-kilo ikan segar, beras, tepung terigu, tepung gandum, pasta, cokelat, gula dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu per satu. "Nanti lo bantuin gue masak ya," tukas Isaac sambil memilah-milah jamur kuping yang hendak ia ambil. Tensi di antara mereka cukup rendah sekarang. Meski masih seacuh sebelumnya, tetapi setidaknya Isaac tidak berbicara dengan menarik urat nadi pada istrinya dan itu membuat Ann merasa sedikit lebih tenang. Sikap Isaac di luar rumah ternyata lebih baik dari yang di rumah, pikir Ann. Setidaknya ketika di luar, Isaac tahu bagaimana caranya memperlakukan seorang istri dengan baik dan benar. Ann berp

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • One Day In Your Life   Pesan Dari Camilla

    "Abang ke mana aja sih? Kok jam segini baru pulang?"Annastasia tak sanggup menyembunyikan kekesalannya waktu melihat suaminya baru kembali ke rumah sekitar pukul satu siang. Ia berjalan menghampiri Isaac yang baru selangkah melewati pintu sambil masih memegang spatula di tangan kanannya. Keringat di dahinya mengucur. Raut mukanya tampak lelah dan napasnya satu-satu seakan menegaskan kelelahannya."Katanya mau ngadain pesta jam lima sore? Terus kok jam segini baru pulang? Abang ninggalin Ann sendirian masak di si-""Kan gue udah bilang gue ada urusan mendadak di kantor, Ann," sergah Isaac, tak mau disalahkan. Memang sebelum pergi, Isaac sempat mengirim pesan elektronik kepada Ann. Tapi, bagi Ann, itu tidak bisa dibenarkan. Bagaimana mungkin ia yang merencanakan pesta, lalu meninggalkan Ann sendirian untuk berkutat menyiapkannya?"Kerjaan kita masih banyak, Abang," cetus Ann, gregetan. "Masakannya masih banyak yang belum jadi."Bahkan, kalau pun sek

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • One Day In Your Life   Pencitraan Isaac

    Ada sekitar dua puluh orang teman Isaac yang datang ke pestanya. Bisa jadi lebih, Ann tidak tahu pasti. Mereka menamakan diri sebagai "Teman Kantor Senior dan Teman Kantor Junior". Ann sendiri tidak tahu mana teman Isaac yang senior dan mana yang junior. Semuanya tampak sama dan masih terlalu bias. Mungkin karena ini pertemuan pertama, biasanya memang begitu. Isaac berdiri di teras depan, di dekat tiang berukir yang telah diberi balon warna merah dan dibalut pita warna biru. Di sampingnya adalah Annastasia yang terus melempar senyum kepada setiap teman Isaac yang menyapanya, ataupun memujinya "Cantik". "Ck!" Isaac menyeringai. Ia memutar bola matanya malas. "Gak usah ge'er," bisiknya, mencela. "Ck!" Ann membalas seringaian suaminya dengan seringaian balik. Lalu terus dengan senyum keramahtamahannya, ia mempersilakan mereka semua masuk dan menikmati hidangan yang ada, baik yang di halaman ataupun ruang tamu. Suasana rumah, dari halaman depan sampai ruang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • One Day In Your Life   Sebuah Pertemuan

    Camilla datang terlambat. Tapi betapa pun, ia tetap datang. Sayangnya, ia datang di waktu yang tidak tepat. Begitu ia menarik gerbang besi rumah kekasihnya, dilihatnya Isaac tengah mencium bibir Ann sementara sorak suara gemuruh mengelilingi mereka, merayakannya. Confetti turun bagai hujan, dilempar oleh para tamu dengan suka cita. Tepuk tangan dan pujian membahana. Camilla terus berdiri di sana, di depan gerbang. Tubuhnya membeku, seolah-olah terdapat semen yang mengeras di setiap persendiannya, dan air mata bergumul di sudut matanya. Ada banyak penyesalan yang dirasakan Camilla sepanjang hidupnya. Menghadiri pesta ini adalah salah satunya. Ternyata inilah yang dimaksud Isaac ketika membalas pesan elektronik darinya, bahwa datang ke pesta hanya akan membawa penyakit. Tapi Camilla tetap bersikeras datang dan mengabaikan peringatan Isaac. Sebab di dalam hatinya, ia ingin sekali berhadapan dengan Ann. Ia berniat memamerkan kecantikannya dan betapa memesonanya dirinya. Betapa i

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • One Day In Your Life   Malaikat Juga Tahu

    Dunia itu sangat lucu. Benar, sekarang Isaac merasa dunia itu begitu lucu. Bagaimana bisa ada seseorang yang bertanya mengapa ia mencium istrinya sendiri? Meskipun Camilla adalah kekasihnya, Isaac pikir seharusnya Camilla mengerti keadaannya. Justru kalau Isaac menjauh dari Ann, orang-orang akan mempertanyakannya. Isaac akan dicurigai, yang mau tak mau, nama Camilla pun akan terseret. Masalah akan makin runyam. Lantas, bukankah wajar kalau saat ini, setidaknya Isaac memilih untuk berpura-pura mesra dengan Ann? Apa yang sebenarnya Camilla mau? Huh? Apa dia ingin Isaac memukuli Ann di depan umum lalu bersembah sujud di kakinya, menyembah dan menyanjung-nyanjung namanya? Itukah yang dia inginkan? Pikiran macam apa itu? Isaac menggelengkan kepala. Biasanya walau Camilla yang salah, Isaac yang mengalah. Tapi kali ini, ia merasa Camilla benar-benar keterlaluan. Isaac : "Aku kan sudah bilang jangan dateng. Kamu jangan nyari PENYAKIT, Camilla."

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • One Day In Your Life   Gaun Putih

    Annastasia berjalan mondar-mandir di kamar Isaac. Ia menggigiti kuku ibu jarinya, merasa gelisah oleh beberapa hal. Pertama, karena para sahabat Isaac sekarang berada di kamarnya. Kedua, karena dirinya sendiri sekarang berada di kamar suaminya, sebuah kamar yang sangat asing baginya. Apa jadinya sisa malam ini? Ann harus berdua dengan Isaac sampai pagi? Benar begitu? Meski pagi datang tinggal beberapa jam lagi, Ann tetap saja tak sanggup membayangkannya. Situasi begini membuatnya kalut sendiri. Prang! Terdengar bunyi botol pecah dan suara Isaac memarahi temannya. Entah siapa yang telah memecahkan botol, tapi pasti itu akan menambah kerepotan suaminya. Ann ingin menarik gerendel pintu dan keluar, tetapi ia ingat pesan Isaac tadi bahwa ia tidak boleh keluar dan harus tetap diam di dalam. Maka, ia pun diam. Terdengar suara teman Isaac yang lain meracau entah apa, namanya juga orang mabuk, kadang suka bicara hal yang tidak jelas. Terdengar juga suara Isaac meladeni oceh

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • One Day In Your Life   Pertengkaran Hebat 1

    "Abang kenapa sih?" Ann balas bertanya. Ia merasa tidak terima tiba-tiba dibentak begitu. Pasalnya, ia telah bertanya baik-baik dan tidak ada yang salah dengan pertanyaan itu kan? Isaac berbalik badan membelakangi meja dan laptopnya. "Ya udah sih lo tidur aja sana.," katanya tanpa merasa bersalah. "Gak usah ganggu gue. Ribet lo!" "Siapa juga yang ganggu!" Ann makin senewen. "Baz!" Isaac berkata dalam bahasa Khorm. Ia menghempaskan satu tangannya ke udara. "Diam!!" Ann mencak-mencak. "Abang egois!! Abang kasar!!" "BAZ!!!" Sampai di detik ini, Isaac mulai khawatir kalau bentakannya didengar oleh teman-temannya di kamar sebelah. Meski begitu, ia tetap saja tidak mampu menahan amarahnya dan makin melengking. "Lo denger gak sih apa kata gue tadi??!!" "ENGGAK!!!" Ann melotot ke suaminya, menantang. Ia berkacak pinggang. "Abang kenapa sih tiba-tiba galak begitu sama Ann?? Ann salah apa?? Abang sadar gak sih kalau selama ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • One Day In Your Life   Setelah Malam Pertama

    Annastasia membuka matanya perlahan dan langsung disambut oleh pemandangan langit-langit berlampu redup yang menggantung rendah. Awalnya pemandangan itu tampak samar-samar, sebelum akhirnya menjadi jelas. Persis seperti orang yang baru tersadar dari pingsannya. Namun, Ann tidak pingsan. Ia hanya tertidur terlalu lelap. Ia merasa ia bermimpi dalam tidurnya, sepertinya ia berjalan-jalan ke masa lalunya dan mengenang kepahitan hidupnya. Tentang kecelakaan orang tuanya. Tentang pernikahannya. Tentang kebohongannya di Temple of The Prophet. Ia bahkan masih bisa mendengar sedikit bunyi gemerincing gelang kakinya di hari jadinya sebagai pengantin. Seperti sebuah suara yang mengalir di telinganya, menembus dimensi khayal. Namun, detik berikutnya ketika nyawanya benar-benar sudah pulih, semua kelebat bayangan itu lenyap. Semua bunyi menghilang dan hanya menyisakan hening. Tanpa bangkit dari tidurnya, Ann menoleh ke kanan dan melihat Isaac sedang sibuk mengetik-ngetik di balik meja ko

  • One Day In Your Life   Kesepian Ann

    Mimpi itu berlangsung lama di kepala Ann. Mimpi yang kembali memutar memorinya terdahulu, dan saat ini, Ann seakan bisa mendengar bunyi gemerincing gelang kakinya memenuhi ruangan. Waktu itu adalah pertama kalinya Ann tiba di rumah ini, rumah Isaac yang besar dan luas. Langkah Ann terhenti di ruang ibadah. Ia terpukau dengan hiasan-hiasan dinding yang terukir."Abang punya ruang ibadah. Syukurlah," seru Ann. "Ternyata rumah Isaac tidak seburuk yang aku kira. Laki-laki itu pasti setidaknya cukup perhatian dengan agamanya," batinnya.Isaac tidak menjawab, ia malah pergi ke ruang tengah, tempat segalanya terlihat lebih modern. Ia duduk disana. Tanpa ekspresi. Matanya seakan menunjukkan bahwa ia sedang memikirkan hal lain."Abang..." seru Ann. Gadis itu mencoba akrab dengan suaminya, yang kemudian dibalas oleh Isaac dengan muka masam.Ann menyerah. Satu penolakan ajakan bicara dari suaminya sudah cukup membuatnya berspekulasi bahwa Isaac bukanlah orang yang r

  • One Day In Your Life   Jodoh Dari Tuhan 2

    Akhir dari pertemuan antara Ann dan Isaac adalah... mereka semua menuju Temple of The Prophet untuk meminta kepada para Shalaim tanggal berapa dan hari apa pernikahan seharusnya dilaksanakan. Sementara Tuan dan Nyonya Mendeelev asyik berdiskusi dengan para Shalaim, Ann duduk di lantai di depan gapura Kuil. Ia khusyuk memandangi langit Amonmakh yang keemasan. "Lo bener-bener ngeliat?" tanya Isaac, yang tiba-tiba sudah ada disampingnya. Entah dari mana ia datang. Ann menoleh sebentar, tapi kemudian Isaac membuang muka, sehingga Ann kembali menatap kuil di depannya. "Gue gak denger jawaban lo," desak Isaac. "Enggak," jawab Ann. Lalu, ia diam. "Gue juga enggak ngeliat malaikat dari dalam diri lo," tegas Isaac. "Tapi gue bilang gue liat, karena...." kalimat Isaac tertahan sejenak. "Gue gak mau ngecewain orang tua gue aja." Hening. Dedaunan maple di teras berguguran terseret angin, menyusur masuk ke halaman kuil. Pepohon Mesquite ber

  • One Day In Your Life    Jodoh Dari Tuhan 1

    Di antara kelelahan dan tidurnya, di antara jeritan perang dan rudal-rudal yang menghancurkan satu kota, di antara pertengkaran suami istri dan nafsu birahi, Annastasia bermimpi. Dan mimpinya, membawanya ke masa lalu. Ke masa sebelum ia menikah dengan suaminya, Isaac. Berbagai kejadian terasa telah berlalu begitu jauh sekali, seakan semuanya terjadi dalam kehidupan yang sebelumnya, dan tiba-tiba saja kembali sambil membawa memori perasaan yang ganjil. *** Ada saat-saat dimana kamu kehilangan semua yang kamu punya. Ketika kamu gagal. Ketika orang-orang yang kamu cintai pergi meninggalkanmu, dan kamu merasa begitu sendirian. Kamu bahkan tidak tahu bagaimana harus melanjutkan hidup. Kamu hilang arah. Hilang tujuan. Kamu seperti tersesat di sebuah labirin gelap. Kamu mencoba mencari-cari cahaya, tetapi kamu tidak menemukannya. Itulah yang dirasakan Annastasia ketika orang tuanya dinyatakan meninggal. Bahkan dalam mimpi, perasaan kehilangan orang tua sama saja bur

  • One Day In Your Life   Si Vis Pacem, Para Bellum

    Lalu bersamaan dengan proses reproduksi yang terjadi antara suami istri, Isaac dan Ann, mimpi buruk peperangan kembali muncul menjadi background mengerikan dari kisah mereka. Dini hari, sekitar pukul tiga lewat tujuh, serangan udara meledak di wilayah terluar dari North Bank, tepatnya di Teluk Tengah. Kejadian ini tepat seminggu setelah Rotsfeller menyebarkan surat ancaman lewat udara yang menginstruksikan North Bank untuk menyerah, meletakkan senjata, angkat tangan dan mengibarkan bendera putih. Namun, Raja Armani tak pernah merespon ancaman tersebut dan Raja Nathaniel menganggap itu sebagai sebuah pertentangan. Maka. ia pun merasa bahwa North Bank halal diserbu. "Si Vis Pacem, Para Bellum," pesan The Holy Lord King Nathaniel dalam suatu pidatonya di hadapan seluruh pejabat dan bangsawan Meyhem. Artinya, "Jika Engkau menginginkan perdamaian, maka bersiaplah untuk perang." Sebuah pernyataan yang cukup ironi mengingat ia sendiri yang mencetuskan pera

  • One Day In Your Life   "Sekarang lo nyerah kan, Ann?"

    Ann terjatuh, tetapi ia berhasil bangkit berdiri. Dengan mata yang sama melototnya dengan Isaac, Ann mengacungkan jari tengah. "F*CK YOU!!!" Teriaknya dengan nada yang paling tinggi dan paling kasar yang pernah diteriakkan oleh seorang istri. "GUE JUGA BISA KEJAM SAMA LO, BRENGS*K!!!" Ann menjambak rambut Isaac. Keras. Kuat. Kencang. Seolah-olah seluruh kekesalannya tumpah di jambakan itu. "AARGGHH!!!" Isaac mengaduh. Ia memegangi kepalanya. Ia menginjak kaki Ann dengan kakinya sampai Ann kesakitan dan jambakannya lepas. Isaac mendorong Ann lagi. Ann terjatuh untuk ke sekian kalinya. "OKE, KALAU ITU MAU LO!!!" Seru Isaac. Ia merapihkan kerah bajunya lalu berkacak pinggang sambil mengatur napasnya yang terengah-engah. Matanya nyolot, menatap tajam. Setelah mengelap keringat dengan punggung tangannya, ia menunjuk Ann, "GUE PASTIIN KALI INI GUE GAK AKAN KALAH DARI LO!!!" Ann berdiri lagi lalu menampar Isaac. PLAAKK!!! Isa

  • One Day In Your Life   Pertengkaran Hebat 2

    "Sepertinya pernikahan benar-benar mengerikan," gumam Jordan ketika telinganya terus digempur oleh teriakan-teriakan mengerikan dari pertengkaran Isaac dan Ann di kamar sebelah. Di kamar Ann, ia tidur berderet dengan yang lain; Pascal, Mayor dan Emerald. Mayor yang mabuk berat tak bisa menanggapi gumaman Jordan dengan baik. Pascal sudah tertidur pulas, terbang melayang ke alam mimpi. Jadi, tinggal Emerald saja yang tersisa. Emerald, pria religius yang pernah ditinggal mati istrinya. Lelaki berambut ungu itu membalik posisi tidurnya jadi menghadap Jordan, seakan bersiap untuk mendengarkan perbincangan yang panjang dan penuh makna. Alkohol di dalam dirinya sudah mulai berkurang efeknya dan itu sangat membantunya untuk bisa kembali berkonsentrasi. "Abang gak pernah ngertiin, Ann!" samar-samar suara Ann meneriaki keheningan menuju pagi itu. "Jangan bawa-bawa orang tua Ann! Ann pikir Ann mau menikah sama Abang?!" "Benar-benar mengerikan," Jordan menyimpulkan. Serbuan hawa

  • One Day In Your Life   Pertengkaran Hebat 1

    "Abang kenapa sih?" Ann balas bertanya. Ia merasa tidak terima tiba-tiba dibentak begitu. Pasalnya, ia telah bertanya baik-baik dan tidak ada yang salah dengan pertanyaan itu kan? Isaac berbalik badan membelakangi meja dan laptopnya. "Ya udah sih lo tidur aja sana.," katanya tanpa merasa bersalah. "Gak usah ganggu gue. Ribet lo!" "Siapa juga yang ganggu!" Ann makin senewen. "Baz!" Isaac berkata dalam bahasa Khorm. Ia menghempaskan satu tangannya ke udara. "Diam!!" Ann mencak-mencak. "Abang egois!! Abang kasar!!" "BAZ!!!" Sampai di detik ini, Isaac mulai khawatir kalau bentakannya didengar oleh teman-temannya di kamar sebelah. Meski begitu, ia tetap saja tidak mampu menahan amarahnya dan makin melengking. "Lo denger gak sih apa kata gue tadi??!!" "ENGGAK!!!" Ann melotot ke suaminya, menantang. Ia berkacak pinggang. "Abang kenapa sih tiba-tiba galak begitu sama Ann?? Ann salah apa?? Abang sadar gak sih kalau selama ini

  • One Day In Your Life   Gaun Putih

    Annastasia berjalan mondar-mandir di kamar Isaac. Ia menggigiti kuku ibu jarinya, merasa gelisah oleh beberapa hal. Pertama, karena para sahabat Isaac sekarang berada di kamarnya. Kedua, karena dirinya sendiri sekarang berada di kamar suaminya, sebuah kamar yang sangat asing baginya. Apa jadinya sisa malam ini? Ann harus berdua dengan Isaac sampai pagi? Benar begitu? Meski pagi datang tinggal beberapa jam lagi, Ann tetap saja tak sanggup membayangkannya. Situasi begini membuatnya kalut sendiri. Prang! Terdengar bunyi botol pecah dan suara Isaac memarahi temannya. Entah siapa yang telah memecahkan botol, tapi pasti itu akan menambah kerepotan suaminya. Ann ingin menarik gerendel pintu dan keluar, tetapi ia ingat pesan Isaac tadi bahwa ia tidak boleh keluar dan harus tetap diam di dalam. Maka, ia pun diam. Terdengar suara teman Isaac yang lain meracau entah apa, namanya juga orang mabuk, kadang suka bicara hal yang tidak jelas. Terdengar juga suara Isaac meladeni oceh

DMCA.com Protection Status