Setelah makan malam keluarga Abah Yai pulang meninggalkan Naufal karena istrinya masih mau di sana. Suasana kamar malam ini terasa cukup dingin dengan kediaman Oncom. Setelah melaksanakan sholat isya dilanjutkan dzikir singkat Naufal menghampiri istrinya yang sedang berada di depan meja rias. Memperhatikan tanpa mengganggu sampai istrinya benar-benar selesai dengan segala rutinitasnya. Naufal akui wajah istrinya sekarang segar, mulus dan glowing kalau kata wanita sekarang. Skincare dengan harga jutaan bahkan puluhan juta disediakan dengan lengkap oleh Anak Onta pada istrinya dan juga istri Hanif yang awalnya sedikit menggelitik hati Naufal karena merasa ia tidak mampu. Namun, mereka memberikan pengertian padanya dan Hanif yang akhirnya diperbolehkan. "Sayang... Neng masih marah sama, Aa?" tanya Naufal setelah istrinya selesai.Oncom masih diam membuat Naufal belum tenang. Karena biasanya jika masih diam berarti ia masih memiliki kesalahan. Naufal harus m
Memang benar jika wanita itu rumit dan cenderung berpikiran sempit karena wanita memang lebih menggunakan perasaan dibandingkan dengan pikiran. Harus hati-hati agar tidak menyinggung dan sedikit tegas agar berwibawa saat menegur maupun memberikan penjelasan. Apalagi wanita hamil yang super sensitif seperti Oncom yang sering membuat Naufal bingung."Aa boleh ketawa enggak?" tanya Naufal menahan tawa atas kejujuran istrinya."Kok ketawa sih?" tanya Oncom bingung sekaligus kesal."Gini, Sayang. Aa bukannya enggak mau ngerjain, Neng. Aa cuma nahan karna Aa takut bukan karena Aa mau nyentuh wanita lain. Sumpah demi apa pun enggak pernah sedikitpun Aa mikir buat nikah sama yang lain. Istri Aa cuma satu Neng Arini Wulandari anak bapak Mantan Lurah Sukira yang paling cantik.""Kenapa Aa harus nahan? Terus takut kenapa?" tanya Oncom bingung."Waktu Aa nanya sama Hanif masalah hubungan waktu istrinya hamil buat Aa takut. Karena katanya waktu hamil
Paginya kembali indah, senyumnya kembali merekah setelah kemarin perasaannya berantakan karena salah paham. Mencoba sadar diri yang berujung sakit hati memang tidak cocok untuk Oncom, lebih baik iya tetep percaya diri jika dirinya istimewa dan layak untuk dicintai. Tetap menganut prinsip 𝘩𝘪𝘳𝘶𝘱 𝘢𝘪𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘮𝘢𝘩𝘢 𝘢𝘪𝘯𝘨 adalah jalan paling benar tanpa banyak drama. Oncom bukanlah wanita penyabar yang mudah memaafkan apalagi pada orang yang sudah mengusik ketenangan hidupnya. Ia membiarkan Naufal melakukan apa yang harus dilakukan pada Firda sebagai efek jera untuk tidak menyalahgunakan sosial media dengan kebohongan."Jadi beneran Neng mau tinggal di sini aja?" tanya Naufal setelah mereka sarapan."Gimana nanti. Lagian rumah kita deket juga dua menit aja sampe.""Neng enggak mau liat Aa bikin video klarifikasi? Harusnya sih kita berdua."Sebelum masalahnya tercium oleh teman-teman istrinya Naufal harus segera membereskan itu semua. Bukan cerita bohong jika seorang konglome
Pagi ini Naufal langsung masuk ke ruangan admin sosial media untuk menuntaskan masalah yang memang harus segera ia urus. Herman sudah menyiapkan segala keperluan yang ada seperti ruang podcast. Semua orang tidak menyangka Firda akan berbuat seperti itu terutama para ustadz dan ustadzah setelah Naufal memberikan video asli kejadian hari itu. "Siap, Ustadz?" tanya Herman pada Naufal."Siap."Herman mulai memposisikan kamera pada wajah Naufal. Setelah ustadz muda itu mendapatkan aba-aba Naufal mulai berbicara tanpa script karena ia hanya akan mengatakan seperlunya tanpa ingin berlama-lama. "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Naufal penanggungjawab pondok pesantren Al ma'arif. Ini mungkin bisa disebut klarifikasi dari pihak pesantren tentang video yang beredar yang di posting oleh akun @Firdasxs. Di mana dalam video tersebut mengatakan jika kedua orang tua saya meminta beliau untuk menjadi istri kedua saya dan saya meminta beliau untu
Ketenangan tidak akan didapatkan setelah mengusik hidup orang lain tanpa orang itu memiliki kesalahan sedikitpun. Rasa puas hanya didapatkan sebentar karena setelahnya ia gelisah apalagi saat mengusik tanpa memikirkan akibatnya. Hal itu saat ini dirasakan oleh Firda, walau ia berkata tenang tetap saja hatinya gelisah apalagi setelah mendapatkan notifikasi para followers yang menyebut dirinya dalam sebuah komentar. Ia yakin jika itu hanya sebuah gertakan dan tidak mungkin Naufal benar-benar akan melaporkannya ke pihak berwenang. Namun, satu hal yang Firda tidak tahu jika perbuatannya banyak merugikan Naufal terutama dalam masalah nama baik. Apalagi setelah itu identitas istrinya banyak dicari oleh para warganet tentang siapa Oncom dan orang tuanya. Hal itu benar-benar mengganggu karena banyaknya omongan simpang siur di sosial media yang mencemarkan nama baik bahkan yayasan pendidikan yang ia kelola."Da, kamu udah liat 'kan klarifikasi Naufal? Terus sekar
Firda benar-benar mengabaikan peringatan dari Naufal hingga ia tidak peduli dan tidak membuat video permintaan maaf apalagi datang ke pesantren. Namun, hal itu justru membuat Firda semakin gelisah apalagi sejak ia mendapatkan tatapan dari orang-orang setelah Naufal mengadakan klarifikasi. "Sial!!!"Firda berteriak di dalam mobil, ia belum selesai belanja tapi moodnya sudah hancur karena dua orang yang ia sebut gila. Banyak orang yang melihat perdebatan mereka hingga membuatnya malu dan pada akhirnya ia membatalkan semua belanjaan. Memang di dunia ini banyak sekali manusia yang suka mengurusi urusan orang lain apalagi ibu-ibu.Tanpa sadar Firda mengendalikan setir menuju apartment. Rencananya makan dengan puas setelah belanja sebelum meninggalkan kota penuh kenangan dan perjuangan itu gagal sudah karena mulut orang-orang yang suka ikut campur. Hari baiknya tiba-tiba menjadi buruk hanya karena sebuah omongan membuat hatinya kian marah."Kok cepet amat?" tanya Rima saat melihat Firda m
Memang jika mencintai hanya menggunakan perasaan tanpa logika akan berujung nestapa. Bukannya tidak mendengar ketukan dari luar Firda hanya belum mau membukakan pintu, tapi setelah ia mendengar suara lain lebih berat Firda tahu jika dirinya sedang tidak baik-baik saja. Firda tidak bisa tenang apalagi mendengar suara keras dari luar sana."Mbak Firda tolong kerjasamanya!"Tidak mau semakin mendapatkan tekanan Firda dengan cepat menyambar hijabnya dan bergegas membuka pintu. Memasang senyum untuk menetralkan perasaannya yang kacau berharap polisi tersebut akan luluh."Maaf, Pak. Saya lagi di kamar mandi tadi.""Baik, silahkan ikut kami ke kantor untuk pemeriksaan.""Mana surat perintahnya, Pak.""Silahkan dibaca. Saya harap Mbak kooperatif dan segera ikut kami."Firda membaca sebentar surat perintah penangkapan dirinya dengan pelapor atas nama Naufal. "Sebentar saya ambil tas dulu."Tidak memiliki piliha
Sebagai manusia harusnya kita menerapkan pertanyaan setiap malam sebelum tidur. Pertanyaan tentang apa yang terjadi hari ini dan juga apa yang sudah kita lakukan sebagai bahan untuk introspeksi diri. Terutama jika kita sudah memiliki pasangan karena hal itu berguna untuk mengoreksi kekurangan masing-masing. Pun sebagai pasangan suami istri harus lebih sering berbincang santai sebelum menuju alam mimpi atau kegiatan malam yang menyenangkan. Pertanyaan sederhana seperti apa yang dirasakan hari ini? Adakah hal yang membuatmu sedih? Sudahkah kamu memaafkan orang-orang yang menyakiti dirimu? Bagaimana perasaanmu? Percayalah pertanyaan sederhana dari orang yang dicintai akan menjadi pengobat gelisah setelah menjalani hari dengan lelah. Begitulah cara Naufal dalam menghadapi hari sejak istrinya sensitif dalam masa ngidam. Waktu mesra mereka hanya ada pada malam hari hingga Naufal kerap kali menuangkan banyak pertanyaan setiap malam sebelum mereka merajut kasih atau merangkai mimpi. "Aa u