Naufal membawa istrinya untuk menemui Abah Yai mengabarkan jika polisi sudah sampai di rumah mertuanya. Mereka akan sama-sama ke sana sesuai kesepakatan karena tidak mau heboh. Namun, hal itu diurungkan karena Oncom tidak mau menghampiri."Enggak ada yang namanya gentong nyamperin gayung, yang ada juga gayung nyamperin gentong. Dia yang salah kenapa kita yang nyamperin dia. Suruh dia yang ke sini," kata Oncom saat Naufal memberitahu Abah Yai."Bener juga sih," timpal Laila."Biar Neng yang telpon, Bapak."Oncom menghubungi Sukira, meminta mereka untuk datang ke pesantren yang disetujui oleh sang ayah. Setelah itu mereka kembali menunggu kedatangan tamu yang sudah mencemarkan nama baik mereka. "Biasa aja mukanya."Naufal mengusap wajah adiknya yang menampilkan raut tidak suka. Laila memang berwajah judes semakin menjadi saat dirubah kesal. Sebagai adik kakak mereka juga sama seperti orang lain di mana Naufal sebagai kakak lebih
Sebagai manusia biasa tentu Naufal memiliki amarah yang besar apalagi saat ada orang yang dengan sengaja memfitnahnya hingga membuat istrinya salah paham. Jika menuruti hawa nafsu ingin rasanya Naufal melayangkan tamparan pada wajah mulus Firda agar wanita itu sadar jika ia tidak mencintainya bahkan mungkin membenci dirinya. Naufal tidak terima apalagi saat mengingat caption Firda yang menuliskan jika umur istrinya tidak lama lagi. Hal itu sama saja seperti do'a. Jangankan untuk tersenyum melihat wajahnya saja Naufal seakan tidak sudi."Assalamu'alaikum," sapa Naufal dan Oncom secara bersamaan. "Waalaikumsalam," jawab mereka semua yang ada di sana kompak.Abah Yai dan Bu Nyai, Sukira dan Sutirah, Marsih dan Laila, Ustadz Herman sebagai bagian IT yang akan merekam semua pembicaraan mereka, juga empat orang polisi dua laki-laki dan dua perempuan termasuk Firda juga Rima . Banyaknya orang memenuhi area ruang tamu Abah Yai. Mereka duduk secara lesehan di tempat yang memang khusus menyamb
Sebagai manusia seberkuasa apa pun kita memang tidak bisa mengontrol pikiran orang walau kita bisa mengontrol gerakannya. Namun, kita tetap bisa menjaga nama baik dengan bertingkah baik juga tanpa memberikan celah sedikitpun untuk masuknya suatu keburukan. Hal itulah yang dilakukan Sukira, selama menjabat sangat sulit bagi para pengusaha yang mendapatkan izin karena Sukira akan meninjau terlebih dahulu usaha yang akan dibangun oleh mereka. Selagi tidak membuat masyarakatnya mengeluh maka akan Sukira berikan izin, tapi jika membuat masyarakatnya tidak nyaman maka izin itu akan diberikan atau dicabut tanpa bisa dicegah oleh mereka. Seperti pembangunan kandang ayam misalnya, para peternak cukup sulit mendapatkan izin karena banyaknya persyaratan yang diberikan oleh mantan kepala desa itu. Hal itu karena mengganggu warga dengan bau dan lalatnya jika sedang panen."Apa kamu mendapatkan bukti kekotoran saya selama menjabat? Saya baru menjabat kurang dari tiga bulan soalnya," bala
Firda merasa seperti dirinya dikepung dalam medan perang, mendapatkan serangan kanan kiri depan belakang yang membuat mentalnya jatuh tanpa bisa ia tahan untuk tetap tegak berdiri. Tidak ada satu orang pun menguatkan dirinya untuk tetap bertahan karena semua orang justru menyuruhnya untuk menyerah meminta maaf pada mereka. Ia yakin tidak ada satupun pejabat yang bersih selama mereka menjalankan tugas, karena mereka memang mencalonkan diri untuk menguasai agar lebih mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Begitupun Sukira pasti ada celahnya, hanya saja laki-laki itu terlalu pintar dalam menyembunyikan kebusukan. Namun, Firda mengingat pepatah lama yang mengatakan serapih apa pun manusia menyembunyikan bangkai bau busuknya pasti akan tercium juga. Dan Firda hanya tinggal menunggu itu semua."Kami di sini tidak berniat menyusahkan kamu. Kami hanya menuntut pertanggungjawaban kamu atas fitnah yang sudah kamu sebarkan di dunia maya. Kamu yang datang pada kami dengan yakin untuk meminta
Sebagai seleb sosial media tentu saja Firda memiliki banyak followers yang selalu diikuti setiap kegiatannya. Apalagi Firda memang sangat jarang mengadakan live streaming, maka disaat akun nya menyiarkan kegiatan secara langsung viewers nya akan langsung melejit. Kolom komentarnya dipenuhi oleh netizen yang budiman dan sepertinya tidak memiliki pekerjaan."Saya meminta maaf sedalam-dalamnya terutama sama Abah dan Ibu atas apa yang sudah saya lakukan. Saya juga meminta maaf pada Ustadz Naufal serta istri dan semua pengurus ponpes Al-Maarif ini. Karena tindakan bodoh saya membuat nama baik pondok tercoreng. Saya mengaku secara sadar jika itu semua fitnah yang saya lakukan karena rasa marah dan cinta yang buta. Tidak lupa juga saya meminta maaf pada semua netizen karena sudah berbohong."Dengan penuh airmata Firda meminta maaf walaupun tanpa melihat langsung pada kamera karena ia berada di tengah-tengah untuk meminta maaf pada semua orang. Tidak sepenuhnya menyadari h
Orang yang mau meminta maaf dan menyadari kesalahannya memang sering kali disebut pemberani bahkan kadang menjadi pemenang. Namun, banyak orang juga tidak menyadari jika memaafkan orang yang sudah berbuat salah jauh lebih mulia karena ia bisa meluaskan hati untuk menerima permohonan maaf walau hatinya sudah terluka. Bijaksana, rendah hati dan berjiwa besar adalah sifat alami yang dimiliki seorang pemaaf yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu. Oncom memaklumi dan memaafkan dengan tulus apa yang sudah dilakukan oleh Firda. Wanita itu hanya memaklumi apa yang dilakukan Firda atas nama cintanya. Karena memang benar cinta itu buta bahkan bisa menjadi obsesi jika seseorang tidak bisa mengendalikannya. Begitupun dengan Naufal yang walaupun masih terdapat sedikit rasa marah laki-laki itu sudah memaafkan apa yang dilakukan oleh Firda tanpa dendam. Itu baru Oncom seseorang yang baru menjalani perubahan dalam hidupnya, jadi jangan ditanya bagaimana Abah dan Ibu Nyai karena dua orang tua
Jangan tanya bagaimana keadaan Firda saat ini karena yang pasti ia tidak bisa membuka mulut untuk makanan yang sudah ada di depan mata. Semua orang tertawa bahagia tanpa memikirkan perasaannya yang terluka. Tenggorokannya seperti tidak bisa dilewati bahkan oleh setetes air. Mereka tidak tahu betapa malu dirinya saat ini setelah dengan gamblang orang-orang itu menjatuhkan dirinya sejatuh-jatuhnya. Apalagi melihat keromantisan yang diciptakan oleh Naufal membuat lukanya disiram dengan air garam. Perih, sakit dan semakin bernanah hingga menimbulkan kebencian yang mendalami. Tidak ada rencana balas dendam hanya saja sakitnya tidak akan terlupakan. "Firda, dimakan, Nak. Jangan diliatin aja," tegur Ibu Nyai di tengah candaan mereka semua."Terima kasih, Ibu. Maaf Firda tidak bisa. Rasanya tidak pantas memakan makanan dari orang yang sudah saya sakiti," balas Firda tanpa berani memperlihatkan wajahnya.Oncom bernapas lelah, dalam hatinya menggerutu yang ia iringi dengan istighfar. Wanita it
Marah, kesal, benci dan cemburu menjadi satu membuat hati kian menggebu. Rasa itu bercampur menjadi satu hingga menimbulkan satu kehinaan dalam hidup yang sulit untuk dimaafkan. Bukan salahnya menjadi yatim piatu yang tidak memiliki dukungan, semua sudah takdir hingga hidupnya tidak terarah yang berakhir menjadi seorang yang tidak berdaya dalam memperjuangkan cinta. Cinta dan harta adalah satu paket yang sebenarnya tidak bisa dipisahkan. Karena jika hanya memiliki cinta tanpa harta maka kehidupan akan dipenuhi pertengkaran. Sebaliknya jika hanya memiliki harta tanpa cinta semuanya akan terasa hampa. Jadi porsi yang paling pas adalah mencintai dengan memiliki harta barulah setara. Begitu pula dengan fisik, di mana harusnya si tampan bersanding dengan si cantik agar tidak jomplang dan menjadi bahan omongan. "Mangkanya lain kali kalau mau berulah mikir dulu dampaknya. Kalau udah kayak gini bukan cuma kamu yang kena aku juga, nyesel aku udah dukung kamu sampe bisa ti