Monemvasia, Yunani. Di Laconia ada sebuah kota bernama Monemvasia yang berada di sebuah pulau yang dihasilkan akibat gempa. Kota tersebut hanya memiliki satu akses jalan keluar dan masuk yang terhubung dengan daratan Laconia. Pulau tersebut berada di lepas pesisir timur Peloponnese. Rumah-rumah dibangun dari bata-bata semi finishing. Pulau yang berupa tebing batu itu seolah menjadi benteng bagi Monemvasia pintu masuk berupa gapura kecil adalah menjadi satu-satunya jalan keluar untuk seluruh penduduk dan para turis. Jalan-jalan Setapak menjadi penghubung antara rumah ke rumah lainnya. Rumah Alyssa berada sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rumah-rumah lainnya tepatnya berada di dekat tebing dan juga bukit-bukit dari pulau tersebut. Ketika jendela kamarnya dibuka maka Alyssa akan langsung melihat rumah-rumah penduduk di bawah rumahnya dan juga luasnya laut yang biru.Alyssa berdiri di teras rumahnya memandang pada luasnya laut yang biru sambil mengusap perutnya. Dia baru mengeta
Hanna masih memikirkan kondisi Alyssa saat ini. Dia benar-benar tidak mempunyai gambaran kemana Samuel membawa Alyssa pergi. Meski begitu Hanna tetap membuka toko kue peninggalan mendiang ibu kandung Alyssa. Selain karena dirinya yang memang juga membuat kue, Hanna merasa sangat menyayangkan jika toko kue tersebut ditutup.Hanna akan datang pagi-pagi sekali sebelum dirinya pergi ke kantor tempatnya bekerja sebagai seorang banker. Pada Sabtu dan Minggu, Hanna akan menghabiskan waktunya di toko kue seperti hari ini. Dua pegawainya libur tapi, Hanna masih bisa membuka toko kue meski seorang diri.Ketika lonceng di atas pintu berdenting, Hanna dengan ramah tersenyum dan menyambut pelanggan pertamanya. “Selamat pagi, sela....”Ucapan Hanna terhenti ketika mengetahui yang datang adalah Jeff, supir sekaligus orang kepercayaan Assa. Tentu saja Hanna tahu apa tujuan dari pria itu yang pagi-pagi sudah datang ke toko kue.“Alyssa belum menghubungiku. Jika itu adalah maksud dan tujuanmu datang ke
Mereka sampai di Bandara lima belas menit kemudian. Di sana sudah ada pesawat jet pribadi milik Assa yang menunggu. Selain itu wolf dan Assa juga sudah ada di dalamnya, Jeff langsung membawa Hanna masuk dan memberikan ponsel itu kepada Wolf untuk ditautkan dengan perangkat yang terhubung dengan Google Map agar bisa melacak keberadaan Alyssa selama di Yunani."Apakah Alyssa sudah menghubungimu? "Tanya Asa kepada Hannah yang baru saja masuk ke dalam zat pribadinya. Hanna mengangguk membenarkan apa yang Assa tanyakan. "Dia baru saja menghubungiku saat dalam perjalanan, dia bilang dia baik-baik saja tapi, dia tidak memberitahuku dimana alamat pasti dia tinggal.""Dia menghubungimu saja itu sudah lebih dari cukup. Nanti saat tiba di Yunani Cobalah kau untuk menghubunginya lagi Wolf akan melacak itu dari sana."Hanna mengambil tempat duduk paling belakang, meski begitu tempatnya sangat luas. Dia terkagum-kagum dengan interior pesawat, seumur hidup baru kali ini Hanna menaiki jet pribadi ya
Samuel masuk ke rumahnya dengan terburu-buru, dia langsung mencari Alyssa dan Dastan. Mereka berada di ruang makan tengah menikmati makan siang. Samuel kemudian berkata kepada keduanya. "Dastan tolong bantu Alyssa kemasi barang-barangnya kita pergi dari sini."Alyssa terlihat bingung dengan situasi sekarang. “Sebenarnya ada apa ayah? Kenapa kita harus pergi lagi?”“Assa dalam perjalanan kemari,” Samuel terdiam teringat akan sesuatu. “Apa kau menghubungi Hanna?”“Mereka melacak keberadaan kita dari nomor ponsel kita yang aktif saat menghubungi seseorang.”“Ayah tahu dari siapa?”“Seseorang memberi tahu ayah, Alyssa.”Alyssa melihat Samuel yang sibuk kesana, kemari memasukan beberapa barang ke tas, dan itu membuat Alyssa sangat lelah dengan keadaan sekarang. “Ayah, kita tidak perlu menghindarinya. Aku yang akan menghadapi Assa.”“Tidak, Alyssa. Kau tidak tahu bagaimana dia jika sudah berkeinginan.""Ayah, aku lelah.”Mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh Alyssa, Samuel langsun
Samuel kemudian menghampiri Dastan begitu dia selesai bicara dengan pria itu. Kursi di hadapan Dastan ditarik pelan agar dirinya bisa duduk berhadapan dengan Dastan yang tengah menikmati makanan yang baru saja disajikan di atas mejanya. Dastan meletakan sendok, dan mulai menatap Samuel dengan serius.“Paman tahu bukan kalau pria itu adalah kaki tangan Edmund? Kenapa Paman terlibat pembicaraan dengannya?”“Edmund memberikan bukti terkait video itu kecelakaan itu. Setengah dari video itu ada padanya,” Samuel kemudian memberikan ponselnya pada Dastan. “lihatlah ini.”Dastan mengambil ponsel Samuel untuk melihat apa yang terekam dari kamera pengawas. Tombol play ditekan, di sana video mulai dimainkan. Ada truk besar di belakang mobil Alfredo, lalu truk itu kehilangan keseimbangan. Saat hampir menabrak mobil Alfredo, lebih dahulu Alfredo membanting setir mobilnya hingga berpindah jalur dan bertabrakan dengan mobil yang dinaiki istri Samuel.“Jadi mobil besar di belakang yang memicu kecelak
Dokter datang memeriksa kondisi Alyssa. Kandungan wanita itu baik-baik saja hanya, kondisi Alyssa yang memang tidak boleh terlalu lelah. Assa mendengarkan dengan baik apa yang dijelaskan oleh dokter wanita itu. “Nyonya Alyssa tidak boleh terlalu lelah, dan pikirannya pun harus tenang. Jangan sampai stres seperti sekarang ini. Berikan dia kebahagiaan yang cukup agar anak dalam kandungannya juga tumbuh dengan bahagia, dan baik.”“Apa istri saya memerlukan vitamin atau sejenisnya?” tanya Assa benar-benar dengan seluruh rasa pedulinya terhadap Alyssa.“Saya sudah memberikan vitamin padanya hari itu, nanti kalau sudah habis baru saya akan memberikannya lagi sesuai dengan kondisi nyonya Alyssa.”“Terima kasih, Dok.”“Baik, kalau begitu saya permisi.”Apa yang Assa lakukan tak lepas dari pengamatan Alyssa, bahkan ketika Assa menyebut Alyssa istrinya pada dokter yang memeriksa kondisinya hari ini. Assa kemudian duduk di tempat tidur setelah sang dokter berlalu. Dia menatap Alyssa penuh denga
Hanna menggerutu habis-habisan ketika Jeff dan Wolf kembali. Bagaimana tidak saat Hanna bangun dari tidurnya, dia tak mendapati siapapun di rumah itu dan juga ponselnya tidak ada. Kepanikan Hanna berubah menjadi ketakutan ketika dirinya tak mendapati makanan apapun di rumah itu.“Dari mana saja kalian? Apa kalian tidak merasa bersalah meninggalkanku sendirian di sini? Seharusnya aku tidak perlu ikut, biar kalian saja yang mencari Alyssa. Pria tidak bertanggung jawab, berani-beraninya meninggalkan wanita sendirian di Negara asing!” Hanna meneriaki wajah Jeff, lalu memukul-mukul dadanya dengan sangat kesal.Jeff hanya diam membiarkan Hanna puas dengan amarahnya. Membiarkan dirinya menjadi sasaran empuk Hanna, bahkan dia membiarkan kakinya diinjak oleh Hanna. Sampai kemudian Hanna lelah dan duduk di sofa.“Kau mau makan sesuatu?”“Tentu saja! Aku kelaparan sejak tadi. Kalian pergi bahkan tidak meninggalkan sepotong roti pun untukku. Sangat keterlaluan.”“Ayo, kita keluar. Kita cari maka
Monemvasia kota kecil di Yunani itu menyimpan keindahan yang luar biasa. Berada di sebuah pulau berbatu, Monemvasia menjadi sejarah lahirnya seorang penyair Yannis Ritsos. Terkenal karena hampir sebagian besar puisi-puisinya menyinggung soal politik meski, dia sendiri tidak mau disebut penyair politik.Langit di luar sudah gelap tapi, Assa belum bisa terlelap. Dia masih duduk di ruang tamu membaca buku Tractor under the nickname Sostir kumpulan puisi milik Yannis Ritsos dan juga sekaligus sebagai buku pertamanya. “Kamu sedang membaca apa?” tanya Alyssa yang keluar dari kamarnya dengan pakaian hangat.Assa menoleh melihat pada Alyssa dengan cemas. “Kenapa bangun?”“Tiba-tiba saja terbangun,” Alyssa mengambil tempat duduk di sisi Assa. “Jadi buka apa yang kamu baca?”“Puisi milik Yannis Ritsos, penyair besar Yunani pada masanya.”“Apa yang menarik dari puisi itu?”Assa meski tengah membaca buku tersebut, tapi dia tidak ingin membahasnya. Melihat Alyssa yang bangun dari tidurnya pada
Kabar kelahiran putra dari Assa Zachary meramaikan media berita dan menjadi trending topic utama di kota London. Bahkan kabar tersebut sampai ke telinga Eliot dan Alfredo yang berada di penjara, dua pria itu meratapi nasibnya yang nelangsa. Mungkin baru terasa Setelah sekian lama berbuat jahat lalu menerima hukuman dari Tuhan. Proses keadilan benar-benar berjalan dengan baik tidak ada satupun yang menyalahi aturan atau melanggar keadilan itu sendiri. Assa juga berhasil mengambil alih perusahaan Edmund sehingga tidak akan berani melakukan apa yang ingin dilakukannya yaitu membantu Eliot bebas dari penjara. Lalu kabar lainnya datang dari Lena, wanita itu berusaha untuk menyakiti dirinya sendiri. Dia melompat dari lantai dua sehingga menyebabkan dirinya keguguran. Walaupun demikian nyawanya masih bisa diselamatkan namun Lena mengalami kelumpuhan total mendengar kabar itu tentu saja membuat Alisha menjadi sedih, meskipun Lena beberapa kali berusaha menghancurkan hidupnya dan juga Assa.
Rumah sakit bersalin Kasih Maria menjadi tempat Alyssa melakukan proses persalinannya. Assa, suaminya memberikan royal room layaknya sebuah hotel berbintang lima. Ruang bersalin itu mempunyai ruang tamu dengan set televisi, lalu juga ada kamar lainnya untuk siapapun yang datang menjenguk. Dibandingkan memikirkan tentang persalinan, Alyssa lebih merasa bahwa dirinya sedang melakukan staycation di sebuah hotel mewah. Segala fasilitas terbaik untuk golongan very very important person siap untuk Alyssa gunakan selama proses persalinan nanti. Sesuai rencana Alyssa akan melakukan persalinan secara normal jika tidak ada kendala, hari ini atau paling lambat besok pagi Alyssa sudah melahirkan. Wanita yang baru pertama kali akan melahirkan itu merasakan was-was yang luar biasa, tapi mertuanya Lucy datang untuk memberikan semangat padanya. Selain Lucy, Alyssa juga kedatangan Belinda beserta Leonidas. Kepada Belinda, Leonidas bercerita bahwa dia sangat ingin melihat bayi dalam kandungan Alyssa
Hanna duduk memandangi bunga-bunga yang mulai bermekaran di halaman rumahnya, dia merenungkan banyak hal terutama hubungannya dengan Jeff selama ini. Hanna berburuk sangka terhadap pria itu. Jeff memang begitu brengsek di matanya, namun ketika Jeff menyelamatkan ibunya dengan segera tanpa memikirkan apapun membuat Hanna berpikir dua kali tentang Jeff. Hanna menemukan sisi baik dari seorang Jeff yang selama ini dianggapnya seperti iblis. Benar memang bahwa manusia tidak selalu baik dan tidak melulu buruk. Berkat bantuan Jeff juga keadaan ibunya sekarang sudah jauh lebih baik. Rumah Sakit mahal itu memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan. Jika diminta untuk mengembalikan, maka Hana tak akan pernah Sanggup. Margaret ibu kandung Hanna keluar dari dalam rumah dengan membawa sesuatu di tangan kanannya, paper bag berwarna biru muda itu berisi kue yang pagi tadi dibuatnya Margaret kemudian berkata kepada Hana. "Hanna Tolong antarkan ibu bertemu dengan Je
Waktu berlalu begitu cepat, beberapa bulan terlewati sudah. Perasaan lega juga tengah dirasakan keluarga Mark. Mereka hari ini memutuskan untuk pindah rumah ke tempat yang lebih tenang, dimana Leonidas bisa bermain dengan senang. Belinda sudah menyelesaikan segala urusannya dengan sang mantan suami si calon perdana menteri yang gagal, dan Mark perusahaannya sudah tidak terikat apapun lagi dengan perusahaan milik Edmund. Kabar terakhir yang Mark dengar tentang perusahaan itu adalah, beberapa investor menarik saham mereka terkait dengan kasus yang melibatkan kembaran Edmund.Lalu untuk putrinya—Jane wanita itu sekarang menenggelamkan dirinya dengan kesibukan di perusahaan. Mark seringkali cemas melihat keadaan Jane yang sekarang, namun dia tahu bahwa semua itu adalah proses kehidupan yang kelak akan menguatkan Jane. Hal terpenting bagi Mark dan Belinda adalah mereka tetap selalu ada kapanpun Jane membutuhkan mereka. Pelan-pelan wanita itu menata hati dan hidupnya setelah ditinggal pergi
Bali, Indonesia.“Arggggh!!” Alyssa berteriak melepaskan segala penat dan dukanya di tepi pantai yang biru. Mereka benar-benar pergi ke Bali untuk menikmati bulan madunya. Lucy menyiapkan terbaik untuk mereka. Penginapan di Ubud yang hijau dan tenang, namun sore ini mereka tengah berjalan-jalan di pantai terdekat dengan tempat penginapan mereka. Wangi pasir dan angin laut membuat Alyssa merasakan ketenangan yang luar biasa.Jika selama di London dia harus selalu dengan mantelnya, namu di sini Alyssa bisa memamerkan perutnya yang membulat. Hangat matahari yang dirasakannya jauh berbeda dengan hangat matahari di London. Suasana yang baru, tempat yang baru menjadikan Alyssa seperti manusia yang baru lagi. Dia tersenyum memandang Assa.Kaki-kakinya menapaki pasir putih tanpa alas kaki, merasakan tekstur pasir yang lembut dan juga membiarkan ombak menyentuh kakinya, lalu menarik serta pasir ke laut. Sepasang suami istri itu berjalan-jalan sambil bergandengan tangan menyusuri pantai yang s
Hari ini Assa dan juga Alyssa mengantarkan keluarga Satoshi ke bandara. Mereka akan kembali ke Jepang, begitu pula dengan Takeda. Segala hal yang terjadi selama mereka di London adalah sebuah kebahagiaan dan kejutan yang tak pernah mereka duga-duga. Tuan dan Nyonya Fujiwara tak henti mengucapkan terima kasih, dan juga belasungkawa yang tulus pada Alyssa. mereka berpesan pada Assa untuk selalu mendampingi Alyssa. “Jagalah dia dengan baik,” pesan nyonya Fujiwara pada Assa. “Baik, aku akan melakukannya dengan senang hati. Jaga kesehatanmu, lain waktu aku akan datang berkunjung lagi ke Jepang.”“Datanglah kapanpun kau mau,” ungkap tuan Fujiwara yang berada di sisi mereka.Lalu Aoyama dan Sora memeluk Alyssa bergantian. Sora berkata pada Alyssa. “Bibi beritahu aku jika anakmu sudah lahir.”“Tentu saja, aku pasti akan memberitahu. Kalau perlu kau akan dijemput oleh paman Assa untuk datang lagi ke sini.”“Naik Jet milik paman Assa lagi?” tanya Sora jenaka.“Pasti, dia akan menjemputmu.”“H
Telepon Lena semalam rupanya membuat Assa merasa resah. Dia khawatir Lena membocorkan apa yang sudah terjadi antara dirinya dan wanita itu, maka sebelum Alyssa tahu dari mulut Lena hari ini juga Assa berniat member tahu Alyssa. Pria itu keluar dari kamarnya menghampiri Aoyama dan Sora yang tengah bermain di ruang keluarga.Assa bertanya pada mereka. “Apakah kalian melihat bibi Alyssa?”“Bibi Alyssa kedatangan seorang tamu wanita. Dia ada di ruang tamu sekarang,” jawab Aoyama jelas.Assa ingin tahu siapa tamu wanita yang dimaksud oleh Aoyama, maka dia menghampiri. Langkah Assa terhenti ketika melihat orang yang paling dikenalnya menangis tersedu di hadapan Alyssa yang bungkam. Di atas meja ada beberapa lembar foto yang membuatnya tersentak kaget. Itu adalah foto percintaan dirinya dan Lena beberapa minggu yang lalu.“Sialan kau Lena!” Assa berseru sambil berjalan mendekati Lena, namun Alyssa menahan Assa.“Jangan lakukan apapun padanya.”“Alyssa dengarkan aku.”“Aku akan mendengarkanmu
Kematian Samuel menyisakan luka yang begitu dalam, meski Alyssa berusaha merelakan namun kematian itu membuat Alyssa menjadi lebih banyak diam. Terkadang Assa memergoki istrinya itu melamun seorang diri. Sayangnya hari ini Assa tak bisa berlama-lama menemani Alyssa. Dia harus segera menemukan Argo sebelum pria itu kembali bertindak lebih jauh. Assa bahkan meminta keluarga Satoshi untuk tinggal lebih lagi di Mansionnya. Dia tidak hal-hal buruk terjadi pada mereka.Di sinilah sekarang Assa berada. Di markas milik Wolf dan Sam. Mereka akan bergerak mala mini setelah mengetahui lokasi terakhir Argo berada. Pihak kepolisian melacak mereka keberadaan Argo lebih dahulu, tapi Assad an yang lainnya akan mencegat Argo sebelum polisi sampai. Ada Sergio yang sudah siap dengan senjatanya. Beberapa pisau ada di antara kakinya, dua senjata api disiapkan. Walaupun sebenarnya Sergio lebih suka menggunakan senjata tajam untuk menghabisi musuhnya.“Kemungkinan besar polisi akan melewati jalanan ke arah
Jane dipersilahkan masuk untuk melihat jenazah Samuel di kamar mayat setelah proses otopsi selesai. Ada petugas yang menenamaninya, membantu Jane mengeluarkan jenazah tersebut dari lemari pendingin mayat. Tubuh Samuel ditutupi kain putih. Langkah Jane terasa berat ketika mendekatinya, seperti ada ribuan ton batu yang dirantai di kakinya. Begitu berdiri tepat di sisi, kini giliran tangannya yang berat terangkat untuk membuka kain putih itu.Gemetar sudah tangannya, tubuhnya pun seperti tak merasakan apa-apa lagi. Jane tidak langsung membuka kain itu ketika tangannya menyentuh ujungnya. Dia mengatur nafasnya sendiri, berusaha sekuat mungkin untuk melihat apa yang akan dilihatnya. Perlahan, mili demi mili kain itu disingkap Jane dengan tangannya yang gemetar hebat. Begitu wajah Samuel jelas terlihat, maka hanya air mata yang mewakilkan segala kesakitan yang Jane rasakan sekarang. Dia tidak bisa berkata-kata lagi. Bibirnya gemetar, kakinya lunglai, dan Jane menjatuhkan kepalanya di atas t