Share

Stay II

Author: UmiLovi
last update Last Updated: 2023-11-01 13:54:14

Hangat, sunyi, hanya suara ketukan intens yang terdengar oleh telinganya.

Aji membuka mata perlahan, sebuah sinar sontak membuat silau kedua matanya hingga ia reflek kembali memejamkan mata . Ia tidak sedang berada di rumahnya, tempat tidur yang sekarang ia tiduri bukan sofanya. Aji terkesiap, ia menguatkan diri untuk membuka matanya dan mencari sosok Brisya. Seketika pening menghantam kepalanya namun Aji tetap memaksakan diri mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Sepi.

Aji sedang berada di Rumah Sakit. Ia hafal interior kamar ini karena kamar President Suite selalu menjadi kamar langganan keluarganya sejak dulu. Siapapun yang sakit pasti akan di tempatkan di kamar mewah berfasilitas super lengkap ini.

"Briy," panggil Aji tercekat, tenggorokannya kering.

Aji beringsut hendak beranjak duduk, namun badannya lemas tak bertenaga. Brisya tak ada di dalam kamar. Apa dia kabur??

Aji mendesah kesal, ia akan kehilangan Brisya untuk selamanya bila sampai gadis itu kabur kali ini.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Om, I Love You!!   Recovery

    Selama hampir seminggu Aji dirawat di Rumah sakit, Brisya tak sekalipun meninggalkannya. Zunita membawakan baju-baju baru untuk Brisya selama ia menemani Aji. Luka infeksinya sudah membaik, namun Aji masih tidak dapat menggerakkan jari-jarinya. Dokter memprediksi beberapa sarafnya nyaris terputus akibat luka sayatan itu, keadaan Aji masih harus di observasi lagi. William -Papa Aji-, meminta Aji untuk berobat dan terapi ke Singapura. Di sana fasilitas lebih lengkap dan dokternya pun sebagian besar adalah sahabat Papanya. "Gimana menurutmu tentang berobat ke Singapura??" tanya Aji memecah suasana saat Brisya sedang asyik menonton sinetron. Brisya menolehi Aji dan mengangkat kedua bahunya pasrah. "Kamu mau nemenin aku kan, Briy?" tanya Aji lagi setengah memohon.Brisya menarik nafasnya berat, bagaimana dengan Haris bila Brisya menemani Aji?? "Kamu janji mau menemaniku sampai aku sembuh, kan!" lanjut Aji ragu.Brisya menatap Aji lagi. "Baiklah," sahut Brisya lirih.Aji tersenyum lega

    Last Updated : 2023-11-01
  • Om, I Love You!!   Therapy

    Keesokan harinya.Brisya menemani Aji ke Rumah Sakit untuk terapi pagi-pagi sekali. Mereka harus tiba sebelum jam 8 agar bisa berkonsultasi lebih dulu dengan dokter yang sudah di booking oleh William-Papa Aji-. Tepat jam 8, Aji sudah dipanggil untuk menemui Dokter Steven, Neurologis terbaik di Rumah sakit ini. "Yuk, Briy." "Aku tunggu di sini aja!" tolak Brisya sungkan.Aji berbalik dan kembali ke tempat duduknya lalu menarik Brisya untuk ikut masuk. Brisya menghembuskan nafasnya gugup. Di dalam ruangan.Dokter Steven yang merupakan sahabat Papa Aji menyambutnya dengan hangat, malah sempat mengobrol dan bernostalgia tentang masa kecil Aji dulu. Dulu William sempat kuliah kedokteran di Singapura, namun di tahun kedua ia berhenti karena kepincut dengan Sofia yang merupakan siswi pertukaran antar negara. Akhirnya mereka menikah di usia muda dan membuka bisnis restoran yang kini memiliki banyak cabang di tiap kota besar. "Ceritakan padaku bagaimana tanganmu bisa cidera separah ini?

    Last Updated : 2023-11-04
  • Om, I Love You!!   Step by Step

    Sudah hampir tiga hari ini Aji dan Brisya perang dingin tak saling berbicara satu sama lain. Namun begitu Brisya masih setia menemani Aji untuk berangkat terapi ke Rumah Sakit. Mereka berdua berangkat pagi dan pulang di siang hari. Setiap hari Aji di terapi selama 2 jam lamanya dan sejak kemarin terapi yang Aji jalani semakin membuat energinya terkuras habis. Jari telunjuk, jari tengah dan jari kelingkingnya yang tidak dapat bergerak dengan maksimal di latih untuk melakukan kegiatan yang ringan namun terasa amat sangat berat saat dilakukan dalam keadaan cidera. Meski hanya gerakan menggenggam, menunjuk dan memegang sesuatu namun Aji tidak juga berhasil melakukannya. Sungguh penyesalan Aji atas insiden memecahkan cermin itu semakin menjadi-jadi. Di hari ke tiga pun ia masih fokus untuk menggengam sebuah bola kecil. Jangankan bola kecil, bola basket dulu bisa dengan lihai Aji pegang hanya dengan menggunakan 1 tangan. Tapi sekarang menggenggam bola seukuran bola kasti sudah membuat ke

    Last Updated : 2023-11-04
  • Om, I Love You!!   Pre Wedding

    Seminggu lagi hari besar bagi Haris akan berlangsung. Ia tidak sekalipun terlibat dalam persiapan acara pernikahannya. Semuanya di urus oleh Vega di kota. Haris lebih memilih tetap berada di ruko dan menyelesaikan pekerjaannya bersama Frans dan Vico. Sedari awal memang ia tidak berharap pernikahan ini akan terjadi. Haris bahkan masih meragukan kehamilan Vega. Setiap hari Haris berusaha untuk tetap sibuk agar ia bisa melupakan Brisya. Mungkin kepergian Brisya lebih baik baginya karena bila sampai Brisya tahu Haris akan menikah dengan Vega entah apa yang akan terjadi. Walau bagaimanapun Haris harus bertanggung jawab bukan? Paling tidak sampai bayi itu lahir.Setelahnya nanti ia akan menceraikan Vega dan kembali pada Brisya. Ponsel Haris berdering, ia membuka kacamatanya dan meraih ponselnya malas.Vega is calling.."Hallo.""Honey, kapan kamu pulang? Kamu harus fiting jas secepatnya.""Gak perlu, aku kan sudah kasih contoh jasku ke kamu, buat apa masih fiting segala!""Desainernya ing

    Last Updated : 2023-11-04
  • Om, I Love You!!   Give Up

    "One more, please!" pinta Aji pada bartender pub yang ia datangi. "No more, thanks!!" seru seorang wanita tiba-tiba.Aji menolehi asal suara yang ia kenal dengan baik, Zunita. "Ngapain kamu di sini?" sungut Aji kesal.Zunita duduk di samping Aji dan menjauhkan gelas-gelas yang berjajar di hadapannya. "Buat ngawasin kamu, lah! Mami nyuruh aku nyusul buat cek keadaan kalian selama di sini." "Hah, liar!" rutuk Aji cepat, sepertinya ia mulai mabuk, kepalanya pening. Ia mulai kehilangan kontrol atas ucapannya.Zunita mengawasi Aji iba, entah apa yang Aji rasakan sekarang. "Ayo kembali ke hotel, Brisya pasti mencarimu.""Nggak, Zun. Dia bahkan nggak akan peduli aku masih hidup atau mati. Bahkan mungkin lebih baik mati aja sekalian.""Kalian berantem??" tanya Zunita heran, setahu dia selama ini Aji dan Brisya selalu baik-baik saja. Aji tak menyahut, ia mengawasi gelas-gelas di hadapannya dan menghitungnya satu persatu, ada 5 gelas bigsize, berarti dia sudah menghabiskan 5 gelas bir. "

    Last Updated : 2023-11-04
  • Om, I Love You!!   Unstopable

    Sejak kecil, Aji terbiasa mendapatkan apapun yang ia inginkan. Papa dan Mamanya selalu memberi perhatian lebih pada Aji yang merupakan anak satu-satunya. Dulu Aji pernah memiliki seorang adik, namun adiknya meninggal saat berusia 3 tahun. Sejak itulah orang tuanya sangat over protektif pada Aji. Namun demikian Aji tidak serta merta menjadi anak yang semaunya, sejak kecil Aji terbiasa hidup teratur dan penuh kasih sayang. Mungkin itulah sebabnya Aji jadi anak yang kuper namun penyayang, ia jarang bergaul dengan teman seusianya. Brisyalah satu-satunya teman Aji saat ia masuk SMP dan mereka tak terpisahkan hingga sekarang. Saat SMA pun Aji memilih masuk ke SMA yang sama dengan Brisya. Padahal orang tuanya ingin Aji sekolah di sekolah swasta agar ia bisa lebih maksimal mendapat pelajaran. Aji rindu masa-masa sekolahnya dulu, masa di mana Brisya hanya bergantung padanya. "Aji, are you oke??" Aji mengawasi Dory yang menatapnya penuh selidik. Hari ini Aji terapi tanpa di temani Brisya. Ia

    Last Updated : 2023-11-04
  • Om, I Love You!!   I'm Yours

    Bila sebelumnya Aji berniat untuk tidur sesampainya di hotel, namun kenyataannya ia justru tak bisa memejamkan mata sedikitpun. Rindunya pada Brisya membuatnya sekarat. Aji menarik jaketnya dan beranjak keluar dari hotel. Ia menyusuri jalanan seperti orang-orang yang ia lihat tadi. Entah ke mana, Aji hanya ingin sedikit lebih lelah agar sesampainya di hotel ia bisa langsung tidur tanpa memikirkan Brisya lagi. Di sebuah area terbuka yang diperbolehkan merokok, Aji duduk dan menyulut rokoknya. Ia menyesap rokok itu berkali-kali hingga memenuhi rongga dadanya. Sudah lama Aji tak merokok, mama papanya termasuk orang yang cinta kebersihan dan menjaga kesehatan. Mereka pasti marah bila mencium aroma asap rokok di rumah, maka dari itu Aji selalu merokok sembunyi-sembunyi. Itupun hanya bila ia sedang suntuk. Aji menatap langit Singapura yang teduh berawan. Beberapa orang di sekelilingnya sedang asyik mengobrol dengan pasangannya, hanya Aji yang duduk sendirian. Ia buru-buru menghabiskan ro

    Last Updated : 2023-11-09
  • Om, I Love You!!   His Big Days

    Prosesi pemberkatan pernikahan sudah berlangsung sejak tadi pagi. Haris dan Vega sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Sejak sejam yang lalu, para tamu sudah memenuhi aula resepsi di sebuah hotel ternama di Jakarta. Haris dan Vega sibuk menyalami dan berfoto dengan tamu-tamu yang sebagian besar tidak Haris kenal. Entah siapa saja mereka..Hendri mengamati adiknya dari jauh, tawa dan senyumnya yang nampak adalah palsu. Entah mengapa akhirnya Haris menyerah untuk menikahi Vega yang sudah bertahun-tahun mengejarnya. Hendri bahkan berpikir adiknya tak seharusnya menikahi wanita seperti Vega yang terlalu agresif. Haris membutuhkan wanita yang bisa mengimbangi sifatnya, bukan wanita yang menggebu-gebu. Karena ketimpangan sifat sudah terbukti membuat rumah tangga orang tuanya tak terselamatkan. Itulah yang kemudian membuat Hendri takut untuk berkomitmen, ia takut gagal. Pandangan Hendri kemudian beralih pada seluruh tamu yang hadir di acara pernikahan mewah adiknya, dan tatapan Hendri

    Last Updated : 2023-11-09

Latest chapter

  • Om, I Love You!!   Season II : That Day!

    Sejak satu jam yang lalu, Aji berdiri dengan gelisah di pintu menuju altar yang akan menjadi tempatnya mengucapkan sumpah pada Tuhan. Pernikahan yang tak terencana dan dipersiapkan dalam tempo waktu singkat membuat acara itu tak semewah seharusnya. Tak apa, Aji tak lagi menginginkan pernikahan mewah namun berakhir di tengah jalan seperti pernikahannya yang terdahulu. Stevany pun demikian, ia bukan tipe wanita ribet yang terlalu mementingkan detail. Baginya, inti dari pernikahan adalah janji yang diucapkan pada Tuhan, bukan gaun, dekorasi, catering dan lain-lain. Ia hanya membeli gaun seadanya di desainer langganan Mama Aji, bukan gaun custom seperti milik Brisya dulu. Semua keluarga di Sydney dan Melbourne datang untuk menyaksikan pernikahan sederhana itu. Pun Bu Shila dan orang tua Brisya tak luput dari undangan Aji. Ia ingin momen indahnya kali ini disaksikan oleh semua orang yang berharga dihidupnya. Lantunan musik terdengar saat Stevany datang digandeng oleh Thomas. Aji yang men

  • Om, I Love You!!   Season II : Will You Be Mine?

    "Kamu mencintaiku?" tanya Aji lirih di telinga Stevany yang sedang terpejam di ranjangnya. Semalam, mereka berdua melampiaskan kerinduan yang selama ini tertahan. Aji tak membiarkan Stevany beristirahat barang sedetikpun, seolah tubuhnya yang tak sempat beristirahat seharian kemarin tak pernah lelah menjelajahi tiap jengkal tubuh gadisnya. Aji seperti kesetanan, memiliki Stevany yang merupakan perempuan pertama yang ia tiduri dalam keadaan perawan seolah anugerah yang tak akan pernah ia sia-siakan lagi. Stevany menggeliat di balik selimut tebal yang menutupi tubuh mereka berdua. Tanpa sadar sesuatu yang sedang tegang di bawah sana tersenggol hingga membuat Stevany terbelalak. Ia menoleh cepat pada Aji yang sedang tersenyum nakal menatapnya. "Aku menginginkannya lagi, Stev. Tolong aku," rengek Aji seraya merapatkan tubuhnya pada Stevany hingga junior yang mulai aktif itu menggesek di antara pahanya.Stevany memejamkan matanya gugup. Padahal semalam ia sudah seperti wanita binal, tap

  • Om, I Love You!!   Season II : Mine!

    Aji mendapatkan penerbangan pagi di keesokan harinya. Ia benar-benar lupa bila hari ini adalah hari besar Zunita. Beruntung Mamanya menelefon semalam, bila tidak, mungkin Aji akan kembali sibuk membantu Freya di kantor Ekspedisi. Jam 4 sore, pesawat yang ditumpangi Aji baru saja landing. Ia lebih dulu pulang ke apartemen untuk mandi dan berganti pakaian. Saat akan berangkat, ia lupa bila mobilnya ada di rumah papa dan mamanya. Alhasil, Aji datang ke acara Zunita dengan mengendarai taksi. Sepanjang perjalanan, suasana hatinya yang sempat memburuk selama di Sydney jadi semakin kacau balau. Ia pasti akan bertemu Brisya dan Haris di acara resepsi itu. Sudah lama sekali sejak ia bertemu mereka terakhir kali, entahlah apakah Aji akan sanggup melihat wanita yang pernah sangat ia cintai itu lagi. "Stop, Pak. Terima kasih!" Aji menyodorkan selembar uang seratus ribuan pada supir taksi dan bergegas membuka pintu. Ia keluar dan merapikan jasnya tanpa memperhatikan sosok yang berdiri mematung

  • Om, I Love You!!   Season II : Here in Sydney

    Usai menulis surat untuk Stevany, Aji bergegas turun dan bersiap untuk pergi. Tak lupa ia mengirimkan pesan pada gadis itu untuk berpamitan dan langsung memblokir nomornya dari daftar kontak. Setidaknya hanya hal ini yang nantinya akan menjadi kenangan terakhir untuk Stevany, gadis itu harus melupakannya agar bisa kembali bangkit. Harus. Dengan hati hancur, Aji menarik kopernya keluar dari rumah Nenek Chloe. Ia tak memiliki tujuan, kembali ke Sydney mungkin adalah satu-satunya pilihan. Saat sedang berjalan sambil merenung, ponsel di saku celananya bergetar. Dengan lemas, Aji merogohnya dan membaca nama yang tertera di layar. Freya is calling ..."Halo," sapa Aji suntuk."Aji, aku sedang dalam perjalanan menuju bandara. Aku akan pulang duluan ke Sydney, apa kamu masih lama berada di Melbourne?" cerocos Freya tanpa jeda.Aji tersenyum lega. "Aku juga sedang perjalanan menuju bandara, Frey. Baiklah, sampai jumpa di rumah Nenek!" janjinya."Oke, baiklah. Sampai jumpa!"Tit. Aji memasuk

  • Om, I Love You!!   Season II : Zunita & Hendri Wedding

    Hari minggu pun tiba, semalam Stevany mendapat surat undangan yang dikirim melalui chat oleh Brisya. Acara pernikahan Hendri dan Zunita, diadakan di hotel berbintang di Jakarta. Sejak pagi, Stevany sudah berada di Jakarta. Ia berencana membeli gaun terlebih dahulu lantas ke salon untuk dirias. Acaranya jam 3 sore, jadi masih ada banyak waktu untuk bersiap-siap. Stevany bahkan lupa bila ia pernah trauma untuk datang ke acara pernikahan, namun kini ia malah sangat antusias. Ia ingin tampil secantik mungkin di acara itu. Brisya memberi tahunya bila Aji pasti muncul karena pernikahan ini adalah acara spesial asisten pribadi Mamanya yang sudah dianggap keluarga sendiri oleh mereka. Diam-diam Stevany menjadi sangat penasaran seperti apa keluarga Aji, apakah nanti mereka akan memperlakukan Stevany dengan baik bila mengenalnya?? Stevany sudah kenal dengan Oma Donita yang sangat ramah dan gaul seperti Nenek Chloe. Semoga saja keluarga di Jakarta juga sebaik keluarga di Sydney, Stevany memba

  • Om, I Love You!!   Season II : Meet My Family

    Di dalam pesawat menuju Jogja, Stevany sedang berpikir keras. Perkataan Brisya kemarin selalu saja terngiang-ngiang di telinganya. "Kalo kamu mau ketemu Aji, datanglah hari minggu esok lusa. Aku akan memberimu alamatnya. Berdandanlah yang cantik. Aku yakin Aji akan datang di hari itu!" Ia memang akan berada di Indonesia selama seminggu kedepan. Bahkan mungkin bisa saja lebih lama bila ia tak kunjung bertemu dengan Aji. Kemarin Brisya memberi alamat dan nomor ponsel Mama Aji pada Stevany. Hanya untuk berjaga-jaga semisal nantinya Aji tak muncul di hari minggu esok lusa. Pesawat pun akhirnya landing di Bandara Udara Adisutjipto dengan selamat. Stevany lekas mengambil kopernya begitu melihatnya keluar dari bagasi. Sedikit terburu-buru karena ia sudah sangat tak sabar untuk bertemu Papa dan Maminya hari ini. Stevany sudah sangat rindu pada keduanya. Dari Bandara, ia bertolak ke kediaman kedua orang tuanya dengan menaiki taksi. Sepanjang jalan, Stevany tak hentinya tersenyum menyaksika

  • Om, I Love You!!   Season II : Welcome to Indonesia

    Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta. Stevany tiba di Indonesia tepat jam 1 siang. Ia lekas menarik kopernya dan mencegat taksi di luar. Dua hari yang lalu, Stevany berusaha mencari keberadaan dan kontak Brisya. Ia mencari di medsos manapun, dan beruntung bisa menemukan akun Instagramnya. Brisya masih mengingat Stevany, sempat mengobrol berbasa-basi di DM hingga akhirnya hari ini sudah membuat janji untuk bertemu. Stevany melarang Nenek Chloe memberi tahu Papanya bila ia berkunjung ke Indonesia, ia berencana akan memberi suprise pada mereka besok. Hari ini Stev sudah memiliki jadwal untuk menyelesaikan urusannya dengan Brisya. Namun lebih dulu, Stevany cek in di hotel yang sudah ia booking sejak kemarin.Usai beristirahat sebentar di hotel, Stevany bersiap-siap untuk pergi menemui Brisya di jam 4 sore. Mereka berdua sudah setuju untuk bertemu di Cafe yang berada tak jauh dari rumah Brisya. Cafe Lovable. Stevany tiba lebih dulu, suasana Cafe yang syahdu dengan musik mengalun

  • Om, I Love You!!   Season II : It's Hurt

    Sudah hari keenam sejak Aji pergi dan Stevany kehilangan jejak. Ponselnya masih tak aktif dan tidak ada yang tahu ke mana Aji pergi. Bahkan Oma Donita dan Tante Wilma sekalipun. Aji seperti lenyap ditelan bumi. Hari ini Nenek Chloe pulang, Stevany menjemputnya ke bandara. Selama di Melbourne, ia jarang sekali mengendarai mobil sedan klasik milik Papanya semasa muda. Hanya untuk keperluan mendesak saja Stevany membawanya, selebihnya ia kerapkali menaiki angkutan umum ke manapun pergi. "Apa kamu sudah bertemu dengan Aji?" tanya Nenek Chloe. Mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang dari bandara. "Belum, Nek. Sepertinya dia memang sengaja pergi dan tak ingin melihatku lagi.""Kenapa begitu? Bukannya kalian dulu pernah bekerja di tempat yang sama?""Dia mantan Bosku, Nek. Aku yang bekerja padanya." Stevany menyela dan menoleh pada Nenek Chloe sekilas.Nenek Chloe manggut-manggut seraya berpikir sejenak. "Apa dulu kalian juga sempat berpacaran? Tatapannya terlihat berbeda padamu, Ste

  • Om, I Love You!!   Season II : Losing You

    Suasana hati Stevany yang tadinya riang usai menghabiskan makan siang kiriman Jared, kini mendadak suram setelah membaca pesan dari Aji. Seketika itu dadanya terasa sakit, jadi Aji akan benar-benar pergi setelah semalam ia mengusirnya? Ada sedikit rasa sesal di hati Stevany, sejujurnya ia masih ingin menikmati waktu lebih lama bersama Aji. Bukankah sekarang mantan bosnya itu sudah sendiri? Ia bukan lagi pria beristri, kan? Jadi mengapa begitu terburu-buru dan malah menuruti perkataannya yang sedang dirundung emosi! Stevany memencet icon telefon pada sudut atas pesan chat itu. Tersambung, namun tak diangkat. Tiga kali Stevany mencoba, namun tetap tak diangkat oleh Aji. "Hiiih!" Stevany menggeram. Ia mengawasi layar ponselnya yang masih menyambungkan panggilan ke nomor Aji. Stevany bangkit dari kursi dan berjalan mondar-mandir sembari memijat keningnya yang kini berdenyut pusing. Debaran di dadanya masih terasa hingga kini, perutnya pun seketika jadi mulas. "Angkat, dong! Ck," deca

DMCA.com Protection Status