Home / Romansa / Om Duda vs Bujangan / Hari Pertunangan Kacau

Share

Hari Pertunangan Kacau

last update Last Updated: 2021-10-09 05:44:05

Usai memilih gaun. Gisel duduk di samping Tomi karena menunggu Rino yang sedari tadi berada di dalam toilet. Gadis berjilbab itu nampak tegang sambil memilin tali tote bag.

Hingga suara pemuda yang ada di sampingnya lolos melontarkan pertanyaan. “Apa kabar?”

Tanpa menengok ke arah Tomi. Gisel pun menjawab. “Alhamdulillah, baik.”

“Sudah lama kita tak jumpa. Sekali jumpa. Kamu mau jadi milik orang lain,” imbuh Tomi datar.

Gadis berjilbab itu menelan ludah dan segera berdiri saat nampak Rino berjalan ke arah mereka berdua. Gisel pun melempar senyum sembari basa-basi. “Lama banget? Ngeluarin bom?”

“Sorry, gara-gara makan sambal. Jadinya perut kayak gini agak bandel,” gerutu Rino sambil memegangi perutnya sendiri.

“Ayo, kita pulang,” ajak Gisel.

Rino pun mengangguk dan dia menoleh pada Tomi yang masih betah duduk terdiam.

“Kamu mau di sini sampai toko tutu

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Om Duda vs Bujangan   Menyaksikan Siaran Langsung

    “Beruntung banget jadi Rino. Mantan istrinya belum move on.” Tomi langsung naik ke panggung pertunangan mendekati Dewi.Rino tercengang mendengar ucapan Tomi. “Maksudmu apa? Jangan-jangan ini ulahmu. Membawa sebitan taplak meja ini datang dan mengacaukan pertunangan saya?” pungkas Rino.“Nggaklah lah, ngapain bawa Dewi ke sini? Palingan wanita ini Cuma mau cari sensasi,” urai Tomi terkekeh.“Hai, aku tak cari sensasi,” protes Dewi sambil mengerucutkan bibirnya. Lalu wanita itu menyeringai kecil dan dia menarik tangan Gisel.Namun, langsung ditepis oleh Rino. Sorot mata lelaki itu tajam bak silet yang hendak menguliti setiap inci kulit Dewi.“Jangan ngarang kau hamil. Kita sudah bercerai,” ujar Evans.Datang dua penjaga bodyguard Raffi berpakaian serba hitam. Mereka menarik lengan Dewi, mengusir wanita itu untuk lekas pergi meninggalkan ruangan.“Lepasin aku.”

    Last Updated : 2021-10-10
  • Om Duda vs Bujangan   Ada Rindu?

    Rino pun keluar dari mobil dan dia tercengang saat melihat bola berada di kolong mobilnya. Lantas sudut matanya melirik ke arah tepi jalan tampak ada anak kecil yang telungkup. Dia pun terbelalak lekas mendekati anak tersebut.Tangannya terulur menyibak rambut anak perempuan itu. Lalu dia pun memanggil Gisel.“Gisel, keluar!”Maka gadis berhijab itu segera turun dan tercengang saat melihat Rino membopong anak perempuan.“Mikaila!” pekik Gisel tercengang melihat anak perempuan itu dan dia membuka pintu mobil.“Kamu mengenalnya ?” tanya Rino sambil merebahkan tubuh anak perempuan itu di kursi bagian belakang.Gisel mengangguk pelan dan nampak raut wajahnya sendu. Ternyata Mikaila adalah muridnya. Gisel seorang guru TK.Gadis itu pun bergegas masuk dan meraba dahi Mikaila yang terasa panas. “Kenapa kamu ada di sini?” gumamnya sembari menatap nanar Mikaila yang masih pingsan.Rino men

    Last Updated : 2021-10-13
  • Om Duda vs Bujangan   Mantan Belum Move On

    Bagaskara sedari tadi sudah bergulir dari ufuk timur. Wulandari pun sudah meminta Arunika untuk membuat sarapan. Di rumah yang sederhana itu gadis berkepang dua sudah sibuk saat fajar menyingsing. Dia menyelesaikan tugas rumah.Kini Wulandari dan Sri sedang sarapan, sedangkan Arunika bergegas menuntaskan pekerjaan rumah menjemur pakaian.Kala Arunika sedang menjemur pakaian. Siluet tubuh lelaki tampan turun dari motor dan dia melempar senyum.“Selamat pagi, kesayanganku,” ucap Irwansyah.“Biasa saja. Tumben ada apa pagi-pagi datang ke sini?” tanya Arunika keheranan. Setahu dia hari ini tidak ada acara dengan Irwansyah. Pasca pertunangan itu mereka jarang bertemu. Saking sibuknya Irwansyah membuka restoran baru dan Arunika yang lebih fokus ke ayam ternak sehari-harinya menjadi penjual telur lagi.“Kamu lupa. Kita harus mencari undangan pernikahan dan cari rias pengantin,” balas Irwansyah semangat 45 sambil memangk

    Last Updated : 2021-10-14
  • Om Duda vs Bujangan   Menjadi Viral

    Rino menoleh ke sumber suara dan dia masih bersikap tenang. Dia melepaskan pelukan Dewi. Lelaki paruh baya memakai jas berwarna biru dongker berderap mendekati Rino dan Dewi dengan tatapan menajam.“Kalian masih berhubungan?” tanya ayahnya Gisel tampak raut wajah lelaki itu ada kekecewaan dan amarah.“Saya tak mungkin kembali pada mantan,” tukas Rino tersenyum simpul dan dia pun menjelaskan yang sebenarnya jika tidak ada hubungannya apa-apa lagi dengan Dewi.Namun, memang dasarnya Dewi centil. Dia sengaja merangkul pundak Rino di depan lelaki yang sebentar lagi menjadi mertua Rino.“Apakah salah jika saya masih mencintainya?” protes Dewi dan seakan-akan menantang.Mencerna ucapan Dewi. Rino terkesiap dan dia lekas bersikap tegas sambil mengurai pelukan Dewi. “lebih baik kamu pergi!” usir Rino geram.“Aku tak mau,” jawab Dewi sembari menggelengkan kepalanya.“Terserahlah

    Last Updated : 2021-10-15
  • Om Duda vs Bujangan   Arunika ke Kota J

    Keesokan paginya. Di ruangan serba biru muda.“Bagaimana keadaan Kakek saya, Dok?” tanya Rino sembari melirik kondisi kakeknya yang terbujur kaku di atas ranjang pasien.Raffi mengulum senyum tipis dan dia mencengkram punggung tangan Rino. “Kakek, tak apa-apa.”“Tak apa-apa bagaimana? Kaki Kakek tak bisa digerakkan?” protes Rino menaikkan sebelah alisnya.“Tuan Raffi mengalami stroke ringan, kedua kakinya terasa lemah hingga tidak bisa digerakkan. Stroke sangat berisiko dialami penderita tekanan darah tinggi, khususnya hipertensi maligna. Tuan Raffi masih meminum alkohol dan beliau kurang olahraga,” jelas dokter pribadi yang menangani Raffi.Rino mengerutkan dahi dan dia menghela napas panjang. Lelaki itu sudah berulang kali melarang Raffi agar tak meminum alkohol. Namun, tak pernah diindahkan.Dokter pun menyarankan agar Raffi banyak istirahat. Rino memutuskan untuk merawat sang kakek dan dia

    Last Updated : 2021-10-16
  • Om Duda vs Bujangan   Rino Mencari Perawat

    Orang-orang berpakaian hitam dan putih itu berjajar di teras rumah mewah tersebut. Mereka menyunggingkan senyum paling manis untuk menyambut hangat kedatangan tuan rumah. Masing-masing membungkukkan setengah badan dan adapula yang memberikan bungket bunga kepada Raffi yang duduk di kursi roda.Rino dengan setia mendorong kursi roda sang kakek sampai masuk ke dalam rumah. Nampak di dalam ada Gisel dan kedua orang tuanya Gisel pun menyambut kedatangan Raffi.Gisel pun menyodorkan bungket bunga seraya mengulas senyum. "Selamat datang, Kek. Semoga cepat sembuh.""Terima kasih, Gisel," jawab Raffi sumringah.Selang lima menit datang Tomi dengan wajah tegang dari luar dan dia mendekati Rino. Lelaki berhidung bangir itu tahu maksud sang sahabat.Namun, sebelum Tomi berbicara. Lelaki itu berjongkok menyeimbangkan posisi dengan Raffi."Kek, semoga cepat sembuh," ucap Tomi sambil mencium punggung tangan tangan yang sudah berkeriput i

    Last Updated : 2021-10-17
  • Om Duda vs Bujangan   Mantan Dibuang ke Tempat Sampah

    Nampak wanita yang memakai gincu merah mengulum senyum tipis. Melihat wanita itu membuat pikiran Rino mengawang tidak jelas berputar pada poros kenangan.Lelaki berhidung bangir itu pernah berada di goresan pahit beserta luka yang hampir robek dan bahkan darah telah menetes di dalam jantung. Untungnya, Rino memiliki kalimat mati satu tumbuh seribu. Meskipun sedikit pilu.Begitulah pelik lika-liku kehidupan pernah patah hati luka kala remaja. Wanita bergincu merah dengan pakaian fashionable dan memakai sepatu tinggi yang tidak lain adalah mantan Rino sewaktu SMA."Talita, ngapain di sini?" tanya Rino sembari memicingkan mata.Iya, wanita cantik itu kerapkali disebut Talita. Dia lima tahun tinggal di Malaysia. Wanita itu memangkas jarak mendekati Rino. Dia duduk begitu saja sebelum tuan rumah mempersilakan duduk."Kau tak mau menyambutku?" kelakar Talita."Mau kamu apa?" tanya balik Rino. Dia tidak mau basa-basi lagi."Sabar, Rino. Aku

    Last Updated : 2021-10-18
  • Om Duda vs Bujangan   Ada Rindu di Mataku

    Hujan deras mengguyur bumi tanpa memberikan kabar terdahulu. Tanah pun basah dan seorang gadis berambut panjang berdiri di tengah keramaian sambil memegang payung ungu.Sesekali netranya berkeliling mengitari sekitar, menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sosok yang dia harapkan, tetapi tidak ada batang hidungnya. Orang-orang di sekitarnya berlari mencari tempat teduh di depan toko-toko yang berjajar. Adapula yang langsung masuk ke dalam mobil menuju tempat tujuan.Namun, gadis itu hanya menghela napas dan melanjutkan langkahnya mencari sosok adiknya tercinta. Satu jam yang lalu mendapatkan telepon dari Sri. Sebagai kakak yang baik Arunika bergegas pergi menuju tempat yang dimaksud oleh Sri. Akan tetapi, setelah sampai di tempat tujuan. Ponsel Sri mati di luar jangkauan. Ini membuat Arunika semakin panik.Tukai kakinya mengayun di antara genangan air yang sudah sampai mata kaki. Angin berembus kencang mengibarkan rambut yang dikucir satu, padahal gadis itu memaka

    Last Updated : 2021-10-19

Latest chapter

  • Om Duda vs Bujangan   Menemukan Cinta Sejati

    Jantung Talita seakan mencelos dari tempatnya seketika itu juga tubuhnya mendadak bergemetar hebat."Maksudmu apa?" tanya balik Talita."Mau jujur nggak?" Tantang Rino menatap lekat manik mata Talita.Atmosfer di ruangan tersebut terasa sangat menegangkan. Bahkan, butiran keringat mendadak berjatuhan dari wajah Talita. Wanita itu pun menghela napas berat sembari memilin rambut hanya sekadar untuk menghilangkan rasa groginya.Ruangan AC itu tak membuat Talita merasa sejuk. Tatapan Rino semakin menyelisik dalam seakan masuk ke dalam jendela hati Talita."Aku mau jujur," jawab Talita tersenyum getir. Lalu dia pun menarik tangan Rino dan diarahkan ke dadanya."Di sini ada Arunika. Apakah kamu marah padaku? Jika aku hidup karena kebaikan Arunika."Hening.Rino mengurai pegangan tangan Talita. Sorot mata lelaki itu berubah setajam silet. Seakan menyayat hati Talita. Usai berbicara jujur. Talita menundukkan wajahnya tak berani menatap

  • Om Duda vs Bujangan   Menuntut Kejujuran

    "Tapi, jika kamu tahu kalau aku mempunyai----" Talita menghentikan ucapannya. Dia menunduk sedih. Tak sanggup untuk jujur."Kenapa?" Rino pun mengangkat wajah Talita. "Lihat saya. Kamu mau bicara apa? Katakan saja.""Anu--it--u so--al." Talita terbata-bata. Dia tak mampu melanjutkan ucapannya lagi. Rasanya dadanya terasa sesak. Akan tetapi, raut wajah Rino meneduhkan tak ada sama sekali amarah yang terpancar dari wajah Rino karena Talita tak melanjutkan ucapannya.Tangan lelaki itu pun meraup wajah Talita dan kembali menyerang wanita itu dengan ciuman bertubi-tubi. Namun, Talita melepaskan pagutan liar dari Rino."Aku capek," ucapnya beralasan. Talita pun langsung memunggungi Rino."Kamu kenapa? Kalau ada sesuatu yang mau dibicarakan katakan saja," urai Rino sambil memeluk pinggang Talita dari belakang.Bibir wanita itu mengatup rapat dan matanya berusaha terpejam. Deguban jantungnya cepat seolah sedang lari maraton. Kendatipun d

  • Om Duda vs Bujangan   Mengatakan Cinta Kepada Talita

    Lelaki itu terus melayangkan tinju kepada Rino. Untungnya lelaki berhidung bangir itu mampu menangkis semua serangan dari lawannya.Lalu kali ini giliran Rino menyerang. Dia layangkan tendangan bebas untuk lelaki berjaket hitam kulit. Rino adu jotos dengan preman yang menghadang perjalanannya."Jauhi istri gue!" bentak lelaki yang tiba-tiba muncul sambil turun dari motor."Kamu, jadi ini anak buahmu.""Iya, jangan macam-macam. Apalagi dekat sama istri gue!""Maaf, saya tak bermaksud untuk ikut campur urusan dengan rumah tangga Gisel. Tapi, yang kamu lakukan itu sudah berlebihan.""Sial, banyak ngomong!" tukas suami Gisel sambil menodongkan pisau kepada Rino.Melihat pisau di depan mukanya. Tak membuat nyali Rino menciut. Maka dia pun lekas menepis pisau itu, hingga terjatuh ke sembarang arah."Seraaaaang!" titah suami Gisel.Dua preman itu pun langsung menyerang Rino dengan membabi-buta. Untungnya Rino jago bela di

  • Om Duda vs Bujangan   Nasib Gisel Malang

    Gisel berlari sekencang mungkin. Dia menghindar dari kejaran orang yang menagih hutang suaminya. Sungguh malang nasib Gisel. Pasca tak bersama lagi dengan Rino dan wanita itu dibawa berobat agar tak depresi memikirkan Rino. Namun sayangnya, saat di tempat penyembuhan Gisel bertemu dengan lelaki yang salah berpura-pura mencintai wanita itu. Padahal hanya ingin menumpang hidup enak di keluarga Gisel.Wanita berhijab itu pun merasa jika suaminya mempunyai niat terselubung menikahinya. Akhirnya, Gisel memutuskan untuk pergi dari rumah dari zona nyaman tak meminta materi dari kedua orangtuanya. Berharap hidup berdua mengontrak akan membuat suami Gisel sadar agar menjadi sosok lelaki dan suami yang tanggung jawab mau bekerja. Ini justru gila judi dan pemain wanita.Ini adalah titik di mana Gisel sudah muak diteror oleh banyak preman yang menagih hutang suaminya. Bahkan, saat ini Gisel dikejar oleh lelaki berusia lima puluh rintenir yang menginginkan Gisel menjadi istri kelim

  • Om Duda vs Bujangan   Bertemu Gisel

    "Pagi," sapa Rino seraya melempar senyum.Namun, tak diindahkan oleh Talita. Wanita itu sibuk menyiapkan sarapan di atas meja. Lisna sudah duduk manis sembari menonton ponsel."Hari ini lagi ada yang marah?" sindir Rino.Mau marah bagaimana coba? Kalau menjadi posisi Talita, pasti marah karena di saat mau ke puncak kenikmatan. Justru yang disebut oleh Rino nama wanita lain."Hemmmm." Talita berdeham."Siapa, Om?" tanya Lisna sembari mendongak."Itu Bundamu yang cantik," jawab Rino sambil menarik kursi. Dia duduk di samping Lisna."Aku cuma nyuapin nasi goreng. Kamu mau makan nasgor atau roti?" tanya Talita datar."Nggak apa-apa sama nasgor saja," balas Rini sembari mengulum senyum simpul.Lantas Talita langsung menaruh nasi goreng di piring Rino. Lelaki itu menatap nanar Talita."Terima kasih," ucapnya.Namun, Talita tak mengindahkan ucapan Rino. Wanita tersebut kembali menyelesaikan cucian yang

  • Om Duda vs Bujangan   Rino Jatuh Cinta Lagi

    "Mau tahu banget?" ejek Rino sambil menyetir mobil."Terima kasih, yah. Sudah mau menolongku.""Ini sudah berapa kali kamu bilang seperti itu."Talita pun tersenyum simpul. Pipinya merona memerah seketika itu juga di saat Rino mulai mau berdialog hangat dengannya. Sebagai mengalihkan pembicaraan. Lantas Talita kembali melontarkan tanya tentang cara Rino dapat berhasil masuk ke apartemen Wiro.Ternyata Rino sudah mempunyai jadwal yang di mana Wiro akan melakukan bisnis kotor yang tersambung dengan para wanita. Lelaki itu mendapatkan kabar itu dari salah satu kolega Wiro adalah kolega Rino juga dengan memberikan uang yang nominalnya cukup besar. Makanya, Rino dapat masuk ke acara Wiro di pesta topeng bersama beberapa polisi. Iya, lelaki itu telah melaporkan kehilangan Talita.Mencerna cerita dari Rino. Talita manggut-manggut dan mengulum senyum tipis. Dia tak menyangka bahwa lelaki itu mau menolongnya.Jalanan lengang. Sorot lampu jalanan menj

  • Om Duda vs Bujangan   Seratus Juta

    Wiro penyuka wanita cantik yang untuk didekati lalu dijual ke teman-teman kolega kerjanya sebagai bentuk kerja sama agar terhubung dengan baik. Memiliki ketampanan dan kemampuan merayu. Siapa yang tak akan jatuh ke pelukan Wiro kecuali Talita yang tak mudah jatuh termakan rayuan gombal maut Wiro. Begitulah yang dicerna oleh Talita saat mendengar cerita dari wanita yang duduk di depannya. Menceritakan awal pertemuannya dengan Wiro, dengan iming-iming akan dinikahi dan diberi mobil. Akan tetapi, ternyata justru wanita-wanita itu dijebak oleh Wiro untuk dijual."Dasar bedeebah," ucap Talita yang geram mendenga cerita itu."Lalu bagaimana ini? Kita tak bisa kabur dari sini. Teman kita pasti sudah digrepek sama laki-laki tua bangka," kilah salah satu wanita yang sudah memakai baju tidur sexi sesuai permintaan Wiro.Talita tertegun dan dia berusaha berpikir tenang. Agar dapat keluar dari kamar apartemen Wiro. Dia pun tak mau dijual. Suasana menjadi hening.

  • Om Duda vs Bujangan   Dijual Wiro

    "Kamu mau bawa aku ke mana?!" pekik Talita berontak melawan.Wiro terus menarik paksa tangan Talita. Dia tak peduli pekikan Talita. Sampai wanita itu dipaksa masuk ke dalam mobil."Diam, ikut saja. Jangan melawan. Jika tidak anakmu akan jadi korbannya!" sentak Wiro."Jangan macam-macam. Jangan pernah sentuh Lisna." Talita memelotot. Dia pun harus mematuhi perintah Wiro. Akhirnya, Talita duduk tenang di belakang sambil meremas-remas buku-buku jarinya sendiri. Bahkan, dia sudah tak peduli lagi dengan dirinya sendiri yang penting Wiro tak menyakiti Lisna.Perjalanan mereka hampir satu jam. Tiba di tempat tujuan. Talita terbelalak saat turun dari mobil. Gedung pencakar langit di depan mata dan dia pun menelan ludah untuk menilimisir rasa takutnya. Wiro benar-benar mengintimidasinya, sampai Talita diam seribu bahasa saat tangannya digandeng oleh Wiro."Pokoknya kamu patuhi apa yang saya perintahkan."Talita mengangguk pelan dengan raut wajah send

  • Om Duda vs Bujangan   Lisna Merindukan Talita

    "Kamu berani sama saya!" bentak Wiro.Talita terhuyung limbung jatuh ke lantai. Dia meringis kesakitan. Wiro menyeringai iblis tatapannya seolah-olah ingin menelaanjangi Talita.Lantas tangannya terulur mencengkram erat lengan Talita. "Malam ini kamu akan menjadi milik saya," bisik Wiro."Lepaasssssin aku!" Talita berontak melawan dengan susah payah. Namun, memang tenaga Wiro lebih kuat. Maka Talita tak bisa melawan. Wanita itu didorong ke kasur sampai Talita meringis menahan sakit.Saking kasarnya Wiro memperlakukan Talita. Terbit senyum jahat dari bibir Wiro. Lelaki mengerlingkan mata dan merayap naik ke ranjang.Sontak Talita beringsut mundur menghindari dengan tatapan sendu dan tampak ketakutan sekali.Wiro mendekati dan tangannya sudah menangkap tangan Talita. "Diam saja. Tinggal nikmati jangan berontak."Tiba-tiba terdengar suara bariton mengetuk pintu. Siapa lagi jika bukan teman Wiro. Maka lelaki tersebut mengurungkan niatnya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status