Share

Bab 43: Tawa Masa Lalu

Semalaman mata Nirmala tak dapat terpejam. Ia berguling ke kanan dan ke kiri mencari titik nyamannya, namun tak sekalipun ia mendapatkannya. Ia sama sekali tak dapat memejamkan mata ketika lagi-lagi ucapan Bhaskara terngiang-ngiang dalam kepalanya.

'Ayo kau cobalah. Emmm tidak-tidak, ayo kita coba berjuang bersama.'

"Argh! Apa-apaan ini kenapa Bhaskara malah seperti menerorku," geramnya ketika suara Bhaskara terngiang-ngiang dipikirnya.

Ia lantas bangkit dari posisi tidurnya dan membuka jendelanya, membiarkan udara dingin malam itu menerobos masuk ke kamarnya. Ia memandangi gelapnya langit dengan sedikit titik putih di mana bintang bersinar.

"Ayah, apakah ayah ingin aku berjuang? Apa Nirmala akan sanggup?" gumamnya memandangi bintang kecil yang ia perumpamakan sebagai ayahnya.

Ting.

Tiba-tiba saja di sebelah bintang yang ia pandangi terdapat bintang jatuh.

Netra hazelnya berbinar. "Woaaa bintang jatuh! Aku harus buat permintaan," serunya lantas memejamkan mata kemudian menangkupkan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status