Beranda / Romansa / Obsession In Love / Bab 102 Dilindungi Nyonya Ara

Share

Bab 102 Dilindungi Nyonya Ara

Penulis: Nuvola
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-24 13:18:50

"Benar itu gelang Nyonya Ara, bagaimana gelang itu ada di tas kamu?" tanya Irene dengan tatapan merendahkan.

"Itu memang bukan gelang saya tapi saya juga tidak tahu itu gelang siapa dan kenapa bisa ada di tas saya," jelas Arin tanpa rasa takut karena memang dia tidak bersalah. Arin tak pernah mengambil barang milik pernah lain dan dia juga belum pernah melihat gelang itu.

"Maling mana ada yang mau ngaku," seru Clara memprovokasi mereka yang ada disana.

Tatapan mereka kini terus menatap ke arah Arin, mereka tidak percaya ada yang mencuri disana. Tatapan merendahkan mereka berikan kepada Arin tapi Arin tak goyah.

Irawan dan Bella tersenyum puas melihat Arin yang di permalukan disana. Mereka puas dengan kerja Clara yang berhasil membuat Arin sebagai pencuri.

"Apakah saya pernah mengatakan ciri-ciri gelang saya?" ucap Ara dengan tegas membuat Clara dan Irene gelagapan. "Bagaimana kalian tahu jika itu gelang saya atau bukan?" sambung Ara menatap Irene dan Clara bergantian.

Irene mere
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Obsession In Love   Bab 103

    Arin terbangun dari tidurnya saat merasakan ada yang memeluk dirinya. Arin yang mengingat jika Samuel tidak di rumah pun langsung berbalin dan segera menjauh. "Kenapa Baby?""Mas mengagetkanku," gerutu Arin memukul dada Samuel. "Kenapa pulang tidak memberi kabar?""Maaf sayang, Mas hanya khawatir tentang kamu soal kejadian tadi," jelas jujur Samuel yang menatap lembut istrinya itu. Samuel mengusap pipi Arin dengan lembut, Arin menatap Samuel terlihat lega saat suaminya ada di sampingnya. Samuel tak pernah terima jika seseorang mengganggu istrinya dia ingin langsung menghabisi keluarga Irawan. Tapi lagi-lagi Samuel tidak bisa melakukan itu, cara dia dan Arin untuk membalas dendam sangat berbeda. Arin tak akan bermain fisik berbeda dengan Samuel yang akan menyiksa mereka hingga mati. Samuel menarik Arin untuk masuk ke dalam pelukannya, dalam posisi seperti itu Arin bisa merasakan detak jantung Samuel. Terdengar kencang dan tak beraturan membuat Arin segera menatap wajah Samuel. Meski

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Obsession In Love   Bab 104

    Mila keluar dari kamar, saat ini jam menunjukkan pukul delapan. Dia memang bangun kesiangan karena semalam susah tidur. Mila yang belum mandi terlihat penampilannya yang masih berantakan. Rambutnya yang mengembang dengan mata yang belum terbuka sempurna. Gadis itu berjalan ke arah dapur untuk minum air putih. "Udah bangun sayang."Pyar! Gelas yang ada di tangannya terjatuh karena dia terkejut tiba-tiba mendengar suara Rocky. Sebuah tangan langsung menahan badan Mila agar tidak melangkah dan menginjak pecahan gelas. "Kenapa tidak pakai alas kaki," ucap Rocky yang langsung mengangkat tubuh Mila agar duduk di meja dapur. "Diam disana, aku bersihkan dulu," sambung Rocky. Mila yang masih terkejut pun belum bersuara. Ketika dia tersadar maka dia langsung merapikan rambutnya. "Mas kok belum berangkat?" tanya Mila. "Ada yang ketinggalan makannya aku pulang," jawab Rocky sambil menyapu pecahan gelas itu. Setelah selesai Rocky mencuci piring lalu kembali ke arah Mila. "Kenapa tidak pakai a

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Obsession In Love   Bab 105 Hukuman Gara-gara Film

    Jam sudah menunjukkan pukul empat sore tapi Mila masih di rumah Arin. Keduanya tertidur setelah mereka menonton film bersama. Sofa yang besar itu cukup nyaman untuk mereka tidur hingga mereka tidak menyadari jika Samuel dan Rocky sudah datang. "Apa yang mereka tonton," gumam Samuel yang penasaran. Dia lalu membuka ponselnya dan melihat CCTV beberapa jam yang lalu. Rocky yang penasaran pun mendekat dan ikut melihat ponsel Samuel. "Ini film apa?" tanya Samuel karena dia tidak tahu film yang mereka tonton. Samuel melihat wajah Rocky yang nampak kesal. "Ky?" "Film 21+." Mata Samuel membulat mendengarnya. "Sepertinya ini bukan ide Mila." "Jadi kamu menuduh istriku?" ucap Samuel dengan tatapan ingin membunuh. "Mungkin otak Nyonya ternodai karena Anda." "Ya!" teriak Samuel yang kesal membuat dia wanita itu terbangun. "Mas sudah pulang?" Suara Arin membuat Samuel menoleh ke arahnya. Rocky langsung menghampiri Mila yang tengah mengucek matanya. "Sayang ayo pulang," ajak R

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Obsession In Love   Bab 106

    Arin berada di bawah selimut dengan tangan Samuel yang masih melingkar di perutnya. Samuel mencium pundak Arin membuat Arin menoleh ke arah Samuel. "Mau makan malam apa?" tanya Samuel. "Sushi," jawab Arin. "Sayang masih hamil tidak baik makan makanan mentah," tutur Samuel mengingatkan. "Yang lain ya," sambung Samuel dengan membujuk lembut Arin. "Sate taichan.""Ada lagi?" Arin menggelengkan kepalanya. Samuel pun langsung meraih ponsel yang ada di makassar dia menghubungi Alfred untuk menyiapkan makan malam mereka. Setelah itu Samuel meletakkan ponselnya kembali. "Apa kamu lelah Sayang?""Tentu saja!""Jadi apa kamu akan mengulanginya?" tanya Samuel yang membuat Arin terdiam. Dia kini mengingat penyebab Samuel memberikannya hukuman. "Baby, kamu tidak menjawab pertanyaanku?""Tadi hanya penasaran karena film itu booming.""Jadi apa kamu melihat milik pria lain?""Tentu saja tidak, filmnya tidak sevulgar itu."Samuel pun menganggukkan kepalanya tanda dia percaya dengan perkataan Ari

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Obsession In Love   Bab 107

    Samuel baru saja selesai makan siang dengan klien di sebuah restoran mewah. Dia berjalan keluar seorang diri karena Rocky sudah lebih dulu kembali ke kantor untuk bertemu tamu penting.Seseorang tiba-tiba menabrak dirinya membuat langkah Samuel terhenti. Seorang wanita terjatuh di lantai, Samuel menatap wanita itu. "Akh kakiku," eluh wanita itu. Samuel menaikan sudut bibirnya dia lalu mengulurkan tangannya. Saat wanita itu mendongakkan wajah terlihat jelas jika dia sedang berakting. "Tuan Samuel?" ucap Clara yang pura-pura terkejut. "Apa kita saling mengenal?" tanya Samuel yang sebenarnya dia tahu siapa wanita di depannya itu. Clara bangkit dengan ekspresi menahan rasa sakit. "Saya Clara anak Pak Irawan," jelas Clara. "Hm pantas Anda nampak tidak asing Nona," ucap Samuel dengan sopan. "Apa perlu ke rumah sakit?" tanya Samuel yang menatap kaki Clara. "Tidak perlu Tuan, hanya perlu istirahat di rumah saja pasti besok juga sudah membaik," tutur Clara dengan lembut. "Baiklah kalau b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Obsession In Love   Bab 108

    Arin tertidur di mobil dengan bersandar di dada Samuel. Dia tertidur saat perjalanan pulang dari pesta pernikahan Ola dan Elio. Arin nampak melelahkan sehingga saat mereka sampai Samuel tidak membangunkannya. Dia menggendong Arin menuju ke kamar mereka. Merebahkannya di atas tempat tidur dengn hati-hati lalu melepas heels yang Arin kenalan. Setelah itu Samuel pun berganti pakaian dan segera merebahkan dirinya di samping Arin. Namun ketika Samuel telah sepenuhnya masuk ke alam mimpi, Arin justru terbangun. Dia menatap Samuel yang telah terlelap lalu dirinya menatap jam dinding yang ternyata pukul sepuluh lewat lima belas menit. Arin menyingkirkan tangan Elio yang tengah memeluknya, dia pelan-pelan turun dari tempat tidur. Arin segera menghapus make up dan mengganti pakaiannya. Setelah lima belas menit dia pun selesai dan memilih keluar dari kamar untuk mencari sesuatu karena perutnya yang lapar. Alec yang berjaga di lantai tiga pun langsung menghampiri Arin. "Ada yang bisa saya ban

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Obsession In Love   Bab 109 Datang ke Kantor

    Mobil berhenti di depan pintu lobby, Fani keluar dari mobil dia membukakan pintu mobil untuk Arin. Langkahnya dihentikan oleh satpam tapi sekretaris Miko yang bernama Laras langsung menghampiri Arin. "Selamat siang Bu Arin," sapa Laras. Arin tersenyum mendengar Laras menyapanya, dia lalu mengikuti langkah Laras ke ruang meeting tempat para pemegang saham sedang berkumpul. Para karyawan yang ada di lobby menatap bingung dengan kedatangan Arin. Mereka tidak mengenali siapa Arin apalagi saat Laras menyapa dan menundukkan badannya. Itu semua membuat mereka bertanya-tanya tentang siapa Arin. Laras membuka ruang meeting itu tanpa permisi membuat Irawan nampak marah. "Ngapain kamu masuk sini!" seru Irawan. Dia masih dalam tekanan sehingga emosinya tak bisa dikendalikan. Arin melangkah masuk ke ruangan itu, langkahnya yang tegas itu membuat semua mata menatap ke arahnya. "Kau?""Hey Om Irawan apa kabar? Kenapa terkejut melihatku disini?" Arin nampak sangat percaya diri dengan senyum merek

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Obsession In Love   Bab 110

    Arin merebahkan dirinya di atas tempat tidur, hari ini cukup melelahkan bagi Arin. Tapi dia cukup puas karena telah mendapatkan kembali perusahaan yang di bangun oleh Ayahnya. Meskipun perdebatan cukup panjang dengan Irawan dan Clara tapi dia puas dengan hasilnya. Suara pintu dibuka membuat Arin menoleh, ternyata Samuel sudah pulang dari kantor. Arin pun melihat jam yang menunjukkan pukul lima sore. "Sayang," panggil Samuel yang mendekat ke arah Arin. "Kamu pasti lelah?""Lumayan tapi aku cukup puas melihat mereka diseret keluar dari Venus," jawab Arin yang tidak bisa melupakan kejadian dimana Irawan dan Clara di seret begitu saja oleh security atas perintah dari para pemegang saham. Mereka sangat geram dengan apa yang Irawan lakukan. Irawan dan Clara pun tersungkur di depan para karyawan. Mereka pastinya sangat malu diperlakukan seperti itu. Bahkan pandangan Irawan dan Clara nampak tajam ke arah Arin. "Oh ya kapan Mas kasih nomorku ke Clara?""Tadi pagi dia ke kantor, apa dia men

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06

Bab terbaru

  • Obsession In Love   Bab 111

    Pernikahan Mila dan Rocky berjalan dengan sangat lancar. Arin yang ikut menyaksikan pernikahan mereka pun ikut merasa senang. Pernikahan yang penuh kebahagiaan dan rasa haru itu mampu membuat Arin sedikit iri. Iri karena kedua orang tua Mila yang hadir, kasih sayang orang tua Mila membuat Arin merindukan kedua orang tuanya. Samuel yang menggandeng tangan Arin merasakan tangan itu semakin dingin. "Apa kamu baik-baik saja, Baby?" tanah Samuel yang nampak cemas. Arin menganggukan kepalanya dengan tersenyum kecil. Samuel tak bisa ia bohong dia mengerti jika Arin sedang tidak baik-baik saja. Tapi Samuel tak mau bertanya lebih karena mereka belum kembali ke rumah. Keduanya berjalan keluar dari gedung pernikahan itu, Alec membukakan pintu mobil untuk mereka. Arin dan Samuel pun segera masuk ke dalam mobil. Samuel membawa Arin agar bersandar di dadanya. Pria itu mencium puncak kepala Arin membuat Arin merasa nyaman. Diusapnya perut Arin yang sudah membesar itu. "Baik-baik ya Sayang di dal

  • Obsession In Love   Bab 110

    Arin merebahkan dirinya di atas tempat tidur, hari ini cukup melelahkan bagi Arin. Tapi dia cukup puas karena telah mendapatkan kembali perusahaan yang di bangun oleh Ayahnya. Meskipun perdebatan cukup panjang dengan Irawan dan Clara tapi dia puas dengan hasilnya. Suara pintu dibuka membuat Arin menoleh, ternyata Samuel sudah pulang dari kantor. Arin pun melihat jam yang menunjukkan pukul lima sore. "Sayang," panggil Samuel yang mendekat ke arah Arin. "Kamu pasti lelah?""Lumayan tapi aku cukup puas melihat mereka diseret keluar dari Venus," jawab Arin yang tidak bisa melupakan kejadian dimana Irawan dan Clara di seret begitu saja oleh security atas perintah dari para pemegang saham. Mereka sangat geram dengan apa yang Irawan lakukan. Irawan dan Clara pun tersungkur di depan para karyawan. Mereka pastinya sangat malu diperlakukan seperti itu. Bahkan pandangan Irawan dan Clara nampak tajam ke arah Arin. "Oh ya kapan Mas kasih nomorku ke Clara?""Tadi pagi dia ke kantor, apa dia men

  • Obsession In Love   Bab 109 Datang ke Kantor

    Mobil berhenti di depan pintu lobby, Fani keluar dari mobil dia membukakan pintu mobil untuk Arin. Langkahnya dihentikan oleh satpam tapi sekretaris Miko yang bernama Laras langsung menghampiri Arin. "Selamat siang Bu Arin," sapa Laras. Arin tersenyum mendengar Laras menyapanya, dia lalu mengikuti langkah Laras ke ruang meeting tempat para pemegang saham sedang berkumpul. Para karyawan yang ada di lobby menatap bingung dengan kedatangan Arin. Mereka tidak mengenali siapa Arin apalagi saat Laras menyapa dan menundukkan badannya. Itu semua membuat mereka bertanya-tanya tentang siapa Arin. Laras membuka ruang meeting itu tanpa permisi membuat Irawan nampak marah. "Ngapain kamu masuk sini!" seru Irawan. Dia masih dalam tekanan sehingga emosinya tak bisa dikendalikan. Arin melangkah masuk ke ruangan itu, langkahnya yang tegas itu membuat semua mata menatap ke arahnya. "Kau?""Hey Om Irawan apa kabar? Kenapa terkejut melihatku disini?" Arin nampak sangat percaya diri dengan senyum merek

  • Obsession In Love   Bab 108

    Arin tertidur di mobil dengan bersandar di dada Samuel. Dia tertidur saat perjalanan pulang dari pesta pernikahan Ola dan Elio. Arin nampak melelahkan sehingga saat mereka sampai Samuel tidak membangunkannya. Dia menggendong Arin menuju ke kamar mereka. Merebahkannya di atas tempat tidur dengn hati-hati lalu melepas heels yang Arin kenalan. Setelah itu Samuel pun berganti pakaian dan segera merebahkan dirinya di samping Arin. Namun ketika Samuel telah sepenuhnya masuk ke alam mimpi, Arin justru terbangun. Dia menatap Samuel yang telah terlelap lalu dirinya menatap jam dinding yang ternyata pukul sepuluh lewat lima belas menit. Arin menyingkirkan tangan Elio yang tengah memeluknya, dia pelan-pelan turun dari tempat tidur. Arin segera menghapus make up dan mengganti pakaiannya. Setelah lima belas menit dia pun selesai dan memilih keluar dari kamar untuk mencari sesuatu karena perutnya yang lapar. Alec yang berjaga di lantai tiga pun langsung menghampiri Arin. "Ada yang bisa saya ban

  • Obsession In Love   Bab 107

    Samuel baru saja selesai makan siang dengan klien di sebuah restoran mewah. Dia berjalan keluar seorang diri karena Rocky sudah lebih dulu kembali ke kantor untuk bertemu tamu penting.Seseorang tiba-tiba menabrak dirinya membuat langkah Samuel terhenti. Seorang wanita terjatuh di lantai, Samuel menatap wanita itu. "Akh kakiku," eluh wanita itu. Samuel menaikan sudut bibirnya dia lalu mengulurkan tangannya. Saat wanita itu mendongakkan wajah terlihat jelas jika dia sedang berakting. "Tuan Samuel?" ucap Clara yang pura-pura terkejut. "Apa kita saling mengenal?" tanya Samuel yang sebenarnya dia tahu siapa wanita di depannya itu. Clara bangkit dengan ekspresi menahan rasa sakit. "Saya Clara anak Pak Irawan," jelas Clara. "Hm pantas Anda nampak tidak asing Nona," ucap Samuel dengan sopan. "Apa perlu ke rumah sakit?" tanya Samuel yang menatap kaki Clara. "Tidak perlu Tuan, hanya perlu istirahat di rumah saja pasti besok juga sudah membaik," tutur Clara dengan lembut. "Baiklah kalau b

  • Obsession In Love   Bab 106

    Arin berada di bawah selimut dengan tangan Samuel yang masih melingkar di perutnya. Samuel mencium pundak Arin membuat Arin menoleh ke arah Samuel. "Mau makan malam apa?" tanya Samuel. "Sushi," jawab Arin. "Sayang masih hamil tidak baik makan makanan mentah," tutur Samuel mengingatkan. "Yang lain ya," sambung Samuel dengan membujuk lembut Arin. "Sate taichan.""Ada lagi?" Arin menggelengkan kepalanya. Samuel pun langsung meraih ponsel yang ada di makassar dia menghubungi Alfred untuk menyiapkan makan malam mereka. Setelah itu Samuel meletakkan ponselnya kembali. "Apa kamu lelah Sayang?""Tentu saja!""Jadi apa kamu akan mengulanginya?" tanya Samuel yang membuat Arin terdiam. Dia kini mengingat penyebab Samuel memberikannya hukuman. "Baby, kamu tidak menjawab pertanyaanku?""Tadi hanya penasaran karena film itu booming.""Jadi apa kamu melihat milik pria lain?""Tentu saja tidak, filmnya tidak sevulgar itu."Samuel pun menganggukkan kepalanya tanda dia percaya dengan perkataan Ari

  • Obsession In Love   Bab 105 Hukuman Gara-gara Film

    Jam sudah menunjukkan pukul empat sore tapi Mila masih di rumah Arin. Keduanya tertidur setelah mereka menonton film bersama. Sofa yang besar itu cukup nyaman untuk mereka tidur hingga mereka tidak menyadari jika Samuel dan Rocky sudah datang. "Apa yang mereka tonton," gumam Samuel yang penasaran. Dia lalu membuka ponselnya dan melihat CCTV beberapa jam yang lalu. Rocky yang penasaran pun mendekat dan ikut melihat ponsel Samuel. "Ini film apa?" tanya Samuel karena dia tidak tahu film yang mereka tonton. Samuel melihat wajah Rocky yang nampak kesal. "Ky?" "Film 21+." Mata Samuel membulat mendengarnya. "Sepertinya ini bukan ide Mila." "Jadi kamu menuduh istriku?" ucap Samuel dengan tatapan ingin membunuh. "Mungkin otak Nyonya ternodai karena Anda." "Ya!" teriak Samuel yang kesal membuat dia wanita itu terbangun. "Mas sudah pulang?" Suara Arin membuat Samuel menoleh ke arahnya. Rocky langsung menghampiri Mila yang tengah mengucek matanya. "Sayang ayo pulang," ajak R

  • Obsession In Love   Bab 104

    Mila keluar dari kamar, saat ini jam menunjukkan pukul delapan. Dia memang bangun kesiangan karena semalam susah tidur. Mila yang belum mandi terlihat penampilannya yang masih berantakan. Rambutnya yang mengembang dengan mata yang belum terbuka sempurna. Gadis itu berjalan ke arah dapur untuk minum air putih. "Udah bangun sayang."Pyar! Gelas yang ada di tangannya terjatuh karena dia terkejut tiba-tiba mendengar suara Rocky. Sebuah tangan langsung menahan badan Mila agar tidak melangkah dan menginjak pecahan gelas. "Kenapa tidak pakai alas kaki," ucap Rocky yang langsung mengangkat tubuh Mila agar duduk di meja dapur. "Diam disana, aku bersihkan dulu," sambung Rocky. Mila yang masih terkejut pun belum bersuara. Ketika dia tersadar maka dia langsung merapikan rambutnya. "Mas kok belum berangkat?" tanya Mila. "Ada yang ketinggalan makannya aku pulang," jawab Rocky sambil menyapu pecahan gelas itu. Setelah selesai Rocky mencuci piring lalu kembali ke arah Mila. "Kenapa tidak pakai a

  • Obsession In Love   Bab 103

    Arin terbangun dari tidurnya saat merasakan ada yang memeluk dirinya. Arin yang mengingat jika Samuel tidak di rumah pun langsung berbalin dan segera menjauh. "Kenapa Baby?""Mas mengagetkanku," gerutu Arin memukul dada Samuel. "Kenapa pulang tidak memberi kabar?""Maaf sayang, Mas hanya khawatir tentang kamu soal kejadian tadi," jelas jujur Samuel yang menatap lembut istrinya itu. Samuel mengusap pipi Arin dengan lembut, Arin menatap Samuel terlihat lega saat suaminya ada di sampingnya. Samuel tak pernah terima jika seseorang mengganggu istrinya dia ingin langsung menghabisi keluarga Irawan. Tapi lagi-lagi Samuel tidak bisa melakukan itu, cara dia dan Arin untuk membalas dendam sangat berbeda. Arin tak akan bermain fisik berbeda dengan Samuel yang akan menyiksa mereka hingga mati. Samuel menarik Arin untuk masuk ke dalam pelukannya, dalam posisi seperti itu Arin bisa merasakan detak jantung Samuel. Terdengar kencang dan tak beraturan membuat Arin segera menatap wajah Samuel. Meski

DMCA.com Protection Status