Share

Bab 76. Luka

Penulis: Nafish Grey
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-05 16:50:15

Ivy menjerit memilukan saat pakaiannya ditarik sampai terlepas. Nicolas seperti kesetanan, tak peduli dengan pemberontakan Ivy.

Dia berubah, hati Ivy terasa tawar melihat mata pria itu dipenuhi nafsu birahi. Mereka semua sama, mereka hanya menginginkan tubuhnya.

"Ini salahmu, kau membuat kami terobsesi padamu. Jangan salahkan aku, Iv. Kau yang menjerumuskanku ke dalam jurang dosa ini." Bersama kalimatnya Ivy merasa pria ini menerobos masuk, tanpa foreplay, kehangatan, atau kata manis.

Sakitnya mengoyak kewarasan Ivy, ia mencakar punggung Nicolas, mendorongnya menjauh, tapi pria itu terus menekan ke dalam dirinya.

"Ugh. Lepas!" Ivy menggigit bibirnya menahan rasa malu dan marah.

Lagi lagi dia jatuh di bawah kekuasaan mereka, tak berdaya. Kenapa dia harus terlahir sebagai wanita lemah?

"I can't. I can't stop." Nicolas mencium sisi lehernya, tidak! Mengisap kuat, memberi jejak cinta di sana.

Air mata Ivy mengalir membasahi seprai. Perut bawahnya terasa menyakitkan, pria itu masih berg
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Leeyeon143
beuhh.... seurem nyooo
goodnovel comment avatar
Nye Nyeng
maaf ngelunjak tp bisakah double up kak hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Obsessed with You   Bab 77. Milikku

    Suasana di dalam mansion Forrester terasa sangat mencekam. Setiap ruangan tampak kosong dan sunyi, kecuali untuk suara langkah kaki pelayan yang bergerak cepat di sepanjang lorong yang gelap. Di ruang utama, Daniel duduk terdiam di sofa, botol whisky hampir kosong di tangan kanan, matanya yang dulunya penuh percaya diri kini tampak tak fokus, penuh kekosongan. Keringat dingin membasahi pelipisnya, rambutnya yang kusut menambah kesan kacau dalam dirinya.Ivy ... ia harus berada di sini. Bagaimana bisa dia hilang begitu saja? Batin Daniel.Prang!Barang dilempar oleh Daniel saat dia mendapat kabar terbaru dari kepala bodyguardnya."Kenapa kalian bisa memasukkan Nicolas ke dalam mansionku?"Kepala pengawal menunduk dalam, kakinya tampak pincang, lantai sudah berceceran tetes darah."Temukan Ivy atau kalian semua akan menerima akibatnya!" teriak Daniel penuh amarah.Kepala pengawal mengangguk patuh, lalu meninggalkan ruangan Daniel.Tak lama kemudian pintu kembali terbuka, kali ini Amy ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-06
  • Obsessed with You   Bab 78. Candu

    Daniel tak pernah berniat mengkhianati Ivy, tak sedikit pun terbesit dalam hatinya ketika ia sudah jatuh cinta dengan wanita cantik itu.Namun sayangnya, tubuh pria itu mengkhianatinya. Daniel terangsang ketika Amy menciumnya, mencumbuinya, dan juga mencengkeram keperkasaannya.Sakit. Hasrat. Liar. Hal-hal yang membuat Daniel kecanduan selama bertahun-tahun. Dia tak bisa melepaskan diri meskipun ingin. Apalagi kenyataan bahwa Ivy tak bisa memenuhi keinginannya karena sedang hamil. Hari lepas hari keinginan terpendamnya semakin kuat, membuat emosi Daniel semakin tak terkontrol. Layaknya kecanduan obat-obatan terlarang, Daniel tak bisa melepaskan diri begitu saja.Dan sekarang, saat Amy menawarkan tubuhnya. Daniel seperti musafir di tengah oase, menemukan kesejukan dan dahaga yang terpenuhi.Entah sejak kapan dia kehilangan kendali, membalik tubuh Amy dan mulai mendominasi wanita itu.Alkohol sudah mengaburkan logika, dan kecanduan membuat instingnya bereaksi secara refleks. Daniel men

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Obsessed with You   Bab 79. Kebohongan

    Ivy mengejapkan matanya, tersadar dari tidur panjang. Di tangannya dipasangi infus. Seseorang berjalan cepat membawa sesuatu, terkesiap saat menyadari Ivy sudah terbangun."Menantuku." Mr. Jacob menghampiri Ivy dengan raut khawatir."Ayah ...," panggil Ivy lemah. Ia merasa tubuhnya menjeritkan protes saat dia ingin duduk."Jangan bangun dulu. Tidur. Tidur. Kau harus banyak istirahat." Pria paruh baya itu mendorong tubuhnya kembali ke tempat tidur. Ivy menitikkan air mata tanpa sadar, ingatan menakutkan kemarin kembali hadir dalam benak."Jangan menangis, Nak. Ayah akan menghajar Nicolas untukmu."Ivy menggeleng kuat. Ia ingat Nicolas pernah mengatakan kalau mertuanya memiliki penyakit jantung. Dia tak ingin membebani Mr. Jacob."Nicolas sangat menyesal. Dia langsung menelepon ayah, meminta ayah datang mengurusmu. Menantuku, ayah merasa bersalah padamu." Ia menyentuh lengan Ivy lembut. "Ini bukan salah Ayah, Ayah tak perlu meminta maaf." Nicolas yang bersalah. Jika bisa, Ivy tak ingi

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Obsessed with You   Bab 80. Kabar Buruk

    Ketika pintu dibuka, ia terkejut melihat Nicolas berdiri di ambang pintu, wajahnya penuh dengan penyesalan. "Ivy," panggilnya, suaranya serak, "aku tahu aku telah membuat kesalahan besar. Maukah kau memaafkanku sekarang?"Ivy hanya bisa menatapnya dengan tatapan hampa. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Apa yang bisa ia katakan? Bukankah sudah cukup jelas bahwa segala sesuatu yang terjadi di antara mereka adalah akibat dari keinginan Nicolas memilikinya? Keduanya bersitatap tanpa kata.Nicolas berdiri di sana, tampak gelisah, tapi tak ada lagi mengucapkan sesuatu. Akhirnya, ia berbalik dan meninggalkan Ivy sendirian dengan pikirannya.Ivy menutup pintu dan kembali ke kursinya, mencoba untuk meresapi kenyataan yang baru saja terjadi. Ia tidak tahu ke mana hidup akan membawanya, tapi untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasa takut. Berdua saja dengan Nicolas di tempat ini bisa membuat kejadian dulu terulang lagi.Hujan turun dengan deras. Perasaan Ivy mulai gel

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Obsessed with You   Bab 81. Hamil

    "Apa?!" Mata hijau Daniel melebar sempurna. Dia mengira pendengarannya salah."Aku hamil." Senyum terbit di bibir Amy. Ia duduk menyilangkan kaki di pinggir tempat tidur Daniel, menatap pria itu tak berkedip.Daniel membuka mulutnya, tapi tak ada suara yang keluar. "Kau tak percaya?" Amy berdecak kecewa. "Kau tahu ayahmu sudah membawa wanita lain ke puri. Dia tak pernah menyentuhku lagi."Daniel mengusap rambutnya galau. Malam itu, ketika dia mabuk, mereka memang bercinta. Daniel ingat jelas dia lepas kendali dan menanamkan benih ke dalam tubuh Amy."Ini anakmu, Daniel. Aku yakin 100%.""Lalu apa? Kau ingin aku menikahimu?" Benak Daniel kacau, kerinduannya pada Ivy semakin membuncah."Tidak. Aku tak bilang kau harus bertanggung jawab." Tangannya terulur membelai sisi wajah pria tampan itu. Bohong. Amy ingin memiliki Daniel, menidurinya setiap malam, berciuman dengannya, dan dicintai ... olehnya."Anak ini ....""Dia akan menjadi milik ayahmu. Adikmu."Tidak mungkin Amy melepaskannya

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Obsessed with You   Bab 82. Melahirkan

    Ivy terhenyak di sofa, jantungnya berdegup kencang, seolah-olah dunia di sekelilingnya tak lagi berarti. Setiap kata yang diucapkan Nicolas berputar di dalam kepalanya, membekas dalam hati yang terluka. Daniel—suaminya—telah menghamili Amy. Semua yang terjadi, semua yang mereka bangun bersama, terasa seperti kebohongan yang tak pernah terungkap. Nicolas tampak tidak ingin menyakiti Ivy lebih jauh, berhati-hati dalam memilih kalimat. "Ivy," suara Nicolas terdengar lembut, mencoba menenangkan, "Aku tahu ini berat, tapi ini adalah kenyataan. Daniel sudah memilih, dan mungkin ini saatnya untukmu memilih juga."Ivy hanya diam. Apa yang harus dipilihnya? Berpura-pura semuanya baik-baik saja, atau melangkah keluar dari segala kebohongan yang dibangun selama ini? Pikirannya penuh dengan pertanyaan yang tak terjawab. Daniel. Amy. Kenapa semuanya begitu rumit?"Ivy, pilihlah aku. Aku berjanji akan selalu berada di sampingmu. Mencintaimu sepenuh hati." Nicolas mengenggam tangan Ivy.Wanita itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11
  • Obsessed with You   Bab 83. Pencarian

    Napas Ivy terengah-engah, wajahnya basah oleh peluh. Setiap kali kontraksi datang, tubuhnya melengkung menahan sakit yang menghantam dari dalam. “Satu ... dua ... tahan napasnya, Mrs. Ivy ... dorong sekarang!” Instruksi dokter terdengar tegas, bersamaan dengan suara alat-alat medis dan langkah kaki para perawat yang sibuk mondar-mandir.Ivy menggertakkan gigi, menggenggam erat seprai ranjang. Rasa sakitnya begitu nyata, menembus batas tubuh dan jiwa, tapi ia tak akan menyerah. Ivy menahan tangis, mengumpulkan kekuatan dari dalam yang tak pernah ia tahu akan sanggup menopangnya.“Bagus, sekali lagi, dorong. Sekarang!” seru sang dokter.Ivy berteriak, mendorong dengan seluruh kekuatannya. Tubuhnya bergetar, dunia di sekitarnya mengabur oleh rasa sakit yang begitu dahsyat. Namun kemudian, sebuah tangisan kecil memecah keheningan ruangan—nyaring, kuat, hidup.Tangis bayi.Seketika itu juga, semua rasa sakit menghilang, tergantikan oleh perasaan yang tak bisa dijelaskan. Ivy terisak, mata

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-12
  • Obsessed with You   Bab 84. Lupa

    Bukannya Daniel tak mencari Ivy dengan segenap kemampuan dan sumber daya yang ia miliki. Semua sudah dia lakukan. Namun sayangnya, hanya satu kesalahan fatal yang Daniel lakukan. Ya! Dia menyerahkan semua pada Christian selaku orang kepercayaannya.Tentu saja, Christian menggagalkan semua jalan Daniel diam-diam, membuat pencarian jejak Ivy menjadi sia-sia.Namun, Nicolas juga mendapat bantuan dari Mr. Sean. Mereka berpindah-pindah tempat demi menyamarkan keberadaan. "Tak perlu menyusui, lagipula cucuku bisa mendapat nutrisi dari susu formula." Mr. Jacob membawakan botol susu cucunya. "Asiku masih cukup. Tidak perlu dibuatkan susu formula." Ivy merasa aneh, sejak kelahiran bayinya Nicolas dan Mr. Jacob selalu mewanti-wanti agar dia tak menyusui bayinya."Kau perlu istirahat, Menantuku. Sini biar kakek yang urus Dean." Mr. Jacob tak memberi kesempatan pada Ivy, langsung mengambil bayi dari pangkuan menantunya.Mr. Jacob melirik Nicolas yang dengan cepat membawakan vitamin dan obat Ivy

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14

Bab terbaru

  • Obsessed with You   Bab 97. Hot Night

    Cinta, benci, kecewa, marah, semua berpadu dalam hormoni bernama rumah tangga. Ivy sudah merasakan semua itu. Setiap orang bisa mengatakan bahwa dia bodoh. Ya! Dia bodoh, dia sangat bodoh karena ingin kembali bersama pria yang sudah mengkhianatinya. Tak hanya sekali, tidak ... berkali-kali.Namun, satu hal juga yang Ivy pahami, dia juga sang pendosa. Apa haknya menghakimi Daniel. Dia juga berkhianat walaupun bukan inginnya. Bersama Nicolas selama beberapa waktu membuatnya merasa nyaman. Bukankah itu juga bentuk pengkhianatan? Ketika suaminya mencarinya setengah mati, dia malah menikmati hidup.Jika Ivy hanya melihat dari perspektifnya, tentu saja ego yang akan berbicara. Ya. Bagaimana dia bisa bersama pria yang sudah membuahi wanita lain. Bahkan mereka sudah memiliki anak.Akan tetapi, hidup dalam kesendirian membuat Ivy menjadi pengamat. Dia selalu menempatkan dirinya di belakang, melihat melalui kacamata orang lain. Hal terakhir yang bisa wanita baik itu lakukan adalah menghakimi o

  • Obsessed with You   Bab 96. Penerimaan

    Mobil Christian sampai di puri. Kepala pelayan yang mengenali pria itu langsung mempersilakannya untuk masuk.Amy duduk di sofa mewahnya, mengenakan gaun satin berwarna merah anggur. Di tangannya, secangkir teh hangat berkilauan di bawah cahaya lampu gantung. Ketukan pelan di pintu membuatnya menoleh."Masuk saja, pintunya tidak dikunci."Pintu terbuka, menampilkan Christian yang berdiri dengan ekspresi datar, tapi matanya menyimpan bara."Kau sendirian saja, mana Mr. Forrester?"Amy tersenyum tipis, menepuk sofa di sebelahnya. "Duduklah. Aku yakin kita punya banyak hal untuk dibicarakan."Christian melangkah masuk, tapi tidak duduk. Ia berdiri tegak, menatap Amy dengan tajam. "Langsung saja. Aku tahu kau yang mengirim orang-orang itu ke rumah Ivy."Amy tertawa pelan, mengangkat alisnya. "Tuduhan yang serius. Apa buktimu?"Christian mendekatkan wajahnya, ia mengecup bibir Amy. "Di antara kita, apa masih perlu bukti?""Kau menganggapku seperti penjahat, Christ." Amy meletakkan cangkir

  • Obsessed with You   Bab 95. Kerja sama

    "Jika bukan kau, Amy ....""Apa yang sebenarnya terjadi?" Nicolas masih tak mengerti jelas dengan tingkah aneh Christian. Dia kira Christian merebut Ivy darinya dan diserahkan pada Daniel, tapi pria itu malah datang mencarinya dengan raut penuh kekhawatiran.Christian menatapnya sejenak. Mungkin bisa menjadikan Nicolas sebagai rekan lagi. Dia sudah cukup menoleransi sikap gila Amy, kali tak akan lagi. Christian merasa sudah melakukan bagiannya dalam menebus rasa bersalahnya."Ada darah di rumah yang ditempati Ivy, tapi aku belum pasti darah siapa?""Apa?! Oh tidak, tidak! Bagaimana dengan Dean?" Nicolas panik, tangannya mencengkeram ujung baju, sedikit gemetar."Entahlah, aku tak tahu." Christian sama sekali tak peduli dengan nasib Dean, dia hanya khawatir dengan nasib Ivy."Aku akan meminta bantuan Mr. Sean. Apa kau yakin Amy pelakunya? Siapa tahu Daniel yang sudah menculik Ivy.""Mungkin saja, tapi Daniel tak akan pernah melukai Ivy.""Kau yakin sekali. Mungkin saja dia dendam karen

  • Obsessed with You   Bab 94. Menyelamatkannya

    Ivy membekap mulutnya tak percaya, antara lega dan takjub. Daniel berhasil menahan serangan pria itu dan malah membalikkan serangan dengan memuntir lengan si pria hingga menusuk dirinya sendiri.Temannya tak tinggal diam, ia langsung menyerang Daniel menggunakan pisau dapur."Daniel awas!" teriak Ivy histeris.Satu hal yang mereka tak tahu, Daniel bukan orang sembarangan. Dia sudah terbiasa dengan kerasnya dunia hitam hingga mempelajari banyak jenis beladiri.Buk! Prak!Pria satunya lagi terkapar di lantai dengan tangan kanan patah. Keduanya mengaduh kesakitan.Daniel berjongkok, menjambak rambut pria yang ia patahkan lengannya. "Siapa yang menyuruhmu?"Pria itu membungkam mulutnya, tapi matanya jelas memperlihatkan ketakutan mencekam."Oh, jadi kau memilih mati daripada berbicara?" Dengan kasar, Daniel mengambil pisau dan menggores lengan pria itu.Si pria mengerang semakin keras. "Le-lepaskan kami! Kami hanya orang suruhan!" Keningnya sudah banjir oleh keringat."Siapa yang menyuruh

  • Obsessed with You   Bab 93. Niat Jahat

    Ivy menarik napas panjang saat ia membuka pintu rumah kecilnya. Bau kayu tua dan aroma lavender dari lilin yang biasa ia nyalakan menyambutnya. Hari ini, ia siap menghadapi kebenaran. Ya! Semua tentang Christian dan Nicolas. Bagaimana mereka bisa saling mengenal, bagaimana Christian tahu Nicolas meracuninya.Ia meletakkan recorder di atas meja, menyalakan lampu ruang tamu yang remang, dan mulai berjalan ke dapur untuk mengambil air. Akan tetapi, langkahnya terhenti saat mendengar suara aneh dari luar jendela—seperti langkah berat, diseret.Tok! Tok! Tok!Ketukan keras mengentak pintu depan. Ivy mendekat, jantungnya mulai berdebar tak karuan. Sebelum sempat bertanya siapa di balik pintu, suara keras menghantam kayu, pintu didobrak paksa.“Apa yang—?!”Dua pria bertubuh besar berpakaian gelap masuk dengan cepat. Tanpa mengucapkan sepatah kata, mereka langsung merusak isi rumah. Vas hancur, lampu terlempar ke lantai, dan recorder jatuh ke lantai, ditendang ke dinding sampai hancur.Ivy m

  • Obsessed with You   Bab 92. Sang Penerima

    Amy duduk anggun di ruang baca pribadi miliknya, lampu gantung kristal memantulkan cahaya temaram ke rambutnya yang ditata rapi. Di tangannya, secangkir teh melati menghangatkan jemari. Pintu diketuk pelan, lalu seorang pria bersetelan gelap masuk membawa amplop cokelat tebal.“Saya membawa kabar terbaru, Nyonya.”Amy menaruh cangkirnya ke atas meja kecil, mengambil amplop itu dengan anggun, sorot matanya tajam penuh ekspektasi. Ia membuka perlahan dan menarik beberapa lembar foto.Satu per satu, foto-foto itu ia amati. Wajahnya datar, sampai matanya menangkap gambar Christian—berdiri di depan gerbang sebuah kompleks sederhana, mengenakan pakaian kasual. Beberapa foto lain memperlihatkannya keluar dari rumah kecil yang tampak akrab bagi Amy.Tatapannya membeku saat melihat Ivy muncul di foto berikutnya. Rambut Ivy terikat rapi, wajahnya pucat, tapi tetap terlihat memesona. Ia menggendong seorang bayi dan berdiri di depan rumah itu bersama Christian.Senyum tipis mulai membentuk di bib

  • Obsessed with You   Bab 91. Pertemuan tak Terduga

    Daniel terbangun dengan sakit kepala kuat, ia terkejut menyadari seseorang berada di sampingnya.Wanita itu meringkuk tak berdaya, kedua pergelangan tangannya lebam, begitu juga dengan sudut bibir yang pecah dan rambut berantakan."Siapa kau?" tanyanya heran. Sama sekali tak mengingat apa yang telah dia lakukan semalam, tangan Daniel terulur hendak menyentuhnya. Wajah wanita itu tampak familier.Si wanita menangis histeris, menggeleng kuat ketakutan."Fuck!" Daniel memaki kesal. Christian membawanya ke sini dan dia lagi lagi lepas kontrol. Ah! Kebiasaan buruknya sepertinya kembali lagi."Ivy ...," lirihnya galau.Daniel meraih bajunya buru-buru, ia membuka pintu ruang VIP itu. Anak buahnya menunggu sigap."Urus semuanya!" perintah Daniel, berjalan cepat menuju pintu keluar."Baik, Bos." Salah satu anak buahnya masuk ke dalam kamar, melemparkan uang pada wanita itu dan beranjak pergi."Mana Christ?" tanya Daniel setelah masuk ke dalam mobilnya. "Tuan Christ sudah menunggu di mansion."

  • Obsessed with You   Bab 90. Back to Abnormal

    Lampu-lampu neon kelab malam berpendar liar dalam bayangan gelap ruangan. Musik mengentak telinga, aroma alkohol dan parfum mahal memenuhi udara. Daniel duduk di sofa VIP, dasi longgar tergantung di leher, matanya setengah tertutup karena pengaruh alkohol.Christian duduk di seberangnya, gelas wine di tangan. Tatapannya santai, menilik pada gadis-gadis seksi yang tengah menari liar. “Kau butuh melepaskan semua itu dari pikiranmu, Tuan” ujarnya, mengisyaratkan pada pelayan untuk menuangkan lagi minuman.Daniel menghela napas berat. “Aku kehilangan Ivy, Christ. Tak ada yang lebih buruk dari itu.” Gelasnya sudah kosong, entah sudah ke berapa kali di menambah minuman keras itu.“Tuan, kau dulu tak peduli pada hal begini. Wanita bagimu hanya objek. Mereka bisa datang dan pergi, ucap Christian. Benar! Jika itu dirinya yang dulu, Daniel mungkin tak akan terpuruk begini. Ivy sudah pernah lari darinya, bukan tak mungkin dia memang sengaja menghilang lagi. Apa Nicolas berhasil meluluhkan hati

  • Obsessed with You   Bab 89. Anak Lain

    Di ruang bawah tanah mansion Forrester, cahaya lampu redup berpendar pucat. Udara lembap dan bau keringat bercampur darah memenuhi ruangan. Di tengahnya, Daniel berdiri dengan wajah garang, kemejanya kusut, dan tangan kanannya masih berlumur darah.Seorang anak buahnya tergeletak di lantai, tubuhnya memar dan berdarah. Dua orang lainnya berlutut di sudut ruangan, gemetar ketakutan.“Dua bulan,” desis Daniel, suaranya tenang, dingin. “Sudah dua bulan kalian mencari ... dan tak satu pun dari kalian bisa membawanya kembali!”“Tu-tuan Forrester, kami—”Buk!Daniel memukul anak buahnya sekuat tenaga sampai pria itu muntah darah. "Sialan! Kalian sama sekali tidak becus!"Buk!Sebuah tendangan keras menghantam pria itu, membuatnya jatuh dengan teriakan parau. Daniel mencengkeram kerah bajunya, menariknya hingga hidung mereka nyaris bersentuhan.“Ivy adalah milikku,” ucap Daniel, matanya merah penuh amarah. “Kalau kalian tak bisa menemukannya, maka kalian tak layak hidup!”Anak buah lain menc

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status