Home / Romansa / Obsessed with You / Bab 53. Kebohongan

Share

Bab 53. Kebohongan

Author: Nafish Grey
last update Last Updated: 2025-03-19 23:55:12

"Kau yakin? Bukan hanya karena kemarahan sejenak saja?" Christian tak ingin Ivy menyesal setelah memilih pergi bersamanya.

Ivy menahan air mata. Ia benci harus menangis karena pria berengsek itu. Daniel nyatanya tak pernah berubah dan dia ... lagi lagi terjebak dalam kalimat manis suaminya.

"Ya. Aku tak menyesal, aku tak akan menyesal. Kupastikan akan membalas semua bantuanmu, Christ. Aku ... tak ingin berutang kepada siapa pun." Juga, tak ingin jatuh cinta pada siapa pun lagi.

Christian terdiam cukup lama.

"Apa pun, akan kuberikan asalkan kau membawaku pergi."

"Ivy, aku ingin hatimu ... bisa kau berikan itu?"

Setetes air mata jatuh, Ivy membekap mulutnya. Di saat dia berbicara dengan Christian, kenapa wajah Daniel hadir dalam benaknya. pria itu mencium Amy.

"Sorry ...."

Christian menghela napas.

"Yang kupunya hanya tubuhku."

"Jangan menangis." Ucapan Christian semakin membuat Ivy menangis keras.

"Iv, aku tak sama seperti Daniel. Aku tak akan membuatmu menangis."

Sayangnya, Ivy tak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Obsessed with You   Bab 54. Tak Ada yang Mau Mengalah

    Daniel menatap Ivy dengan mata menyipit tajam, tampak berpikir lama."Kau ingin aku stres di sini? Kau tak kasihan dengan bayimu?" Ia sengaja memegang perutnya.Daniel yang membuatnya seperti ini, ya! Dialah yang mengajari Ivy bagaimana caranya berbohong dan memanipulasi orang dengan rasa cinta."Ok! Kau boleh pergi dengannya. Beli apa pun yang kau mau selagi keluar."Kemewahan bukanlah sesuatu yang menarik bagi Ivy, tidak lagi sejak dia tahu orang seperti apa suaminya."Tentu, sebagai nyonya Forrester aku harus berpenampilan menarik bukan? Jangan sampai aku kalah dengan ibu tirimu." Ivy melangkah menjauh. "Mandilah, aku mual mencium bau parfumnya di tubuhmu."Daniel menghidu pakaiannya diam-diam. Ia mendesah kesal dan beranjak ke kamar mandi.Bahkan setelah kejadian tak mengenakkan di kamar basement, Amy tak jua pergi. Wanita bermuka tebal itu bertindak layaknya nyonya rumah. Ketika Ivy turun ke lantai satu keesokan harinya, makanan sudah tersedia. Ivy tahu Amy sengaja membuatnya kes

    Last Updated : 2025-03-20
  • Obsessed with You   Bab 55. Kencan

    Suasana di kedai es krim itu terasa sangat hangat dan mengundang. Lampu-lampu gantung kecil dengan cahaya lembut menyinari interior kedai yang penuh warna cerah. Dinding-dindingnya dihiasi dengan gambar-gambar retro es krim dan poster-poster vintage, membawa nuansa nostalgia yang menyenangkan.Bau manis dari es krim yang baru dibuat tercampur dengan aroma waffle yang sedang dipanggang di bagian belakang kedai, membuat siapa saja yang masuk tak bisa menahan diri untuk mencicipi.Lantai kayu yang halus berderit lembut di setiap langkah, menambah kesan homy. Rak-rak es krim berisi berbagai pilihan rasa, mulai dari cokelat klasik yang pekat hingga rasa buah segar yang ceria, masing-masing tertata rapi dalam wadah-wadah kaca berkilau. Di balik konter, pelayan muda dengan senyum ramah sibuk melayani pelanggan, menggali es krim dari tabung besar dan menyiapkannya dalam cangkir atau cone dengan topping yang berlimpah. Meja-meja kayu kecil dengan kursi nyaman yang tersebar di seluruh kedai,

    Last Updated : 2025-03-21
  • Obsessed with You   Bab 56. Cemburu

    Film yang dipilih Ivy membuat Christian melongo tak percaya, dia kira wanita lembut ini akan memilih genre romansa, siapa yang menyangka Ivy justru memilih film horor.Christian mencengkeram sandaran kursi, menatap layar bioskop besar yang memancarkan cahaya terang ke dalam ruang gelap, menciptakan suasana mencekam yang semakin tegang seiring dengan dimulainya film horor. Suara dentuman musik keras dan cepat mengisi udara, membuat jantung setiap penonton semakin berdebar, termasuk pria tampan itu.Para penonton terkumpul dalam keheningan penuh antisipasi, mata tertuju ke layar. Bau popcorn dan permen manis menguar di udara, tapi tidak cukup untuk menghilangkan ketegangan yang terasa mencekam. Setiap kali adegan menegangkan muncul, suara teriakan pelan terdengar dari penonton, bercampur dengan desahan cemas. Beberapa penonton menutup mata atau memeluk teman mereka dengan erat, mencoba melindungi diri dari bahaya yang tidak bisa mereka hindari. Tawa canggung juga terkadang terdengar,

    Last Updated : 2025-03-22
  • Obsessed with You   Bab 57. Penolakan

    "Daniel!" Ivy hampir menangis diperlakukan seperti ini, Daniel mengecup sisi lehernya tanpa ampun, meninggalkan jejak merah merona di sana.Tak sampai di sana, tangan pria itu mulai merambah area pribadinya, memaksa masuk tanpa diundang. Rasanya perih, tentu saja, karena Ivy belum siap. "Aku suamimu, bukan dia! Kenapa kau bisa tertawa bersamanya, tapi tidak denganku?" Daniel menarik napas dalam, membaui tubuh Ivy. Ia ingin menguasai tubuh wanita ini, ingin melahapnya sampai tak bersisa sehingga siapa pun tak bisa memilikinya. Ya! Ivy adalah miliknya, hanya miliknya seorang."Lepaskan kubilang!" Ivy menggertakkan gigi, jantungnya bertalu kuat melihat kegilaan di mata hijau indah milik suaminya.Daniel melepaskan pakaiannya sambil menahan tubuh Ivy."Daniel, jangan melakukan sesuatu yang membuatmu menyesalinya." Ivy memberi peringatan, meskipun dia mulai merasa takut.Mata Daniel berkilat oleh nafsu, ia tak peduli lagi dengan kondisi istrinya yang sedang hamil muda. Daniel menindih Ivy

    Last Updated : 2025-03-23
  • Obsessed with You   Bab 58. Siasat

    Amy Forrester bukanlah wanita biasa yang akan membiarkan apa yang sudah berada di tangannya direbut oleh orang lain. Dia tahu, dalam kondisi saat ini tak akan mungkin membongkar hubungannya dengan Daniel pada suaminya. Pria itu tak akan memaafkannya, tidak saat dia telah memiliki wanita lain.Amy menggigit kukunya, menatap layar ponsel dengan cemas. Angkat teleponmu sekarang juga! Ketiknya cepat.Tak lama kemudian ponselnya mulai berdering. "Hallo, kenapa lama sekali?" hardik Amy marah."Sudah kubilang jangan menghubungiku jika tak penting.""Aku juga tak akan menghubungimu jika tak perlu, rencana kita gagal. Daniel tak takut dengan ancamanku."Terdengar tawa kecil di seberang sana. "Tentu saja dia tak takut, sekarang dia sudah melebarkan sayapnya di bisnis senjata. Bahkan Mr. Forrester sekarang tak akan bisa menganggunya.""Apa?!" Amy menggigit bibir. "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Terdengar tarikan napas keras. "Aku tak menyangka bekerja sama denganmu ternyata sia-sia. Kau t

    Last Updated : 2025-03-24
  • Obsessed with You   Bab 59. Sebuah Ciuman

    Amy menyadari, walaupun Daniel tidak langsung menanggapi godaannya, ada sesuatu yang tersirat di matanya—sebuah ketertarikan yang tak bisa ia pungkiri. Saat dia menyentuh lengan Daniel, ada keheningan sejenak sebelum akhirnya Daniel menarik napas panjang dan menggeser gelasnya menjauh dengan kasar."Amy," ujarnya dengan suara lebih berat, penuh peringatan, "Kita tidak perlu bermain-main seperti ini."Amy hanya tertawa pelan, menarik kembali tangannya, lalu mundur beberapa langkah dengan senyum penuh arti. "Baiklah, Daniel. Aku kalah. Dia memang luarbiasa sampai bisa membuatmu seperti ini."Amy tersenyum penuh arti, langkahnya tenang, tapi penuh keyakinan saat dia mundur sedikit, berbalik hendak meninggalkan Daniel. Namun, sebelum dia bisa pergi lebih jauh, sesuatu dalam diri Daniel seolah pecah. Rasanya seperti ada dorongan yang tak bisa dihentikan—sesuatu yang mendalam dan mengganggu—dan tanpa sadar, dia bangkit dari kursinya dan meraih tangan Amy, menariknya kembali.Amy tampak terk

    Last Updated : 2025-03-25
  • Obsessed with You   Bab 60. Lost Control

    Plak!Ivy terhuyung ke belakang, hampir jatuh menghantam lantai, beruntung dia berhasil memegang kursi sehingga bisa menyeimbangkan tubuh.Amy baru saja menamparnya sekuat tenaga, dia berhasil lolos dari penjagaan Daniel. Ivy yang kepalang tanggung dikuasai emosi, tak memedulikan kondisinya yang sedang hamil. Dia menerjang ke arah Amy, memukul wanita itu."Cukup!" Daniel menahan lengan Ivy, menariknya menjauhi Amy."Oh, jadi kau membelanya!" teriak Ivy gusar. Daniel tak menjawab, ia membopong istrinya ala bridal. Ivy memberontak dan memukul, tapi suaminya tak melepaskannya.Amy tertawa keras di belakang mereka, membuat darah Ivy semakin mendidih. "Sialan! Lepaskan aku! Akan kuhajar wajah sialannya itu! Lepaskan!" Ivy tak ingin begini, mungkin karena hormon hamilnya membuat menjadi begitu mudah tertawa emosi. Dia tak bisa mengendalikan amarahnya.Daniel menggertakkan gigi saat rambutnya dijambak, pipinya dipukul, Ivy bahkan sampai menggigit pundak pria itu agar melepaskannya."Ivy! C

    Last Updated : 2025-03-26
  • Obsessed with You   Bab 61. Kenangan Buruk

    Daniel yang terkejut dan cemas, langsung berlari menuju kamar dengan langkah terburu-buru. Begitu memasuki kamar, ia mendapati Ivy tergeletak lemah di atas ranjang, wajahnya pucat dan bibirnya terkatup rapat. Daniel segera mendekat, matanya penuh kekhawatiran. “Ivy? Ivy, bangun. Ivy!” Ia menoleh cepat pada Jenna. "Apa yang terjadi?""Nyonya menolak makan, lalu tiba-tiba pingsan.""Fuck! Ivy, sadarlah!"Tidak ada jawaban, hanya napas yang berat terdengar dari hidung wanita itu. Daniel dengan cepat meraih tubuhnya, mengangkatnya dengan hati-hati. "Jenna siapkan mobil!""Baik Tuan!" Jenna bergegas melakukan perintah Daniel.Pelayan ikut berlari keluar, sementara Daniel memeluk tubuh Ivy, membawanya keluar dari kamar menuju ruang tamu.Sopir sudah menunggu dengan pintu mobil terbuka lebar. Daniel memasukkan istrinya ke kursi belakang, lalu ikut masuk. Kepala Ivy diletakkan di pangkuan Daniel."Cepat jalan!""Baik, Tuan."***Beberapa saat kemudian, di rumah sakit.Lorong rumah sakit itu

    Last Updated : 2025-03-27

Latest chapter

  • Obsessed with You   Bab 96. Penerimaan

    Mobil Christian sampai di puri. Kepala pelayan yang mengenali pria itu langsung mempersilakannya untuk masuk.Amy duduk di sofa mewahnya, mengenakan gaun satin berwarna merah anggur. Di tangannya, secangkir teh hangat berkilauan di bawah cahaya lampu gantung. Ketukan pelan di pintu membuatnya menoleh."Masuk saja, pintunya tidak dikunci."Pintu terbuka, menampilkan Christian yang berdiri dengan ekspresi datar, tapi matanya menyimpan bara."Kau sendirian saja, mana Mr. Forrester?"Amy tersenyum tipis, menepuk sofa di sebelahnya. "Duduklah. Aku yakin kita punya banyak hal untuk dibicarakan."Christian melangkah masuk, tapi tidak duduk. Ia berdiri tegak, menatap Amy dengan tajam. "Langsung saja. Aku tahu kau yang mengirim orang-orang itu ke rumah Ivy."Amy tertawa pelan, mengangkat alisnya. "Tuduhan yang serius. Apa buktimu?"Christian mendekatkan wajahnya, ia mengecup bibir Amy. "Di antara kita, apa masih perlu bukti?""Kau menganggapku seperti penjahat, Christ." Amy meletakkan cangkir

  • Obsessed with You   Bab 95. Kerja sama

    "Jika bukan kau, Amy ....""Apa yang sebenarnya terjadi?" Nicolas masih tak mengerti jelas dengan tingkah aneh Christian. Dia kira Christian merebut Ivy darinya dan diserahkan pada Daniel, tapi pria itu malah datang mencarinya dengan raut penuh kekhawatiran.Christian menatapnya sejenak. Mungkin bisa menjadikan Nicolas sebagai rekan lagi. Dia sudah cukup menoleransi sikap gila Amy, kali tak akan lagi. Christian merasa sudah melakukan bagiannya dalam menebus rasa bersalahnya."Ada darah di rumah yang ditempati Ivy, tapi aku belum pasti darah siapa?""Apa?! Oh tidak, tidak! Bagaimana dengan Dean?" Nicolas panik, tangannya mencengkeram ujung baju, sedikit gemetar."Entahlah, aku tak tahu." Christian sama sekali tak peduli dengan nasib Dean, dia hanya khawatir dengan nasib Ivy."Aku akan meminta bantuan Mr. Sean. Apa kau yakin Amy pelakunya? Siapa tahu Daniel yang sudah menculik Ivy.""Mungkin saja, tapi Daniel tak akan pernah melukai Ivy.""Kau yakin sekali. Mungkin saja dia dendam karen

  • Obsessed with You   Bab 94. Menyelamatkannya

    Ivy membekap mulutnya tak percaya, antara lega dan takjub. Daniel berhasil menahan serangan pria itu dan malah membalikkan serangan dengan memuntir lengan si pria hingga menusuk dirinya sendiri.Temannya tak tinggal diam, ia langsung menyerang Daniel menggunakan pisau dapur."Daniel awas!" teriak Ivy histeris.Satu hal yang mereka tak tahu, Daniel bukan orang sembarangan. Dia sudah terbiasa dengan kerasnya dunia hitam hingga mempelajari banyak jenis beladiri.Buk! Prak!Pria satunya lagi terkapar di lantai dengan tangan kanan patah. Keduanya mengaduh kesakitan.Daniel berjongkok, menjambak rambut pria yang ia patahkan lengannya. "Siapa yang menyuruhmu?"Pria itu membungkam mulutnya, tapi matanya jelas memperlihatkan ketakutan mencekam."Oh, jadi kau memilih mati daripada berbicara?" Dengan kasar, Daniel mengambil pisau dan menggores lengan pria itu.Si pria mengerang semakin keras. "Le-lepaskan kami! Kami hanya orang suruhan!" Keningnya sudah banjir oleh keringat."Siapa yang menyuruh

  • Obsessed with You   Bab 93. Niat Jahat

    Ivy menarik napas panjang saat ia membuka pintu rumah kecilnya. Bau kayu tua dan aroma lavender dari lilin yang biasa ia nyalakan menyambutnya. Hari ini, ia siap menghadapi kebenaran. Ya! Semua tentang Christian dan Nicolas. Bagaimana mereka bisa saling mengenal, bagaimana Christian tahu Nicolas meracuninya.Ia meletakkan recorder di atas meja, menyalakan lampu ruang tamu yang remang, dan mulai berjalan ke dapur untuk mengambil air. Akan tetapi, langkahnya terhenti saat mendengar suara aneh dari luar jendela—seperti langkah berat, diseret.Tok! Tok! Tok!Ketukan keras mengentak pintu depan. Ivy mendekat, jantungnya mulai berdebar tak karuan. Sebelum sempat bertanya siapa di balik pintu, suara keras menghantam kayu, pintu didobrak paksa.“Apa yang—?!”Dua pria bertubuh besar berpakaian gelap masuk dengan cepat. Tanpa mengucapkan sepatah kata, mereka langsung merusak isi rumah. Vas hancur, lampu terlempar ke lantai, dan recorder jatuh ke lantai, ditendang ke dinding sampai hancur.Ivy m

  • Obsessed with You   Bab 92. Sang Penerima

    Amy duduk anggun di ruang baca pribadi miliknya, lampu gantung kristal memantulkan cahaya temaram ke rambutnya yang ditata rapi. Di tangannya, secangkir teh melati menghangatkan jemari. Pintu diketuk pelan, lalu seorang pria bersetelan gelap masuk membawa amplop cokelat tebal.“Saya membawa kabar terbaru, Nyonya.”Amy menaruh cangkirnya ke atas meja kecil, mengambil amplop itu dengan anggun, sorot matanya tajam penuh ekspektasi. Ia membuka perlahan dan menarik beberapa lembar foto.Satu per satu, foto-foto itu ia amati. Wajahnya datar, sampai matanya menangkap gambar Christian—berdiri di depan gerbang sebuah kompleks sederhana, mengenakan pakaian kasual. Beberapa foto lain memperlihatkannya keluar dari rumah kecil yang tampak akrab bagi Amy.Tatapannya membeku saat melihat Ivy muncul di foto berikutnya. Rambut Ivy terikat rapi, wajahnya pucat, tapi tetap terlihat memesona. Ia menggendong seorang bayi dan berdiri di depan rumah itu bersama Christian.Senyum tipis mulai membentuk di bib

  • Obsessed with You   Bab 91. Pertemuan tak Terduga

    Daniel terbangun dengan sakit kepala kuat, ia terkejut menyadari seseorang berada di sampingnya.Wanita itu meringkuk tak berdaya, kedua pergelangan tangannya lebam, begitu juga dengan sudut bibir yang pecah dan rambut berantakan."Siapa kau?" tanyanya heran. Sama sekali tak mengingat apa yang telah dia lakukan semalam, tangan Daniel terulur hendak menyentuhnya. Wajah wanita itu tampak familier.Si wanita menangis histeris, menggeleng kuat ketakutan."Fuck!" Daniel memaki kesal. Christian membawanya ke sini dan dia lagi lagi lepas kontrol. Ah! Kebiasaan buruknya sepertinya kembali lagi."Ivy ...," lirihnya galau.Daniel meraih bajunya buru-buru, ia membuka pintu ruang VIP itu. Anak buahnya menunggu sigap."Urus semuanya!" perintah Daniel, berjalan cepat menuju pintu keluar."Baik, Bos." Salah satu anak buahnya masuk ke dalam kamar, melemparkan uang pada wanita itu dan beranjak pergi."Mana Christ?" tanya Daniel setelah masuk ke dalam mobilnya. "Tuan Christ sudah menunggu di mansion."

  • Obsessed with You   Bab 90. Back to Abnormal

    Lampu-lampu neon kelab malam berpendar liar dalam bayangan gelap ruangan. Musik mengentak telinga, aroma alkohol dan parfum mahal memenuhi udara. Daniel duduk di sofa VIP, dasi longgar tergantung di leher, matanya setengah tertutup karena pengaruh alkohol.Christian duduk di seberangnya, gelas wine di tangan. Tatapannya santai, menilik pada gadis-gadis seksi yang tengah menari liar. “Kau butuh melepaskan semua itu dari pikiranmu, Tuan” ujarnya, mengisyaratkan pada pelayan untuk menuangkan lagi minuman.Daniel menghela napas berat. “Aku kehilangan Ivy, Christ. Tak ada yang lebih buruk dari itu.” Gelasnya sudah kosong, entah sudah ke berapa kali di menambah minuman keras itu.“Tuan, kau dulu tak peduli pada hal begini. Wanita bagimu hanya objek. Mereka bisa datang dan pergi, ucap Christian. Benar! Jika itu dirinya yang dulu, Daniel mungkin tak akan terpuruk begini. Ivy sudah pernah lari darinya, bukan tak mungkin dia memang sengaja menghilang lagi. Apa Nicolas berhasil meluluhkan hati

  • Obsessed with You   Bab 89. Anak Lain

    Di ruang bawah tanah mansion Forrester, cahaya lampu redup berpendar pucat. Udara lembap dan bau keringat bercampur darah memenuhi ruangan. Di tengahnya, Daniel berdiri dengan wajah garang, kemejanya kusut, dan tangan kanannya masih berlumur darah.Seorang anak buahnya tergeletak di lantai, tubuhnya memar dan berdarah. Dua orang lainnya berlutut di sudut ruangan, gemetar ketakutan.“Dua bulan,” desis Daniel, suaranya tenang, dingin. “Sudah dua bulan kalian mencari ... dan tak satu pun dari kalian bisa membawanya kembali!”“Tu-tuan Forrester, kami—”Buk!Daniel memukul anak buahnya sekuat tenaga sampai pria itu muntah darah. "Sialan! Kalian sama sekali tidak becus!"Buk!Sebuah tendangan keras menghantam pria itu, membuatnya jatuh dengan teriakan parau. Daniel mencengkeram kerah bajunya, menariknya hingga hidung mereka nyaris bersentuhan.“Ivy adalah milikku,” ucap Daniel, matanya merah penuh amarah. “Kalau kalian tak bisa menemukannya, maka kalian tak layak hidup!”Anak buah lain menc

  • Obsessed with You   Bab 88. Ingatan

    Amy duduk di balkon kamar, angin sore meniup lembut gaun hamilnya. Wajahnya lelah, tapi matanya masih menyimpan api ambisi yang belum padam. Di hadapannya, Christian berdiri dengan tangan menyelip di saku celana, ekspresinya datar, penuh perhitungan.“Aku ingin kau menjauhkan Ivy dari Daniel,” ujar Amy pelan. “Aku tak peduli bagaimana caranya. Asal mereka tak pernah bertemu lagi.”Christian memiringkan kepala. “Dan jika aku menolak?”Amy menatapnya tajam. “Aku tahu cukup banyak rahasiamu untuk menghancurkan kredibilitasmu di depan Daniel.”Christian tertawa pelan, tak terintimidasi. “Baiklah. Aku akan urus.”Namun saat ia meninggalkan balkon itu, senyumnya berubah samar. Bukan Ivy yang harus dijauhkan, tapi kenyataan yang harus dihadapi Daniel.***Beberapa hari kemudian, Daniel tengah berjalan bersama Amy di sebuah toko bayi ternama. Amy memaksa Daniel menemaninya memilih pakaian dan perlengkapan bayi. Meski enggan, Daniel menuruti demi menjaga ketenangan.Amy tengah sibuk memilih pa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status