Home / Romansa / Obsesi Liar Mantan Bosku / Bab 162. Tak Beranjak

Share

Bab 162. Tak Beranjak

Author: Andromeda Venus
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sebastian mendengus kesal lalu memukul setir kemudi yang sedang ia kendalikan. Lefrant ikut terengah sambil sesekali menengok ke belakang, Tidak ada yang mengikuti sepertinya.

“Ngapain sih dia ngikutin aku terus? Memangnya siapa yang ngasih tahu alamat hotel tempat aku menginap!” pungkas Sebastian menghardik kesal. Lefrant menggeleng menormalkan napasnya. Ia sempat berpikir lalu menoleh pada Sebastian.

“Apa mungkin hotel yang memberi tahu?” Lefrant menebak. Sebastian ikut menoleh dan mengeraskan rahangnya. Bahkan Dion Juliandra bisa menemukan dirinya. maka bukan tidak mungkin, ayahnya juga menemukan hotel tempat Sebastian menginap.

“Oh, sialan!” umpat Sebastian pelan.

“Sekarang bagaimana, Pak?” tanya Lefrant lagi.

“Panggil anak buah kamu. kita cari Cindy!” jawab Sebastian masih menatap ke depan dengan wajah tegang.

“Lalu Jessica ....”

“Ah, persetan dengan di

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 163. Mimpi Hanyalah Mimpi

    Cindy berbaring menyamping di kamar asing yang nyaman dan hangat. Kamar itu cukup mewah untuk Cindy meski tidak jauh berbeda dengan kamar hotel tempatnya dan Sebastian menghabiskan waktu.Waktu sudah semakin siang tetapi Cindy tidak memiliki keinginan sama sekali untuk keluar atau bicara dengan siapa pun. Setelah berbicara pada Dion, ia malah semakin ingin bertemu dengan Sebastian.Mata Cindy perlahan terpejam dan ia mencoba tidur. Setelah dibawa oleh Peter ke sebuah rumah mewah yang tidak diketahui keberadaannya, Cindy belum tertidur sedikit pun. Ia lelah tapi terus memikirkan Sebastian dan malah ingin kembali padanya. Sebastian pasti marah dan kesal melihat Cindy pergi begitu saja. Ia bisa saja membatalkan semua perjanjian yang sudah mereka buat tetapi bukan hal itu yang diinginkan oleh Cindy.Sebuah tangan meraba dari sisi pergelangan tangan sampai ke bahu dengan ujung jemari, kala Cindy membuka perlahan matanya. Ia menoleh perlahan dan wajah serta ujung hidung Sebastian makin mend

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 164. Kebenaran Yang Menyakitkan

    Cindy menarik napas panjang dan menenangkan diri usai mimpi yang ia alami. Segera Cindy merapatkan kedua pahanya agar tidak ketahuan. Ia baru saja bermimpi erotis dengan Sebastian dan hal itu tidak diketahui oleh Venus.“Kamu gak apa-apa?” tanya Venus dengan sikap yang lebih tenang meski wajahnya masih sangat cemas. Cindy mengangguk pelan dan menundukkan wajahnya. Venus pun tersenyum seraya mengusap sisi lengan Cindy.“Kamu tadi mimpi buruk ya? Soalnya kamu terus menyebut nama Sebastian. Apa dia sedang melakukan hal yang buruk sama kamu?” tanya Venus dengan suara lembutnya. Cindy jadi merona malu. Tidak mungkin jika dirinya mengatakan hal yang jujur tentang mimpi yang dialaminya. Cindy pasti sangat malu untuk mengakuinya.Venus lalu menggeleng dan terkekeh tak enak. Ia pun menggenggam tangan Cindy untuk menghiburnya dari mimpi buruk yang baru saja melanda.“Aku ngomong apa sih, maaf, Cin. Aku gak bermaksud buat bikin kamu takut dan trauma mengingat hal yang buruk. Maafkan aku, Cindy,”

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 165. Penyesalan Tak Usai

    Dion Juliandra bersama teman-temannya mencari tahu informasi sekecil apa pun soal Sebastian Arson. Selama ini, mereka hanya fokus pada Gareth Moultens dan orang-orang di sekitarnya. Mereka melupakan soal Sebastian yang merupakan adik dari mendiang Samuel Arson. Beberapa hal kemudian menjadi pemikiran Dion karena terdapat kejanggalan. Terutama dari bentuk fisik Samuel dan Sebastian yang jauh berbeda.“Dari foto-foto masa kecil Samuel, tidak ada foto Sebastian. Jika melihat dari umur, Sebastian hanya terpaut lima tahun dari Samuel. Bukankah seharusnya, mereka memiliki foto bersama sewaktu kecil?” ujar Dion mengungkapkan rasa penasarannya. Ia menoleh pada Arion yang juga mengangguk setuju.“Hal aneh memang meski beberapa keluarga melakukannya. Terutama jika salah satu anggota keluarga itu bukanlah anggota keluarga inti,” jawab Arion menambahkan. Raut Dion tampak tegang. Ia melihat lagi pada layar laptop di depannya lalu memindahkan pada gambar berikutnya.“Ternyata dia anak yang pintar.

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 166. Tak Rela Kehilangan

    Kening Sebastian mengernyit kala melihat nomor yang tidak teridentifikasi di layar ponselnya. Ia melirik pada Lefranyt yang duduk berhadapan dengannya.“Siapa yang menelepon?” tanya Lefrant ikut mengernyit heran. Sebastian menggelengkan kepala.“Jessica ... apa mungkin dia yang menghubungiku?” ujar Sebastian dengan nada rendah dan tampak cemas.“Dia gak tahu kan nomormu, Pak.” Sebastian mencebik lalu membuang muka ke samping. tangannya tidak kunjung mengambil ponsel tersebut dan mengangkat panggilannya. Ia mengabaikan sejenak sampai deringnya mati. Matanya masih melirik pada layar ponsel yang kembali menampilkan nomor yang sama. Nomornya tak terlihat seperti sedang disembunyikan. Rasa penasaran akhirnya membuat Sebastian mengangkat panggilan tersebut.“Halo?” sapa Sebastian lebih dulu.“Akhirnya kau mengangkat panggilanku. Namaku Dion Juliandra.” Mata Sebastian membesar lalu menatap Lefrant yang tampak serius.“Apa maumu? Mana Cindy?” hardik Sebastian. Wajahnya jadi tegang karena ia a

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 167. Cintaku Mungkin Salah

    Jason Thorn melakukan pemeriksaan fisik pada Cindy setelah makan malam. Secara kasat mata, Cindy tampak baik-baik saja. Tetapi saat itu memeriksa bagian kaki dan siku, kening Jason mengernyit.“Apa luka ini sudah lama?” tanya Jason menunjuk pada bekas luka di lutut lalu bagian siku. Cindy terkesiap dan membesarkan matanya. Ia menaikkan pandangan pada Jason yang menatapnya tajam. Cindy pun mengangguk cepat.Jason yang memakai sarung tangan latex lalu menekan kulit Cindy yang berbekas luka itu dengan ujung jarinya. Lukanya hanya tinggal bekas dan sepertinya tidak sakit lagi.“Bisa ceritakan luka ini disebabkan oleh apa?” tanya Jason lagi masih terus menelisik luka tersebut. Dilihat dari bekasnya, Jason bisa memperkirakan jika luka tersebut akibat benturan keras benda tumpul.“Aku terjatuh dari tangga.” Cindy menjawab dengan nada terdengar ragu.“Berapa kali?” Cindy melihat lagi pada lukanya.&ldq

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 168. Dalam Kungkungan Obsesi Gila

    Sebastian hanya bisa duduk termenung diam di kamar hotelnya sendirian. Setelah keadaan aman dan Jessica tidak lagi menguntitnya, ia kembali ke hotel untuk berpikir serta beristirahat. Sebastian bahkan melewatkan makan malamnya.Lefrant yang mengurus semuanya hanya bisa menawarkan makan malam pada Sebastian yang diam saja.“Apa sudah ada kabar? Cindy menelepon?” tanya Sebastian pada Lefrant yang masuk ke kamarnya. Lefrant menggelengkan kepalanya.“Aku tidak bisa menemukan nomor telepon yang menghubungimu tadi siang, Pak. Dion Juliandra memang bekerja sama dengan polisi untuk mengambil Cindy,” jawab Lefrant. Sebastian membuang pandangannya ke samping. Ia mengeraskan rahang lalu memejamkan matanya begitu kesal.“Aku rasa itu mungkin ada hubungannya kenapa Polisi belum menemukan Nona Cindy,” sambungnya lagi.“Lef, aku harus segera mendapatkan Cindy. Aku harus menikahi Cindy secara hukum dan sah, agar dia gak bi

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 169. Cinta Beracun

    Dion tersenyum melihat Cindy yang sudah mau makan bersamanya dan Venus. Venus juga terlihat bahagia berkumpul dengan Cindy dan Ayu. Terlebih Ayu yang mengambil tempat di samping Cindy. Sedangkan Peter duduk diapit suami Ayu dan Dion.“Makan yang banyak. Ayu sengaja buat makanan sebanyak ini untuk kamu,” ujar Dion dengan senyuman pada Cindy. Cindy hanya tersenyum sekilas dan meneruskan makan. Ia memang tidak banyak bicara. Peter masih memperhatikan Cindy beberapa saat sambil mengunyah. Ia belum sempat berbicara pada Cindy selama dua hari ini.“Oh iya, penerbangan kita jam berapa, Mas?” tanya Rendi, suami Ayu pada Dion. Cindy lantas menghentikan makan dan menaikkan pandangan pada Dion. Dion yang menyadari pandangan Cindy lalu tersenyum pada Rendi.“Uhm, nanti sore. Kita berangkat pakai pesawat dari Winthrop saja.” Dion lalu melirik pada Cindy yang masih tertegun menatapnya.“Kita mau ke mana?” Cindy pun akhirnya bicara. Venus lalu tersenyum dan menyentuh lengan Cindy sampai ia menoleh p

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 170. Pilihan Sulit Terjepit

    Lefrant segera memberikan laporannya pada Sebastian begitu ia mendapatkan informasi soal Cindy. Sebastian tidak tidur atau makan dengan baik. Sudah lebih dari tiga hari dan kabar soal Cindy masih simpang siur.“Pak, aku dapat informasi penting.” Sebastian yang sedang melamun langsung berdiri dari kursinya. Ia bergegas mendekati Lefrant yang memperlihatkan tabletnya.“Pesawat Winthrop Corp terlihat di parkiran bandara pribadi The Stone di sebelah utara. Lihat ini!”Lefrant memperlihatkan beberapa gambar dan Sebastian seketika bersemangat. Ia tersenyum dan mengangguk cepat.“Apa ada jejak Cindy?” Lefrant kembali menggeleng.“Belum. Tapi setidaknya kita tahu kalau salah satu keluarga Harristian ada di Las Vegas.” Sebastian sedikit tertegun lalu mengangguk.“Venus Harristian sudah kembali pada Dion Juliandra. Mereka pasti menggunakan fasilitas dari Wintrop untuk datang kemari. Aku rasa mereka

Latest chapter

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 200. Akhir

    Tanpa mau pulang ke apartemen mewahnya, Sebastian langsung menuju Moulson begitu ia sampai di Jakarta. Edward sudah menunggu di depan koridor dekat lift. Begitu ia melihat Sebastian, Edward langsung menghampiri.“Pak?”“Mana Cindy?”Sebastian berhenti di depan Edward yang menggeleng dengan wajah tanpa senyuman. Ia melepaskan napas panjang lalu berjalan melewati Edward. Lefrant juga mengikuti Edward yang berjalan setelah Sebastian. mereka sama-sama menuju ruang sekretaris. Tidak ada siapa pun begitu Sebastian masuk. Ia hanya menemukan sepucuk surat dalam amplop di atas meja kerja.Sebastian mengambil surat tersebut lalu membukanya. Wajahnya tampak tegang lalu rahangnya mengeras kala membaca isinya. Sebastian lalu menoleh pada Edward yang ikut masuk.“Kapan dia datang?”“Satu jam yang lalu. Dia langsung pergi setelah memberikan surat itu.” Edward menjawab. Sebastian melepaskan napas berat lalu mengambil ponselnya. Ia mencoba menghubungi nomor Cindi sekali lagi tapi seperti sebelumnya, i

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 199. Sakit Tak Terobati

    Peter tersenyum kecil melihat Cindy mau duduk dan bicara dengannya. Perjalanan ke Jakarta masih panjang dan Cindy akan kembali pada kehidupannya.“Apa kamu mau makan?” Peter menawarkan sekaligus berbasa-basi. Cindy menggelengkan kepalanya.“Gak, Mas. aku sudah makan.” Peter mengangguk lagi dengan sikap kaku serta saling mengaitkan jemari. Ia tidak tahu harus membicarakan topik apa. sampai Cindy kemudian bicara lebih dulu.“Maafkan aku, Mas.” Peter sedikit terkesiap lalu menoleh pada Cindy. Matanya masih menatap Cindy yang diam melakukan hal yang sama.“Aku sudah membuat kamu terluka dan patah hati. gak seharusnya aku meninggalkan kamu.” Peter semakin tertegun. Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain dan saat itu Jasman sedang menatapnya tajam. Jasman tidak bisa mendengar pembicaraan yang terjadi tapi ia tahu jika Peter tidak akan pernah menolak sedikit pun sebuah kesempatan. Peter masih diam tak menjawab. Cindy pun menundukkan pandangannya dan fokus menatap salah satu sudut di depanny

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 198. Pulang

    Sepanjang perjalanan panjang menuju Jakarta, Sebastian hanya diam saja. Tidak seperti saat pertama pergi, kali ini Sebastian duduk sendirian. Tiada kehangatan pengantin baru yang pantas dirasakan Sebastian bersama Cindy. Ia bahkan tidak bisa melakukan pernikahan yang sudah direncanakannya dari semenjak di Indonesia.“Pak, sudah waktunya kita transit.” Lefrant memberitahukan pada Sebastian yang masih melamun. Sebastian hanya mengangguk kecil lalu menatap lagi ke arah luar. ia tidak menikmati perjalanan panjang yang sangat melelahkan hati.Sedangkan Lefrant menatap murung pada keadaan Sebastian yang tidak bergerak dari kursinya semenjak beberapa jam lalu. Ia terlihat sangat sedih dan Lefrant tidak tahu harus berbuat seperti apa. ia bahkan tidak tahu caranya bicara pada Sebastian.Lefrant pun membuka room chat dengan Edward di Jakarta. Lefrant sudah menceritakan semuanya. Edward yang sedang mengurus urusan pekerjaan milik Sebastian di Jakarta terpaksa sedikit membagi waktunya untuk memat

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 196. Bukan Cinta Tapi Hukuman

    Cindy tersenyum saat melihat sosok Kalendra dan Dallas yang sudah lama sekali tidak dilihatnya. Meski tidak bisa mengingat seluruhnya, tetapi Cindy merasa bahagia bertemu kembali dengan dua ponakan yang dulu sempat ia asuh, terutama Dallas.“Aunty pergi ke mana? Aku tidak pernah melihat Aunty lagi,” ujar Kalendra usai melepaskan sedikit pelukannya dari Cindy. Cindy tersenyum lalu membelai pipi Kalendra.“Aunty sedang bersekolah.” Kalendra tersenyum lalu mengangguk. Dallas yang mendekat juga dipeluk Cindy. Cindy bahkan mencium kepala Dallas beberapa kali.“Kamu sudah gede banget!” ucap Cindy dalam bahasa Indonesia. Dallas menyengir.“Aunty bisa bahasa Indonesia?” pekik Dallas menyengir lebar.“Bisa dong, Aunty Cindy kan adik Papa. Tentu saja dia bisa bahasa Indonesia.” Dion menyela dengan senyuman pada Dallas. Dallas kembali memeluk Cindy. Kalendra dan Dallas melepaskan kerinduan mereka pada bibi yang sudah sangat lama tidak mereka temui. Bahkan Dallas sampai melupakan wajah Cindy.Dio

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 195. Mengejar Yang Tak Terkejar

    Micheal Arson kini tidak mau lagi kompromi dengan Sebastian soal pernikahannya. Jessica langsung mengadu pada mertuanya itu meminta pertanggung jawabannya. Ia tidak suka jika Sebastian berselingkuh dengan wanita lain sekalipun, pernikahan mereka bukanlah pernikahan yang sesungguhnya.Michael langsung menelepon Sebastian memaksanya untuk segera kembali ke New York. Sebastian yang sedang berada di kamar, rasanya ingin membanting ponsel sekali lagi. ia bahkan belum tidur sama sekali.“Jangan bikin Papa menyeret kamu kemari. Kalau kamu tidak datang, Papa akan benar-benar melakukannya!” Michael mengancam lewat sambungan telepon itu. Sebastian menggeram kesal lalu mematikan panggilan itu begitu saja. Ia sudah tidak lagi memiliki rasa hormat pada ayahnya itu.Sebastian kembali mengurut keningnya. Ia buntu, tak bisa berpikir dengan baik. Tak lama, Lefrant masuk ke kamarnya. Ia baru saja menemui Dion menyerahkan surat-surat milik Cindy.“Kamu dari mana?” hardik Sebastian begitu melihat pengaca

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 194. Hidup Yang Terus Berjalan

    Dion masuk ke kamar Cindy setelah pagi hari. Cindy masih berbaring tengkurap dengan sisa air mata yang mulai mengering di sudut matanya. Dion membiarkan Cindy sendirian semalam agar ia bisa tenang. Pagi ini, mereka akan bicara. perlahan, Dion duduk di sisi ranjang lalu membelai kepala Cindy dengan lembut. mata Cindy pun terbuka perlahan pada Dion yang sedang tersenyum padanya.“Pagi,” sapa Dion dengan senyumannya. Cindy hanya diam dan perlahan bangun. Setelah duduk, Cindy menundukkan wajahnya. Ia tampak kusut karena menangis semalaman. Bahkan pakaiannya belum diganti sama sekali.“Sekarang lebih baik kamu mandi, Mbakmu sudah siapkan air hangat di bathtub. Kamu bisa berendam dan lebih relaks. Setelah segeran, nanti kita sarapan. Setelah itu kamu mau bicara apa pun terserah.” Cindy masih diam menatap Dion yang kemudian mengangguk pelan. Dion pun berdiri hendak keluar kamar. Tangan Cindy tiba-tiba memegang lengannya.“Mas, maafkan aku.” Cindy melirih pelan. Dion melepaskan napas sedikit

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 193. Menyingkap Topeng

    “Cindy, Cindy tunggu dulu! Kamu harus mendengar penjelasanku dulu. Hubungan aku dan dia gak seperti yang kamu pikirkan!” pungkas Sebastian membuka jelas masalah yang terjadi. Ia berusaha keras membuat Cindy tidak pergi sama sekali meski sulit. Sebastian tidak mau menyerah. Ia menarik tangan Cindy sebelum ia pergi bersama Dion.“Sudah cukup, Mas. Aku mau pergi!” Cindy membalas dengan menolak Sebastian di depan Dion. Dion belum bicara tapi setidaknya ia sudah mengetahui yang terjadi.“Cindy, kamu gak bisa pergi begitu saja. Kita sudah menikah!”“Gak, aku bukan istri kamu. Bukan aku, tapi perempuan tadi!” sahut Cindy dengan nada tinggi. Seketika Dion membesarkan matanya. Ia mendelik pada Sebastian yang tidak peduli dengan ekspresi kesal Dion. Ternyata Sebastian sudah memiliki istri selain Cindy. Meski masih harus dikonfirmasi tapi hal itulah yang terjadi.Sebastian tidak peduli dan menarik tangan Cindy. Ia panik karena Cindy akan meninggalkannya. Dion yang melihat tidak membiarkan hal te

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 192. Jangan Tinggalkan Aku

    “Bagaimana dia bisa berubah seperti itu? Aku gak habis pikir!” pungkas Sebastian begitu ia masuk kamar. Sebastian langsung meluapkan rasa kesal dan marahnya pada sikap Cindy pada Lefrant. Lefrant yang mengikuti di belakang menghela napas panjang.“Aku rasa jika Jessica tidak datang, ini tidak akan terjadi.” Lefrant berujar. Sebastian memutar ke belakang dengan pandangan dingin tidak suka meski yang diucapkan Lefrant adalah kenyataan.“Lef, aku gak mau lagi berurusan dengan Jessica!” Sebastian menggeram kesal. Lefrant menggelengkan kepalanya.“Gak bisa. Gak bisa sekarang ....”“Sampai kapan aku baru bisa menceraikan dia? dia sudah membuat semua rencanaku hancur. Sekarang Cindy sudah tahu kalau aku menikah dengan Jessica. Dia pasti gak mau kembali sama aku!” sahut Sebastian dengan suara meninggi penuh kekesalan. Ia menyugar rambutnya dengan gusar lalu melepaskan napas panjang dan meremas rambut. “Aku tahu sekarang posisi kita terjepit ....” Sebastian langsung menunjuk pada Lefrant.“J

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 191. Mata Terbuka

    “Sayang, tunggu!” Sebastian berhasil menangkap Cindy di depan lift sebelum ia masuk. Cindy tidak mau melihat ke arah Sebastian dan berusaha melepaskan dirinya. Sebastian tidak menyerah. Ia terus memohon bahkan saat beberapa tamu melihatnya.“Dengerin aku dulu, tolong. Dengerin dulu!”“Untuk apa, Mas? kamu sudah terbukti menipuku!” hardik Cindy sembari menangis. Sebastian menggelengkan kepalanya dan mulai kesal.“Ya kamu harusnya gak langsung percaya sama omongan dia!” balas Sebastian meninggikan suaranya.“Tapi dia istri kamu kan?” Sebastian mencebik kesal dan berkacak pinggang. Cindy menoleh dan melihat Lefrant baru datang. Ia langsung berjalan cepat ke arah Lefrant. Entah kenapa dia malah meminta bantuan Lefrant.“Tolong, Pak. Tolong saya!”Kening Lefrant seketika mengernyit. Ia melihat pada Sebastian yang malah kebingungan. Untuk apa Cindy sampai datang pada Lefrant.“Nona?”“Tolong, Pak. Saya gak mau berada di sini.” Cindy jadi makin menangis sesengukan. Sebastian tidak menyukai a

DMCA.com Protection Status