Beranda / CEO / Obsesi Liar CEO / Di Kamar Mawar Nomor 14, Tuan

Share

Di Kamar Mawar Nomor 14, Tuan

Penulis: Authoring
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Cium dulu."

Grace pun dengan segera menghadapkan wajah Marvel yang menghadap ke depan itu menjadi ke arahnya dengan mengulurkan kedua tangannya. Marvel tersenyum menatap wajah cantik Grace yang ada di depan matanya itu. Perlahan gadis itu mendekatkan wajahnya dan Marvel pun menutup matanya.

Cup!

Grace menciumi wajah pria itu di bagian pipi sebelah kanan.

Cup!

Grace kembali mencium di pipi sebelah kiri pria itu.

Cup.

Ciumannya kini mendarat di kening pria itu yang sedikit terlihat. Karena style Marvel pagi ini dia sedikit menutupi poninya dengan rambut hitamnya itu.

"Sudah."

"Belum Sayang."

Grace mengembuskan napasnya lalu dia kembali menatap Marvel yang masih saja mengganggu waktunya uang ingin keluar dari mobil pria tampan itu.

"Di sini belum."

Marvel menunjuk bibir plumnya itu. Lihatlah, bahkan Grace tadi sempat mencium wajahnya beberapa kali agar Marvel tidak menujuk pada area bibir pria itu dan kini malah terjadi. Marv
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Obsesi Liar CEO   Segera Tanda Tangani Surat Itu, Jangan Berulah

    Naveen pun kini berdiri dari duduknya. Kedua tangannya di sisi tubuhnya itu terkepal. Dia berjalan mendekati Marvel, ingin menghabisi wajah tampan pria itu sekarang juga karena apa yang dikatakan Marvel di matanya itu adalah tidak benar. Marvel pasti mengada-ngada dan itu adalah pancingannya agar mereka memutuskan agar Marvel sesegera mungkin bercerai dengan Lin sekarang juga."Apa yang kau katakan itu bohong 'kan?" sungut Naveen yang kini sudah menarik kerah baju milik Marvel.Seraphine, Claire kini mulai melerai Naveen yang sudah siap untuk memberikan hadiah pada pria itu sekarang juga."Sudah Naveen, hentikan!" pekik Seraphine seraya menjauhkan mereka berdua dan akhirnya genggaman Naveen itu terlepas.Sekuat tenaga Claire dan Seraphine memisahkan mereka berdua. Retirado hanya bisa menundukkan kepalanya. Jadi, ini maksud selama ini dari Marvel. Cara pria itu memandang isterinya sendiri dan sekarang dia sudah tahu sifat asli Marvel. Retirado bukan tidak ingin me

  • Obsesi Liar CEO   Ngenes Kamu Bilang? Ini Romantis Sayangku

    Lalu beberapa orang satpam di rumahnya kini membukakan pintu pagar untuk mobilnya agar bisa masuk ke dalam dan Marvel tak lupa mengucapkan terima kasih pada satpamnya itu sambil menjalankan mobilnya memasuki garasi mobil di rumahnya. Setelah Marvel mematikan mesin mobilnya, dirinya kini memanggil Grace sambil melepaskan sabuk pengaman di mobilnya itu. Merasa terabaikan, akhirnya Marvel menatap ke arah gadisnya itu yang ternyata sudah tertidur dengan pulas."Huh, mungkin aja dia kecapean," gumam Marvel lalu dia keluar dari mobil dan mengangkat tubuh mungil Grace memasuki rumahnya yang megah itu."Non Grace kenapa, Tuan?" tanya salah satu maid cantik saat dia membukakan pintu untuk sang majikannya."Cuman lelah," kata Marvel lalu kembali melangkahkan tungkai kakinya menuju lift untuk dapat menuju ke lantai atas di mana kamar dia terletak.Ting!Setelah mendengar pintu lift terbuka, Marvel kini membukakan pintu untuk dirinya dengan menggunakan retina mata dan p

  • Obsesi Liar CEO   Membangkitkan Libidoku

    Grace yang baru saja selesai melakukan ritual mandinya saat dia pulang ke pantai bersama Marvel itu, kini dia mengeringkan rambutnya dengan handuk setelah rambut itu dia beri kondisioner saat di dalam kamar mandi. Dia juga menghidupkan hairdryer yang sudah dicolokkan itu dan mengeringkan pada rambutnya. Tak beberapa lama, Marvel masuk ke dalam kamarnya saat Grace tengah mengeringkan rambutnya itu sambil duduk di depan meja rias. Marvel tersenyum melihat Grace yang baru saja selesai mandi, dirinya berjalan mendekati gadisnya itu yang masih mengenakan kimono berwarna pink dan aroma harum dari tubuh gadis itu benar-benar semerbak saat dia sudah di depan tubuh Grace yang tengah duduk.Grace menatap sekilas Marvel yang tengah melemparkan senyum misterius padanya, tetapi Grace hanya bersikap acuh tak acuh padanya. Lagi pula, kini dirinya tengah sibuk dengan urusan tubuhnya sendiri."Mandi Dad.""Kamu mandi tadi, kok gak ajak-ajak Daddy, sih?"Grace seketika tersenyum g

  • Obsesi Liar CEO   Suka Sama Tubuhku? Ini Buat Kamu Kok

    Setelah selesai memasak, Grace terlebih dahulu menutup masakannya dengan penutup panci yang lebih besar dari piring itu sehingga menutupi seluruh piringnya. Dia bergegas menuju lift untuk ke kamar Marvel guna menyuruh pria itu untuk memakan menu makan malam yang dia buat. Sudah jam 7 malam sekarang, itu artinya sudah jam makan malam."Dad!" panggil Grace saat dia di depan pintu kamar Marvel yang tertutup.Dia memutar kenop pintu itu lalu terlihat Marvel tengah mengeringkan rambutnya dengan alat hairdryer itu dan juga setelan baju kaos oblong dengan celana training hitam garis putih."Makan malamnya udah siap," kata Grace lagi."Sebentar Sayang," ujar Marvel seraya mematikan hairdryer itu lalu mencabut colokannya.Dia melangkahkan kakinya mendekati Grace lalu merangkul gadis itu agar mereka berdua turun ke lantai bawah. Di sana, Grace menyiapkan Marvel sepiring nasi dan membuka menu makanan yang dia buat itu. Masih hangat, tetapi sudah bisa dimakan. Baunya ju

  • Obsesi Liar CEO   Berani Kamu Kirim Pesan Sama Cowok Lain

    Flashback ONDi saat Marvel resmi bercerai dengan Lin, yang diketahui Gio sebagai saksi. Marvel mengatakan pada dirinya bahwa pria bertubuh atletis itu akan membeli rumah yang berada 5 kilometer dari hotelnya. Marvel juga menghancurkan bangunan permanen tersebut dengan bantuan dua puluh orang pekerja plus dengan alat berat lalu dia memerintahkan kepada kepala bangunan untuk membuatkan rumahnya sesuai rancangan miliknya itu. Walaupun hanya 2 lantai, tapi rumah itu sangatlah besar. Bak istana dan Marvel mengatakan pada Gio untuk tidak memberitahukan pada orang tuanya termasuk media. Dia membungkam seluruh media, saksi-saksi dengan sejumlah uang dan juga para karyawan yang dia pekerjakan.Marvel juga mengancam Lin, selaku mantan istrinya agar dia juga tidak membeberkan pada Retirado dan Claire dengan karirnya yang akan hancur detik itu juga. Marvel membeberkan kebusukan hati Lin pada media dan juga pada seluruh rakyat Thailand. Hingga pada akhirnya Lin pasrah dan dia meningga

  • Obsesi Liar CEO   Kenapa Dibiarin Lantainya Kumuh?

    Grace merasakan geli akibat perbuatan Marvel, sesuatu bergejolak datang menghampiri dirinya. Dia menyuruh Marvel untuk menghentikan aktivitasnya itu, tetapi pria itu tidak mendengar ucapan kekasihnya dan dia menyentuh bagian lainnya. Grace sudah tidak tahan lagi, dia mendesah panjang dan inti tubuhnya mengeluarkan cairan dari bawah. Marvel terdiam sesaat mendengar desahan gadisnya itu, dia tersenyum manis saat melihat Grace menutup matanya dan beberapa keringat sudah membasahi kening dan lehernya itu. Grace sangat seksi sekali siang ini.'Apa dia sudah keluar?' batin Marvel lalu dia menegakkan tubuhnya dan dia membuka kedua kaki Grace, mengulurkan tangannya untuk menyentuh inti tubuh gadis itu dan dia merasakan basah di sana.Grace sedikit terkejut dengan perlakuan Marvel padanya, dia membuka matanya sedikit saja tetapi tidak dengan mengangkat kepalanya itu. Dia sudah kelelahan karena dia baru saja mengalami masa putihnya. Marvel lalu membuka celana gadis itu dengan mudahn

  • Obsesi Liar CEO   Udah Besar, Masa Minta Dimandiin Lagi

    Marvel kembali ke kamarnya sambil membawakan minuman kalengnya yang tanpa soda itu. Lalu dia mendudukkan dirinya di kursi yang berada di balkon kamarnya itu. Menikmati semilir angin di siang hari sambil membaca buku itulah salah satu hobinya baru-baru ini.Saat Grace selesai ritual mandinya, dia melihat kekasihnya itu tengah duduk di balkon kamar. Dia pun mengambil pakaiannya yang berada di dalam lemari yang sudah dibersihkan oleh para maid di rumah Marvel dan dia pun kembali masuk ke kamar mandi untuk menggantinya di sana.***Marvel teringat akan suatu hal, dia harus menelepon pesuruhnya untuk membuatkan tiket pesawat dan paspor yang digunakan Rinrada, Sansan, Bryan dan Grace nantinya. Setelahnya dia kembali melanjutkan membacanya setelah mendapatkan balasan dari pesuruhnya itu."Hei."Marvel menoleh ke belakang, dia melihat Grace yang mengenakan pakaian Camisole Dress. T-shirt rumahan yang dipakai oleh Grace ini juga bisa dipercantik dengan memadukannya b

  • Obsesi Liar CEO   Kau Buatku Sakit

    Setalah sampai di garasi rumahnya, Marvel lalu membawa 1 buah buket bunga cantik ukuran sedang dan sekotak lampu LED bunga itu. Dia berjalan mendekati pintu dan tiba-tiba saja pintu rumahnya terbuka menampilkan Levi yang tampak genit apalagi saat dia melihat sang majikannya membawa bunga. Levi langsung tersenyum malu seraya menundukkan kepalanya.Marvel yang melihat tingkah aneh maid mudanya itu hanya bisa melangkahkan kakinya menuju lift untuk ke kamar mereka. Levi yang melihat Marvel mengabaikan dirinya, saat pintu lift itu tertutup Levi menghentak-hentakkan kakinya di lantai keramik itu dengan kesal."Ini baru permulaan ya, Grace. Gue tadi baru aja kenalan sama lo," geram Levi dengan wajahnya yang sudah kusut.Sesampainya di pintu kamar Marvel yang tertutup itu, pemiliknya membuka kenop pintu dan dia melihat keadaan kamarnya yang kosong. Terlebih dahulu Marvel meletakkan barang-barang yang dibelikan untuk kekasihnya itu di atas ranjangnya. Lalu tak lama kemudian, G

Bab terbaru

  • Obsesi Liar CEO   Batalkan Semua Rapat Hari Ini

    "Sekarang buka gerbangnya, kalian bisa memastikannya saat aku sudah pergi," ujar Nantsu menatap sinis pada pengawal.Pengawal itu berpikir keras, mungkin saja itu benar. Nantsu adalah salah satu orang kepercayaan tuannya, jadi tidak mungkin dia berbohong."Baiklah, tetapi cepatlah kembali!" pengawal kemudian membuka gerbangnya.Tanpa mengacuhkan pengawal tersebut, Nantsu kemudian mengemudikan mobilnya dengan sangat kencang. Nantsu tersenyum puas dan sangat lega, karena semua rencananya berjalan dengan lancar. Sesekali dia melihat ke belakang dan melihat Grace yang masih tidak sadarkan diri di sana."Sebentar lagi Sayang, sebentar lagi!" Nantsu berujar dengan smirknya yang licik.2 jam lamanya Nantsu mengemudikan mobilnya, dia ha

  • Obsesi Liar CEO   TIDAK!!

    Kemudian dia segera mencari kamar Marvel, dan ketika dia membuka pintu kamarnya dia tersenyum senang melihat Grace di sana. Akhirnya tujuannya akan tercapai yaitu merebut Grace dari Marvel dan membawanya pergi. Nantsu masuk dan menutup pintunya kembali. Terlihat seorang gadis sedang terlelap tidur di atas ranjang.'Oh, jika saja aku sedang tidak terburu-buru, akan aku pastikan kita akan bercinta saat ini juga,' batin Nantsu melongo menatap keindahan tubuh Grace meskipun dari belakang.Nantsu berjalan mendekat ke arah Grace dan duduk di sampingnya. Perlahan Nantsu membelai lembut pipi Grace membuat Grace terganggu dan mengerjap membuka matanya. Seketika Grace membuka matanya lebar dan menjauhi Nantsu."Apa yang kau lakukan?! Bagaimana bisa kau sampai di sini?! Untuk apa kau kemari?!!" bentak Nantsu merasa terkejut akan keberadaan Nantsu di kamar Marvel."Waktu kita tidak lama, pergilah bersamaku

  • Obsesi Liar CEO   Harus Menjadi Milikku

    "Ah tidak, aku akan menerimanya. Tapi aku tidak akan memakainya, bagaimana jika tergores, bagaimana jika hilang dan bagaimana jika kalung ini diambil orang. Aku akan menyimpannya, dan akan aku pakai lain kali di acara penting saja," lanjut Grace merasa sayang dengan kalung itu."Terserah padamu saja!" Marvel kembali memasukkan kalung itu pada kotak beludru itu dan menyerahkannya pada Grace.Grace menerima kotak itu dan menatap mata Marvel begitu dalam. Lalu dengan tiba-tiba dia berdiri dan meraih tengkuk Marvel Menciumnya dengan penuh kelembutan, memainkan lidah Marvel dan menyesapnya dalam. Marvel terkejut tetapi sangat menikmati ciuman ini, dia terkejut dengan ciuman Grace. Rasanya masih tidak percaya jika saat ini Grace sedang menciumnya. Grace melepas ciumannya dengan nafas yang masih tersenggal-senggal dan dengan cepat dia berlari ke kamar mandi menahan malu. Grace merutuki kebodohannya sendiri yang dengan tiba-tiba mencium Marvel.

  • Obsesi Liar CEO   King Of Diamond

    Grace hanya diam dan kembali mengeratkan selimut untuk menutupi tubuhnya. Marvel berdiri dari duduknya dan mengambil sebuah buket bunga dan kotak beludru biru yang cukup mewah. Entah apa isinya tetapi Grace bisa menebak bahwa isinya pasti sebuah kalung atau perhiasan lainnya."Pilihlah salah satu, ini hadiah untukmu!" Marvel menyodorkan buket bunga sederhana di tangan kanannya yang menurut Grace itu benar-benar payah, karena bunga itu cukup berantakan dan dapat Grace tebak jika bunga itu dipetik dari kebun belakang, sementara kotak beludru biru di tangan kirinya."Hadiah? Untuk apa?" Grace menatap Davian bingung. Hari ini bukan hari ulang tahunnya lalu mengapa Marvel repot memberinya hadiah, Grace menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Untuk semalam."Grace yang semula menunduk kemudian menatap mata Davian. Ingatannya kembali kepada kejadian semalam, saat dirinya dengan paksa harus mengulum junior Marvel. Oh, sun

  • Obsesi Liar CEO   Pesonaku Memang Luar Biasa

    Marvel berjalan memasuki mobilnya dan berlalu pergi ke kantor meninggalkan mansion mewahnya. Setelah melihat mobil Marvel pergi, Grace bergegas masuk. Grace mulai menjalankan semua aktivitas paginya, tanpa tahu seseorang sedang mengawasinya dari jauh. Hari berlalu begitu cepat, jam menunjukkan pukul 7 malam. Dan benar saja, Marvel mengirimkan seseorang untuk meriasnya. Grace bingung dibuatnya, pasalnya dia tidak tahu alasan dibalik ini. Dia hanya bisa Grace semua perintah Marvel. Satu jam kemudian Grace sudah siap. Grace berdiri di depan cermin dan memandangi dirinya, dia menelan ludahnya sendiri.'Ke mana dia akan mengajakku pergi, mengapa aku harus memakai gaun terbuka seperti ini,' batin Grace menghela napasnya.Grace berjengit kaget ketika tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Marvel memeluk erat Grace dari belakang dan mendaratkan ciuman di leher jenjang Grace, kemudian menumpukkan dagunya di bahu Grace.

  • Obsesi Liar CEO   Kok Belum Tidur?

    Jeol berhenti di tepi jalan yang sepi setelah tadi usai kebut-kebutan di jalanan. Jeol berteriak, memukul kepalanya sendiri dan berulang kali menghantam kemudinya dengan keningnya."Bego lo Jeol! Gila! Sinting!" maki Jeol pada dirinya sendiri."Dia Grace, istri Marvel, sahabat lo!" teriaknya yang tentu di tujukanpada dirinya sendiri."Jeol gila!" Lagi, Jeol kembali menghantam kemudi dengan keningnya sendiri."Kak ... jangan nyakitin diri sendiri." Sebuah suara halus, lembut dan begitu ia kenali membuat Jeol cepat-cepat mengangkat kepalanya, menatap kursi di sebelahnya yang semula kosong namun kini sudah terisi dengan objek kegilaannya tadi. Jeol berteriak, memukul kepalanya sendiri guna menghilangkan sosok Grace di sampingnya."Pergi Grace! Pergi!" teriak Jeol frustasi.Setelah bermenit-menit kemudian, baru Jeol berani membuka mata, di tatapnya kursi sebelahnya yang kini telah kosong seperti semula. Jeol lelah, ia menyandarkan punggung dan kepalan

  • Obsesi Liar CEO   Setengah Jam Mungkin Ada

    la kembali ikut tertawa begitu melihat Bryan dikerjai oleh ayahnya, tawa kosong, tawa yang diam-diam di penuhi rasa iri hingga membuat matanya di isi buliran air yang siap jatuh kapan saja. Marvel yang sedari tadi memperhatikan istrinya, kini sedikit bergerak merapatkan kursinya agar lebih dekat pada istrinya. la genggam jemari Grace yang di letakkan di paha lalu membawanya ke pahanya sendiri. Begitu Grace mengalihkan tatapan ke arahnya, Marvel makin mengeratkan genggaman tangannya, ia berikan tatapan seteduh mungkin, sehangat yang ia bisa untuk menyalurkan rasa hangat pada istrinya. Grace tersenyum kecil, matanya yang sedikit memerah jadi menyipit kala bibirnya tertarik ke atas. "Mau nambah?" tanya Grace sebisa mungkin meredam rasa sesaknya. Marvel menggeleng, ia malah meletakkan sendoknya dan beralih mengusap pelan pipi Grace. "I'm here," bisik Marvel pelan, Grace mengangguk dengan mata memerahnya yang cepat-cepat ia usap dengan gerakan seolah mengusap hidungnya.

  • Obsesi Liar CEO   Capek Ya?

    "Terus nanti kalau mogok lagi, Bapak gimana?" tanya Grace. "Gini ajalah, kebetulan di depan sana sekitaran beberapa meter lagi ada pom bensin. Bapak berhenti di situ, nanti saya carikan tukang bengkel yang bisa jemput Bapak," ucap Jeol pada Pak Didit. Grace kali ini setuju, Pak Didit pun mengiyakan. Sebelum menaiki mobil Jeol, Grace berjalan menuju mobilnya terlebih dahulu guna mengambil tasnya. Setelah segala macam barang bawaannya sudah di tangannya, Grace menghampiri Jeol dan Pak Didit yang masih menunggu. "Bapak duluan Pak, biar kita ngiringin di belakang," ucap Grace sebelum masuk ke dalam mobil Jeol. Setelah mobil Pak Didit melaju, barulah Jeol juga ikut melajukan mobilnya tepat di belakang mobil Pak Didit. Sementara Jeol sibuk menyetir, Grace sendiri sibuk mengistirahatkan badan. "Capek, ya?" tanya Jeol yang diangguki Grace. "Aku boleh numpang tidur nggak, Kak?" tanya Grace dengan suara lelah dan bercampur ngantuk. Jeol menoleh kearah Graxe

  • Obsesi Liar CEO   Kenapa Bandel?

    "Ya biarin," jawab Grace tak acuh.Marvel hanya tersenyum kecil, ia tahu Grace hanya ingin dirinya istirahat, tapi ya mau bagaimana lagi, pekerjaannya masih ada sedikit lagi, dan ia pun baru selesai makan. Dengan Grace masih berada di gendongan depannya, Marvel kembali menuju sofa tempatnya bekerja tadi, ia duduk di sana dengan Grace yang juga ikut duduk di pangkuannya. Marvel mulai kembali bekerja, sementara Grace hanya bisa cemberut karena Marvel kembali berkutat pada laptopnya.Merasakan gerakan abstrak jemari Grace di punggungnya, Marvel membujuk, "sebentar ya, ini dikit lagi selesai."Setelahnya, ia kembali fokus pada laptopnya. Dua keluarga besar kini sudah berkumpul memenuhi meja makan Marvel, para orang tua sedang asik berbincang sambil menunggu masakan siap di sajikan. Sementara Bryan dan Gio asik berdebat mengenai ajang badminton yang memang sedang diadakan di Korea. Marvel? Marvel ya Marvel, ia hanya akan bersuara ketika di tanya, atau bahkan hanya mengangg

DMCA.com Protection Status