Rena tidak percaya dengan apa yang didengar, sebab ia tahu Sean sangat mencintai Hira dan anak mereka. Rena yakin telah terjadi sesuatu. Tapi Zafar tidak ingin istrinya bertambah sakit meminta Adnan untuk bicara berdua.“Saya sudah pernah bilang Om, saya akan mendapatkan apapun yang saya inginkan,” ucapnya sembari menatap Zafar.“Aku tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan Adnan. Tapi ketahuilah aku tidak akan pernah menerimamu sebagai menantu. Bahkan Hira juga tidak akan pernah memberikan hatinya padamu sekalipun kamu membeli hidupnya dengan uang dan kekuasaan mu. Aku lebih percaya pada putriku.”“Aku hanya menjentikkan satu jari tanganku, maka semua yang aku inginkan terkabul Om, sama seperti putri kesayanganmu dia yang datang padaku,” ujar Adnan den
Zafar dan Kaivan terlibat dalam pertengkaran sengit di ruang tamu. Kata-kata tajam saling terlontar, dan emosi yang tertekan akhirnya pecah. Nayra mencoba untuk berinteraksi, namun perdebatan antara Ayahnya dan Kaivan membuatnya semakin bingung dan terpuruk."Bukankah kau bisa melihat, Kaivan? Nayra tidak bahagia denganmu! Kau mencuri kebahagiaannya!" teriak Zafar dengan penuh amarah.Kaivan hanya tersenyum sinis, "Apa yang kau tahu, Om? Kau pikir kau bisa menghentikanku? Nayra adalah milikku sekarang, dan kalian tidak bisa berbuat apa-apa."Nayra menutup telinganya, berusaha menyembunyikan rasa sakit dan kebingungan di dalam hatinya. Baginya, kehidupan yang selalu diharapkannya berubah menja
Saat mereka mengobrol Zafar mengetahui banyak fakta, salah satunya rumahnya, setelah mereka memutuskan pindah tiga tahun yang lalu. Rupanya rumah mereka dibeli oleh Adnan sendiri. Itu sebabnya rumah itu tidak pernah berubah dari dulu. Adnan tidak memperbolehkan mengubah apapun dari rumah orang tua Hira tersebut. Ia pulang kembali ke Surabaya setelah mengunjungi makam sahabatnya.Sementara perjalanan pulang, Hira memikirkan bagaimana cara melarikan diri dari Adnan. Ia dipaksa keadaan untuk mengambil keputusan untuk tidak lagi pasif menerima segala yang terjadi. Ia merasa memiliki kekuatan dan tekad untuk melawan. Dengan langkah pasti, Hira mulai menyusun rencana untuk melibas belenggu pernikahan yang dipaksakan oleh Adnan.“Apa kamu lapar?” tanya Adnan menghamburkan lamunan Hira.“Tidak, aku hanya ingin kabur,” sahut Hira keceplosan. Dengan replesk ia menutup mulut sembari meralat ucapannya, “tidak
Hira berhasil melarikan diri dari Adnan, lalu bertemu Mona bicara berdua, “kalau Adnan bertanya jangan katakan kalau kita bertemu.”Hira menggendong putra semata wayangnya, ia meminta maaf belum bisa mempertemukan Alvian dengan papinya.“Apa Papi akan sehat?”Hira mengangguk, “aku berharap papi sehat sayang. Kakek akan menjemputmu besok ya.”Alvin anak yang sangat baik dan penurut ia hanya mengangguk, seolah-olah tahu kalau Maminya sedang panik. “Ia membiarkan pergi, kalau biasanya dia akan merengek minta ikut tapi kali ini ia sangat pengertian“Apa terjadi sesuatu?” bola mata Mona membesar, ia bisa menebak kalau sahabatnya sedang dalam masalah.
“Itu tidak boleh jatuh ke tangan orang lain, Bos besar ingin kita tetap memegang bagian barat dan timur dari dulu tidak ada yang berani mengusik wilayah itu. Kenapa sekarang ada yang ingin merebutnya. Lakukan pertemuan dengannya,” perintah Adnan pada Kanez.Malam itu mereka melakukan pertemuan antara dua bos organisasi besar . Tapi saat mereka duduk mata Adnan terkejut ternyata Leo bagian dari organisasi yang mengusik perusahaannya.“Apa yang terjadi kenapa Leo di sana?” tanya Adnan pada pengawalnya.Kanez berbisik, “Saya mendengar pria itu sudah bergabung dengan bos kim Tuan.”Leo menatap Adnan dengan tatapan tajam adu mata berlangsung beberapa detik.Leo menunjukkan perlawanannya pada lelaki yang dulu ja
Saat merawat Adnan dokter cantik itu sempat hampir gelap mata. Apa yang dilakukan Adnan padanya ia ingin membalasnya, ia ingin Adnan lumpuh selamanya agar hidupnya aman dan damai. Hira sudah memegang jarum suntik di tangannya. Namun ia teringat sumpah jabatan yang pernah diucapkan. Hira mengurungkan niatnya ia memasukkan jarum suntik itu ke dalam saku jubah dokternya lagi. Lalu ia keluar dari kamar Adnan, lalu bertemu dengan anak buah Adnan, “biarkan dia istirahat dulu, dia baru minum obat,” ujar Hira.Dua anak buah Adnan tidak menyadari kalau Hira , wanita yang selama ini dicari bos mereka. Tetapi Kanez sempat curiga, ia menatap dr. Hira dengan tatapannya yang tajam, untung saja ponsel Kanez berdering kesempatan itu dimanfaatkan Hira pergi dari sana, lalu meninggalkan rumah sakit. Ia sangat berterima kasih pada seorang dokter temannya yang mau membantu
Menyembunyikan Sean di sebuah rumah sakit, salah satu cara yang dilakukan Hira untuk merawat Sean. Ia masih berharap Sean bisa pulih seperti sedia kala. Hira bekerja kembali sebagai dokter di salah satu rumah sakit jauh dari ibu kota, berpikir Adnan tidak akan menemukannya.Leo tidak ingin adiknya jadi incaran Adnan,ia membayar orang untuk mengawasi Hira selama bekerja di rumah sakit. Beberapa hari kemudian Leo datang menjenguk sang adik.“Apa ada masalah, kenapa wajahmu terlihat sedih.”Hira sebenarnya tidak ingin menceritakan pada sang kakak tentang Kael, tetapi ia tidak ingin menyimpan sendiri.“Aku berpikir Kael berselingkuh,” ujar Hira.Leo mengangkat gelasnya sembari
Permusuhan Hira dan Maya sepertinya masih terus berlanjut. Sebenarnya Hira tidak ingin berurusan dengan wanita jahat itu. Setelah memberi wanita pelajaran saat balap kuda ia sudah memutuskan melupakan sakit hatinya dari Maya. Tetapi tidak untuk Maya, wanita itu masih menganggap Hira musuh bahkan saingan. Hira tidak ingin lemah lagi di depan orang-orang yang pernah membully dirinya.Hira merasa lehernya sakit, "Dasar wanita tidak malu."Ia merapikan rambut di kamar mandi, menatap kaca dengan tatapan penuh dendam. Ada amarah yang sangat besar yang membakar jiwanya. Di masa lalu Maya yang hampir menghancurkan dirinya. Kali ini ia tidak ingin hal itu terjadi lagi, setelah merapikan penampilannya ia keluar dari kamar dan menghampiri Maya yang teman-temannya yang duduk di pinggir kolam .&ldq