Share

5. FLASH BACK

Penulis: Herofah
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-23 04:31:14

ENAM TAHUN YANG LALU...

Begitu mengetahui bahwa pelacur perawan yang tidur dengannya malam itu bukanlah Amanda, Xander langsung mengutus Jarvis untuk mencari tahu siapa perempuan yang sudah berani mempermainkan dirinya.

Mami Grace sendiri yang mengatakan bahwa malam itu Amanda tidak mendatangi Xander ke kamarnya karena Amanda mendadak datang bulan.

Mami Grace sudah meminta Chris untuk memberitahukan hal itu pada Xander tapi Chris bilang Xander sedang bersama seorang wanita lain dikamarnya ketika Chris hendak memberitahukan perihal Amanda pada Xander.

Merasa tak ingin mengganggu kegiatan panas sang Bos besar, Chris pun memilih untuk pergi. Tanpa pernah Chris sangka-sangka kejadian malam itu kini berbuntut panjang. Bukan hanya Mami Grace saja yang menjadi sasaran amukan Xander tapi dirinya pun ikut terkena imbasnya.

Saat itu Chris memberikan keterangan terkait perempuan yang dilihatnya tengah digagahi Xander malam itu, meski hal itu tak cukup membantu karena posisi Chris saat itu sebatas berdiri di ambang pintu kamar saja dan hanya melihat bagian punggung telanjang si perempuan.

"Rambutnya panjang, kulitnya putih, mulus. Tubuhnya mungil, cuma itu saja Bos yang saya lihat waktu itu," ungkap Chris sesuai dengan apa yang dia ketahui.

Bahkan setelah Jarvis memeriksa kamera CCTV yang terpasang di Club malam itu, semua hal itu tak cukup membantu penyelidikan. Sementara Xander sendiri, tidak dapat mengingat banyak wajah asli perempuan itu karena dia yang berada dalam pengaruh alkohol, alias mabuk.

Satu hal yang Xander ingat saat itu hanya suara desahan dan rintihan si wanita yang tertangkap indra pendengarannya saja.

Suara perempuan itu lembut dan mendayu-dayu.

Rintihannya ketika menyebut namanya terus saja menggema ditelinga. Mengusik ketentraman hidupnya.

Untuk pertama kali dalam hidup seorang Alexander Gavin Malik yang hobi bergonta ganti teman tidur, Xander terus saja terbayang-bayang akan sosok perempuan yang dia tiduri malam itu.

Sampai pada akhirnya, seorang wanita bernama Aliana datang kepadanya dan mengaku bahwa dialah yang telah tidur bersama Xander malam itu.

"Aku perempuan itu. Aku yang menggantikan Amanda malam itu dan masuk ke kamar yang telah kamu sewa di Club Mami Grace. Aku Aliana, salah satu waitress yang bekerja di Club Mami Grace. Aku sudah lama memperhatikanmu, Xander..." ungkap Aliana saat itu.

"Apa motifmu?" tanya Xander dengan suaranya yang terdengar mengerikan.

"Uang," jawab Aliana.

Xander tersenyum kecut. Dia bahkan sudah menduganya.

"Aku datang ke sini untuk menagih uang atas jasaku malam itu. Kamu belum membayarku!" ucap Aliana lagi, dengan sangat berani.

Xander tertawa.

Tawa yang terdengar sangat geli.

"Berapa yang kamu mau?" tanyanya ketika tawanya mereda.

"Lima puluh juta," jawab Aliana.

"Jarvis, siapkan apa yang dia mau," perintah Xander pada sang asisten.

Jarvis terlihat bingung. "Tapi Bos?"

"Laksanakan saja perintahku,"

Hari itu juga Aliana pulang dengan membawa uang lima puluh juta di tangannya. Dia benar-benar tidak menyangka jika kenyataannya Xander itu tidak semengerikan yang orang lain pikir.

Rencananya, uang ini akan Aliana berikan pada Mischa sebagai ganti rugi atas kehidupan Mischa yang hancur akibat ulah Xander.

Saat itu, Mischa hamil anak Xander.

Dia tidak bisa melanjutkan kuliah.

Mischa diusir dari rumahnya setelah ke dua orang tuanya tahu bahwa dia hamil.

Bahkan ke dua orang tuanya sampai mengatakan sudah tak mau mengakui Mischa sebagai anak mereka lagi karena sudah membuat malu.

Mischa sempat depresi dan hampir menggugurkan kandungannya, jika Aliana tidak lekas mencegah.

Aliana bahkan sudah memberikan solusi terakhir pada Mischa untuk mengatakan semuanya pada Xander, sayangnya Mischa tidak mau.

Mischa terlalu takut menghadapi Xander.

Penderitaan Mischa terus berlanjut karena semasa dirinya hamil kondisi kesehatan Mischa terus saja mengalami penurunan.

Aliana yang mengurus Mischa saat itu.

Bahkan sampai Mischa melahirkan anaknya.

Kini, Mischa membutuhkan banyak uang untuk membayar biaya persalinan juga pengobatan bayinya yang mengalami gangguan kesehatan akut hingga harus di rawat intensif di rumah sakit selama beberapa bulan.

Itulah sebabnya, Aliana terpaksa mengambil jalan pintas dengan mengaku sebagai wanita yang telah ditiduri Xander malam itu.

Aliana buntu.

Dia benar-benar tidak tahan melihat penderitaan Mischa.

Hari itu dokter memperbolehkan Arsen pulang karena kondisinya sudah membaik.

Setelah melunasi seluruh biaya rumah sakit Arsen, akhirnya Mischa pun bisa membawa pulang bayinya ke sebuah rusun yang disewa Aliana untuk Mischa.

Aliana sengaja tak memberitahukan masalah uang itu karena jika Mischa sampai tahu, sahabatnya itu pasti akan marah dan tak mau menerima uang itu. Jadilah Aliana terpaksa berbohong.

"Ini ada sisa uang, kamu pegang untuk memenuhi kebutuhanmu dengan Arsen. Aku pergi sebentar, nanti aku kembali ya," kata Aliana malam itu.

"Al, kamu sudah terlalu banyak membantuku," ujar Mischa pada sahabatnya. Tidak, Aliana bukan hanya seorang sahabat untuk Mischa, tapi dia malaikat.

Aliana tersenyum hangat. Dia memeluk Mischa. "Aku sudah menganggapmu keluargaku, Misch. Dengan adanya dirimu, aku merasa memiliki keluarga," ucap Aliana yang selama ini memang hanya hidup sebatang kara. Bahkan dia tidak tahu siapa dan dimana orang tua kandungnya selama ini.

Sejak kecil Aliana hidup di urus oleh seorang nenek tua bernama Rubiah yang menjadi tetangga Mischa di kampung halamannya. Nenek Rubiah yang mengatakan bahwa dirinya menemukan Aliana yang saat itu masih bayi di kebun belakang rumahnya.

Nenek Rubiah meninggal ketika Aliana lulus SMP.

Dan sejak saat itu, Aliana hidup sebatang kara. Dia bahkan harus bekerja untuk membiayai hidupnya sendiri.

Hanya Mischalah satu-satunya sahabat yang Aliana miliki.

Semasa mereka kecil dulu, Mischa banyak membantunya baik dalam hal finansial ataupun pangan.

Mungkin jika tidak ada Mischa, Aliana juga tidak yakin apakah dirinya mampu bertahan hidup hingga hari ini?

"Dulu, kamu yang sering membantuku. Sekarang kita impas," kata Aliana setelah melepas pelukannya.

"Terima kasih, Al..."

Aliana tersenyum. "Aku pergi dulu ya, kamu istirahat saja. Nanti jika aku kembali, aku belikan makanan untukmu," katanya lagi.

Mischa pun mengangguk dan langsung meninakbobokan bayi mungilnya di kamar tanpa pernah dia tahu, bahwa malam itu, adalah malam pertemuan terakhirnya dengan Aliana.

Aliana tidak pernah kembali.

Karena begitu Aliana keluar dari rusun, beberapa orang polisi datang dan menangkapnya.

Polisi itu mendapat laporan dari seseorang bahwa Aliana telah melakukan kejahatan dengan dalih penipuan dan pemerasan.

Dia membawa uang sebesar lima puluh juta dari orang yang telah dia peras.

Dan orang itu adalah Xander.

"Polisi sudah menangkap wanita bernama Aliana itu, Bos," beritahu Jarvis pada Xander saat itu setelah mendapat laporan terbaru dari pihak kepolisian.

Xander tersenyum miring.

"Selamat menikmati hasil dari keberanianmu, Nona Manis. Membusuklah dipenjara!" gumam Xander dengan gertakan di kedua rahangnya yang mengeras.

Komen (8)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
trnyata Aliana melakukan kebohongan demi sahabatnya Mischa
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
Andai Xander tau apa yg trjadi sbnarnya
goodnovel comment avatar
P Padang Situmorang
ceritanya sangat menyentuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • ONE NIGHT STAND   6. SURAT DARI ARSEN

    Arsen sudah di pindah ke ruang ICU setelah pendonoran darah yang diberikan Xander untuknya. Dan sejak itu pula, Xander tak kunjung bergeming dari sisi ranjang tempat tidur Arsen. Tatapannya lurus tertuju pada wajah Arsen yang terhalang oleh alat bantu pernapasan. Jarvis pun ada di dalam ruangan itu. Dia berdiri tepat di hadapan Xander duduk. Jarvis sudah tahu apa yang terjadi di sana dan mengurus perihal tes DNA antara Arsen dan Xander. Termasuk menggali informasi mengenai wanita bernama Mischa, Ibunda Arsen. Sedari tadi Jarvis sebenarnya ingin mengatakan sesuatu, namun keterdiaman Xander dalam perenungannya yang tak sama sekali beralih dari wajah Arsen membuat Jarvis urung menyampaikan maksudnya. Sepertinya, Xander terlihat begitu menghayati tatapannya. Entah apa yang ada dalam pikiran Xander saat itu, tapi yang pasti, ini kali pertama Jarvis dapat melihat adanya sebuah kasih sayang dalam tatapan Xander kepada Arsen kala itu. Dan Jarvis sendiri tak memungkiri, kemiripan fi

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • ONE NIGHT STAND   7. MAKE A WISH

    Waktu sudah hampir shubuh.Tapi Mischa terus terjaga di sisi ranjang anaknya.Setelah mendapat donor darah dari Xander, Arsen pun telah melewati masa kritisnya. Bocah berumur lima tahun itu kini sudah di pindah ke ruang perawatan kelas tiga. Sebagian alat medis yang terpasang di tubuh Arsen telah dilepas. Hanya menyisakan satu cairan infus di tangan kirinya.Mischa hendak melunasi semua biaya rumah sakit dengan uang tabungan hasil dia bekerja dan hasil penjualan beberapa perhiasan miliknya. Namun ternyata pihak rumah sakit mengatakan bahwa seluruh biaya pengobatan Arsen sudah dilunasi oleh Xander. Dan Mischa berniat untuk mengembalikan uang itu melalui pos nanti. Mischa tidak mau berhutang budi pada siapapun. Apalagi orang itu adalah Xander.Saat ini, Mischa hanya perlu menunggu Arsen sadar.Mischa tak mau melewatinya m

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • ONE NIGHT STAND   8. POSITIF

    Dua minggu berlalu. Sejauh ini, Xander memang tak melakukan hal apapun terhadap Mischa. Xander bukan tipe lelaki yang gegabah dalam bertindak. Sebelum hasil tes DNA keluar, Xander tak ingin melakukan tindakan bodoh yang justru akan mempermalukan dirinya sendiri. Untuk itulah dia perlu bersabar. Dan hari ini, sekembalinya Jarvis dari rumah sakit setelah mengambil hasil tes DNA Xander, ditemuinya di gedung perkantoran perusahaan Malik Grup, laki-laki brewok itu langsung memberikan hasil tes DNA itu pada sang Bos. "Anak bernama Arsen itu memang anak kandungmu, Bos. Hasil tes DNA kalian positif," beritahu Jarvis saat itu. Jarvis melihat satu kali tarikan napas panjang Xander saat itu. Sebagai orang terdekat Xander, Jarvis tahu bahwa kabar ini bukanlah kabar baik.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • ONE NIGHT STAND   9. RUMOR

    Pagi itu, gedung perkantoran bagian Administrasi Hotel Butterfly terlihat ramai. Beberapa wartawan terlihat memenuhi pintu masuk gedung.Sebuah lamborghini hitam terlihat memasuki area pelataran parkir diikuti sebuah sedan hitam di belakang.Sebelum sang pemilik lamborghini itu keluar dari kendaraannya, beberapa bodyguard keluar dari sedan hitam dan berjalan mendekat ke arah mobil di depan mereka.Seorang Aktor pendatang baru dengan gaya casualnya terlihat keluar dari lamborghini itu. Dirinya berhasil menghindar dari kerumunan wartawan berkat pengawalan ekstra ketat dari para bodyguardnya. Dia berjalan memasuki gedung perkantoran Hotel.Kedatangannya disambut oleh beberapa manager hotel."Selamat datang Pak Aldrian, kedatangan anda sudah di tunggu oleh dewan direksi untuk rapat saham hari ini," ucap salah satu manager hotel.Aldrian Bharata Yuda, sang pewaris tunggal Hotel

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • ONE NIGHT STAND   10. BERTEMU ALIANA

    "Napi atas nama Aliana? Ada yang ingin bertemu denganmu," panggil seorang sipir penjara. Dia membuka sel tahanan di mana wanita bernama Aliana berada.Salah satu tahanan wanita di dalam sel itu mendongak. Sebelum berdiri, dia merapikan sejenak rambut panjangnya yang awut-awutan karena jarang disisir.Tanpa bertanya Aliana keluar dari sel tahanan dan mengikuti langkah sang sipir wanita dihadapannya. Dia berpikir, ada kemungkinan orang yang ingin menemuinya saat ini adalah Jarvis.Pasti lelaki itu hendak menanyakan tentang Mischa lagi!Terka Aliana membatin.Jika memang benar begitu, jangan harap aku akan memberinya informasi. Bahkan untuk membuka mulutku saja rasanya aku enggan!Saat

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • ONE NIGHT STAND   11. KEDATANGAN SARAH

    Sebuah mobil mewah berwarna putih terparkir di lahan parkir rumah susun di Blok S.Seorang wanita setengah baya terlihat keluar dari balik mobil itu setelah pintunya dibukakan oleh sang supir pribadinya.Wanita itu mendongakkan kepalanya menatap ke arah ketinggian rumah susun sepuluh lantai itu.Kumuh dan Jorok.Itulah kesan pertama yang berhasil dia tangkap oleh penglihatannya.Seorang lelaki terlihat menghampiri wanita itu dengan senyuman yang terus terkembang di wajahnya."Dengan Ibu Sarah? Saya Kasim, penyewa rumah susun ini, Bu. Saya sudah mendapat telepon dari asisten Ibu kalau Ibu akan datang ke sini untuk bertemu dengan Arsen, dia anaknya Mischa, mereka tinggal di lantai Tiga, Bu. Mari saya an

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • ONE NIGHT STAND   12. GUGATAN HAK ASUH

    "Mischa mencintaimu Xander, itulah sebabnya dia rela kamu tiduri!"Kalimat Aliana masih saja menggema dalam benak Xander bahkan di saat dirinya kini sudah sampai di apartemen pribadinya.Cinta?Cih!Apa itu cinta?Wanita bernama Mischa itu tak pernah mengenalnya begitu juga sebaliknya. Lalu darimana cinta itu bisa ada?Jangankan mereka yang tak saling mengenal satu sama lain, bahkan seseorang yang memiliki jalinan darah sekalipun tak memiliki cinta untuk darah dagingnya sendiri. Lantas apa sekarang Xander harus percaya dengan apa yang dikatakan Aliana tentang Mischa?Mischa mencintaiku, itulah alasan kenapa wanita itu rela menyerahkan dirinya padaku begitu saja.Gumam Xander dalam hati.Jika mengingat hal itu, Xander jadi ingin tertawa. Lelucon itu benar-benar konyol!Sejak awal Xander ta

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • ONE NIGHT STAND   13. DIPECAT!

    Satu minggu kemudian seluruh publik di hebohkan oleh berita mengenai gugatan hak asuh anak Xander yang bernama Arsenio Malik Akbar.Beberapa rumor miring pun beredar tentang Xander diberbagai media.Banyak kecaman yang dilayangkan atas dirinya yang mengatakan bahwa Xander adalah seorang bisnisman yang kejam dan tak berhati sehingga tega menjadikan kelemahan seorang wanita untuk menghasilkan keuntungan pribadi bagi dirinya.Ada juga netizen yang mengatakan bahwa Xander tidak berhak merebut seorang anak dari Ibunya.Namun semua berita miring itu tak digubris oleh Xander yang tetap menjalankan aktifitasnya seperti semula.Seorang lelaki bersetelan jas kantor abu-abu terlihat sedang membaca berita mengenai kehidupan pribadi Xander di internet.Dia duduk di kursi kebesarannya dengan santai sambil sesekali menyesap kopinya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-28

Bab terbaru

  • ONE NIGHT STAND   TRUTH OR DARE (SPINNOF ARSEN)

    Satu Bulan sebelum prolog... Malam kian larut tapi suasana di Club malam elit The Dragon's Club justru semakin meriah. Lima orang lelaki berpakaian casual tampak asik bercengkrama di pojokan ruangan. Yakni sebuah tempat yang sudah menjadi lokasi base camp mereka jika sedang bebas tugas. Ya, mereka adalah Alvin, Roni, Tio, Bagas dan Arsen. Lima orang tentara berpangkat mayor yang sedang menikmati waktu luang mereka dengan berpesta pora. Sekedar merelaksasi otot-otot tubuh yang tegang setelah bertugas di medan perang. "Udah lama kita nggak main Truth Or Dare," celetuk Alvin setelah menenggak habis botol vodkanya. Alvin memposisikan botol kosong itu di tengah-tengah meja yang melingkar. "Ah, nggak usah mulai deh Vin!" sahut Tio tidak setuju. "

  • ONE NIGHT STAND   PROLOG THE BRYDAL SHOWER (SPINNOF ARSEN)

    Acara pernikahan mewah itu baru saja berlangsung. Kedua mempelai sudah berada di dalam kamar pengantin mereka. Handaru menghampiri Mitha yang tampak kesulitan membuka gaun pengantinnya. "Sini, aku bantu," ucap Handaru dengan senyuman ramahnya. Lelaki itu membantu sang istri melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Mitha hingga menyisakan pakaian dalam saja yang membalut tubuh mungil itu. Merasa malu karena ini pertama kalinya dia berada satu kamar dengan Handaru, Mitha buru-buru mengambil jubah mandi dan mengenakannya. "Kamu mau mandi?" tanya Handaru pada Mitha, wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya. Menjadi seorang Nyonya Handaru Pratama. Sang Milyuner yang kekayaannya tak akan habis tujuh turunan. Mitha mengangguk, pipi wanita itu merona. "Boleh aku ikut?" ucap Handaru dengan kerlingan nakal. Mitha memukul bahu

  • ONE NIGHT STAND   135. EPILOG

    Enam bulan kemudian...Di sebuah tanah lapang berumput hijau dengan pemandangan alam yang indah di sekitarnya, sebuah keluarga tampak berkumpul menikmati indahnya hari.Sudah menjadi rutinitas wajib bagi keluarga Malik untuk mengadakan piknik keluarga di akhir pekan."Arsen, ayo makan dulu," teriak Diana yang ikutan berlari mengejar sang cucu yang asik bermain bola bersama Dirga.Sarah yang tampak asik mengobrol dengan Berta. Mereka duduk di atas tikar piknik dengan berbagai macam makanan lezat yang mereka bawa.Sementara itu, di sisi lain lokasi tersebut Xander, Jarvis dan Aldrian tampak asik menikmati indahnya pemandangan."Kamu sudah pantas menggendong anak, Al. Mau sampai kapan menjomblo terus?" ucap Xander menggoda Aldrian yang saat itu sedang menggendong salah satu bayi kembar sang Kakak.

  • ONE NIGHT STAND   134. SEBUAH AKHIR

    Seorang wanita tampak menarik napas dalam-dalam. Peluh menetes membanjiri wajahnya yang pucat. Sesekali terdengar rintihan dan teriakan dari arah brankar ruangan bersalin itu tatkala si wanita merasa dirinya tak mampu lagi menahan nyerinya kontraksi.Sejak kepulangan keluarga Malik usai menghadiri acara pernikahan Jarvis dan Aliana, lalu mereka melangsungkan acara pesta barbeque di halaman rumah kediaman Malik yang luas, seharian itu Mischa memang kurang istirahat. Terlebih efek gembira ketika dirinya mampu berjalan kembali seperti sedia kala.Mischa terus beraktifitas, berjalan mondar-mandir ke sana kemari dengan keadaan perutnya yang buncit.Hingga pesta usai, Mischa justru harus kembali melakukan aktifitas ranjang bersama sang suami hingga waktu mendekati pagi.Itulah sebabnya, menjelang fajar di pagi hari, Mischa merasakan perutnya mulas dan kram."Xander..." gumam Mischa lirih.

  • ONE NIGHT STAND   133. KEAJAIBAN

    Acara sakral itu berlangsung begitu khidmad dan lancar.Jarvis sangat tenang saat melafalkan kalimat ijab dan kabulnya.Setelah ijab dan kabul usai, lalu kedua mempelai menyambut tamu undangan yang hendak bersalaman di atas pelaminan, sore harinya acara pun selesai.Jarvis dan Aliana sudah berganti pakaian. Kini mereka sedang berkumpul di lapangan parkir gedung hendak pulang. Saat itu keluarga Malik terlihat berkumpul di sekitar area parkir, mereka menunggu kedatangan pasangan pengantin baru. Malam ini, keluarga Xander berencana mengundang Jarvis dan Aliana untuk makan malam bersama di kediaman utama keluarga Malik.Baik Jarvis dan Aliana, yang memang sama-sama tak memiliki keluarga, jelas sangat senang atas undangan itu. Bahkan jika hari weekend tiba, mereka seringkali ikut nimbrung dalam acara piknik keluarga Malik. Dan bagi keluarga Malik, mereka sudah layaknya keluarga sendiri.Saat it

  • ONE NIGHT STAND   132. IN THE MORNING

    Mentari pagi terlihat bersinar cerah di angkasa. Cahayanya menerobos jendela kaca bening sebuah kamar besar nan mewah yang terletak di salah satu perumahan elit Jakarta.Mischa menggeliat tatkala wajahnya terkena pantulan cahaya matahari langsung. Dia mengernyitkan kening, menguap satu kali seraya mengucek ke dua bola matanya secara bersamaan.Ketika kedua bola matanya berhasil terbuka, Mischa tak mendapati sosok Xander di sisinya.Mungkin, suaminya itu sedang di kamar mandi, pikirnya.Tubuh Mischa kembali menggeliat. Dia merentangkan ke dua tangannya ke atas. Entah kenapa, pagi ini dia bangun dengan keadaan tubuh yang lebih segar dari kemarin-kemarin.Apa mungkin karena...?Kedua pipi Mischa mendadak merona, saat otaknya kembali memutar kejadian tadi malam di dalam kamar ini.Bahkan setelah hampir dua bulan berlalu tanpa adanya aktifitas ranjang dalam bid

  • ONE NIGHT STAND   131. LEMBARAN KEHIDUPAN BARU

    Selang satu bulan sejak penolakan yang dilakukan Mischa pada Xander, silih berganti pihak keluarga datang mengunjungi Mischa. Baik itu Dirga maupun Diana. Sayangnya, usaha mereka sia-sia. Mischa tetap pada pendiriannya semula. Bahkan dengan teganya Mischa justru meminta Xander menceraikannya. Hindun dan Suroto sudah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dengan Mischa pada pihak keluarga Xander yang semakin membuat pihak keluarga merasa miris akan keadaan Mischa saat ini. Terlebih dengan Diana. Dirinya tidak menyangka jika apa yang dia alami dahulu di masa muda kini harus berlanjut menimpa Mischa, sang menantu kesayangannya. Dengan segala daya dan upaya mereka terus berusaha meyakinkan Mischa agar Mischa tidak terus menerus larut dalam rasa traumanya. Namun sayang, semua usaha merega gagal dan tak membuahkan hasil.

  • ONE NIGHT STAND   130. PENOLAKAN

    Suara Adzan Isya baru saja berkumandang.Seorang wanita dengan perutnya yang membuncit sudah siap dengan mukenanya, dia hendak melaksanakan shalat Isya berjamaah dengan Hindun dan Suroto, kedua orang tuanya. Wanita itu duduk di atas kursi roda, sementara Hindun berdiri di sampingnya."Allahu Akbar," Suroto memulai takbir pertama tanda shalat telah dimulai.Para makmum mengikuti di belakang.Dalam suasana seperti inilah, hal yang selalu Mischa tunggu-tunggu.Hatinya terasa jauh lebih tenang.Sampai detik ini, Mischa masih terus menerus dihantui bayang-bayang mengerikan sekaligus menjijikan yang pernah dia alami sewaktu di Florida.Semua kejadian buruk yang menimpanya sebelum akhirnya Tuhan menyelamatkannya melalui Mendy.Satu alasan besar yang menjadikan Mischa tidak ingin bertemu Xander dalam keadaannya sekarang, saat dirinya tahu bahwa dia telah mengandung, setelah apa yang sudah dilaluinya di Florida setengah tahun yang lalu.

  • ONE NIGHT STAND   129. SEBUAH KABAR

    Selang satu jam kemudian.Xander baru saja mengirim pesan singkat pada Diana bahwa dia akan pulang terlambat.Lelaki itu sudah berada di Club sejak sepuluh menit yang lalu. Xander hanya memesan cocktail dengan kadar alkohol yang sangat sedikit. Dia sudah berjanji pada Mischa untuk tidak mabuk-mabukkan lagi. Dan Xander akan berusaha untuk tetap menepati Janjinya walau tak ada Mischa sekali pun.Xander masih bergelut dengan ponsel pribadinya.Satu hal yang menjadi kebiasaannya saat sedang sendirian, yakni menatap lama wajah Mischa di balik layar ponselnya.Senyuman Mischa seolah menjadikan penyemangat hidupnya kali ini. Meski hanya sebatas gambar saja. Tapi Xander tak pernah bosan menatapnya.Dengan ujung jari telunjuknya, Xander mengusap wajah Mischa yang sedang tersenyum, sangat manis.Di mana kamu berada saat ini, Mischa?

DMCA.com Protection Status