Share

8. POSITIF

Author: Herofah
last update Huling Na-update: 2024-10-29 19:42:56

Dua minggu berlalu.

Sejauh ini, Xander memang tak melakukan hal apapun terhadap Mischa. Xander bukan tipe lelaki yang gegabah dalam bertindak. Sebelum hasil tes DNA keluar, Xander tak ingin melakukan tindakan bodoh yang justru akan mempermalukan dirinya sendiri. Untuk itulah dia perlu bersabar.

Dan hari ini, sekembalinya Jarvis dari rumah sakit setelah mengambil hasil tes DNA Xander, ditemuinya di gedung perkantoran perusahaan Malik Grup, laki-laki brewok itu langsung memberikan hasil tes DNA itu pada sang Bos.

"Anak bernama Arsen itu memang anak kandungmu, Bos. Hasil tes DNA kalian positif," beritahu Jarvis saat itu.

Jarvis melihat satu kali tarikan napas panjang Xander saat itu. Sebagai orang terdekat Xander, Jarvis tahu bahwa kabar ini bukanlah kabar baik.

Xander belum berbicara apapun. Tatapannya masih tertuju meneliti berkas hasil tes DNA di tangannya.

"Jadi, selama ini kita sudah benar-benar tertipu!" Ucap Xander kemudian. Wajahnya terlihat merah padam dengan ke dua rahangnya yang mengeras. Dia melempar berkas di tangannya dengan kasar ke atas meja kerjanya.

"Benar Bos. Jika memang Mischa adalah wanita yang tidur bersama anda di Club malam itu, itu artinya wanita bernama Aliana Puri Cendana telah membohongi kita! Dan dari informasi yang berhasil aku gali tentang Aliana, aku mendapati bahwa Aliana memang memiliki hubungan dekat dengan Mischa," tambah Jarvis lagi.

"Apa? Jadi mereka saling mengenal satu sama lain?" Xander terlihat begitu kaget. Kenyataan ini benar-benar membuatnya muak.

"Benar Bos. Aliana adalah sahabat dekat Mischa sewaktu mereka magang di perusahaan Malik Grup. Mereka satu angkatan di Universitas,"

Xander benar-benar tidak percaya dengan semua kenyataan ini. Dirinya sudah ditipu habis-habisan selama ini oleh wanita-wanita jalang itu!

Brengsek!

Tubuh Xander terhempas ke sandaran kursi kebesarannya. Sesekali dia memijat pangkal hidungnya. "Lalu, bagaimana dengan Mischa sendiri, informasi apalagi yang berhasil kamu dapatkan tentang wanita itu?"

"Mischa adalah anak tunggal dan ke dua orang tuanya masih hidup. Mereka tinggal di Surabaya. Ayah Mischa adalah seorang pensiunan PNS. Sedangkan Ibunya membuka usaha Catring di kediaman mereka di Surabaya. Pak Arthur mengatakan, sewaktu Mischa magang di perusahaan ini bersama Aliana, Mischa itu termasuk karyawan yang rajin dan pintar. Tapi anehnya sebelum tiga bulan masa magangnya berakhir, Mischa sudah lebih dulu mengundurkan diri. Usia Arsen saat ini tepat lima tahun, dan kejadian itu berlalu sudah hampir enam tahun, jadi ada kemungkinan, sewaktu Mischa mengundurkan diri dari perusahaan Malik Grup, dia sedang mengandung Arsen,"

"Kemarin aku sudah mendatangi lapas untuk bertemu dengan Aliana dan memintanya untuk mengatakan hal yang sebenarnya terjadi malam itu, tapi Aliana memilih untuk bungkam, Bos,"

"Aku sendiri menyimpulkan, pengakuan Aliana hari itu mungkin karena dia ingin melindungi Mischa, Bos," tutur Jarvis panjang lebar.

Xander menggeram di kursi kebesarannya.

Pikirannya penuh oleh dua sosok perempuan bernama Mischa dan Aliana.

Xander paling anti diusik. Itulah sebabnya, siapapun manusia yang berani mengusiknya, pasti akan berakhir mengenaskan seperti nasib Aliana selama ini.

Dan kali ini, Xander tak akan tinggal diam terhadap wanita bernama Mischa.

Xander akan memastikan, bahwa Mischa, harus mendapat ganjaran setimpal atas perbuatannya selama ini.

"Jarvis, suruh orang untuk memata-matai Mischa. Aku ingin tahu, apa ada pihak lain dibalik semua kejadian ini!" Ucap Xander dengan tatapan bengisnya.

Kali ini, kamu tidak akan bisa lolos dariku, Mischa!

Bitch!

Xander dan Jarvis masih melanjutkan percakapan mereka di dalam ruangan saat tiba-tiba terdengar suara ribut-ribut di luar.

"LEPASKAN AKU! BIARKAN AKU BERTEMU DENGAN XANDER!" teriak seorang lelaki yang terlihat mengamuk. Dia ingin menerobos masuk ke dalam ruangan Xander namun tubuhnya ditahan beberapa security.

"XANDER! KELUAR KAU! BRENGSEK! KAU TIDAK BISA MEMECATKU SEPERTI INI!" teriaknya lagi seperti orang kesetanan. Keributan itu jelas menarik perhatian beberapa karyawan lain.

Saat itu, bukan Xander yang keluar dari ruangan melainkan Jarvis.

Jarvis meminta para karyawan kembali bekerja.

"Lepaskan dia," perintah Jarvis pada para security itu.

Lelaki bernama Daniel itu pun langsung membenahi kemejanya yang berantakan. Wajahnya masih terlihat marah. "Mana Xander? Aku ingin bicara!" tegasnya pada Jarvis.

"Kamu tahukan ini tempat umum? Kehadiranmu di sini menimbulkan keributan, mari kita bicara di tempat lain," ucap Jarvis dengan logat santai. Dia mengajak Daniel pergi dari depan pintu ruangan Xander, tapi sayang Daniel tidak mau. Kedatangannya ke sini untuk bertemu Xander, bukan Jarvis.

"Aku tidak akan pergi sebelum Xander menjelaskan alasan kenapa dia memecatku!" tegas Daniel lagi.

"Aku pikir, kamu ini orang berpendidikan. Mari kita bicarakan baik-baik. Xander saat ini sedang sibuk. Bicara denganku saja, mari kita cari tempat untuk bicara," ajak Jarvis lagi. Senyum ramahnya terkembang sempurna. Dia menepuk bahu Daniel sebelum melangkah menjauh dari ruangan Xander. Untungnya, kali ini Daniel tidak melawan. Dia menurut dan berjalan mengikuti langkah Jarvis. Sementara beberapa security masih tetap mengikuti langkah mereka.

Tiba di sebuah toilet karyawan, Jarvis menghentikan langkahnya. Dia membuka pintu toilet dan mendorong paksa Daniel masuk ke dalam toilet.

"Kalian, tunggu di sini," perintah Jarvis pada tiga orang security untuk berjaga di depan pintu toilet sebelum dia menutup pintu itu rapat-rapat.

Daniel terlihat begitu terkejut dengan tubuhnya yang terhempas ke dinding toilet akibat dorongan Jarvis.

"Apa yang kamu inginkan? Katakan!" ucap Jarvis dingin. Dia berkacak pinggang dihadapan Daniel.

Daniel tersenyum remeh. Nyatanya, Jarvis dan Xander memang sama saja. Sama-sama brengsek dan bermuka dua. "Aku hanya akan bicara dengan Xander!"

"Apa yang kamu katakan? Kamu bilang apa tadi?" ulang Jarvis yang mulai terlihat jengkel.

"Aku sudah bekerja di perusahaan ini bahkan lebih lama dari kau! Jadi bagaimana bisa dia memecatku tanpa alasan!"

Jarvis tertawa renyah sebelum akhirnya dia kembali mendesak tubuh Daniel ke dinding. "Heh, brengsek! Kamu pikir aku tidak tahu, kalau selama ini kamu yang sudah membocorkan rahasia perusahaan Malik Grup ke Butterfly? Sekarang bisa-bisanya kamu mengatakan bahwa Xander memecatmu tanpa alasan! Lebih baik kamu berkaca dulu sebelum bicara! Bajingan tengik!" Jarvis semakin mempererat cekikan tangannya di kerah kemeja Daniel. Kali ini, Daniel benar-benar memancing emosinya.

"Perlu kamu tahu, harusnya kamu itu berterima kasih pada Xander karena dia hanya memecatmu! Mungkin jika aku jadi Xander, aku tidak hanya akan memecat pengkhianat macam dirimu, tapi aku akan pastikan hidupmu membusuk di penjara!" ancam Jarvis lagi.

Sayangnya ancaman itu tidak mempan untuk Daniel.

"Kamu itu hanya mantan gengster! Kamu itu mafia yang sudah diselamatkan Xander! Hidup menjadi kacung Xander tidak akan membuatmu mendapat apa yang kamu inginkan! Xander itu kejam! Dia tidak tahu bagaimana cara menghargai orang lain!" sentak Daniel sama kerasnya.

BUGHHH!!!

Satu hantaman kuat mendarat di rahang Daniel hingga tubuh lelaki itu tersungkur ke lantai toilet dengan sudut bibir yang berdarah.

Jarvis berjongkok di sisi Daniel yang terlihat kesakitan. "Sebaiknya kamu pergi sekarang sebelum aku benar-benar marah!" bisik Jarvis pelan. Dia masih berusaha untuk tidak larut dalam emosinya.

"Cih! Kamu pikir kamu itu siapa, Hah? Kamu itu hanya anjing peliharaannya Xander! Aku sama sekali tidak takut padamu! Aku bahkan tidak takut pada Xander! Lihat saja nanti, pembalasan akan lebih menyakitkan dari apa yang sudah kalian lakukan padaku!"

Ucapan Daniel kali ini terdengar lucu di telinga Jarvis. Sepertinya hanya akan membuang-buang waktu saja jika dia masih harus meladeni manusia bernama Daniel itu, hingga akhirnya, Jarvis pun berdiri dan berniat untuk pergi.

"Katakan pada Xander, aku akan membalas perbuatannya!" teriak Daniel lagi sebelum Jarvis benar-benar keluar dari toilet.

Jarvis menghentikan langkahnya. Dia menoleh kembali ke belakang.

"Baiklah, aku tunggu, seberapa besar nyalimu!" tantang Jarvis berusaha sesantai mungkin. Meski dalam hati, ingin rasanya dia menjahit mulut kurang ajar manusia itu bernama Daniel itu.

Dasar manusia tak tahu diri!

Umpat Jarvis dalam hati.

*****

Di sebuah mansion besar di Paris, Perancis seorang wanita setengah baya terlihat sibuk dengan ponsel yang menempel di telinga kirinya.

Dia berjalan dari sisi ranjang tempat tidurnya ke arah jendela.

"Selamat pagi nyonya Malik, saya baru mendapat kabar dari Indonesia bahwa rumor mengenai Xander yang memiliki anak dari seorang pelacur itu benar Nyonya. Nama anak itu Arsen. Sekarang dia berumur lima tahun. Fotonya akan saya kirim segera ke ponsel anda, Nyonya," ucap sebuah suara di seberang.

Wanita paruh baya itu tersenyum tipis. Gurat halus diwajahnya terlihat menjelas. Meski kini usianya sudah menginjak kepala tujuh, namun dirinya terlihat masih seperti wanita berumur empat puluh tahunan. Semua itu berkat perawatan kulit dan olahraga rutin serta pola hidup sehat yang dijalaninya selama ini.

Pembicaraan itu berakhir dengan terkirimnya sebuah foto seorang bocah lelaki bernama Arsenio Malik Akbar di ponselnya.

Wanita itu tertawa sinis.

Aku tidak perduli siapa identitas Ibumu, Arsen, yang jelas dalam darahmu mengalir darah Xander. Kamu akan menjadi satu-satunya pewaris keluarga Malik dan itu artinya...

Wanita itu menggantung kalimat yang dia ucapkan di dalam hatinya.

Tatapannya terus tertuju pada foto Arsen di gawainya.

"Kamu harus aku dapatkan secara utuh!" ucapnya pelan tapi penuh penekanan.

Dia kembali menghubungi seseorang di telepon.

"Halo, Sean? Ini aku Sarah. Tolong siapkan tiket penerbangan menuju Indonesia sore ini, aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan cicitku,"

Mga Comments (7)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
udah 6th aja ngk ada konflik ps hamil tau² anaknya udah gede aja
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
semoga si nenek kelak menyayangi cucunya
goodnovel comment avatar
P Padang Situmorang
nenek buyut sontoloyo.....
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • ONE NIGHT STAND   9. RUMOR

    Pagi itu, gedung perkantoran bagian Administrasi Hotel Butterfly terlihat ramai. Beberapa wartawan terlihat memenuhi pintu masuk gedung.Sebuah lamborghini hitam terlihat memasuki area pelataran parkir diikuti sebuah sedan hitam di belakang.Sebelum sang pemilik lamborghini itu keluar dari kendaraannya, beberapa bodyguard keluar dari sedan hitam dan berjalan mendekat ke arah mobil di depan mereka.Seorang Aktor pendatang baru dengan gaya casualnya terlihat keluar dari lamborghini itu. Dirinya berhasil menghindar dari kerumunan wartawan berkat pengawalan ekstra ketat dari para bodyguardnya. Dia berjalan memasuki gedung perkantoran Hotel.Kedatangannya disambut oleh beberapa manager hotel."Selamat datang Pak Aldrian, kedatangan anda sudah di tunggu oleh dewan direksi untuk rapat saham hari ini," ucap salah satu manager hotel.Aldrian Bharata Yuda, sang pewaris tunggal Hotel

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • ONE NIGHT STAND   10. BERTEMU ALIANA

    "Napi atas nama Aliana? Ada yang ingin bertemu denganmu," panggil seorang sipir penjara. Dia membuka sel tahanan di mana wanita bernama Aliana berada.Salah satu tahanan wanita di dalam sel itu mendongak. Sebelum berdiri, dia merapikan sejenak rambut panjangnya yang awut-awutan karena jarang disisir.Tanpa bertanya Aliana keluar dari sel tahanan dan mengikuti langkah sang sipir wanita dihadapannya. Dia berpikir, ada kemungkinan orang yang ingin menemuinya saat ini adalah Jarvis.Pasti lelaki itu hendak menanyakan tentang Mischa lagi!Terka Aliana membatin.Jika memang benar begitu, jangan harap aku akan memberinya informasi. Bahkan untuk membuka mulutku saja rasanya aku enggan!Saat

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • ONE NIGHT STAND   11. KEDATANGAN SARAH

    Sebuah mobil mewah berwarna putih terparkir di lahan parkir rumah susun di Blok S.Seorang wanita setengah baya terlihat keluar dari balik mobil itu setelah pintunya dibukakan oleh sang supir pribadinya.Wanita itu mendongakkan kepalanya menatap ke arah ketinggian rumah susun sepuluh lantai itu.Kumuh dan Jorok.Itulah kesan pertama yang berhasil dia tangkap oleh penglihatannya.Seorang lelaki terlihat menghampiri wanita itu dengan senyuman yang terus terkembang di wajahnya."Dengan Ibu Sarah? Saya Kasim, penyewa rumah susun ini, Bu. Saya sudah mendapat telepon dari asisten Ibu kalau Ibu akan datang ke sini untuk bertemu dengan Arsen, dia anaknya Mischa, mereka tinggal di lantai Tiga, Bu. Mari saya an

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • ONE NIGHT STAND   12. GUGATAN HAK ASUH

    "Mischa mencintaimu Xander, itulah sebabnya dia rela kamu tiduri!"Kalimat Aliana masih saja menggema dalam benak Xander bahkan di saat dirinya kini sudah sampai di apartemen pribadinya.Cinta?Cih!Apa itu cinta?Wanita bernama Mischa itu tak pernah mengenalnya begitu juga sebaliknya. Lalu darimana cinta itu bisa ada?Jangankan mereka yang tak saling mengenal satu sama lain, bahkan seseorang yang memiliki jalinan darah sekalipun tak memiliki cinta untuk darah dagingnya sendiri. Lantas apa sekarang Xander harus percaya dengan apa yang dikatakan Aliana tentang Mischa?Mischa mencintaiku, itulah alasan kenapa wanita itu rela menyerahkan dirinya padaku begitu saja.Gumam Xander dalam hati.Jika mengingat hal itu, Xander jadi ingin tertawa. Lelucon itu benar-benar konyol!Sejak awal Xander ta

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • ONE NIGHT STAND   13. DIPECAT!

    Satu minggu kemudian seluruh publik di hebohkan oleh berita mengenai gugatan hak asuh anak Xander yang bernama Arsenio Malik Akbar.Beberapa rumor miring pun beredar tentang Xander diberbagai media.Banyak kecaman yang dilayangkan atas dirinya yang mengatakan bahwa Xander adalah seorang bisnisman yang kejam dan tak berhati sehingga tega menjadikan kelemahan seorang wanita untuk menghasilkan keuntungan pribadi bagi dirinya.Ada juga netizen yang mengatakan bahwa Xander tidak berhak merebut seorang anak dari Ibunya.Namun semua berita miring itu tak digubris oleh Xander yang tetap menjalankan aktifitasnya seperti semula.Seorang lelaki bersetelan jas kantor abu-abu terlihat sedang membaca berita mengenai kehidupan pribadi Xander di internet.Dia duduk di kursi kebesarannya dengan santai sambil sesekali menyesap kopinya.

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • ONE NIGHT STAND   14. MENJEMPUT ARSEN

    Hari ini Sarah merajuk.Dia tidak mau makan dan meminum obatnya jika belum dipertemukan dengan Arsen. Untuk itulah, Xander terpaksa mencoba untuk menemui Arsen di sekolah taman kanak-kanaknya.Xander sampai di sana sebelum jam pulang sekolah tiba.Sebelum masuk ke dalam sekolah, di pintu masuk Xander berpapasan dengan seorang wanita yang sepertinya adalah pengajar di sana."Permisi Nona, apa benar di sini ada murid yang bernama Arsenio Malik Akbar?" tanya Xander sopan.Wanita itu terlihat menatap Xander dengan tatapan asing."Benar Pak. Arsen memang bersekolah di sini. Tapi sebelumnya mohon maaf, anda ini siapanya Arsen?" tanya wanita itu. Sebagai tenaga pengajar mereka memang harus lebih teliti dan berhati-hati terhadap para penjemput anak didik mereka di sekolah ini. Dan semua itu mereka lakukan karena maraknya aksi penculikan anak akhir-akhir ini.Meski

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • ONE NIGHT STAND   15. KEMATIAN GANDHI

    Seorang wanita tampak berdiri di ujung jalan menuju rusun Blok S.Sudah hampir satu minggu berlalu sejak dia bebas dari penjara, dirinya hidup luntang-lantung di jalanan tanpa memiliki tujuan yang pasti.Ada sebuah keinginan besar dalam benaknya untuk mendatangi kediaman sahabatnya di rusun yang kini sedang dia perhatikan dari kejauhan.Sayangnya, Aliana tak memiliki nyali yang cukup untuk berhadapan dengan Mischa saat ini. Apa yang harus dia katakan pada Mischa jika sahabatnya itu bertanya kemana saja dia selama ini?Dirinya bahkan pergi di saat Mischa sedang membutuhkan sandaran. Sementara, Aliana sendiri tidak mungkin mengatakan bahwa dirinya mendekam di penjara karena ulah Xander. Mischa tidak boleh mengetahui hal itu. Aliana hanya tidak ingin sahabatnya itu sedih.Mungkin, ada baiknya untuk saat ini mereka jangan bertemu dulu.Lagipula, Aliana masih

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • ONE NIGHT STAND   16. OM DIRGA

    Hari ini Xander sengaja pulang ke kediaman utama keluarga Malik. Awalnya niat Xander hanya ingin melihat keadaan Omahnya yang masih harus melakukan rawat jalan pasca penyakit jantung yang dideritanya kumat.Saat ini, hati Xander seolah berontak atas apa yang telah dilakukan oleh Sarah secara diam-diam tanpa persetujuannya lebih dulu. Yaitu menjual saham Malik Grup atas hotel Butterfly pada Adhiguna. Tapi Xander berusaha untuk mengesampingkan semua hal itu karena baginya, kesehatan Sarah lebih penting dari apapun. Meski, Xander benar-benar kecewa atas tindakan Sarah kali ini."Omah sudah minum obat?" tanya Xander pada Sarah yang saat itu sedang terbaring di tempat tidur.Sarah hendak bangkit, Xander pun segera membantunya dan menaruh beberapa bantal untuk sandaran punggung Sarah."Kapan

    Huling Na-update : 2024-10-29

Pinakabagong kabanata

  • ONE NIGHT STAND   TRUTH OR DARE (SPINNOF ARSEN)

    Satu Bulan sebelum prolog... Malam kian larut tapi suasana di Club malam elit The Dragon's Club justru semakin meriah. Lima orang lelaki berpakaian casual tampak asik bercengkrama di pojokan ruangan. Yakni sebuah tempat yang sudah menjadi lokasi base camp mereka jika sedang bebas tugas. Ya, mereka adalah Alvin, Roni, Tio, Bagas dan Arsen. Lima orang tentara berpangkat mayor yang sedang menikmati waktu luang mereka dengan berpesta pora. Sekedar merelaksasi otot-otot tubuh yang tegang setelah bertugas di medan perang. "Udah lama kita nggak main Truth Or Dare," celetuk Alvin setelah menenggak habis botol vodkanya. Alvin memposisikan botol kosong itu di tengah-tengah meja yang melingkar. "Ah, nggak usah mulai deh Vin!" sahut Tio tidak setuju. "

  • ONE NIGHT STAND   PROLOG THE BRYDAL SHOWER (SPINNOF ARSEN)

    Acara pernikahan mewah itu baru saja berlangsung. Kedua mempelai sudah berada di dalam kamar pengantin mereka. Handaru menghampiri Mitha yang tampak kesulitan membuka gaun pengantinnya. "Sini, aku bantu," ucap Handaru dengan senyuman ramahnya. Lelaki itu membantu sang istri melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Mitha hingga menyisakan pakaian dalam saja yang membalut tubuh mungil itu. Merasa malu karena ini pertama kalinya dia berada satu kamar dengan Handaru, Mitha buru-buru mengambil jubah mandi dan mengenakannya. "Kamu mau mandi?" tanya Handaru pada Mitha, wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya. Menjadi seorang Nyonya Handaru Pratama. Sang Milyuner yang kekayaannya tak akan habis tujuh turunan. Mitha mengangguk, pipi wanita itu merona. "Boleh aku ikut?" ucap Handaru dengan kerlingan nakal. Mitha memukul bahu

  • ONE NIGHT STAND   135. EPILOG

    Enam bulan kemudian...Di sebuah tanah lapang berumput hijau dengan pemandangan alam yang indah di sekitarnya, sebuah keluarga tampak berkumpul menikmati indahnya hari.Sudah menjadi rutinitas wajib bagi keluarga Malik untuk mengadakan piknik keluarga di akhir pekan."Arsen, ayo makan dulu," teriak Diana yang ikutan berlari mengejar sang cucu yang asik bermain bola bersama Dirga.Sarah yang tampak asik mengobrol dengan Berta. Mereka duduk di atas tikar piknik dengan berbagai macam makanan lezat yang mereka bawa.Sementara itu, di sisi lain lokasi tersebut Xander, Jarvis dan Aldrian tampak asik menikmati indahnya pemandangan."Kamu sudah pantas menggendong anak, Al. Mau sampai kapan menjomblo terus?" ucap Xander menggoda Aldrian yang saat itu sedang menggendong salah satu bayi kembar sang Kakak.

  • ONE NIGHT STAND   134. SEBUAH AKHIR

    Seorang wanita tampak menarik napas dalam-dalam. Peluh menetes membanjiri wajahnya yang pucat. Sesekali terdengar rintihan dan teriakan dari arah brankar ruangan bersalin itu tatkala si wanita merasa dirinya tak mampu lagi menahan nyerinya kontraksi.Sejak kepulangan keluarga Malik usai menghadiri acara pernikahan Jarvis dan Aliana, lalu mereka melangsungkan acara pesta barbeque di halaman rumah kediaman Malik yang luas, seharian itu Mischa memang kurang istirahat. Terlebih efek gembira ketika dirinya mampu berjalan kembali seperti sedia kala.Mischa terus beraktifitas, berjalan mondar-mandir ke sana kemari dengan keadaan perutnya yang buncit.Hingga pesta usai, Mischa justru harus kembali melakukan aktifitas ranjang bersama sang suami hingga waktu mendekati pagi.Itulah sebabnya, menjelang fajar di pagi hari, Mischa merasakan perutnya mulas dan kram."Xander..." gumam Mischa lirih.

  • ONE NIGHT STAND   133. KEAJAIBAN

    Acara sakral itu berlangsung begitu khidmad dan lancar.Jarvis sangat tenang saat melafalkan kalimat ijab dan kabulnya.Setelah ijab dan kabul usai, lalu kedua mempelai menyambut tamu undangan yang hendak bersalaman di atas pelaminan, sore harinya acara pun selesai.Jarvis dan Aliana sudah berganti pakaian. Kini mereka sedang berkumpul di lapangan parkir gedung hendak pulang. Saat itu keluarga Malik terlihat berkumpul di sekitar area parkir, mereka menunggu kedatangan pasangan pengantin baru. Malam ini, keluarga Xander berencana mengundang Jarvis dan Aliana untuk makan malam bersama di kediaman utama keluarga Malik.Baik Jarvis dan Aliana, yang memang sama-sama tak memiliki keluarga, jelas sangat senang atas undangan itu. Bahkan jika hari weekend tiba, mereka seringkali ikut nimbrung dalam acara piknik keluarga Malik. Dan bagi keluarga Malik, mereka sudah layaknya keluarga sendiri.Saat it

  • ONE NIGHT STAND   132. IN THE MORNING

    Mentari pagi terlihat bersinar cerah di angkasa. Cahayanya menerobos jendela kaca bening sebuah kamar besar nan mewah yang terletak di salah satu perumahan elit Jakarta.Mischa menggeliat tatkala wajahnya terkena pantulan cahaya matahari langsung. Dia mengernyitkan kening, menguap satu kali seraya mengucek ke dua bola matanya secara bersamaan.Ketika kedua bola matanya berhasil terbuka, Mischa tak mendapati sosok Xander di sisinya.Mungkin, suaminya itu sedang di kamar mandi, pikirnya.Tubuh Mischa kembali menggeliat. Dia merentangkan ke dua tangannya ke atas. Entah kenapa, pagi ini dia bangun dengan keadaan tubuh yang lebih segar dari kemarin-kemarin.Apa mungkin karena...?Kedua pipi Mischa mendadak merona, saat otaknya kembali memutar kejadian tadi malam di dalam kamar ini.Bahkan setelah hampir dua bulan berlalu tanpa adanya aktifitas ranjang dalam bid

  • ONE NIGHT STAND   131. LEMBARAN KEHIDUPAN BARU

    Selang satu bulan sejak penolakan yang dilakukan Mischa pada Xander, silih berganti pihak keluarga datang mengunjungi Mischa. Baik itu Dirga maupun Diana. Sayangnya, usaha mereka sia-sia. Mischa tetap pada pendiriannya semula. Bahkan dengan teganya Mischa justru meminta Xander menceraikannya. Hindun dan Suroto sudah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dengan Mischa pada pihak keluarga Xander yang semakin membuat pihak keluarga merasa miris akan keadaan Mischa saat ini. Terlebih dengan Diana. Dirinya tidak menyangka jika apa yang dia alami dahulu di masa muda kini harus berlanjut menimpa Mischa, sang menantu kesayangannya. Dengan segala daya dan upaya mereka terus berusaha meyakinkan Mischa agar Mischa tidak terus menerus larut dalam rasa traumanya. Namun sayang, semua usaha merega gagal dan tak membuahkan hasil.

  • ONE NIGHT STAND   130. PENOLAKAN

    Suara Adzan Isya baru saja berkumandang.Seorang wanita dengan perutnya yang membuncit sudah siap dengan mukenanya, dia hendak melaksanakan shalat Isya berjamaah dengan Hindun dan Suroto, kedua orang tuanya. Wanita itu duduk di atas kursi roda, sementara Hindun berdiri di sampingnya."Allahu Akbar," Suroto memulai takbir pertama tanda shalat telah dimulai.Para makmum mengikuti di belakang.Dalam suasana seperti inilah, hal yang selalu Mischa tunggu-tunggu.Hatinya terasa jauh lebih tenang.Sampai detik ini, Mischa masih terus menerus dihantui bayang-bayang mengerikan sekaligus menjijikan yang pernah dia alami sewaktu di Florida.Semua kejadian buruk yang menimpanya sebelum akhirnya Tuhan menyelamatkannya melalui Mendy.Satu alasan besar yang menjadikan Mischa tidak ingin bertemu Xander dalam keadaannya sekarang, saat dirinya tahu bahwa dia telah mengandung, setelah apa yang sudah dilaluinya di Florida setengah tahun yang lalu.

  • ONE NIGHT STAND   129. SEBUAH KABAR

    Selang satu jam kemudian.Xander baru saja mengirim pesan singkat pada Diana bahwa dia akan pulang terlambat.Lelaki itu sudah berada di Club sejak sepuluh menit yang lalu. Xander hanya memesan cocktail dengan kadar alkohol yang sangat sedikit. Dia sudah berjanji pada Mischa untuk tidak mabuk-mabukkan lagi. Dan Xander akan berusaha untuk tetap menepati Janjinya walau tak ada Mischa sekali pun.Xander masih bergelut dengan ponsel pribadinya.Satu hal yang menjadi kebiasaannya saat sedang sendirian, yakni menatap lama wajah Mischa di balik layar ponselnya.Senyuman Mischa seolah menjadikan penyemangat hidupnya kali ini. Meski hanya sebatas gambar saja. Tapi Xander tak pernah bosan menatapnya.Dengan ujung jari telunjuknya, Xander mengusap wajah Mischa yang sedang tersenyum, sangat manis.Di mana kamu berada saat ini, Mischa?

DMCA.com Protection Status