Beranda / Romansa / ONE NIGHT STAND / 18. MENDY CLARISSA

Share

18. MENDY CLARISSA

Penulis: Herofah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Jarvis sampai dikediaman pribadi Xander saat waktu tengah malam hampir tiba.

Xander sudah mabuk berat. Bahkan sejak di perjalanan pulang tadi Xander terus mengigau tak menentu.

Jarvis dibantu oleh Raga, sang supir untuk kembali memapah tubuh Xander memasuki apartemen pribadi sang Bos.

Seorang wanita bergaun satin merah berhambur menyambut kedatangan mereka.

Sore tadi Mendy baru saja kembali dari Singapura setelah menyelesaikan syuting film terbarunya. Dia teramat merindukan Xander sampai dia tak sempat pulang ke apartemen pribadinya melainkan langsung menuju apartemen pribadi kekasihnya itu.

Mendy tak menyangka ternyata Xander pulang dalam keadaan mabuk.

Pakaiannya berantakan dan ada beberapa tanda merah dileher lelaki itu.

"Apa yang terjadi Jarvis?" tanya Mendy dengan wajah panik.

Mendy menyingkap selimut di ranjang tempat tidur Xander su

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Setiawati
seru tapi kasian sama mischa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • ONE NIGHT STAND   19. SANG PENGACARA

    Dua tahun yang lalu...Acara pesta malam itu begitu meriah.Mendy Clarissa baru saja mendapat penghargaan dalam festival film Indonesia sebagai aktris pendatang baru terbaik.Seluruh keluarga sepakat mengadakan pesta besar untuk merayakan ulang tahun Mendy yang ke-25 sekaligus merayakan kesuksesan Mendy di dunia hiburan.Tak hanya kalangan aktris dan aktor terkenal yang datang, tapi para pebisnis besar turut hadir atas undangan Ayahan Mendy yang memang seorang pengusaha.Dari sekian banyak lelaki tampan dan mapan yang datang dan berkenalan dengan Mendy, hanya satu lelaki yang sukses menarik perhatian seorang Mendy Clarissa.Dia adalah Alexander Gavin Malik yang saat itu diperkenalkan oleh sang Ayah pada Mendy."Kenalkan Mendy, dia adalah Tuan Xander, pemilik Malik Grup yang

  • ONE NIGHT STAND   20. SANDIWARA MENDY

    "Selamat malam nona Mendy, kebetulan Tuan Xander belum pulang. Tapi tadi Tuan menelepon saya jika Nona Mendy datang, Nona diminta menunggu Tuan Xander sebentar. Saya sudah menyediakan hidangan untuk makan malam, apa Nona ingin makan lebih dulu?" Bi Diah selaku asisten rumah tangga di kediaman pribadi Xander langsung menyambut kedatangan Mendy saat itu."Terima kasih Bi. Tapi sepertinya saya mau mandi dulu, biar nanti saya makan malam bersama Xander saja," jawab Mendy dengan sikap ramahnya.Apartemen Xander sudah Mendy anggap rumah ke duanya. Bahkan kamar pribadi Xander pun sudah seperti kamar pribadinya juga. Mendy bisa dengan leluasa keluar masuk kamar itu tanpa siapapun yang melarangnya. Bahkan di dalam kamar itu Mendy sampai menyiapkan beberapa helai pakaian tidur dan pakaian gantinya jika dia sedang menginap dan menghabiskan malamnya bersama Xander.

  • ONE NIGHT STAND   21. DUA EKOR KAMBING YANG MALANG

    Malam harinya Mischa benar-benar memutar otak untuk mencari cara agar dia bisa memenangkan hak asuh atas perwalian Arsen.Sempat terpikir untuk kembali menghubungi Aldrian, tapi Mischa sendiri tidak yakin akan ketulusan niat Aldrian dalam membantunya. Apalagi setelah dia tahu bahwa antara Xander dan Aldrian itu sempat saling bersiteru akibat hubungan dendam pribadi keluarga mereka.Mischa hanya takut dirinya dan Arsen akan dijadikan kambing hitam oleh Aldrian.Mischa menoleh ke arah Arsen yang sedang asik bermain mobil-mobilan di lantai. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan menyerah. Jika ada jalan lain yang bisa dia tempuh untuk bisa menjalani hidup tenang bersama Arsen, maka Mischa akan melakukannya.Mungkin dengan pergi jauh dari tempat ini.

  • ONE NIGHT STAND   22. SENJATA RAHASIA

    Pagi harinya saat Lulu hendak mengantar makanan ke Rusun Mischa, Lulu mendapati sepucuk surat yang diselipkan Mischa di pintu rusunnya.Dari situlah Lulu tahu bahwa Mischa telah pergi.Lulu pun panik dan langsung menelepon suaminya."Mas-Mas Dion, gawat Mas! Mischa pergi dari rumah sama Arsen, aku takut terjadi sesuatu sama mereka, Mas..." ucap Lulu di telepon. Lulu menelepon sambil berjalan keluar dari pintu gerbang rusun untuk menemui Paman Diwan. Mungkin Paman Diwan mengetahui sesuatu tentang kemana perginya Mischa.Namun saat Lulu sedang berjalan di tepi trotoar menuju jalan raya, Lulu mendapati Mischa yang sedang menggendong Arsen di balik punggungnya. Pakaian Mischa basah dan dia terlihat sangat lelah. Sebuah koper besar dengan susah payah ditariknya dengan satu tangan.

  • ONE NIGHT STAND   23. PESTA

    Sebuah pesta mewah dan berkelas dengan alunan musik Cozy di adakan di tepian kolam renang sebuah mansion megah.Pesta itu terlihat sangat bebas dengan beberapa wanita yang berbikini ria di dalam kolam renang.Sementara di sisi lain kolam, beberapa orang berkerumun di lantai dansa sambil berjoget dan berjingkrak mengikuti alunan musik yang terdengar memekik telinga.Beberapa aktor dan aktris terkenal pun terlihat di sana.Mischa sungguh merasa ini bukan dunianya. Dia benar-benar canggung dan malu, hingga dia terus berjalan dengan kepala yang tertunduk. Belum lagi dengan gaun berwarna abu-abu gemerlap yang dipakainya. Gaun itu hanya sebatas paha dengan model press body dan bahkan tanpa lengan. Sesekali tangan Mischa terlihat menarik gaun itu ke bawah untuk menutupi paha mulusnya yang terekspos, lalu dia menarik kembali ke atas untuk menutupi belahan payudaranya yang juga tampak sedikit menyembul karena model gaun itu memiliki belahan dada yang sangat rendah

  • ONE NIGHT STAND   24. PERTANYAAN ARSEN

    "Sebelumnya, aku ingin meminta maaf padamu Mischa. Pagi ini, aku baru saja mendapat perintah dari pemilik restoran untuk memberhentikanmu dari restoran ini. Jabatanku memang sudah manager, tapi aku masih seorang karyawan di sini, bukan pemilik resmi restoran ini. Mau tak mau aku harus menuruti perintah atasanku. Awalnya aku sudah menjelaskan pada Ibu Regina, kalau pekerjaanmu baik. Tapi sepertinya Ibu Regina tidak juga berubah pikiran. Bahkan dia sempat bilang, restorannya akan terancam tutup bila dia tetap memperkerjakan dirimu di sini. Aku sendiri juga tidak mengerti kenapa Ibu Regina bisa berkata seperti itu. Tapi, ketika aku tahu masalah pribadi yang sedang membelitmu saat ini, yaitu mengenai perebutan hak asuh atas anakmu dengan Tuan Xander, perlahan-lahan aku mengerti. Tuan Xander itu memiliki kekuasaan yang mendominasi di Jakarta. Banyak sekali perusahaan kecil yang takut dengannya. Jadi, ada kemungkinan, alasan itulah yang membuat Ibu Regina menyuruhku untuk me

  • ONE NIGHT STAND   25. TENTANG DENIS DAN ALIANA

    "Ini uang mukanya, sisanya akan dibayar setelah majikanku menerima hasil pekerjaanmu," ucap seorang wanita berjas hitam dengan rambut sebahu. Dia memberikan sebuah amplop coklat berisi uang pada seorang lelaki yang mengaku berprofesi sebagai fotografer.Lelaki itu tersenyum dan mengambil cepat uang di dalam amplop itu."Katakan pada majikanmu, aku tak akan mengecewakan orang-orang yang telah memakai jasaku. Malam ini juga, foto-foto bugil wanita itu akan langsung kukirim pada Nyonya Sarah,"Ke duanya saling berjabat tangan sebelum akhirnya berpisah.Si wanita berambut sebahu tadi masuk kembali ke dalam mobil mewahnya, sementara si lelaki tadi melanjutkan perjalanan menuju lokasi tempat di ma

  • ONE NIGHT STAND   26. PERASAAN ANEH YANG TIBA-TIBA MUNCUL

    Seorang wanita setengah baya terlihat sedang menikmati hidangan makan malamnya seorang diri di dalam rumah besar dan meja makan yang begitu panjang. Dia duduk di ujung meja dengan angkuh. Dentingan sendok dan garpu terdengar sesekali saat dia memotong daging steak di atas piringnya.Seorang wanita lain berpakaian serba hitam ketat berjalan ke arah meja makan dan memberikan gawai super canggih miliknya."Selamat malam Nyonya, maaf jika saya mengganggu makan malam Nyonya. Saya hanya ingin memberitahukan ini pada Nyonya. Ini adalah foto-foto hasil jepretan Bimo," ucap Sean pada sang Nyonya besar.Wanita yang dipanggil Nyonya oleh Sean itu pun menghentikan sejenak aktifitas makan malamnya. Dia mengambil gawai itu. Sambil memulas senyum simpul dia menatap satu d

Bab terbaru

  • ONE NIGHT STAND   TRUTH OR DARE (SPINNOF ARSEN)

    Satu Bulan sebelum prolog... Malam kian larut tapi suasana di Club malam elit The Dragon's Club justru semakin meriah. Lima orang lelaki berpakaian casual tampak asik bercengkrama di pojokan ruangan. Yakni sebuah tempat yang sudah menjadi lokasi base camp mereka jika sedang bebas tugas. Ya, mereka adalah Alvin, Roni, Tio, Bagas dan Arsen. Lima orang tentara berpangkat mayor yang sedang menikmati waktu luang mereka dengan berpesta pora. Sekedar merelaksasi otot-otot tubuh yang tegang setelah bertugas di medan perang. "Udah lama kita nggak main Truth Or Dare," celetuk Alvin setelah menenggak habis botol vodkanya. Alvin memposisikan botol kosong itu di tengah-tengah meja yang melingkar. "Ah, nggak usah mulai deh Vin!" sahut Tio tidak setuju. "

  • ONE NIGHT STAND   PROLOG THE BRYDAL SHOWER (SPINNOF ARSEN)

    Acara pernikahan mewah itu baru saja berlangsung. Kedua mempelai sudah berada di dalam kamar pengantin mereka. Handaru menghampiri Mitha yang tampak kesulitan membuka gaun pengantinnya. "Sini, aku bantu," ucap Handaru dengan senyuman ramahnya. Lelaki itu membantu sang istri melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Mitha hingga menyisakan pakaian dalam saja yang membalut tubuh mungil itu. Merasa malu karena ini pertama kalinya dia berada satu kamar dengan Handaru, Mitha buru-buru mengambil jubah mandi dan mengenakannya. "Kamu mau mandi?" tanya Handaru pada Mitha, wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya. Menjadi seorang Nyonya Handaru Pratama. Sang Milyuner yang kekayaannya tak akan habis tujuh turunan. Mitha mengangguk, pipi wanita itu merona. "Boleh aku ikut?" ucap Handaru dengan kerlingan nakal. Mitha memukul bahu

  • ONE NIGHT STAND   135. EPILOG

    Enam bulan kemudian...Di sebuah tanah lapang berumput hijau dengan pemandangan alam yang indah di sekitarnya, sebuah keluarga tampak berkumpul menikmati indahnya hari.Sudah menjadi rutinitas wajib bagi keluarga Malik untuk mengadakan piknik keluarga di akhir pekan."Arsen, ayo makan dulu," teriak Diana yang ikutan berlari mengejar sang cucu yang asik bermain bola bersama Dirga.Sarah yang tampak asik mengobrol dengan Berta. Mereka duduk di atas tikar piknik dengan berbagai macam makanan lezat yang mereka bawa.Sementara itu, di sisi lain lokasi tersebut Xander, Jarvis dan Aldrian tampak asik menikmati indahnya pemandangan."Kamu sudah pantas menggendong anak, Al. Mau sampai kapan menjomblo terus?" ucap Xander menggoda Aldrian yang saat itu sedang menggendong salah satu bayi kembar sang Kakak.

  • ONE NIGHT STAND   134. SEBUAH AKHIR

    Seorang wanita tampak menarik napas dalam-dalam. Peluh menetes membanjiri wajahnya yang pucat. Sesekali terdengar rintihan dan teriakan dari arah brankar ruangan bersalin itu tatkala si wanita merasa dirinya tak mampu lagi menahan nyerinya kontraksi.Sejak kepulangan keluarga Malik usai menghadiri acara pernikahan Jarvis dan Aliana, lalu mereka melangsungkan acara pesta barbeque di halaman rumah kediaman Malik yang luas, seharian itu Mischa memang kurang istirahat. Terlebih efek gembira ketika dirinya mampu berjalan kembali seperti sedia kala.Mischa terus beraktifitas, berjalan mondar-mandir ke sana kemari dengan keadaan perutnya yang buncit.Hingga pesta usai, Mischa justru harus kembali melakukan aktifitas ranjang bersama sang suami hingga waktu mendekati pagi.Itulah sebabnya, menjelang fajar di pagi hari, Mischa merasakan perutnya mulas dan kram."Xander..." gumam Mischa lirih.

  • ONE NIGHT STAND   133. KEAJAIBAN

    Acara sakral itu berlangsung begitu khidmad dan lancar.Jarvis sangat tenang saat melafalkan kalimat ijab dan kabulnya.Setelah ijab dan kabul usai, lalu kedua mempelai menyambut tamu undangan yang hendak bersalaman di atas pelaminan, sore harinya acara pun selesai.Jarvis dan Aliana sudah berganti pakaian. Kini mereka sedang berkumpul di lapangan parkir gedung hendak pulang. Saat itu keluarga Malik terlihat berkumpul di sekitar area parkir, mereka menunggu kedatangan pasangan pengantin baru. Malam ini, keluarga Xander berencana mengundang Jarvis dan Aliana untuk makan malam bersama di kediaman utama keluarga Malik.Baik Jarvis dan Aliana, yang memang sama-sama tak memiliki keluarga, jelas sangat senang atas undangan itu. Bahkan jika hari weekend tiba, mereka seringkali ikut nimbrung dalam acara piknik keluarga Malik. Dan bagi keluarga Malik, mereka sudah layaknya keluarga sendiri.Saat it

  • ONE NIGHT STAND   132. IN THE MORNING

    Mentari pagi terlihat bersinar cerah di angkasa. Cahayanya menerobos jendela kaca bening sebuah kamar besar nan mewah yang terletak di salah satu perumahan elit Jakarta.Mischa menggeliat tatkala wajahnya terkena pantulan cahaya matahari langsung. Dia mengernyitkan kening, menguap satu kali seraya mengucek ke dua bola matanya secara bersamaan.Ketika kedua bola matanya berhasil terbuka, Mischa tak mendapati sosok Xander di sisinya.Mungkin, suaminya itu sedang di kamar mandi, pikirnya.Tubuh Mischa kembali menggeliat. Dia merentangkan ke dua tangannya ke atas. Entah kenapa, pagi ini dia bangun dengan keadaan tubuh yang lebih segar dari kemarin-kemarin.Apa mungkin karena...?Kedua pipi Mischa mendadak merona, saat otaknya kembali memutar kejadian tadi malam di dalam kamar ini.Bahkan setelah hampir dua bulan berlalu tanpa adanya aktifitas ranjang dalam bid

  • ONE NIGHT STAND   131. LEMBARAN KEHIDUPAN BARU

    Selang satu bulan sejak penolakan yang dilakukan Mischa pada Xander, silih berganti pihak keluarga datang mengunjungi Mischa. Baik itu Dirga maupun Diana. Sayangnya, usaha mereka sia-sia. Mischa tetap pada pendiriannya semula. Bahkan dengan teganya Mischa justru meminta Xander menceraikannya. Hindun dan Suroto sudah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dengan Mischa pada pihak keluarga Xander yang semakin membuat pihak keluarga merasa miris akan keadaan Mischa saat ini. Terlebih dengan Diana. Dirinya tidak menyangka jika apa yang dia alami dahulu di masa muda kini harus berlanjut menimpa Mischa, sang menantu kesayangannya. Dengan segala daya dan upaya mereka terus berusaha meyakinkan Mischa agar Mischa tidak terus menerus larut dalam rasa traumanya. Namun sayang, semua usaha merega gagal dan tak membuahkan hasil.

  • ONE NIGHT STAND   130. PENOLAKAN

    Suara Adzan Isya baru saja berkumandang.Seorang wanita dengan perutnya yang membuncit sudah siap dengan mukenanya, dia hendak melaksanakan shalat Isya berjamaah dengan Hindun dan Suroto, kedua orang tuanya. Wanita itu duduk di atas kursi roda, sementara Hindun berdiri di sampingnya."Allahu Akbar," Suroto memulai takbir pertama tanda shalat telah dimulai.Para makmum mengikuti di belakang.Dalam suasana seperti inilah, hal yang selalu Mischa tunggu-tunggu.Hatinya terasa jauh lebih tenang.Sampai detik ini, Mischa masih terus menerus dihantui bayang-bayang mengerikan sekaligus menjijikan yang pernah dia alami sewaktu di Florida.Semua kejadian buruk yang menimpanya sebelum akhirnya Tuhan menyelamatkannya melalui Mendy.Satu alasan besar yang menjadikan Mischa tidak ingin bertemu Xander dalam keadaannya sekarang, saat dirinya tahu bahwa dia telah mengandung, setelah apa yang sudah dilaluinya di Florida setengah tahun yang lalu.

  • ONE NIGHT STAND   129. SEBUAH KABAR

    Selang satu jam kemudian.Xander baru saja mengirim pesan singkat pada Diana bahwa dia akan pulang terlambat.Lelaki itu sudah berada di Club sejak sepuluh menit yang lalu. Xander hanya memesan cocktail dengan kadar alkohol yang sangat sedikit. Dia sudah berjanji pada Mischa untuk tidak mabuk-mabukkan lagi. Dan Xander akan berusaha untuk tetap menepati Janjinya walau tak ada Mischa sekali pun.Xander masih bergelut dengan ponsel pribadinya.Satu hal yang menjadi kebiasaannya saat sedang sendirian, yakni menatap lama wajah Mischa di balik layar ponselnya.Senyuman Mischa seolah menjadikan penyemangat hidupnya kali ini. Meski hanya sebatas gambar saja. Tapi Xander tak pernah bosan menatapnya.Dengan ujung jari telunjuknya, Xander mengusap wajah Mischa yang sedang tersenyum, sangat manis.Di mana kamu berada saat ini, Mischa?

DMCA.com Protection Status