Beranda / Fiksi Remaja / OGAH MARRIED! / Penampilan Perdana

Share

Penampilan Perdana

last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-16 21:35:25

“Mengenai satu birama-nya terserah pada juri,” Dion melanjutkan. “Apakah satu birama itu ingin ditaruh di awal, di tengah atau di akhir lagu. Jadi, lagu yang kemudian tercipta nanti  sebetulnya bukan seratus persen ciptaan aku karena satu dari sekian banyak birama pada lagu tersebut akan merupakan karya orang lain.”

Astrid mencibir lucu sedangkan Jason bersiul kagum.

“Tunggu dulu. Tunggu dulu,” Dessy kini berkomentar. “Semua orang mungkin bisa saja mengklaim bahwa mereka menciptakan lagu. Tapi pada akhirnya harus diuji apakah yang kemudian terdengar itu lagu berkualitas istimewa atau hanya kualitas murahan. Itu yang kami perlu lihat darimu.”

Saat Dessy berucap, ia bisa melihat bahwa Dion hanya menujukan pandangan ke dua rekannya. Tidak sedetik pun mata dengan sorot tajam itu tertuju kepada dirinya. Saat itulah Dessy semakin dan semakin menyadari sesuatu. Tak salah lagi, pria di atas panggung di depan adalah memang benar-bena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • OGAH MARRIED!   Lolos

    Ini menyadarkan dirinya bahwa ia perlu mengambil tindakan cepat karena sekian menit sebelumnya ia dan dua juri lain telah sepakat bahwa peserta dengan penampilan biasa pun akan diloloskan. Dan kini ia melihat bahwa penampilan Dion tadi mendapat sambutan meriah yang artinya Dion kemungkinan besar akan diloloskan ke babak berikut oleh dua rekannya. Ini tak bisa diterima karena jika Dion melaju ke babak-babak berikutnya akan terus menerus dia menyanyikan lagu sindiran untuknya lagi dan lagi. Itu bisa menghancurkan kariernya. Dessy langsung berketetapan bahwa karir musik Dion di ajang ini harus berakhir saat itu juga. Baginya, Dion tak berhak untuk dendam dan menghakimi sebelum mengetahui kejadian sepenuhnya. Dion tak mengetahui bahwa kesalahan Dessy pada sembilan tahun lalu bukanlah hal yang ia sengaja. Ia dijebak oleh Arjun, Fitri, dan oleh berbagai situasi. Dion tak berhak menuduh dirinya, demikian pikir Dessy. Dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • OGAH MARRIED!   Back To Bunaken

    Kamera 1 dan 2 kini mengarah kepada Dessy. Ketika ia menjadi juri pertama yang dimintai tanggapan, ia langsung menekan tombol merah di depan meja yang berarti ‘tidak.’ Astrid yang terheran dengan keputusan itu langsung menyeimbangkan dengan sentuhan tombol hijau ‘ya’ sehingga posisi kini menjadi 1-1. Artinya, keputusan dari Jason akan menjadi momen penentu apakah Dion akan lanjut atau tidak. Penonton tegang. Beberapa mulai berteriak meminta dukungan ‘ya’ dari Jason. Dessy berdehem keras, bermaksud memberi isyarat agar Jason menoleh ke arahnya. Dan usahanya berhasil. Jason menoleh. Dessy memainkan alis mata, memberi kode. Berharap Jason menangkap maknanya dan... Sial! Di luar dugaannya, Jason yang tidak mengerti makna tatapan tajam dari Dessy malah menekan tombol hijau yang berarti ‘ya’. Seisi ruangan riuh membahana. Dengan skor 2-1 maka ini artinya Dion melaju ke babak berikutnya dan meraih tiket ke Jakarta

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • OGAH MARRIED!   Musibah Di Dermaga

    Begitu tiba di lokasi dermaga Dessy tercekat. Ia melihat ada kapal – yang sepertinya kapal terakhir – yang kini sedang bersiap berangkat walau penumpang belum penuh benar. Tali telah dilepas dan mesin kapal kecil itu makin bergemuruh menandakan ia akan segera meluncur di permukaan laut. Tanpa berpikir panjang Dessy berlari kencang ke arah kapal. Di tengah rasa pusing yang mendadak terjadi yang entah timbul dari mana, ia berteriak kepada operator kapal untuk berhenti. Tapi suara mesin kapal yang ribut menenggelamkan teriakannya. Sementara itu di buritan kapal, Sinyo tersentak karena sepertinya mendengar ada yang memanggil nama Dion. Namun saat akan ditanyakan pada temannya, Dion sudah keburu menanyakan hal lain. “Amplop dari panitia ada di mana?” tanyanya sembari menoleh kesana-kemari. “Yang ada doi tiga ratus ribu.” Sinyo yang tak mengerti maksudnya hanya menatap dengan tatapan bingung. “Pa

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • OGAH MARRIED!   Terbawa

    Di bagian buritan kapal kayu yang melaju dengan kecepatan kurang dari 10 knot, Dion dan Sinyo bingung menatapi Dessy yang terbaring pingsan di bangku kapal. Sudah sekitar sepuluh menit gadis itu terbaring di dekat mereka dan masih belum ada tanda-tanda kapan ia akan sadar kembali. “Kiapa dia belum sadar?” tanya Sinyo. Nada suara Sinyo menunjukkan kekhawatiran. Tapi karena Oom Allo tengah menambah gas, suara bising mesin kapal jadi bertambah sehingga akibatnya suara Sinyo jadi tak terdengar oleh Dion. “Apa?” Sinyo mengulang pertanyaan persis ketika mesin kembali meraung. Akibatnya Dion jadi tetap tak mendengar. Sinyo diam menunggu jawaban karena pikirnya Dion sudah mendengar pertanyaannya. Tapi ketika melihat respon Dion yang hanya mengelus-elus dagu walau tak berjenggot Sinyo sadar bahwa ia perlu mengulangi pertanyaannya. Detik itu, Dion juga ternyata punya pemikiran yang sama. Ia ingin Sinyo meng

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • OGAH MARRIED!   Tersadar Dari Pingsan

    Jason mendadak teringat pada pria tinggi besar bertato yang tadi menabraknya di dekat tangga ekskalator mal. Menyadari kehilangan benda itu – anehnya – seulas senyum tersungging di mulutya. “Bener juga. Ponsel itu dicopet orang.” “Tuh kan? Apa gue bilang.” Wajah Astrid yang mulanya khawatir malah ini terlihat tenang ketika tahu bahwa penyebab ponsel tadi hilang ternyata adalah karena ulah pencopet. "Aduh gue seneng banget." “Gue juga lega. Syukurlah kalo emang dicopet.” Senyum Jason melebar. Begitu senang dirinya sehingga tak bisa lagi menyembunyikan ekspresi bahagianya di depan kasir dan beberapa pengunjung yang antri di belakangnya. "Hore! Smartphone gue ternyata kecopetan! Yes, yes, yes!" Mendengar itu orang-orang lain bingung dan saling berpandangan. Seumur-umur baru kali itu mereka mendengar ada orang yang sadar dirinya kecopetan tapi malah nampak bahagia dan kesenangan!

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • OGAH MARRIED!   Si Kikir

    “Kalau kamu minta untuk balik ke Manado itu baru bisa diputuskan setelah tiba di tujuan yaitu di Pulau Bunaken.” “Kenapa?” . “Kita tiba di tujuan sebentar lagi. Kalau kapal ini langsung kembali ke kota berarti kapal harus melaju dengan kecepatan penuh.” “Nggak apa-apa. Gue nggak pernah mabok laut,” cetus Dessy. “Gue tahan koq kalo kapal jalannya lebih cepet.” “Bukan itu! Kamu ngerti fisika kan? Kapal yang melaju dengan kecepatan penuh jelas berbahaya karena kamu akan terbanting-banting di dalam kapal. Kecepatan terlalu tinggi juga bisa membuat kapal terpental karena hembusan angin.” “Gue nanti bisa pegangan kuat-kuat.” “Tapi tetap saja kamu akan kemalaman ketika di jalan karena ini laut. Bukan jalan. Apalagi tol. Tidak ada lampu penerangan jalan, tidak ada rambu-rambu, t

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • OGAH MARRIED!   Sinyo Alay

    Petugas kasir berpikir bahwa dengan kekurangan yang hanya seribu tujuh ratus rupiah, pembelinya hanya cukup mengeluarkan selembar pecahan dua ribu rupiah untuk membayar. Dan lembaran dua ribu rupiah dengan warna abu-abu yang khas itu ia lihat ada cukup banyak di dompet orang itu. Tapi petugas kasir terkaget ketika tiba-tiba pembelinya mengeluarkan selembar uang seribu rupiah. “Masih kurang tujuh ratus,” kata petugas kasir. Walau pelan, terlihat jelas bahwa ia mulai tak sabar. Astrid yang melihat adegan itu dan merasa tidak nyaman dengan ulah rekannya yang ia kenal cukup pelit, diam-diam keluar meninggalkan barisan. “Sabar ya, Mbak,” Jason kembali mengaduk-aduk isi dompet. “Naaah… ketemu deh.” Tangan Jason terulur. Tangannya menjatuhkan dua keping lima ratusan dan dua ratusan langsung ke tangan petugas kasir. Tapi entah siapa yang salah, sekeping dua ratusan tadi rupanya tidak jatuh dengan sempurna sehingga menyebabk

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • OGAH MARRIED!   Memaafkan Dan Melupakan

    Mendengar pertanyaan tadi, dengan ragu-ragu Sinyo menampilkan diri dan duduk di samping Dessy. Dion sendiri yang masih terlihat tidak suka pada Dessy memutuskan berpindah ke kursi lain yang kosong di sisi tengah perahu dan berpura-pura tidak mendengar percakapan antara Sinyo dengan Dessy. “Banyak orang bilang aku punya sikap aneh. Itu gara-gara pengalaman buruk di masa kecil.” “Apa yang terjadi? Coba ceritain singkat aja.” “Di kampung aku di Tahuna, saat pagi hari sekitar jam sepuluh, aku pernah kecemplung ke dalam kuali besar. Isinya... anu.... isinya....” “Ramuan ajaib?” “Bukan. Itu kisah Obelix, temannya Asterix.” “O iya.” “Kalau cerita Sinyo, temannya Dion, bukan seperti itu.” “Bagaimana itu?” “Aku pernah kecemplung ke dalam kuali besar.” “Isinya?” “Cap tikus.” “Tikus?” “Cap tikus, itu lho minuman arak di daerah ini,” katanya sambil menerawang. “I

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16

Bab terbaru

  • OGAH MARRIED!   Sebuah Ajakan

    Dion yang baru saja bersiap pergi melihati sepasang ankle boots yang menutupi mata kaki dan bagian bawah kaki seorang wanita. Matanya menelusuri ke atas, mulai dari betisnya yang putih dan bunting padi, jins cabik, atasan model sabrina dengan bahu terbuka, dan akhirnya pemilik wajah itu. Dewi. Astaga, Dion sampai terpana. Wajah gadis itu kini berubah dewasa, lebih matang, dan amat cantik. Sangat berbeda dengan sembilan tahun lalu, Dewi kini tampil penuh pesona. Ia mengulurkan tangan ke arah Dion. “Mudah-mudahan kamu masih kenal aku.” Dion menyambut uluran tangan Dewi dan merasakan betapa lembutnya telapak tangan gadis yang kini tampil sangat matang itu. “Tentu. Bagaimana mungkin aku lupa.” Ia tidak enak juga karena mereka masih bersalaman dan adalah Dewi yang terus menggenggam tanpa melepas. Walau begitu banyak berubah, sikap kenesnya ternyata tidak. &nb

  • OGAH MARRIED!   Pertemuan Tak Terduga

    Hubungan dirinya dengan kekasihnya makin manis pasca menyusulnya Dion ke Jakarta. Bahagia itu mengharu-biru dan Dion sepertinya menjadi orang yang terpapar bahagia luar biasa. Di bandara Jakarta, ia bertemu kembali dengan orangtua Dessy yang menantinya di pintu keluar usai tuntas urusan di pengambilan bagasi. Pelukan Pak Aldo begitu hangat bak seorang ayah yang kehilangan anaknya sekian lama. Sebuah kejutan manis Dion dapatkan. Ia terpana melihat ibunda Dessy tengah menggandeng seorang bocah laki-laki berumur sekitar lima tahunan. Setelah memeluk bahu wanita itu yang masih tetap segar dibanding sembilan tahun sebelumnya, barulah Adri diberitahu bahwa bocah itu tak lain adalah adik kandung Dessy. Sempat tidak percaya, Adri lantas membalik badan dan menanyai Pak Aldo. “Betul, oom?” Pak Aldo tersenyum. “Akibat metode S-mu itu.” Seketika keduanya terbahak. Sepertinya ada sesuatu di masa lalu yang membuat keduanya tertawa terpingkal-pingkal ketika mendengar ‘metode S’ yang tentu saja D

  • OGAH MARRIED!   Another Kiss

    “Iya. See? Aku menghargai pemberianmu. Kecuali kipas angin ponsel yang sudah lama aku buang karena sudah tak lagi berfungsi.” “Seperti syair lagumu, begitulah aku saat ini. Lelah didera rindu yang mencabik tanpa henti.” Sebuah sentuhan kecil terasakan. Dion menoleh dan melihat jemari Dessy menyentuh telapak tangannya. Betapa besar keinginan Dion untuk membalas. Namun pikiran lain menghalangi usahanya “Terima kasih untuk perhatianmu. Tapi aku tetap yakin tidak banyak yang bisa aku berikan untuk membahagiakanmu.” “Dengan kuatnya kemauan kamu pikir perbedaan tidak mampu teratasi?” “Kamu pernah punya pacar dari rakyat jelata?” “Jadi menurutmu uang adalah standar kebahagiaanku?” “Memangnya apa yang bisa kuberikan untukmu?” “Kamu tak merasa memiliki banyak nilai kemanusiaan yang bagus untuk dibagikan?” “Kamu tahu atau tidak sadar sih bahwa dirimu itu super nekad?” “Tidak jadi masalah bagimu kalau punya pacar seperti itu kan?” “Kenapa kalau kutanya kamu selalu balik bertanya?” Des

  • OGAH MARRIED!   Bebi Co Cwit

    Tapi, ternyata ada gunanya juga Dessy selama ini suka menikmati tayangan Crime Scene Investigation. Berbagai seri yang ditonton ternyata membuatnya kritis menyikapi kasus ini yang melibatkan dirinya sendiri. Bantahan dari Jason yang coba didukung oleh Astrid jadi mentah seketika saat Dessy menunjukan rekaman CCTV yang tersimpan di ponselnya. Jason pun luluh. Kebusukannya terbongkar. * “Lagu yang tadi kamu nyanyiin di cafe, indah lho.” Kalimat itu memecah keheningan di dalam kabin taksi yang mengantar kepergian Dessy ke bandara dengan ditemani Dion. Di bangku belakang keduanya memang hanya diam sejak lima menit lalu taksi yang mereka tumpangi meninggalkan lobby hotel. “Lagu itu menurutmu indah?” “Iya. Indahnya pake banget. Judulnya apa sih?” Dion menoleh ke arah Dessy dan tersenyum lebar. “Thank God You’re Mine.” Dessy tersipu. “Lagu yang indah lebih mudah terci

  • OGAH MARRIED!   Rahasia Yang Terungkap

    Gimme your heart. Be with me forever. I’m gonna thank God when you’re mine. Penonton bertempik sorak akibat permainan musik dan vokal yang memanjakan telinga. Lengking siulan terdengar dari beberapa orang. Para pengunjung yang menonton pertunjukan Dion serentak melakukan penghormatan sembari berdiri, standing ovation. Dion kini turun panggung sambil menyerahkan gitar yang tadi dimainkan ke pemandu acara. Dengan canggung karena disalami serta ditepuki pundaknya oleh beberapa dari para pengunjung, Dion mendekati meja di mana Dessy sebelumnya duduk di sana. Helaan nafasnya terhenti seketika saat melihat tempat itu telah kosong. Tak ada lagi Dessy di sana. * Taksi air yang dikemudikan oom Allo membelah permukaan laut yang membiru. Hatinya riang karena sejauh ini pemasukan yang ia dapat melebihi daripada biasanya. Kegembiraan itu ia bagikan pada pa

  • OGAH MARRIED!   Pujangga Pelantun Cinta

    Dessy terpekur. Apa yang hendak laki-laki itu lakukan dengan membuatnya pingsan? Ia bergidik memikirkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi seandainya ia tidak pergi dari café dan terbawa ke kampung tempat Dion. Kampung itu bukan tempat ideal memang. Tapi tanpa sadar peristiwa terdamparnya ia ke tempat itu justeru menyelamatkan dirinya dari cengkeraman dan rencana licik dari orang yang selama ini ia pikir adalah pendamping setianya. Dan siapa yang akan menyangka bahwa selain itu ia pun masih menelikung dirinya dengan menjalin hubungan dengan Astrid? Seusai dari kantor manajer café, Dessy kembali ke mejanya. Kue pesanannya masih utuh. Bedanya semua pesanan di atas meja itu kini tak lagi membangkitkan seleranya. Begitu pun live music di café yang tak lagi mampu memupus kegalauan. Dessy menyandarkan tubuh di bangkunya. Mendadak kelopak matanya memberat. Matanya sembab. Tak tahan dan tak menduga akan adanya pengkhianatan yang

  • OGAH MARRIED!   CCTV Pengungkap Misteri

    Dessy merasa seolah-olah kembali ke peradaban ketika menginjakan kaki kembali di mall yang merangkap sebagai hotel tempatnya tinggal. Kendati tak ada lagi hawa beraroma kelembaban laut, ia lebih senang berada disana. Ia lebih menikmati seliweran kendaraan di sana-sini, deretan gedung, keramaian orang, dan sajian kuliner di resto atau cafe. Seolah merayakan kemerdekaannya, kakinya langsung ia ayunkan ke cafe yang sehari sebelumnya ia datangi bersama Jason. Setelah mengambil posisi duduk di dekat jendela kaca segelas Vanilla Latte beserta tiga cupcakes dan brownies langsung ia pesan. Badannya terasa sedikit capek setelah perjalanan dengan kapal kayu. Rasanya tak salah sedikit memanja diri dan menambah energi dengan kudapan tadi. Penampilan live music seorang pengunjung yang secara mendadak mendaftarkan diri mencipta suasana yang semakin rileks. Dari posisi tempatnya duduk, Dessy m

  • OGAH MARRIED!   Dugaan Pembiusan

    "Kamu juga sih. Pingsan koq betah sampai hampir setengah jam." "Gue juga nggak ngerti. Pingsan itu kan normalnya cuma sebentar." Dion agak terkaget. "Kamu juga mengerti bahwa pingsan tak seharusnya begitu lama?" "Ya." “Lantas, kenapa kemarin saat jatuh di dermaga, kamu malah pingsannya lama sekali?” "Gue nggak tahu! Elo sendiri tahu penyebabnya?" Pertanyaan cerdas, kata Dion membatin. Ia mulai berpikir mengenai keanehan yang terjadi. “Betul juga ya. Memang apa yang kamu lakukan sesaat sebelum ke dermaga buat menyusulku?” “Setelah acara audisi?” “Ya.” Sambil keduanya tetap mengobrol di dermaga, Dessy berpikir sesaat sebelum memberi jawaban. “Ke cafe.” “Minum?” “Jelas.” “Dengan siapa kamu kesana?” “Koq elo tau sih kalo gue ke situ nggak sendirian?" “Sekedar insting. Aku yakin kamu tak sendirian ke café.”

  • OGAH MARRIED!   Tiket

    Keakraban terajut kembali ketika keduanya tertawa bersama. Antara Dessy dengan Dion kini tak ada lagi sekat yang menghalangi kedekatan pergaulan mereka. Sementara keduanya berbagi cerita, di tengah alun ombak dan desau angin speedboat terus menyelusur. Melintasi alur penuh keelokan dari Taman Laut Bunaken. Kecepatan diatur sedang saja atas permintaan Dessy.* Hilangnya Dessy dari sejak kemarin sore tanpa meninggalkan kabar mulai mengherankan Astrid. Melalui telpon di kamar hotelnya, ia menghubungi Jason di kamar lain. "Kamar Dessy kosong ya? Dari kemarin gue telpon gak diangkat-angkat. Ponselnya juga tulalit melulu. Gue ketok-ketok pintu juga nggak ada tanggapan." "Mungkin, e... mungkin... anu... dia nginep di... itu lho....

DMCA.com Protection Status