Share

Sebuah Kiriman

Sementara tubuh besar suaminya tak lagi terlihat. Rose harus menelan pil pahit akan keputusan yang sia – sia untuk menghentikan Theo dari kebungkaman. Ntah harus dengan cara apa lagi dia berusaha. Rose tidak mengerti, dia lelah. Bahkan di hadapan Beatrace dan yang lain pun, Theo menganggapnya sesuatu yang tak kasat mata. Terabaikan. Lebih – lebih tidak pernah meliriknya sama sekali.

“Aku sudah mengumpankan diri sebagai ikan. Kau yakin tidak mau jadi kucingnya, Theo?” tanya Rose putus asa. Posisi Theo masih seperti semula. Tidur membelakanginya dengan selimut tak lepas dari tubuh meringkuk itu.

“Theo.”

Tanpa sadar jemari Rose mendarat di atas permukaan lengan yang dibatasi kain tebal. Hanya gerakan tangan menepis dari dalam, spontanitas Rose secara langsung menarik diri. Dia menggenggam jemarinya sendiri. Usia mereka terpaut cukup jauh. Theo seharusnya bisa lebih dewasa mengimbangi sikap Rose, yang terkadang berada di luar keinginan.

Akan tetapi kuantitas tidak sepenuhnya menentukan k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Boykli
dari theo ya itu
goodnovel comment avatar
veronika7870
acdc rose sabar sabar aja hahahahaha
goodnovel comment avatar
Anindita
sabar rose hahaha asik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status