Share

Marah Besar

Kenyataan itu seperti mengailiri muntahan vulkanik di kepala Rose. Panas melelehkan segalanya. Antara senang atau sebenarnya Rose tidak dapat melepaskan apa yang disebut euforia. Dia kehilangan cara membedakan kenyataan dan khayalan. Rongga pikirannya penuh, sesak, terutama Rose merasa dibohongi sedemikian rupa.

“Kenapa kau bisa melakukan ini kepadaku, Lion? Travis, Beatrace, kalian semua. Kenapa aku bisa termakan peran yang kalian mainkan?” tanya Rose nyaris berbisik. Tatapannya setengah kosong membayangkan kembali bagaimana Beatrace bersikap dan rentetan kalimat yang pernah wanita paruh baya itu ucapkan. Semuanya bohong. Rose tidak habis pikir mengapa, mereka memaknainya tidak pantas mengetahui sejauh mana keberlangsungan kondisi Theo. Apa bagian terburuknya mereka berpikir Rose terlibat dalam hal mencelakai suaminya sendiri ....

Dia melakukan semua itu di antara kondisi terdesak dan dorongan ketidaksengajaan. Kalaupun Rose tahu Theo akan melindunginya. Dia tidak akan membiarkan The
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (25)
goodnovel comment avatar
mariinjilan
verasco pen we tabok pake nampan rose
goodnovel comment avatar
godi eman16
ngeselin y verasco tuh
goodnovel comment avatar
Penita Mendit
suka bgt ama rose love u rose aku padamu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status