Share

Break Down

Theo menyentuh luka berdarah di perutnya.

Itu satu – satunya hal yang Rose lihat, sementara titik tembak yang Rose berikan seharusnya bukan di sana. Dia meleset. Namun, tetap mengacungkan moncong senjata lebih tinggi saat tidak sekali pun Theo menghentikan langkah.

“Aku bilang jangan mendekat, Theo!”

“Kau pembunuh!”

“Pembunuh!”

Berkali – kali Rose menyerukan kemarahan. Dia mampu berbuat nekat, terutama atas keraguan yang selama ini berselimut bagai kalbu di benaknya. Tidak ada cinta untuk perasaan Rose yang dibunuh paksa. Dia telah melewati banyak hal, begitu pula dengan pilihan yang berjejer di hadapan Rose saat ini. Dua di antaranya ... menyelesaikan misi atau membiarkan itu menjadi sesuatu yang terlupakan.

“Aku bilang jangan mendekat, jika kau tidak ingin kembali kutembak!” Ancaman Rose memang seburuk cara dia memegang senjata. Betapa Rose tidak peduli siapa yang berdiri di depan sana dan apa status yang sedang mengikatnya. Semakin Theo mencoba untuk membuatnya tenang, semua itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (20)
goodnovel comment avatar
godi eman16
haha theo bneran ngbunuh
goodnovel comment avatar
anastaya135
nama nya perasaan psti rose kecewa bgt, ah tpi ya theo juga lakuin itu krna permintaan kliem em
goodnovel comment avatar
ucuycihuy3
padahal rose lagi hamik, takut keguguran lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status