Share

Pengakuan

“Istriku baik – baik saja?”

Pertanyaan skeptis. Rose sungguh tidak ingin mendengarnya. Benar – benar tidak ingin menyuplai kesakitan tambahan dengan membiarkan sikap peduli Theo merobek – robek sesuatu yang telah rusak, bahkan tak mampu Rose tata kembali. Dia menjauhkan sebelah lengan yang secara tidak sengaja menyentuh bahu kiri Theo. Basah dan merah dua macam hal yang nyaris merobohkan pertahanan Rose. Theo tertembak—lagi—di tempat berbeda persis setelah melindunginya.

Tidak banyak yang dapat Rose katakan. Sengaja memisahkan diri sekaligus bersitatap bersama pemilik manik mata kelabu yang menawarkan keteduhan. Sering kali Rose mendapati warna memucat di wajah itu, tetapi tidak pernah separah yang terlihat saat ini. Saat – saat sebelum Theo kembali mendekap Rose erat dalam pelukan. Atau sebenarnya Theo menyadari keberadaan Mr. Alejandro hampir tak lagi berjarak.

“Keparat!”

Umpatan yang begitu dekat diikuti bunyi derap terburu – buru.

Satu tembakan lagi ....

Bukan.

Melainkan dua denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (20)
goodnovel comment avatar
bulgariadeseno69
habis lah hubungan rose dan theo ini
goodnovel comment avatar
Anisa Wati
theo g mungkin mati kan thor? nanti rose sama siapa kalo gitu
goodnovel comment avatar
sinar luyuan967
g rela bgt sumpah klo theo di matiin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status