Nova hanya meliriknya lalu menarik lagi pandangannya.Namun, jari tangan yang memegang gelas air tanpa disadari memutih.Setelah beberapa saat, Nova mengendus, minum air dan kembali ke kamar tidur.Keesokan harinya.Nova naik taksi langsung ke kafe.Ketika dia tiba, Michael sudah di sana.Seorang pria dengan penampilan yang sangat baik sedang duduk di sebuah kafe, dengan sinar matahari pagi yang menyinari dirinya, membuat orang ingin melihatnya lagi.Nova tersenyum dan berjalan mendekat. "Maaf, Pak Michael."Michael mengerutkan kening dan menatapnya. "Raut wajahmu lebih baik, tapi agak kurus dibandingkan dua hari terakhir. Apa kamu benar-benar mogok makan?"Entah kenapa, Nova merasa sedikit bersalah. "Nggak akan lagi setelah masalah ini selesai."Michael masih ingin mengingatkannya, "Entah apa yang terjadi nantinya, kamu harus ingat bahwa tubuhmu adalah prioritas utama."Nova tersenyum dan mengangguk.Brian masuk dengan wajah cemberut. Saat melihat Michael, ekspresinya menjadi semakin
Setelah selesai berbicara, Nova segera berjalan keluar.Michael sedikit mengerutkan kening saat melihatnya.Dia melirik ponsel Brian, berdiri dan menepuk pundaknya."Kalau kamu benar-benar nggak bisa melepaskannya, usir saja wanita yang ada di sisimu dan cobalah mendapatkannya kembali. Kamu selalu berdekatan dengan wanita lain, aneh kalau dia akan kembali padamu."Brian menunduk dan mengeluarkan sebatang rokok."Kamu jangan ikut campur."Michael langsung tertawa."Nona Nova sekarang lajang lagi. Mulai sekarang, siapa pun bisa mengejarnya. Kalaupun bukan aku, akan ada orang lain, 'kan?"Michael tidak berkata apa-apa lagi, mengemasi barang-barangnya dan berjalan keluar.Dia bisa melihat bahwa Brian tidak menyerah.Untuk mempertahankan seseorang, tentunya harus memiliki sikap mempertahankannya, daripada hanya mengucapkan kata-kata yang menusuk.Namun, Michael tidak mau mengingatkannya.Beberapa hal perlu dipikirkan sendiri, perkataan orang lain hanya akan diabaikannya....Brian tidak per
Setelah membawa Nova pergi, Michael bertanya, "Nona Nova suka makan apa? Atau alergi apa?"Nova berpikir sejenak dan menjawab, "Aku suka makan lebih banyak yang manis-manis. Aku alergi terhadap kacang-kacangan seperti kacang mete dan almond, tapi lainnya nggak apa-apa."Michael tertegun beberapa saat, lalu tiba-tiba tertawa."Kamu benar-benar mirip dengan ibuku. Kalian sangat berbakat dalam bahasa, sama-sama suka makanan manis dan sama-sama alergi kacang. Aku benar-benar harus membiarkan kalian berdua saling mengenal. Pasti kalian bisa langsung akrab."Mata Nova berbinar. "Bu Nancy?"Michael tersenyum dan mengangguk. "Di luar dipanggil Bu Nancy, tapi di rumah, dimanjakan oleh ayahku dengan dipanggil Nyonya."Saat dia mengatakan ini, nadanya penuh dengan rasa sayang.Nova agak iri.Sayangnya dia memiliki hubungan keluarga yang lemah dan belum pernah melihat keluarga yang begitu hangat.Michael tahu bahwa raut wajah Nova tidak terlalu bagus."Jangan khawatir, Nona Nova, cepat atau lambat
Kata-kata Rudy agak disengaja.Ini semua karena Brian terlalu kejam saat di Kota Bers.Brian memasukkan tangannya ke dalam saku sambil memandang Rudy.Setelah itu, Brian mencibir, "Kapan Pak Rudy menjadi begitu akrab dengan Bu Nova? Selain itu, aku ingat aku pernah berkata, jangan merebut wanita orang lain."Nova tiba-tiba mengerutkan kening dan hendak berbicara.Rudy sudah mengatakan lebih dulu."Oh? Apa Nona Nova masih wanitamu, Pak Brian? Kenapa aku dengar kalian berdua sudah nggak berhubungan lagi? Nona Nova akan segera menandatangani kontrak dengan Grup Northy. Mulai sekarang, dia bukan lagi manajer Permata Ivy tapi manajer Grup Northy."Temperamen Rudy sangat berbeda dengan Brian.Brian adalah orang yang serius dan pendiam.Namun, Rudy memiliki temperamen cerah dari atas ke bawah, luar dan dalam.Saat mengucapkan kata-kata ini, meskipun hanya menyatakan fakta, Rudy mengatakannya dengan sedikit flamboyan.Nova mengerucutkan bibirnya.Raut wajah Brian langsung menjadi gelap dan mel
Nova bingung....Mobil berhenti di pintu masuk restoran. Nova hendak turun tapi Rudy menariknya kembali."Brian ada di belakang. Kamu bisa keluar dari mobil dan memegang lenganku nanti."Nova mengerutkan kening dan menoleh ke belakang lalu melihat mobil Brian diparkir di belakang mereka.Rudy pergi ke kursi penumpang dan membukakan pintu untuknya.Dia berkedip pada Nova. "Saat aku menunggumu di bawah di perusahaanmu, aku melihat di Twitter bahwa Yasmin juga ada di sini malam ini. Mereka berdua kemungkinan besar ada di sini untuk berkencan. Kamu nggak mau kalah dalam kesempatan seperti itu, 'kan?"Nova melirik Rudy.Memang tidak perlu melakukan hal ini secara disengaja.Namun, pada akhirnya, Nova menarik napas dalam-dalam dan meletakkan tangannya di lengan Rudy.Keduanya keluar dari mobil bersama-sama.Brian melihat pemandangan ini dengan jelas dari belakang.Raut wajahnya yang sudah suram langsung tertutup lapisan es.Simon menghela napas sedikit di sampingnya.Menurutnya, keberanian
Melihat pemandangan di depannya, Simon merasakan pelipisnya berkedutRudy ini benar-benar tidak takut terkena masalah.Kencan?Kakaknya jarang bertemu dengan Yasmin akhir-akhir ini.Jika tidak membuat janji dengan dokter bedah plastik hari ini, mungkin tidak akan ke sini.Namun, Rudy hanya mengatakannya seolah-olah Brian dan Yasmin sedang berkencan.Simon melirik Nova.Nova memiliki ekspresi pucat di wajahnya.Nova sama sekali tidak peduli apakah Brian benar-benar berkencan dengan Yasmin atau tidak.Bukankah ini hal biasa?Bahkan saat mereka berdua bersama, bukan hal yang aneh. Kini setelah mereka berpisah, Brian tidak perlu menghindari apa pun.Jangankan berkencan, meski keduanya datang untuk menyewa kamar, tidak ada hubungannya dengan Nova.Nova menoleh untuk melihat ke arah Rudy dan menjawab dengan sangat alami, "Ayo pergi."Rudy tersenyum dan melambai pada mereka bertiga.Brian mengatupkan giginya erat-erat.Berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan amarah yang hampir tak terkenda
Namun, ini juga bagus. Rudy berharap Brian bisa tetap terpesona sampai Nova benar-benar melepaskannya.Nova tidak melanjutkan topik ini.Sebaliknya, dia mengobrol dengan Rudy tentang cabang perusahaan Kota Jimaun.Perusahaannya hampir siap, itulah alasan utama Ayah Rudy ingin datang.Keduanya memasuki lift sambil mengobrol.Setelah keluar dari lift, mereka segera sampai di ruangan pribadi dengan arahan pelayan.Dua pria berdiri di pintu ruangan pribadi.Salah satunya adalah Michael.Nova sudah mengetahui tentang pria yang satu lagi ini saat mempelajari tentang Grup Northy.Thoriq, Presdir Grup Northy yang akan menemuinya hari ini.Thoriq menyipitkan matanya saat melihat Nova.Ada kilatan aneh di matanya, tapi segera kembali normal."Ayah." Rudy memanggil, "Ini Bu Nova. Bagaimana? Bukankah lebih cantik?"Thoriq terlihat agung dan matanya tertuju pada Nova, seolah-olah bisa melihat semua sifatnya.Dia melihat Nova dari atas ke bawah, lalu mengangguk setelah sekian lama."Memang cantik, j
Thoriq sedikit mengangkat alisnya.Brian sudah mengusulkannya, tentu saja sulit baginya untuk menolak."Baiklah."Dalam beberapa kata saja, mereka akhirnya makan bersama.Orang-orang di sekitarnya memiliki ekspresi berbeda.Kelopak mata Nova bergerak-gerak beberapa kali.Dia tidak mengerti apa yang sedang dilakukan Brian.Dia selalu merasa bahwa Brian berniat buruk.Mungkin pria itu ingin merusak pekerjaannya.Raut wajah Yasmin juga tampak suram.Brian datang khusus menemui dokter bedah plastiknya hari ini.Sekarang malah pergi makan malam bersama Nova?"Brian, kita ada urusan lain."Brian melirik Simon di belakangnya."Kamu temani dia ke dokter."Simon mengangguk dan menjawab, "Nona Yasmin, ayo pergi."Yasmin sangat marah. "Aku nggak mau pergi, Brian, aku ingin kamu menemaniku."Rudy tidak tahan untuk tertawa."Pak Brian, Yasmin marah, sebaiknya kamu menemani Nona Yasmin dulu saja?"Brian melirik Yasmin dan berkata, "Yasmin, apa kamu lupa dengan apa yang aku katakan sebelumnya?"Tentu