Nova mengerutkan kening. Hampir seketika, Nova mengerti ke mana Simon membawanya."Simon, aku nggak mau pergi."Simon mengerutkan kening dan berkata, "Bu Nova, aku nggak akan mengajak kamu ke pesta itu. Aku benar-benar mengajak kamu bermain di Klub Royal."Nova tidak tahu apa yang akan dilakukan Simon, dirinya benar-benar tidak tertarik dan tidak suka hal ini.Begitu melihat ini, Simon merasa sedikit cemas."Bu Nova, aku benar-benar nggak akan menyakitimu, percayalah padaku sekali saja, oke?"Nova memandang Simon dan akhirnya menyerah.Bagaimanapun, Simon adalah orang yang paling menjaganya selama ini.Nova memakai riasan sederhana dan memakai gaun.Meski hanya gaun sederhana, Simon tetap terpana.Simon pun mendecakkan lidahnya.Dengan wanita seperti Bu Nova di sisinya, dia benar-benar tidak tahu bagaimana kakaknya masih ingin melihat Yasmin.Bukankah Nova jauh lebih cantik dari Yasmin?"Ayo pergi."Nova menarik napas dalam-dalam dan mengikuti.Simon memang membawanya ke Klub Royal.Na
Mendengar suara Brian, langkah kaki Nova tiba-tiba terhenti.Namun, Nova hanya berhenti sejenak, lalu keluar lagi.Nova tidak ingin di sini lagi.Meskipun dia juga tahu akan memalukan untuk pergi saat ini.Kepergiannya ini membuatnya semakin jelas bahwa dia tidak memenuhi syarat untuk berada di ruangan pribadi ini.Namun, dia benar-benar sedang tidak berminat untuk tinggal di sini bersama sekelompok orang seperti itu.Stephen tidak menyukainya dan dia tidak terlalu memikirkan Stephen.Oleh karena itu, sebenarnya tidak perlu berada di sini untuk membuat dirinya semakin tidak nyaman.Adapun Brian ....Nova tersenyum pahit, cinta pertamanya ada di sisinya, haruskah Nova berada di sini sebagai simpanan?Nova menegakkan punggungnya dan berjalan keluar tanpa ragu-ragu.Melihat dia masih akan pergi, raut wajah Brian langsung menjadi suram.Begitu melihat ini, Simon bergegas dan meraih Nova."Bu Nova sudah datang ke sini, tolong jangan pergi."Nova tertawa. "Maaf, Simon, aku sangat nggak suka
"Tunggu di dalam mobil saja."Nova tidak berkata apa-apa lagi dan langsung masuk ke mobil.Brian mengeluarkan saputangan dari saku jaketnya dan menyerahkannya pada Yasmin.Yasmin menolak untuk menerimanya.Brian menghela napas tak berdaya dan mengangkat tangannya untuk membantunya menghapus air matanya sedikit demi sedikit.Nova hanya bisa tersenyum pahit saat melihat pemandangan ini sambil duduk di dalam mobil.Dia seharusnya tidak datang hari ini.Nova menunduk dan berhenti melihat pemandangan di luar.Setelah beberapa saat, Brian akhirnya membuka pintu dan masuk ke dalam mobil.Dia melirik Nova dan berkata dengan nada mengejek."Bu Nova benar-benar hebat."Nova tahu bahwa yang Brian maksud adalah saat dirinya berjalan menuju Melvin di depannya.Namun, dia tidak perlu menjelaskan apa pun.Dia benar-benar tidak ingin duduk di sebelah Brian saat itu.Nova menunduk dan tidak membantah, hanya berkata, "Seharusnya aku nggak datang."Brian langsung mengerutkan kening."Kenapa? Kamu merasa
Ketika Nova bangun keesokan harinya, Brian sudah mengikat dasinya.Brian berdiri rapi di samping tempat tidur. "Kalau capek, ambil cuti sehari."Brian menyiksanya terlalu keras tadi malam dan tidak membiarkannya istirahat sampai pagi hari.Nova menggelengkan kepalanya sambil duduk, masih banyak hal yang harus dilakukan di perusahaan.Brian mengangkat alisnya dan berkata, "Kalau begitu kamu mau ikut aku?"Nova masih menolak. "Nggak, aku akan naik bus."Brian hanya berpura-pura tidak mendengar penolakannya dan bersandar di pintu untuk menunggunya.Nova meliriknya dan tidak berkata apa-apa.Saat berganti pakaian, jari-jarinya berhenti sebentar.Nova mengeluarkan sebuah kotak dari laci.Di dalamnya ada untaian gelang manik-manik yang berfungsi untuk meminta perlindungan.Dia awalnya berencana memberi Brian hadiah ulang tahun.Namun, saat Brian bertanya kemarin, dia tiba-tiba teringat setelan jas itu.Dalam sekejap, Nova tidak ingin memberikan hadiah ini.Nova tidak ingin memberikan hatinya
"Biarkan Yasmin istirahat sebentar."...Ketika Nova tiba di perusahaan, Cindy tahu ada yang tidak beres dengan dirinya."Bos, ada apa? Apa yang terjadi?"Nova tersenyum kaku dan berkata, "Nggak apa-apa. Aku kurang tidur. Bagaimana laporan kerja akhir tahun ini?""Hampir selesai." Cindy masih sedikit mengkhawatirkannya. "Bos, kalau ada masalah bilang saja padaku. Meski aku nggak punya kemampuan, alangkah lebih baiknya kita pikirkan caranya bersama-sama."Nova tersenyum lalu menjawab, "Terima kasih, Cindy.""Jangan sungkan padaku." Setelah mengatakan itu, Cindy mendekati Nova. "Bos, sudah dengar kabarnya? Pak Brian kemarin nggak bertunangan."Nova mengangguk dan tidak berkata apa-apa lagi.Sebenarnya, dia tidak ingin mendengar tentang Brian dan Yasmin saat ini.Namun, pada akhirnya, dia tidak menghentikan Cindy.Cindy mendengus lalu berkata, "Yasmin mengeluh lagi, kamu nggak tahu, Yasmin hampir memposting di Twitter tentang pertunangannya dengan Pak Brian beberapa waktu lalu, kali ini a
Nova tidak tahu bagaimana menjawab kata-kata Simon.Dia tahu Simon melakukannya demi kebaikannya sendiri.Bagaimanapun, Brian yang melindungi Yasmin, jadi apa gunanya Nova masih tidak bisa merelakan kejadian ini?Namun, di dalam hatinya, Nova memang benar-benar tidak rela.Nova meremas dokumen di tangannya dengan erat.Dia tidak berbicara dengan Simon lagi, keduanya makan bersama dan kemudian kembali ke perusahaan.Saat kembali ke perusahaan, ponselnya berdering."Naik." Suara Brian terdengar dingin di telepon.Nova berdiri di sana selama beberapa detik lalu berjalan ke atas.Saat memasuki kantor, dia melihat Brian berdiri di dekat jendela dengan ekspresi muram.Meskipun itu hanya tampilan belakang, Nova masih tahu bahwa suasana hatinya memang sedang buruk."Pak Brian, ada apa?"Brian berbalik dan memandangnya dengan serius."Sudah selesai makan?""Ya."Brian menghampiri Nova dengan ekspresi acuh tak acuh. "Katakan padaku, apa lagi yang kamu lakukan selain makan?"Nova tiba-tiba menger
Setelah melihat ini, Cindy segera menuangkan segelas air untuknya."Bos, kamu baik-baik saja?"Nova mengambil air dan menggelengkan kepalanya.Namun, hatinya menjadi semakin tertekan.Nova akhirnya menyadari bahwa dirinya benar-benar tidak bisa mengalahkan Yasmin.Hanya karena Brian melindungi Yasmin, Nova tidak bisa melawannya!Nova tertawa, air mata mengalir di wajahnya tak terkendali.Dia menyerah.Kali ini benar-benar menyerah.Dia tidak mau memikirkan masalah ini lagi.Tidak ingin terlibat lagi dengan Brian dan Yasmin.Masih banyak yang harus dia lakukan.Brian adalah impian masa kecilnya.Namun, dialah yang menghancurkan mimpinya dengan tangannya sendiri.Setelah terbangun dari mimpinya, dia menyadari bahwa orang yang ada di hatinya ....Mungkin, orang itu sudah meninggal di tepi pantai saat berumur tujuh belas tahun.Kenyataannya, yang tersisa hanyalah kehancuran.Selain itu, ada rasa sakit yang masih tersisa .......Nova memaksa dirinya untuk tidak memikirkan hal-hal yang bera
Senyuman di wajah Nova membeku.Dia tidak memberi tahu Brian apa yang terjadi malam ini.Jika memberitahunya, Nova mungkin tidak akan bisa datang malam ini.Brian tidak memedulikannya.Namun, keinginan pria untuk mengendalikannya sangat kuat.Nova sebenarnya masih tidak mengerti apa yang dipikirkan Brian.Sepertinya dia tidak mengerti kenapa Brian begitu peduli pada Yasmin tapi masih ingin dirinya tetap berada di sisinya.Memikirkan Brian dan Yasmin, Nova masih merasa sedikit tertekan.Padahal dia sudah berusaha keras untuk tidak peduli.Namun, hatinya masih saja merasa tidak nyaman.Michael sedikit mengerutkan kening saat melihat ekspresi Nova yang suram."Kalian bertengkar?"Nova kembali sadar dan menggelengkan kepalanya. "Nggak."Michael tidak memaparkannya, tapi hanya mengangguk. "Kalau butuh bantuan, bilang saja padaku. Aku pasti akan membantumu."Nova tersenyum dan mengangguk.Bisma kembali tidak lama kemudian.Michael memandang Nova dan berkata, "Mari kita bicara setelah rapat s