"Ternyata seperti ini, sudah baikan sekarang?""Sudah baikan ...."Nova berkata sambil membuka pintu untuk memasuki kantornya.Langkahnya langsung berhenti begitu masuk.Kemudian dia mendengus.Meski Sekretaris Umum sudah memperingatinya kemarin, Nova tetap merasa terkejut saat melihat orang ini di sini hari ini.Ressy Jacot.Keponakan Zelda.Adik sepupu Yasmin.Ressy dan Yasmin sering menindas Nova saat masih kecil dulu.Cindy juga terlihat sangat tidak senang saat melihat Ressy."Dia adalah orang yang diutus oleh Pak Brian, dikatakan bahwa dia juga memiliki hubungan dengan Yasmin, jadi didatangkan ke sini. Sebenarnya dia nggak ngerti apa-apa, cuma bisa sembarangan memerintah dan marah-marah setiap hari, sampai buat beberapa orang dari departemen kita mengundurkan diri."Cindy berkata di samping Nova.Nova menyuruhnya untuk keluar terlebih dahulu, sedangkan dia berjalan ke depan meja.Entah Ressy sedang berbicara dengan siapa, tapi dia langsung tersenyum begitu melihat Nova setelah me
Nova berdiri di depan pintu kantor Brian, lalu mengetuk pintu setelah menarik napas dalam-dalam."Masuk."Terdengar suara Brian dari dalam.Nova masuk setelah mendorong pintu dan melihat pria itu sedang duduk dengan santai di balik mejanya."Ada apa, Pak Brian?"Brian terkekeh. "Bu Nova benar-benar sangat suka mendatangkan masalah untukku."Nova mencibir. "Bukannya Pak Brian yang mendatangkan masalah untukku? Jelas-jelas kamu tahu aku akan datang hari ini, kenapa nggak suruh bagian personalia memberi tahu hal ini pada Nona Ressy?""Jadi kamu bertindak sembarangan?"Nova menatapnya. "Kamu mau aku melakukan apa?"Brian mengangkat alisnya. "Memangnya kamu nggak bisa menemuiku?""Apakah kamu akan membantuku kalau aku menemuimu?"Sampai sekarang Nova masih mengingat bagaimana Brian menjawabnya saat Yasmin mempersulitnya pada saat itu.Ganti orang kalau tidak bisa melakukannya.Brian tidak bersedia membantunya.Nova akan selalu ditinggalkan selama hal itu berhubungan dengan Yasmin.Nova tida
Nova tiba-tiba menoleh untuk menatapnya. "Brian, aku yang memimpin departemen pemasaran dari awal!"Brian bergumam rendah. "Jadi?"Sudut mulut Nova sedikit bergetar. "Jadi, aku nggak mungkin memberikan posisiku pada Ressy!"Brian meremas dagunya. "Kalau begitu Bu Nova harus memohon padaku."Nova menatapnya lurus-lurus, lalu tertawa pahit setelah beberapa saat."Pak Brian, aku nggak mau meninggalkan departemen pemasaran."Raut wajah Brian sedikit membaik saat melihat Nova mengalah."Hm, aku akan menyuruh departemen personalia untuk mengganti jabatannya. Selain itu, serahkan masalah pemasaran Yasmin pada asistenmu, kamu nggak perlu berhubungan dengannya lagi di masa depan."Nova tersenyum pahit. "Baik, terima kasih Pak Brian."Tatapan Brian sedikit menggelap, kemudian mengangkat tangannya dan meremas daun telinga Nova.Brian langsung mencium Nova sebelum Nova bereaksi.Brian baru melepaskan Nova seperti sudah selesai melampiaskan amarahnya setelah beberapa saat berlalu."Patuhlah, Bu Nov
"Aku benar-benar nggak sengaja, kamu nggak marah, 'kan?"Senyuman di wajah Ressy langsung menghilang dan digantikan dengan ekspresi sedih saat melihat orang-orang sedang memandang mereka.Nova mencibir di dalam hatinya.Tidak heran Ressy dan Yasmin memiliki hubungan saudara sepupu, mereka benar-benar memiliki sifat yang sama.Dia menatap mata Ressy yang sedikit memerah.Setelah itu, Nova mengangkat bubur yang baru saja dia ambil dan menyiramnya ke tubuh Ressy di bawah tatapan semua orang."Maaf, aku juga nggak sengaja, tolong jangan marah padaku, Nona Ressy!"Ressy langsung marah besar setelah disiram dengan bubur dan berteriak."Wanita jalang, beraninya kamu menyiramku!""Kamu saja berani, kenapa aku nggak berani?" Nova melempar mangkuk dan berjalan ke arah wastafel setelah selesai bicara.Ressy marah sampai menggertakkan giginya dan mulai memarahi Nova."Kamu adalah orang ketiga yang menghancurkan hubungan orang lain! Kamu adalah orang ketiga, semuanya tolong lihat baik-baik, ini ada
Nova tersenyum. "Terima kasih."Cindy mengerutkan keningnya. "Tapi pasti ada orang yang percaya, Bos, kamu akan membiarkan masalah ini begitu saja?"Nova menunduk untuk menatap air yang terus mengalir turun dari lengannya.Apa yang bisa dia lakukan kalau tidak ingin membiarkan hal ini begitu saja?Siapa yang akan maju untuk membantunya menghilangkan rumor ini?Nova mendengus.Tidak ada orang.Brian tidak mungkin dan Yasmin lebih tidak mungkin lagi.Nova mematikan keran air dan berkata dengan suara kecil, "Aku nggak peduli apa yang dikatakan orang lain, selama aku nggak melakukan kesalahan."...Berita keributan di kantin pada siang hari langsung menyebar dengan cepat di perusahaan.Pada dasarnya Nova cantik dan menarik perhatian banyak orang selama tiga tahun ini di perusahaan.Ada orang yang menyukainya dan ada juga orang yang membencinya.Orang-orang semakin heboh setelah gosip Nova tersebar.Ada yang mengatakan bahwa Nova benar-benar adalah seorang simpanan.Ada juga yang mengatakan
Suara Nova sangat lembut.Terdapat nada memohon di balik suara yang lembut ini.Suatu tempat di dalam hati Brian tergerak.Brian mengangkat matanya untuk menatap Nova dan tangannya tanpa sadar meremas wajah Nova."Bagaimana Bu Nova ingin aku membantumu?""Beri tahu semua orang bahwa aku bukanlah orang ketiga, bisakah kamu membantuku menjelaskan hal ini?"Nova selalu berusaha membuat dirinya terlihat tidak peduli dengan hal ini selama setengah hari ini, tapi bagaimana mungkin dia bisa tidak peduli?Jelas-jelas dia tidak melakukan apa pun, kenapa dia harus difitnah oleh orang-orang?Sungguh tidak nyaman digosipkan oleh orang-orang.Saat melihat tindakan pria ini yang dengan lembut mengobatinya.Hati Nova melunak.Hanya Brian yang bisa membantunya menghilangkan rumor ini.Tindakan Brian hanya berhenti sejenak.Dia menatap Nova. "Apakah Bu Nova merasa hal ini pantas dilakukan?"Nova langsung bereaksi setelah mendengar ucapan ini.Dia langsung sadar kembali.Benar, memang tidak pantas.Bria
Brian mengambil dokumen dan membacanya dengan sekilas, kemudian menandatanganinya.Brian tidak mengembalikan dokumen pada Nova, melainkan mengangkat kepalanya dan bertanya."Lenganmu sudah baikan belum?"Nova terdiam beberapa saat. "Sudah membaik."Brian menatapnya. "Kalau tubuhmu?""Juga baik-baik saja."Pria itu mengangguk dengan acuh tak acuh. "Jangan terlalu lelah, beri sebagian pekerjaanmu pada anak buahmu.""Baik," jawab Nova, lalu berhenti sejenak dan kembali bertanya, "Apakah masih ada hal lain, Pak Brian?"Brian menatapnya dalam diam."Kamu buru-buru mau pergi dari sini?"Nova tidak menyangkal, "Masih ada yang harus dikerjakan."Brian sedikit menyipitkan matanya dan baru bertanya setelah beberapa saat berlalu, "Acara reuni di akhir minggu ini?"Nova tidak menyangka dia masih mengingat hal ini.Nova mengangguk, lalu berkata setelah beberapa saat berlalu, "Pak Brian nggak perlu datang kalau sibuk."Sebenarnya Nova sedikit menantikan hal ini saat Brian mengatakan bahwa dia akan m
Nova baru menjawab setelah beberapa detik berlalu, "Aku cuma ingin memastikan apakah Pak Brian akan datang ke reuni atau nggak."Brian sedikit kehilangan minatnya pada saat ini."Malam ini aku pulang, tolong masak dan tunggu aku di rumah, Bu Nova.""Baik."Brian bertanya, "Apakah masih ada hal lain?""Nggak ada.""Hm."Brian memutuskan panggilan setelah bicara.Nova menyimpan ponselnya dan berjalan ke dapur.Sama sekali tidak ada makanan di dalam kulkas.Brian sangat pemilih dalam hal makanan, dia selalu menginginkan bahan makanan yang segar.Brian terus meminta hotel untuk mengirim makanan selama Nova sakit pada beberapa saat ini.Nova merapikan dirinya dan pergi ke pasar.Tidak peduli bagaimanapun juga Nova ingin meminta bantuan darinya kali ini.Nova tidak yakin apakah Ressy akan mencari masalah dengannya atau tidak di acara reuni.Hanya saja, Ressy akan berpikir dua kali sebelum bertindak jika Brian pergi.Langit sudah gelap setelah Nova kembali dari pasar.Nova langsung masuk dapu