Home / Romansa / Nona Muda, Mari Bercinta / Betina Tangguh Beraksi

Share

Betina Tangguh Beraksi

last update Last Updated: 2025-01-29 16:00:00

"Celia ... jangan memacu Downy terlalu kencang!" seru Adam bernada kuatir. Dia mengejar dengan Shinning Star, kuda betina Thoroughbred berwarna putih di belakang Celia yang menunggangi Don Mazzerano.

Namun, Celia menggenggam tali kekang kuda hitam itu dengan kokoh. Dia tahu apa yang dilakukannya. "Tenanglah ini aman!" sahut Celia sembari merundukkan badan rendah ke badan Downy. Kedua tungkai kakinya menjepit bagian perut kuda itu agar tidak terjatuh saat larinya kencang.

Angin dari arah Sungai Mississippi berhembus kencang menerbangkan rambut panjang cokelat keemasan yang terurai indah di kepala Celia. Sesaat dia merasa bebas seakan-akan sedang mengendarai angin tanpa beban pikiran apa pun. Ketika mereka nyaris sampai di ujung daratan yang berbatasan dengan tepian sungai berbatu kerikil tajam dan berkarang besar, Celia menarik tali kekang Downy agar mulai melambat dan berhenti.

Detak jantung Celia masih terasa kencang di

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (38)
goodnovel comment avatar
Muktie Prilly
gmna rasanya d tendang sama celia Austin?mantap kan? makanya jngn suka macem" jngn mentang" km cwo km bsa nganggep remeh Celia itu jadinya klo km banyak tingkah impoten" dah km ......
goodnovel comment avatar
Adelia Chubby2499
buset si Austin benar-benar ya niat banget dia ingin melakukan hal yang tidak pantas kepada Celia. tapi dia salah kalau mengira Celia hanyalah wanita biasa yang nggak bakalan melawan jika diperlakukan seperti itu. untung cuman digituin coba kalau misalkan Celia ngambil pisauu trs mencincang punyamu
goodnovel comment avatar
Tanzanite Haflmoon
wkwkw asli aku suka bab ini wkwkwk, savage kena pas kelemahan Austin ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Sebuah Pernikahan yang Dirahasiakan

    'Ohh ... damn! Papa masih saja berniat menjodohkan aku dan memaksakan sebuah pernikahan yang tak kukehendaki!' gerutu Celia dalam hatinya seraya melangkah perlahan-lahan ke teras belakang. Dia memikirkan apa yang harus dilakukan. Acara makan malam bersama keluarga Hopkins diadakan di patio belakang rumah induk. Celia merasa nyaman dengan suasana tenang ala pedesaan dan juga temperamen keluarga Hopkins yang kalem. Orang tua beserta saudara-saudari Adam begitu ramah dan rendah hati. Sulit untuk menemukan hal negatif dari mereka. Nyonya Amanda Hopkins senang bercerita dengan gaya yang seru dan humoris, mommy Adam itu pandai memasak. Sedangkan, Tuan Royce Hopkins tipikal bapak-bapak yang sabar dan penyayang, beliau sangat dekat dengan putra-putrinya melebihi papa Celia.Putri bungsu keluarga Richero itu duduk di samping kursi Adam. Dia memperhatikan semua orang yang berada di sekeliling meja makan kayu buatan sendiri yang berbentuk oval besar. Satu-satunya yang terlambat datang adalah A

    Last Updated : 2025-01-29
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Pilihan Di Saat Genting

    "Halo, di mana Celia sekarang, Matt?" tanya Morgan panik. Dia tak mungkin menyusul ke Kentucky dan membuat kehebohan di sana. Namun, perasaannya sangat gelisah mencemaskan nasib Celia.Matt Davis yang masih berada di peternakan kuda Blue Ivy pun menjawab, "Dia ikut memancing di Harrington Lake bersama para pria dari keluarga Hopkins dan beberapa tetangga. rombongan berangkat tadi pagi sebelum aku sampai di peternakan, Bos!"Sejenak Morgan memutar otak untuk membantu Celia kabur dari pernikahan yang kemungkinan besar tidak diketahuinya. Dia yakin tempat asing di mana Celia berada akan menyulitkan bagi wanita itu untuk kabur dari perjodohan yang dipaksakan. Sungguh Tuan Arnold keterlaluan memaksakan pernikahan putrinya begini, pikir Morgan dengan kesal."Okay, Matt. Susul Celia ke danau. Kau harus benar-benar menemukannya dan membantu dia pergi dari Kentucky. Biaya tambahan akan kutransfer ke rekeningmu. Katakan saja bahwa

    Last Updated : 2025-01-30
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Tak Seindah Cerita Dongeng

    "Hari sudah pagi, ini waktunya kita pulang ke rumah. Adam, kau bangunkanlah calon istrimu!" ujar Tuan Royce Hopkins kepada putranya yang masih berdiang di depan bekas api unggun yang beruap hangat."Okay, Dad!" sahut Adam lalu bangkit menuju ke tenda di mana dia meninggalkan Celia tadi malam. Dia membuka simpul kain penutup pintu tenda berwarna hijau tua itu lalu mendadak bengong mematung di tempat. Tak ada wanita asal Kansas tersebut."Dad ... Dad! Celia tak ada di tenda!" teriak Adam yang membuat rombongan memancing itu berlarian menghampirinya."Ohh my God! Semua berpencar cari Celia, dia pasti belum jauh dari sini!" seru Tuan Royce dengan wajah galak berbeda dari biasanya.Dengan jantung berdegub kencang Adam masuk ke area hutan kecil di sekitar danau. Dia dicekam rasa panik karena calon mempelai wanitanya menghilang beberapa jam sebelum pernikahan kejutan itu dimulai di peternakan kuda Blue Ivy.

    Last Updated : 2025-01-30
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Sindrom Phobia Menikah

    Suasana gelap remang-remang di tepi Harrington Lake yang hanya diterangi cahaya rembulan separuh membuat Celia harus berjuang keras meninggalkan tenda nyaman yang didirikan Adam untuknya. Dia menyelinap melalui sisi belakang tenda lalu mengendap-endap tanpa suara menuju cahaya senter ponsel milik Matt Davis di antara pepohonan tua."Nona Celia, tolong agak cepat berjalan. Jangan sampai mereka menyadari bahwa Anda kabur!" ucap lirih Matt Davis sembari memandu langkah mereka melalui jalan setapak hutan kecil menuju ke mobil rental yang telah menunggu mereka di tepi jalan raya."Terima kasih banyak atas bantuan Anda, Sir. Okay, aku usahakan berjalan cepat!" sahut Celia dengan detak jantung seperti derap lari kuda pacu di turnamen balap. Dia menahan rasa perih goresan beberapa ranting pohon tajam yang tak sengaja melukai kulit kakinya.Perjalanan menuju ke mobil terasa bagai melayang saking cepatnya, napas Celia tereng

    Last Updated : 2025-01-30
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Fifteen Minutes, Please!

    Celia kehilangan kata-kata yang tadi sudah ada di ujung lidahnya. Di hadapannya Morgan masih setengah basah bertelanjang dada dengan handuk putih melilit pinggul ramping pria itu. Bulu-bulu gelap yang menyemak di dada bidang berotot padat Morgan membuat Celia menelan ludah."Hai, Cantik. Senang bisa melihatmu lagi!" sapa Morgan seraya membelai pipi halus Celia yang merona seperti apel Fuji."Hello, Chef. Aku juga!" sahut Celia singkat. Posisi berdiri mereka di mana punggung Celia bersandar di tembok dekat pintu dan Morgan memepet dia dengan badan besarnya membuat gairah itu muncul begitu cepat."Apa boleh aku menciummu, Celia?" tanya Morgan sembari menatap sepasang mata ungu itu lekat-lekat.Celia mengangguk perlahan dan membuka bibirnya menerima pagutan yang awalnya lembut hingga semakin dalam dan intens. Lututnya terasa goyah dan dia bergelanyut di bahu Morgan. Lidah pria itu bermain-main mel

    Last Updated : 2025-01-31
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Wanita Spesial Pilihan Chef Morgan

    "Hmm ... ini sungguh berbahaya!" gumam Morgan sebelum memisahkan dirinya dari Celia di atas ranjang."Apa yang berbahaya, Morgan?" tanya Celia kebingungan karena mereka baru saja selesai bergumul panas hingga bermandikan peluh.Morgan segera bangkit dari tempat tidur lalu berlarian ke kamar mandi. Dia telat! Pesta pernikahan tycoon paling disegani di pesisir pantai barat Amerika tak boleh dianggap remeh."Ohh ... aku tahu!" tukas Celia. Dia pun menyusul Morgan ke kamar mandi dan bersandar di bingkai pintu mengamati chef tampan itu bersiap-siap. "Baju chef itu terlihat keren ketika kau yang memakainya, Morgan!" puji Celia. Dia menyukai perut six pack pria itu dan juga lengan kekarnya yang membuat Celia teringat tokoh kartun Popeye si pelaut.Morgan menatap Celia dari pantulan bayangan cermin dan mengerling genit. "Harus keren, sulit sekali membuat kau terpikat, Nona Muda Richero!" sahutnya

    Last Updated : 2025-01-31
  • Nona Muda, Mari Bercinta   I'm Crazy Over You

    "Hmm ... gaun-gaun ini semuanya bagus. Aku jadi bingung mau pakai yang mana!" keluh Celia ketika sudah selesai mandi dan berdandan. Dia masih berlilitkan handuk menghadapi lima potong gaun yang dibelikan Morgan dari butik tadi."TING TONG.""Ahh ... sepertinya itu Morgan!" seru Celia lalu bergegas menuju ke pintu. Dia memastikan siapa yang datang dari lubang intip. Ternyata memang chef tampan itu yang pulang bekerja, wajah Morgan nampak seperti kelelahan.Ketika pintu terayun membuka dan Celia menyambutnya dengan balutan handuk saja, sepasang mata biru itu berbinar-binar bagaikan menemukan harta karun di dasar lautan. Morgan melangkah masuk lalu menendang pintu hingga menutup.Tubuh Celia dia angkat ke gendongannya. "Hello, Baby Girl. Baru selesai mandi ya? Aku merindukanmu seharian ini!" ucap Morgan yang kelihatan bucinnya.Celia terkikik geli karena gemas. Pria sebesar beruang kutub itu telah jatuh cinta setengah mati kepadanya. "Hai, Chef. Iya, aku memang baru selesai mandi. Ngomon

    Last Updated : 2025-01-31
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Baku Hantam Di Pesta

    "Hmm ... dia pasti ke toilet. Aku akan menunggumu di sana saja dan menyeretmu ke hadapan papamu, Celia. Lihat saja!" gumam pria berjas biru itu sembari melangkah menuju ke toilet wanita.Celia buang air kecil dan memperbaiki riasan wajahnya di depan cermin wastafel. Dia tak tahu bahwa kehadirannya di sebuah pesta yang diselenggarakan di New York akan mempertemukannya dengan papanya lagi. Celia keluar dari toilet untuk kembali ke pesta bersama Morgan. Namun, tanpa diduga ..."Apa kamu sudah selesai?" tanya Morgan seraya menyerahkan lengannya untuk digandeng Celia.Dengan santai Celia melingkarkan tangannya ke lengan kokoh pria itu dan hendak melangkah kembali ke tengah pesta. Tiba-tiba pergelangan tangan kirinya ditarik hingga dia tersentak ke belakang. Baik Celia maupun Morgan sama terkejutnya.Mata ungu itu terbelalak melihat siapa yang menarik tangannya barusan. "Austin?!" seru Celia panik. Kakak i

    Last Updated : 2025-02-01

Latest chapter

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Tak Ada Ampun Untuk Emilia

    "Suster, tolong panggil asisten pribadiku, Carlos Peron kalau dia ada di luar ruangan ini!" ujar Tuan Arnold Richero di pembaringannya.Karena sudah lewat tiga hari pasca operasi transplantasi ginjal, maka perawat mengizinkan pasien menerima tamu sekali pun tetap harus dengan pakaian steril standar dari rumah sakit. "Baik, Sir. Akan saya panggilkan, mohon ditunggu!" jawab Suster Calista Brown lalu keluar dari ruang ICU.Sekitar lima belas menit kemudian, Carlos Peron masuk menemui big bossnya. Kondisi Tuan Arnold memang sudah pulih meskipun masih pucat wajahnya. "Bagaimana kabar Anda, Sir?" tanya Carlos singkat. Dia memiliki banyak stok kabar buruk yang terjadi dari berbagai kejadian selama majikannya itu dioperasi dan memulihkan diri pasca operasi."Lumayan, Carlos. Aku ingin mendengar apa saja yang terjadi selama aku tidak sadarkan diri kemarin!" ujar Tuan Arnold. Dia yakin bahwa segalanya tidak sedang baik-baik saja melihat bahasa tubuh asisten kepercayaannya itu.Carlos menghela

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Peluru Nyasar Di Lorong ICU

    'Mister Carlos, target sudah mulai melancarkan aksinya. Dua pengawal berhasil dia hasut untuk meninggalkan pos jaga!' ketik Fabio Hernandes di layar ponselnya.Di dalam mobil yang melaju, Carlos membalas pesan anak buahnya, 'Berpura-puralah kalian semua sibuk ke toilet dan tempat lainnya atau tertidur saat berjaga. Setelah penjahat itu beraksi kejutkan dia lalu ringkus. Pastikan barang bukti berupa video agar kuat diserahkan ke pihak kepolisian. Aku sebentar lagi sampai di rumah sakit.'Fabio mengirim pesan ke rekan-rekan pengawal satu regu dengannya. Dia menjelaskan adanya pembunuh bayaran yang menyusup ke skuad pengawal pagi ini dan memberi instruksi sesuai saran Carlos. Selepas kepergian Timothy dan Leonard dari lorong poli ICU depan kamar Tuan Arnold Richero, para pengawal lainnya meminta izin untuk ke toilet dan kantin rumah sakit. Hanya Fabio Hernandes dan Aaron MacKay yang duduk sambil bersedekap mengantuk di bangku tunggu.Hugo Clarke menyeringai puas dengan kesempatan emas y

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Rencana Melenyapkan Tuan Arnold

    Setelah pengacara Oliver Darwin berhasil melepaskan kliennya dan Emilia Pilscher dari sel tahanan sementara dengan uang jaminan. Mereka berpisah di depan pintu keluar kantor polisi Kansas City. "Oliver, kuharap istrimu tak akan menganggap peristiwa hari sebagai sesuatu yang serius!" ucap Emilia seraya mengecup pipi notaris tampan itu. "Hmm ..., tak perlu kau pikirkan. Pulang dan beristirahatlah, ini sudah malam!" sahut Oliver dengan senyum tipis lalu dia masuk ke mobil pengacaranya. Sedangkan, Emilia naik taksi ke kediaman Richero.Langit telah menjadi gelap ketika dia sampai di tujuan, Emilia memasuki rumah megah yang menjadi tempat tinggalnya selama 28 tahun terakhir ini. Hubungannya dengan Arnold Richero dan kedua putri beda ibu itu telah melewati banyak cerita. "Madam, Anda sudah pulang!" sapa Hilda dengan sopan sekalipun dia melihat berita Emilia digelandang polisi dari sebuah hotel bersama pasangan selingkuhnya siang jelang sore tadi."Iya, Hilda. Tolong suruh pelayan mengiri

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Terciduk Berselingkuh Di Hotel

    "Aku ada di kamar 8008, Oliver. Apa kau sudah sampai di hotel?" Emilia berganti pakaian dengan bathrobe yang disediakan untuk tamu hotel sambil menelepon.Notaris hidung belang itu menyeberangi lantai lobi hotel yang luas sembari menempelkan ponsel di telinganya. Kaca mata hitam dikenakan oleh Oliver Darwin agar tak ada yang mengenali dia dan menjadi penasaran dengan urusannya."Yes, aku akan naik lift ke lantai delapan. Tunggu aku membunyikan bel, Madam Sayang!" jawab Oliver dengan seringai lebar di wajahnya.Tak lama kemudian bel kamar 8008 berdenting, "TING TONG!" Segera Emilia berlari-lari kecil tanpa alas kaki untuk membukakan pintu. Dia tak hanya butuh bantuan Oliver, tetapi dia juga suka aksi pria perkasa itu di balik pintu kamar hotel yang tertutup.Ketika pintu terayun membuka, Oliver segera menyergap tubuh Emilia seperti layaknya pasangan gelap yang bertemu melepas rindu. Dia menendang pintu hingga menutup rapat kembali dan menciumi bibir, leher, dan dada wanita itu dengan g

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Memergoki Suami Selingkuh Di Kantor

    "Halo, aku mengerti. Ikuti mereka dulu, Louis. Aku akan meminta beberapa pihak melakukan penggerebekan di hotel!" ujar Carlos Peron. Dia berjalan menuju ke poli ICU karena Tuan Arnold Richero telah dipindahkan dari ruang operasi."Baik, Sir. Akan saya pantau terus Emilia!" jawab Louis. Dia mengendarai sepeda motor pria lalu mengikuti taksi yang membawa Emilia Pilscher menuju ke Hotel Balmont Royal Kansas.Sementara itu Esmeralda yang tadi diusir dari rumah sakit ingin mengadu kepada Austin di kantor suaminya tersebut. Dia berharap pria yang dicintainya akan menghibur kekesalannya. Akan tetapi, Esmeralda justru harus menelan pil pahit siang itu.Langkah ringannya terhenti beberapa meter dari pintu ruang presdir Ultima Exim Technology Company. Logo huruf besar UE itu terukir di kayu Ek berpelitur cokelat tua. Pintu berat tersebut tak sepenuhnya menutup rapat."Aahh ... Austin!" Desahan diikuti su

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Lebih Mempercayai Kebohongan

    "Mama, syukurlah Tuan Davidson bisa membebaskan Mama dengan jaminan!" seru Esmeralda menyambut kebebasan Emilia dari sel tahanan sementara.Kasus itu mudah saja ditangani pengacara kawakan sekelas Arthur Davidson karena memang tak ada korban jiwa maupun kerugian secara materi. Pengacara itu langsung berpamitan ke dua wanita tersebut setelah pekerjaannya selesai di kantor polisi.Emilia merasa di atas angin, dia berhasil meracuni pikiran Esmeralda dengan mengadu domba dua bersaudari beda ibu itu. Di dalam mobil yang dikemudikan sopir, Emilia berkata ke Esme, "Papamu sedang menjalani operasi cangkok ginjal saat ini. Celia itu malah sengaja berbuat ulah agar kita terlihat buruk di mata Arnold!" "Huhh, awas saja kalau aku bertemu dengan Celia. Akan kuhajar tanpa ampun dia. Anak haram dari pelakor yang mencelakakan mama kandungku itu tak boleh hidup bahagia!" geram Esmeralda penuh kedengkian. Hatinya telah teracuni semua cerita bohong karangan Emilia sedari kecil."Kita lihat saja nanti,

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Setuju Berpacaran Dulu

    "TING!" Pintu lift terbuka di lantai tiga di mana ruang operasi berada. Celia melangkah keluar dari lift bersama Carlos Peron. Mereka berbincang ringan mengenai rencana mengadakan pesta penyambutan kepulangan Tuan Arnold Richero pasca operasi. Memang masih lama karena kata Dokter Jarvis untuk monitoring akurat kondisi pemulihan ginjal pasien butuh sekitar sebulan. Beliau menginginkan risiko minimal setelah transplantasi ginjal, terkadang ada efek samping yang tak terduga jikalau pasien tidak mendapat perawatan intensif tim medis di rumah sakit."Aku senang sudah tak ada lagi pernikahan yang dipaksakan kepadaku. Jujur, Uncle Carlos ... aku agak phobia dengan laki-laki. Terutama setelah bertemu yang semacam Joel Falcon dan Davidoff Van Siege, mereka diktator pemaksa!" ujar Celia di lorong menuju bangku tunggu depan ruang operasi."Celia, menikah itu saling melengkapi dengan pasangan yang kita cintai. Dengarkan kata hatimu saja. Tak ada gunanya ketakutan terhadap pernikahan. Uncle tida

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Perkelahian Menuju Ke Altar

    "Hey, bangun ... bangun kau, Putri Tidur!" Emilia menepuk-nepuk kasar wajah Celia yang telah dirias cantik."Tante Emmy, jangan terlalu kasar membangunkan Celia. Kasihan dia kesakitan!" sergah Joaqin. Dia memang tak pernah memukul perempuan.Emilia bukannya mendengarkan keponakannya justru semakin keras mencubit lengan Celia. "Jangan tidur terus, Celia. Ckk ... dasar nona muda pemalas!" hardiknya galak."Ukh ... sakit! Hentikan Maa ... ada apa ini? Di mana kita? Kenapa aku memakai gaun pengantin? Serentetan pertanyaan meluncur dari bibir Celia yang dipoles lipstick merah muda glossy."Akhirnya, sadar juga kau, Celia. Pagi ini, aku ingin kau menikah dengan Joaqin. Jangan membantah maupun ingin kabur. Aku tidak segan-segan menyakitimu!" ancam Emilia masih di ruang rias.Kedua wanita perias pengantin itu mengerutkan kening tak senang melihat perlakuan Emilia ke putrinya. Merek

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Penentu Nasib Celia

    "Klik!" Suara pengunci yang tergeser terdengar pelan dan akhirnya pintu kamar tidur Celia pun terbuka. "Cepat ... gendong dia, Joaqin!" desis Emilia tak bisa bersabar lagi kepada keponakannya yang otaknya lama loading. "Ohh, okay. Langsung di bawa turun ya, Tante Emmy?" tanya Joaqin lagi yang membuat tatapan mata Emilia tajam bak sebilah pedang."Iyaa!!" jawab wanita berhati iblis itu, dongkol.Segera Joaqin mengangkat tubuh ringan Celia ke dadanya lalu membawanya keluar kamar dan menuruni tangga ke lantai bawah. Namun, mereka memang sudah terlambat beraksi sekalipun masih agak gelap."Ada apa dengan nona muda, Joaqin?" tanya Hilda yang baru saja keluar dari kamar tidurnya di kediaman Richero. Karena Joaqin tak dapat menjawab pertanyaan Hilda, maka sang tante segera turun tangan. Emilia pun beralasan, "Kami akan membawanya ke rumah sakit ... ehh ... jadi Celia terserang demam tinggi. Maaf, kami terburu-buru!" Dia segera mendorong punggung Joaqin menuju ke garasi samping rumah dan m

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status