Ada jeda cukup lama sebelum akhirnya Kai memutuskan untuk membuka suaranya lagi. “I am fine with it.” Elma memandang pria itu agak lama, sudut bibirnya sedikit terangkat. “Aku tidak menyangka bahwa kita memiliki kesamaan, meskipun aku tidak tahu apa alasan dibalik kebekuan hatimu,” gurau Elma.“Apa kau pikir dua orang yang terluka bisa saling mengobati? Aku menginginkanmu Sayangku, tetapi bukan berarti kau bisa terlalu dekat denganku. Seperti yang kau sering katakan, aku tidak punya hati. You can’t fix me,” sahut Kai enteng.“Tapi kau juga perlu tahu bahwa aku tidak butuh cintamu. Aku cuku puas dengan situasi kita sekarang, duduk sebagai seorang teman lalu kita bisa main gila di lain waktu. Aku masih berharap kau mau membantuku lagi hingga aku lepas dari Arash.”“Aku tidak mengerti isi kepalamu, Sayangku. Alih-alih bersama seorang pria yang punya segalanya dan reputasinya cukup baik. Kau malah memilih bersamaku disini. Apa yang membuatmu menolak pria itu?”Elma memutar ingatannya pad
“Good girl, setelah ini aku akan memberimu kenikmatan yang tidak terlupakan,” ungkap Kai sambil memegang kepala sang wanita yang berlutut diantara kedua kakinya. Elma benar-benar sangat ahli dalam hal ini. Kai tidak munafik bahwa perempuan ini adalah sosok yang membuatnya kelimpungan hanya dengan blow jobnya saja. Akan sangat memalukan bagi Kai bila dia keluar di mulut wanita itu.Merasa dia tidak bisa lagi bertahan lama, Kai menarik dirinya. Menimbulkan tanda tanya besar di raut wajah cantik sang wanita yang melihat dirinya telah memerah dengan napas terengah. Ya, Kai nyaris keluar jika saja dia tidak buru-buru melepaskan diri. Dan sekarang pria itu teramat membutuhkan Elma. Persetan dengan kesabaran, dia butuh lebih dan wanita itu membutuhkan pelepasan.Akhirnya Kai menarik dan menggendong Elma ke atas ranjang dan langsung mengambil sesuatu dari laci dekat ranjangnya. Posisi wanita terbaring dengan tengkurap sehingga mudah bagi Kai untuk mengatur posisi dan mengangkat pinggulnya. Ka
“Jadi intinya kau menyeret pria malang yang tidak tau apa-apa itu ke dalam masalahmu? Lalu kau membuat dia berhadapan dengan Arash demi menyelamatkan dirimu sendiri, begitu?” Ekspresi wajah Gaby membuat segalanya jadi lebih buruk, apalagi tatapan matanya yang menyelidik agak membuat Elma terganggu.Walaupun Gaby merebut Thomy darinya dahulu. Tetapi setelah kejadian itu mereka kembali bersahabat dan Elma sudah berdamai dengan keadaan. Karena itulah di waktu kosongnya, mereka bisa hangout bareng seperti sekarang.“Hei, jangan buat seolah-olah aku ini orang jahatnya. Lagipula kau tidak perlu bersimpati kepada Kai, toh dia bukan korban. Kami sudah membuat kesepakatan, dan lagi dia bersedia membantu karena aku bersedia memberinya imbalan yang sepadan.”“Berapa banyak uang yang dia inginkan darimu?”Elma menggelengkan kepala dan malah menunjukan sesuatu yang terpasang di lehernya. “Dia tidak minta uang, tapi kau lihat benda yang terpasang di leherku? Menurutmu ini apa?”“Choker? Tidak. Itu
“Bukan salahku kalau mereka jatuh cinta. Apa menurutmu aku harus bertanggung jawab atas perasaan mereka padalah aku sendiri tidak memiliki rasa yang sama? Salah sendiri kenapa jatuh cinta. Aku tidak pernah meminta cinta dari mereka.”Gaby menepuk jidatnya begitu mendengar penuturan tidak bertanggung jawab dari mulut Elma.“Elma, bukan tidak mungkin kalau suatu saat ini kau akan menerima dan merasakan akibat dari perbuatanmu sekarang. Sebelum kau menyesal, aku sarankan untuk berhenti mengambil manfaat dari orang-orang yang tulus padamu. Bila nanti kau betulan jatuh cinta dan terlambat menyadari, kau sendiri yang akan sakit.”“Sudah aku bilang, aku tidak akan pernah jatuh cinta lagi.”Gaby mungkin bukan orang yang tepat untuk mengatakan sebuah pepatah yang bijak, tetapi berhubung dia sangat mengenal Elma dan mereka sudah mengenalnya sejak kecil, maka dia merasa bahwa harus dia yang menyadarkan gadis itu. “Elma, kau bisa saja berencana begitu. Tapi ingat, takdir hidup manusia sudah tertu
Elma tiba di kediaman Kai di pukul delapan malam. Pria itu dengan segera membukakan pintu dan mempersilahkan Elma masuk dengan keramahan dan kesopanannya. Tanpa perlu berlama-lama begitu mereka masuk sorot mata sang pria langsung berubah drastis.“Lepaskan pakaianmu,” perintah Kai terhadap Elma.Lantaran sudah terbiasa dengan perannya, tanpa perlu banyak bicara Elma menuruti permintaan lelaki tersebut. Dia menanggalkan satu persatu pakaian yang melekat ditubuhnya hingga tidak ada satu pun yang melekat dikulit. Tubuhnya yang polos langsung mendapatkan pandangan lapar dari sang pria. Sementara Elma sendiri agak sedikit gugup tatkala dia dibiarkan berdiri begitu saja, tanpa melakukan apa-apa.Kai pun sama, dia tidak melakukan sesuatu selain menatap tubuh wanita itu dengan sorot mata yang nakal. Dia hanya berdiri sambil mengamati Elma baik-baik.Setelah puas memandangi, Kai lantas mendekat. “Apa kau memikirkanku, Princess?” tanya lelaki itu dengan suara yang parau dan seksi.Dia menelusur
Merasa nyaris kalah, buru-buru Kai melepaskan diri dari Elma. Mendorong wanita itu ke atas ranjang untuk membuat situasi kembali dia pegang lagi. Membiarkan Elma mempermainkannya hanya akan membuat dia keluar, dan Kai sangat tidak menginginkan hal itu terjadi.Sementara Elma sendiri membiarkan segalanya dipimpin oleh Kai. Dia memahami perannya sebagai submissive sehingga dia jadi lebih pasrah dan adaptif terhadap jenis permainan apapun yang akan sang tuan bawa ke atas ranjang. Dia hanya berdebar, menatap Kai yang tampak sibuk dengan sesuatu.Lelaki itu tampak mengambil seutas tali dari dalam laci, menekuk kedua kaki Elma dengan mudah dan tanpa perlawanan sama sekali. Kai lalu mengikat pergelangan kaki dan paha Elma menjadi satu dengan sebuah simpul yang rumit. Kai juga melakukan hal yang sama pada kaki yang lain dengan sangat terampil seolah itu adalah hal lumrah yang kerap dia lakukan sehari-hari. Bahkan sebelum memutuskan untuk beranjak membiarkan wanita itu, Kai menyempatkan diri u
Jari-jari Kai tiba-tiba saja sudah menjelajah disana. Pria itu menyelipkan jarinya pada celah di antara bibir yang terkatup rapat dan menemukan sebuah fakta bahwa budaknya sudah begitu basah, hangat dan bergairah.Reaksi yang tampak dari Elma membuat darah lelaki itu berdesir semakin cempat dan mulai berkumpul di pangkal paha. Kai mendorong Elma untuk kemudian membaringkannya dalam posisi telungkup. Memberikan Kai pemandangan berupa bokong yang bulat sempurna dan akses lebih baik untuk satu hal yang paling menggoda keimanan dari tubuh perempuan.Sebagai akhir, sang pria berambut hitam tersebut melepaskan gag-ball yang menyumpal mulut sang wanita.“Princess, berikan aku rintihan dan lenguhan erotismu. Karena sekarang aku akan memberikan apa yang kau inginkan.”Tiba-tiba saja mulut dan lidah pria itu sudah berada di bagian privasi Elma. Memberikan stimulasi berlebih di area itu. Sang wanita kontan bereaksi dengan suara desahan yang keras tatkala merasakan sensasi elektrik di sekujur tub
Elma balas menatap Kai dan sebuah senyuman berkembang disana. Maka seketika hilang sudah ekspresi dingin maupun keras yang biasa Elma lihat dari pria itu. Bahkan garis wajah Kai tampak jauh lebih lembut ketika dirinya rileks. Membuat Kai terlihat dua kali lipat lebih tampan dari pria yang Elma temui beberapa waktu lalu. Kai mengelus pipi Elma dan mengunci pandangan mereka.It’s wrong but feel right. “Kenapa kau tersenyum, Elma?”“Aku? Tentu saja itu karenamu, Kai. Entah bagaimana aku jadi merasa lebih baik setelah melewati hari yang begitu memberatkan. Padahal awalnya aku merasa lelah dan stress.” “It’s just because the sex we had. Good sex lift your mood up.”“Kau pikir begitu?”Entah kenapa Elma sedikit merasa kecewa atas jawaban lelaki itu. Kai berkata bahwa semua perasaan yang kini sedang Elma rasakan tidaklah valid. Dia seolah berkata bahwa semua kesenangan yang mereka rasakan hanya karena mereka bercinta. Meski begitu memang ada benarnya juga bila bicara soal logika. Itu masuk
Komentar tersebut keluar dari mulut Thomy yang saat itu tengah berdiri disamping Gaby, tepat saat Elma mendekati mereka. Seperti biasa dia pun juga tampak sangat mengesankan dengan setelan jas malamnya, meski memang tidak sebersinar sang kakak Arash yang adalah bintangnya malam ini. Tapi terlepas dari itu, para pria dari keluarga Elvander memang secara alami selalu tampil paling out-standing dibandingkan para pria lain yang pernah Elma kenal.Menanggapi komentar tersebut, Elma hanya tersenyum sambil berkacak pinggang. “Lebih kepada kusingkirkan dia untuk sementara. Bukan menaklukan.”Pria itu berdecak atas kepercayaan diri dari sang mantan kekasih. “Aku tidak percaya kalau Arash akhir-akhir ini bersikap sangat berbeda padamu. Cara dia mengikutimu seperti anak anjing sedikit menggangguku. Dia tidak seperti dirinya sendiri saat bersamamu. Belakangan aku juga kerap melihat dia agak mellow untuk beberapa alasan tak jelas. Semua orang di kantor menyadari hal itu dan mereka tampak senang ka
Sebenarnya kalau saja Elma bisa mengesampingkan rasa ketidaksukaannya atas apa yang pernah terjadi terhadap lelaki itu. Arash memang sosok yang baik untuk menjadi seorang suami. Setelah melewati hari dengannya dan bekerja sama dalam pengurusan proyek, Elma menyadari bahwa pria itu tidak terlalu buruk. Dia cukup cekatan, tegas, punya wibawa dan setiap persoalan dapat dengan mudah dia pecahkan tanpa perlu melalui drama tidak penting terlebih dahulu. Selain itu Arash juga memperlakukannya dengan setara ketika mereka bekerja di lapangan yang para bawahan tentu menyaksikan.Lelaki itu sangat professional dan kerap mempertimbangkan masukan dari Elma. Arash juga berusaha membuat kencan-kencan mereka menyenangkan, meski selalu saja Elma berbuat ulah untuk mengacaukan segalanya tetapi pria itu tetap sabar menghadapinya. Elma tidak mengerti mengapa Arash Elvander bisa berubah seperti itu. Arogansi dan egoisme besar yang Elma ketahui ada padanya seolah memudar begitu saja.Entah sebagai kamuflas
Kai terdiam selama beberapa saat. Kalau saja dia berada dalam situasi dimana dia belum mengenal Elma. Sudah pasti dia akan memilih opsi ke dua karena itu jelas lebih menggoda. Namun sekarang hal tersebut justru tidak lagi menarik. Sebab sudah jelas bila dia menginginkan Elma untuk kembali ke sisinya, maka dirinya harus bisa menyaingi Arash dalam segi power. Untuk mendapatkan hal tersebut tentu akan lebih mudah bila dia kembali menjadi bagian dalam keluarga Sanders meski rasanya memuakan.Tetapi setiap peluang bukankah harus dicoba agar dapat mengetahui hasilnya? Karena itulah Kai merasa dia harus mengambil opsi pertama dengan cara yang bijaksana. Hanya saja Kai merasa tidak yakin karena dia tidak punya pengalaman dalam bidang tersebut.“Tuan Yamada, saya sebenarnya ingin memilih opsi pertama dimana saya mengambil posisi sebagai bagian dari keluarga Sanders. Hanya saja saya tidak punya kemampuan untuk menjalankan sebuah perusahaan. Saya tidak terdidik dalam hal tersebut.”Mendengar jaw
Pria itu hanya tersenyum simpul sebelum menjawab pertanyaan Kai. Membuat si pemuda semakin bertanya-tanya terhadap reaksi tersebut.“Karena saya sudah punya semua data tentang Anda,” jawab pria itu dengan tenang membuat Kai tercengang.“Bagaimana bisa?”Pengacara Yamada hanya berdehem sebelum akhirnya dia buka suara. “Tuan Danton meminta saya untuk membantunya dalam pencarian Anda. Kami melakukan penyelidikan secara tertutup dalam hal ini agar orang-orang yang merupakan musuhnya tidak mengetahui apapun soal Anda. Dan ketika kami tahu bahwa kamu masih hidup beliau sangat lega.”Kai mencoba sebisa mungkin untuk mengontrol ekspresi wajah dan juga emosinya. Dalam hal ini dia tidak mengira akan mendapatkan informasi demikian. “Tapi mengapa dia tidak menemuiku?”Pertanyaan itu terdengar konyol sebetulnya, tetapi Kai merasa dia perlu mengetahui sudut pandang si tua bangka. Meski dia tahu bahwa hal itu tidak akan mengubah keadaan ataupun mengubah kenyataan yang ada.“Tuan Danton tidak ingin m
Kai berada di depan sebuah bangunan yang dia ketahui sebagai kantor milik pengacara keluarga Sanders. Setelah melakukan percakapan dengan Lady Eleanor sebelumnya, Kai akhirnya mulai mengatur siasat dan kini dia tekadnya sudah cukup bulat untuk mengambil kembali sesuatu yang telah dia buang sebelumnya. Jaringan sosial Lady Eleanor memang tidak bisa dia ragukan, sedikit rasa syukur keluar ke permukaan. Mengenal Lady Eleanor bisa dikatakan sebagai sebuah berkat. Sebab berkat wanita itu dia bisa mendapatkan semua informasi yang di perlukan untuk urusan hukum keluarganya. Tidak hanya sampai disitu, Lady Eleanor juga membantunya dengan cara memperkenalkan Kai kepada pengacara senior Yamada yang dahulunya adalah pengacara kepercayaan si tua bangka.Kai menyisir rambutnya dengan jari sambil membuang napas. Sejujurnya dia cukup nervous dengan jalan yang dia ambil kali ini. Bagaimana tidak, dia mungkin akan berakhir lebih buruk bila si tua bangka ternyata tidak mengakuinya sebagai ahli waris? P
Satu pekan telah berlalu sejak kejadian itu. Elma pun sudah kembali ke rutinitas hariannya. Menyibukan diri dengan pekerjaan di kantor yang untuk beberapa saat tidak lagi menjadi prioritas utama. Namun kesibukan mendadak ini pun tidak berarti terjadi tanpa alasan. faktanya Elma sengaja menenggelamkan dirinya terhadap pekerjaan agar dirinya bisa sedikit melupakan Kai. Agar isi kepalanya tidak melulu soal lelaki itu.Sebelumnya Elma sempat datang ke apartment lelaki itu, tetapi Kai sudah tidak ada disana. Elma bahkan sampai perlu merasa bertanya kepada tetangga sekitar dan menurut mereka Kai sudah keluar dari sana entah kemana. Selain dia yang menghilang begitu saja, Elma juga tidak bisa menghubungi nomor ponsel lelaki itu. Pria itu betul-betul telah beranjak pergi dari kehidupan Elma. Dia menghilang. Tapi situasi ini mungkin bisa menjadi yang paling terbaik untuk mereka. Walau Elma perlu mengobati luka kehilangan pria itu sendiri sekarang.Kadang kala Elma mencoba menghibur dirinya sen
Elma tiba di rumahnya dalam kondisi perut yang telah terisi. Tadinya Elma memang tidak berniat unuk menyentuh makanan yang sudah Arash siapkan untuknya. Namun untuk beberapa alasan, aroma dari hidangan sup pengar dan juga perut yang keroncongan mendorongnya untuk memasukan benda menggiurkan itu masuk ke dalam tubuh.Dan memang betul, begitu mencicip sedikit sup tersebut sangat lezat hingga Elma tidak bisa menahan diri hingga menuntaskannya sampai akhir. Dia tidak mengira bahwa lelaki itu bisa memasak. Tapi ya, terlepas dari itu semua sekarang Elma merasa kepala mulai kembali penuh. Apalagi ketika dirinya menghempaskan tubuh ke atas tempat tidur. Dia tidak sanggup menahan rasa tangis yang telah dia tahan sejak semalam.Ah, sial sebenarnya apa sih yang sedang Elma lakukan? Dia menyeret Kai yang tidak berdosa hingga terjerat dan masuk ke dalam masalah. Jika saja dia tidak se optimis itu mungkin sekarang Kai akan baik-baik saja. Karena setelah dipikirkan kembali sebenarnya kehancuran hidu
Elma tidak menggubris permintaan maaf Arash sama sekali. Sebaliknya Elma justru malah terkesan menantangnya. Wanita itu memberikan tatapan penuh kebencian terhadap Arash. Amarah tercurah dalam setiap kalimat yang hendak dia lontarkan. Tak masalah baginya bila dia dicap sebagai wanita yang jahat atau apapun itu. Elma tidak peduli.“Mungkin kau terkesan memenangkan ini meski dengan caramu yang kotor. Tapi aku berjanji bahwa detik ini aku akan menjadi satu hal yang paling menyulitkanmu. Hidupmu akan sama sulitnya seperti yang telah kau perbuat terhadap Kai. Aku akan menjadi alasan atas kejatuhanmu nanti, Arash.”Arash menghela napas dan mengusap wajahnya. Bagaimana caranya supaya dia bisa bicara dengan cara yang normal dengan perempuan ini? kenapa rasanya segala hal jadi sulit bila dia bersama Elma? Kenapa merasa sulit sekali untuk bisa saling mengerti?“Silahkan, bencilah aku dan rencanakanlah kejatuhanku kalau itu membuatmu merasa puas. Kalau memang hubungan seperti itu yang kauharapka
Elma terbangun di kamar tidur yang tidak dia kenali. Badannya terasa sakit tetapi hatinya jauh lebih dari itu. Selain terasa sakit juga terasa hampa. Kejadian kemarin berputar kembali di kepala. Memori yang tersimpan lebih seperti sesuatu yang surealis. Elma mencoba memunguti segalanya dan menyusun kembali setiap kepingan tersebut menjadi sebuah cerita yang masuk akal. Namun dua hal yang berhasil dia ingat hanyalah dia yang datang ke apartment Arash dalam kondisi emosional yang tidak stabil. Kemduian dia mabuk dan … sampai situ dia tidak ingat apa yang sudah terjadi diantara mereka berdua.Apa yang telah terjadi? Dia bingung dan kemudian memandang ke sekeliling kamar yang bernuansa maskulin nan luas tersebut. Di sofa yang tak jauh dari ranjang yang sedang dia tempati dia melihat Arash tertidur pulas. Elma yang menyadari ingatannya terhenti setelah dia mabuk, langsung buru-buru menyibak selimut yang menutupi tubuh. Hela napas lega terdengar ketika dia masih memakai pakaian lengkap sesu