“Jadi, kau sungguh akan pergi dariku?” tanya seorang wanita cantik dengan air mata yang ada sudah mengisi setiap relung matanya.
“Maafkan aku, aku tidak bisa mempertahankan kisah cinta kita. Aku harus menikah dengan wanita pilihan kedua orang tuaku. Selamat tinggal,” balas seorang pria yang menggunakan jas lengkap berdasi.“Tidak. Aku mohon jangan pergi! Lantas bagaimana denganku?” tanya si wanita yang menggenggam erat tangan si pria.Si pria menghempaskan genggaman tangan wanitanya dan kemudian berkata dengan lirih, “Maaf.”Wanita cantik itu berlutut melepaskan kepergian sang kekasih, dia menangis terisak seorang diri di pinggir jalan tanpa memperdulikan banyaknya orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Wanita berambut panjang itu merasakan sakit yang begitu luar biasa di dalam hatinya dan sesak di dalam dadanya, dia masih tidak menyangka seorang kekasih yang sudah menjalin hubungannya sejak lama meninggalkannya karena terhalang restu kedua orang tuanya.“CUT!”Sang Sutradara berteriak memberikan tanda mengakhiri sebuah film yang berjudul ‘CINTA BEDA AGAMA’ yang diperankan oleh Ayana Birdie selaku pemeran Utama. Semua orang dan Crew bersorak dan bertepuk tangan, mereka sangat puas dengan akting yang dilakukan oleh Ayana dan lawan main prianya. “Terima kasih atas kerja samanya!” teriak Ayana.Dia adalah Ayana Birdie usianya menginjak 25 tahun tepat tahun ini. Saat ini Ayana tengah mengakhiri film layar lebar yang dia perankan. Lega yang sekarang dirasakan oleh Ayana, setelah hampir 6 bulan kurang lebih dia dan para Crew menggarap film tersebut akhirnya selesai dan yang paling membuat Ayana bahagia mereka semua mengakhiri filmnya di Bali dengan baik. “Mbak Ayana, Pak Sutradara mengundang kita semua ke acara makan malanya besok,” kata Septha. “Ok. Setelah aku lihat jadwalku sampai 2 hari ke depan kosong.” “Serius, sudah Mbak tanyakan kepada Mbak Hanna?” tanya Septha. “Sudah.” Ayana memiliki Asisten pribadi namanya Septha dan juga Manager yang bernama Hanna atau sering Ayana sapa dengan sebutan Mbak Hana. Mereka berdua adalah partner kerja Ayana, selama Ayana berkarir menjadi seorang Selebritis mereka berdua adalah orang yang paling mengerti diri Ayana dan semua keadaannya. “Malam ini aku ingin istirahat,” kata Ayana kepada Septha dan juga Mbak Hanna. Mereka berdua mengerti ketika Ayana meminta untuk istirahat, berarti tidak ada yang boleh menganggunya. Malam ini Sang Selebritis itu ingin menghabiskan waktunya di kamar Hotel, ditemani minuman favoritnya yaitu red wine. Dia sengaja memilih sebuah kamar yang menghadap langsung ke sebuah laut agar dia bisa merasakan belaian lembut angin pantai yang selalu menenangkan hatinya. Karir yang sudah Ayana jalani hampir 7 tahun ini pada akhirnya berpihak kepadanya. Karir Ayana sedang berada di puncaknya tahun ini, dia mendapatkan beberapa penghargaan dari Pansos Award dan dia juga mendapatkan banyak tawaran pekerjaan, baik menjadi bintang iklan, endorse, dan banyak lainnya. Ayana bersyukur dan dia berjanji akan menjaga citranya dengan baik. “Apapun yang akan terjadi, aku harus mempertahankan semuanya. Tidak mudah untuk aku mencapai di titik ini,” gumam Ayana. Siapa bilang untuk menggapai titik saat ini Ayana hanya berleha-leha tanpa adanya perjuangan. Dulu, sebelum Ayana diterima di salah satu film sinetron meskipun hanya untuk menjadi figuran atau pemain pendukung membutuhkan perjuangan yang sangat ekstra. Setelah mengantre lama, panjang dan panas untuk casting, tidak akan membuat dirinya langsung di terima untuk menjadi seorang figuran ada kalanya di tolak dan Ayana pernah mengalaminya hampir beberapa kali.***Tujuh Tahun yang lalu“Ayah kan sudah bilang. Setelah lulus kuliah lebih baik kamu cari kerja yang bener. Jangan ikut casting sana-sini tapi hasilnya nihil,” gerutu Ayah Ayana yang mengetahui casting anak perempuanya kembali ditolak. “Tapi Ayah, Aya hanya ingin menjadi Artis. Noh kaya Rafi Ahmad atau enggak kaya Anya Geraldine,” balas Ayana sambil menunjuk televisi yang ada Rafi Ahmad di acara televisi tersebut. “Lah mereka mah cakep! Elu mah anak Ayah. Muka ayah sama Ibu elu aja segini-gini aja. Udah kagak cocok elu jadi Artis,” timpal Amar atau ayah kandung Ayana. Meskipun Amar selalu bilang begitu Ayana yakin dia adalah wanita cantik yang telah beruntung lahir dari kedua orang tua hebat seperti mereka. Ya…, meskipun kata ayahnya ‘mukanya segini-gini aja’, tapi tidak sedikit orang yang mengatakan kalau Ayana adalah wanita yang cantik. Ayana memiliki rambut yang panjang berwarna hitam, kulitnya yang putih meskipun belum mulus, bola matanya berbinar warna coklat dan tubuhnya pun semampai. Ada beberapa orang mengira kalau Ayana adalah seorang Artis. Katanya wajah Ayana sudah cocok menjadi seorang selebritis. Hingga tiba saatnya Ayana yang baru saja pulang dari tempat casting mendapat kabar kalau dia berhasil lolos menjadi seorang pemeran pembantu di sebuah film sinetron yang berjudul ‘Ikatan Kasih’ meskipun dia hanya berperan sebagai tukang nasi kuning dan diambil gambarnya hanya seperlunya saja, Ayana bersyukur akhirnya dia berhasil masuk televisi. “Ayah, Ayana lolos!” teriak Ayana bahagia. “Benar itu? Sudah pasti lolos itu?” tanya Amar seakan tidak percaya. “Iya Ayah.” Ayah dan Ibu Ayana langsung memeluk erat dengan penuh haru dan bahagia. Baru kali ini Ayana membuat mereka bangga kepadanya, meskipun rasanya kebahagiaan itu masih belum sempurna untuk Ayana berikan kepada kedua orang tuanya, tapi Ayana berjanji akan memberikan kebahagiaan yang sempurna kelah nanti.Meskipun Amar tidak mendukung Ayana menjadi seorang Artis, tetapi Ayana yakin kalau ayahnya memiliki sejuta Do’a agar Ayana bisa menggapai semua impiannya. Ketika dia dinyatakan lolos Amar begitu senang mendengarnya, bahkan Ayana melihat ayahnya meneteskan air mata bahagianya walaupun ayahnya segera menutupi air mata kebahagiaan itu dengan langsung menyekanya. Ayana tahu hal tersebut sudah membuat sang ayah bangga kepada dirinya. Dua tahun berlalu takdir dan cerita Ayana harus berkata lain. Ketika Ayana berhasil menggapai semua mimpinya, harapan Ayana menjadi sia-sia ketika mendengar kabar kalau sang ayah harus pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Rasa sedih dan penuh penyesalan membelenggu diri Ayana, bahkan ketika ayahnya meninggal bertepatan dengan keberadaan Ayana yang saat ini sedang berada di London untuk syuting film layar lebar pertamanya.Besar keinginan Ayana untuk pulang dan bertemu dengan sang ayah untuk yang terakhir kalinya, tapi kehidupan berjalan lain ketika Ayana dituntut untuk menjadi seorang Artis yang professional dalam menjalankan pekerjaannya. Ayana terpaksa harus menyelesaikan syuting filmnya untuk beberapa bulan ke depan.“Maafkan aku ayah,” ucap Ayana lirih dengan air mata serta isak tangis yang terdengar begitu memilukan bagi siapa saja yang mendengarnya.***Malam yang hening dan sepi biasanya hal tersebut dapat mengobati rasa rindu Ayana kepada mendiang ayahnya dan itu menjadi salah satu alasan kenapa dia selalu meminta waktu sendiri ketika malam hari kepada Septha dan juga Mbak Hanna. Desiran angin lembut yang menyapa dirinya seakan bak belaian lembut dari sang ayah yang mengusap rambutnya. “Ayah semoga kau tenang di alam sana. Maafkan aku karena sampai saat ini masih belum bisa menjadi anak yang baik. Kamu tahu sendiri Ayah, malam ini pun aku masih meminum air ini. Padahal dulu kau tidak pernah mengajarkan aku untuk meminum minuman yang memabukkan seperti ini. Maafkan aku,” gumam Ayana lirih. Efek red wine yang Ayana minum sepertinya sudah mulai menyebar di tubuhnya, dia sudah mulai merasakan detak jantungnya berdebar dengan sangat kuat, pandangan matanya pun sudah mulai meredup dan sedikit buram. Biasanya jika sudah terjadi hal yang seperti itu, wajah Ayana akan memerah, tatapan matanya pun berubah menjadi sayu. Ayana merasakan tubuhnya mulai panas tapi, sentuhan angin malam yang membelainya malam ini, membuat suhu tubuhnya sedikit menurun. Ayana melangkahkan kakinya mendekati laut meskipun dia tahu akan sangat sulit untuk menyeimbangkan tubuhnya. Entah sudah berapa jauh dia berjalan yang jelas dia merasakan kedua kakinya menyentuh air laut bahkan deburan ombak pun semakin jelas terdengar. “Nyamannya…,” gumam Ayana.Keesokan harinyaAyana baru saja sadar dari tidurnya, pandangan matanya masih buram dan bahkan kepalanya masih terasa pusing. Dia meregangkan semua anggota tubuh menggeliat, ketika dia hendak pergi ke kamar mandi untuk bersiap pergi ke acara makan malam penutupan film, tetapi dia merasakan ada yang aneh dalam dirinya. Kedua mata Ayana terbelalak ketika dia membuka selimutnya yang tebal, dia begitu kaget ketika melihat seluruh tubuhnya tidak memakai sehelai kainpun. “Tunggu! Sejak kapan aku melepaskan semua pakaianku dan sebenarnya apa yang terjadi kepada diriku tadi malam?” tanya Ayana bingung Ayana semakin kaget ketika melihat cermin, sangat jelas terlihat ada noda merah di dadanya. Namun, ketika dia ingat-ingat kembali semalam ada yang menggendongnya sambil berbisik kepada Ayana dengan begitu pelan “Nama aku Hans”. Ayana mencoba mengingat-ingat semua pria yang dia kenal, “Perasaan tidak ada yang bernama Hans baik itu crew atau teman-temanku yang lain! Siapa Hans? Dan apa yang telah dia lakukan kepadaku?” tanya Ayana bingung.Ayana sedang bersiap untuk pergi ke pesta makan malam yang diadakan oleh Pak Sutradara, hal tersebut membuat Ayana sibuk dan melupakan masalah semalam yang sampai saat ini masih belum dia ingat siapa pria tersebut. Dia pikir selama tidak ada perubahan dalam dirinya yang begitu jelas dan signifikan, dia rasa itu semua akan baik-baik saja. “Ya ampun Mbak Aya! Kamu masih belum siap juga? Pak Sutradara sudah menunggumu dari tadi,” kata Septha yang menerobos masuk ke dalam kamar hotel yang Ayana tempati. “Iya, iya. Ayo kita pergi sekarang,” sahut Ayana sambil sedikit merapikan kembali riasan wajahnya. Acara penutupan malam ini diadakan di sebuah restaurant mewah tepat pinggir pantai. Karena acara makan malam ini tidak diliput oleh media sama sekali, Ayana berani mengenakan baju seksi berwarna putih. Dia menggunakan pakaian berjenis one shoulder dress. Dress yang Ayana kenakan membuat satu sisi bahu yang mulusnya terbuka, apalagi potongan dress yang panjang membelah sampai atas lutut mem
Satu Bulan Kemudian Kilatan cahaya lampu dari sebuah kamera seorang Kameraman sudah menjadi pemandangan biasa bagi Ayana. Tahun ini dia kembali mendapatkan penghargaan sebagai Artis terbaik yang sudah pasti malam ini para Wartawan tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk mewawancarai Ayana dan lain sebagainya. Bukan sebuah mimpi bagi Ayana, tetapi itulah kenyataannya. Dia Ayana Birdie seorang Artis papan atas yang tengah terkenal tahun ini. “Bagaimana perasaan Anda ketika kembali mendapat penghargaan di tahun ini?” tanya salah satu Wartawan. “Pastinya aku sangat bersyukur dan bahagia atas semua yang telah aku raih,” jawab Ayana dengan senyuman ramahnya. Setelah menjawab beberapa pertanyaan wartawan Ayana segera masuk ke dalam mobil dibantu para Petugas Keamanan yang melerai jalannya dan juga langkah kakinya dari kerumunan para Wartawan dan Fans. Mustahil bagi Ayana menjawab semua pertanyaan Wartawan yang tidak ada habisnya, apalagi ketika ada yang bertanya ‘Kapan akan mengakhiri masa
Beberpa menit kemudian Ayana masih terbaring di sebuah sofa, pandangannya yang masih buram berusaha mencoba melihat sekeliling dan dia melihat Septha tengah duduk di samping dirinya. Septha mencoba menyadarkan Ayana dengan minyak angin yang dia genggam, tercium dari baunya yang khas dan menyengat.“Hari ini kan jadwal pemeriksaan Ayana, kenapa kau tidak membawanya?” tanya Hanna yang tengah mengomeli Septha.“Iya, tapi Mbak Aya menolak untuk melakukan pemeriksaan katanya masih banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan,” sahut Septha.Ditengah pendengaran yang masih samar Ayana mendengar perdebatan tersebut. Dia langsung bangun dan berkata, “Sudah kalian jangan berdebat. Ini semua salahku.”“Ayana, kamu pasti kelelahan. Kita ke Rumah Sakit sekarang,” ajak Hanna yang begitu khawatir terlihat dari raut wajahnya.Ayana sudah tidak bisa menolak lagi, kali ini dia harus segera pergi ke Rumah Sakit untuk memeriksakan semua kesehatan tubuhnya. Ayana yang sering meminum wine, sudah
Satu minggu sudah Ayana berada di Rumah Sakit dan hari ini Ayana sudah bisa pulang dengan kondisi tubuh yang terasa sehat. Atas bantuan dari Dokter Lingga, Ayana berhasil mengatasi berita mengenai kesehatannya yang simpang siur yang ada di luar sana dan atas bantuan dari Dokter Lingga juga Ayana hanya mengonsumsi obat-obat khusus Ibu hamil selama berada di Rumah Sakit. Setelah hampir satu minggu ini dan selama berada di rumah sakit, Ayana sudah memutuskan dan bertekad dengan sangat yakin kalau dia akan mempertahankan bayi yang ada dalam kandungannya. Ayana tidak mau menambah dosa dengan menggugurkan janin tersebut. Ayana sangat yakin pasti dia memiliki jalan keluar untuk mengatasi masalah yang akan terjadi kepada dirinya di kemudian hari. “Hari ini kamu istirahat saja. Jika kesehatanmu sudah mulai pulih, kamu bisa melanjutkan syuting yang sempat tertunda,” kata Hanna. “Iya Mbak, mungkin besok aku sudah siap untuk kembali syuting.”
Ayana tidak mau difitnah begitu saja oleh artis baru terkenal tersebut, dia harus menunjukan siapa dia sebenarnya kepada artis baru itu. Kebetulan dan sepertinya dewi fortuna baru saja berpihak kepadanya, Ayana harus beradegan dengan Briana secara langsung, di adegan tersebut menceritakan Ayana harus menunjukan rasa marahnya kepada Briana dan katanya amarah itu harus terlihat natural dan memuncak."Camera! Rol! Action!" teriak Pak Sutradara menandakan Ayana harus memulai keahliannya untuk berakting.Ayana menatap kedua mata Briana dengan sangat tajam, dengan luka yang ada di wajah dan sekujur tubuhnya dia mulai menampar wajah Briana. Bepura-pura melayangkan tamparan keras tidak dilakukan oleh Ayana, dia melakukan tampan keras itu secara nyata dan membuat Briana benar-benar merasakan sakit dan perih di pipinya."Awh sakit," rintih Briana membuat pengambilan gambar kali ini gagal."Briana, seharusnya kamu jangan merintih kesakitan seperti itu. Tidak ada dialog 'awh sakit' di naskah!" ko
Sesuai dengan permintaan sang ibu malam ini Ayana bertemu dengan seorang pria pilihan ibunya yang akan dijodohkan dengannya. Pria tersebut tampaknya tahu kalau wanita yang akan di kunjungi adalah seorang selebritis terkenal, sehingga dia memesan tempat makan malam di sebuah ruangan VIP yang tertutup dan dijaga ketat oleh para petugas keamanan, tidak sembarangan orang bisa masuk di tempat makan tersebut yang tempatnya di hotel bintang lima yang berada di tengah kota Bandung.Ayana terlihat berpakaian rapih, cantik dan anggun. Dia memakai midi dress berwarna hitam, sepatu high heels hitam dan tas merah tua yang elegan, tidak hanya itu dia juga memakai riasan wajah yang terlihat sexy terlihat dari warna lipstik yang dia gunakan berwarna merah darah."Nona Ayana Birdie?" tanya salah seorang pria berpakaian rapi berdasi seorang Manager Hotel."Iya, saya.""Mari ikut saya, Nona," ajaknya dengan sangat ramah.Tidak lama Ayana berhenti di depan sebuah pintu tinggi yang sudah ada dua penjaga d
Ayana menyetuji perjodohan yang direncanakan oleh ibunya, dia bersedia menikah dan menjadi istri dari seorang pengusaha muda yang bernama Diptha Candhana berusia 32 tahun. Setelah menyiapkan beberapa persiapan pernikahan mulai dari gaun pernikahan, undangan, cincin kawin, hari ini Ayana Birdie akan dipersunting oleh seorang pria yang sangat dia sukai yaitu Diptha Candhana. Pernikahan mereka berdua digadang-gadang akan menjadi sebuah pernikahan termewah tahun ini, hotel mewah bintang lima milik keluarga Candhana akan menjadi saksi terikatnya cinta kasih Ayana dan Diptha. Banyak orang yang mendukung pernikahan mereka, ada pula yang iri dan cemburu melihat dua insan cantik dan tampan dipersatukan menjadi satu. Banyak pria dan wanita yang ingin berada di posisi mereka saat ini. "Ya ampun, Anda sangat cantik Nona," puji merias wajah dan rambut ketika melihat Ayana sudah siap menemui pangerannya yang sudah menunggu di depan sana. "Terima kasih," jawab Ayana sambil tersenyum ramah. Dengan
Entah apa yang sudah Diptha lakukan semalam yang jelas dia tidak pulang kembali ke Hotel setelah dia mengetahui hal yang mengejutkan semalam. Ayana yang baru saja selesai mandi tampak sedang duduk di kursi dengan hidangan sarapan tepat di hadapannya, kedua matanya tertuju kepada sebuah pantai yang menghampar luas di luar jendela besar sana. Pikiranya di penuhi dengan ke khawatiran dan juga kegelisahan tentang Diptha yang akan menerimanya atau justru malah melepaskannya setelah Diptha tahu kalau Ayana tidak sesuai dengan apa yang suaminya itu bayangkan. Apa yang akan di katakan orang jika baru satu malam saja menikah Ayana bercerai? Dan bagaimana bayi yang ada dalam kandungannya? Lamunan Ayana buyar ketika dia mendengar seseorang masuk dan membuka pintu, Ayana menoleh dan melihat ternyata yang datang itu suaminya. "Kamu pulang, Mas?" tanya Ayana disertai dengan senyumanya yang hangat. Diptha tidak menjawab sama sekali, dia malah masuk ke dalam kamar dengan raut wajahnya yang dingin
Semua mata tertuju kepada Ayana, tidak sedikit pengunjung Mall secara diam-diam mengambil foto dan video Ayana yang tengah berbelanja dengan ibu mertuanya. Ada yang senang melihat Ayana seorang selebriti terkenal secara langsung, ada juga yang iri melihat Ayana yang hidupnya dirasa sempurna. Namun, kekaguman mereka tiba-tiba berubah ketika ada sebuah artikel yang mengatakan kalau hubungannya dengan suaminya hanya sebatas bisnis dan tidak ada cinta di antara mereka. Sontak hal tersebut pun membuat kaget Hanna dan Septha selaku orang yang selama ini kenal kepada Hanna. "Mbak, kenapa orang-orang usil seperti ini sangat cepat membuat opini yang buruk?" tanya Septha."Aku juga enggak tahu, mungkin mereka iri karena setelah menikah dengan keluarga Chandana karir Ayana akan semakin melejit," jawab Hanna yang masih membaca dengan teliti artikel tersebut, "apa yang harus aku lakukan dan bagaimana caraku memberitahu Ayana mengenai berita ini?""Sulit Mbak, lihat saja penjagaan yang dilakukan
Entah apa yang sudah Diptha lakukan semalam yang jelas dia tidak pulang kembali ke Hotel setelah dia mengetahui hal yang mengejutkan semalam. Ayana yang baru saja selesai mandi tampak sedang duduk di kursi dengan hidangan sarapan tepat di hadapannya, kedua matanya tertuju kepada sebuah pantai yang menghampar luas di luar jendela besar sana. Pikiranya di penuhi dengan ke khawatiran dan juga kegelisahan tentang Diptha yang akan menerimanya atau justru malah melepaskannya setelah Diptha tahu kalau Ayana tidak sesuai dengan apa yang suaminya itu bayangkan. Apa yang akan di katakan orang jika baru satu malam saja menikah Ayana bercerai? Dan bagaimana bayi yang ada dalam kandungannya? Lamunan Ayana buyar ketika dia mendengar seseorang masuk dan membuka pintu, Ayana menoleh dan melihat ternyata yang datang itu suaminya. "Kamu pulang, Mas?" tanya Ayana disertai dengan senyumanya yang hangat. Diptha tidak menjawab sama sekali, dia malah masuk ke dalam kamar dengan raut wajahnya yang dingin
Ayana menyetuji perjodohan yang direncanakan oleh ibunya, dia bersedia menikah dan menjadi istri dari seorang pengusaha muda yang bernama Diptha Candhana berusia 32 tahun. Setelah menyiapkan beberapa persiapan pernikahan mulai dari gaun pernikahan, undangan, cincin kawin, hari ini Ayana Birdie akan dipersunting oleh seorang pria yang sangat dia sukai yaitu Diptha Candhana. Pernikahan mereka berdua digadang-gadang akan menjadi sebuah pernikahan termewah tahun ini, hotel mewah bintang lima milik keluarga Candhana akan menjadi saksi terikatnya cinta kasih Ayana dan Diptha. Banyak orang yang mendukung pernikahan mereka, ada pula yang iri dan cemburu melihat dua insan cantik dan tampan dipersatukan menjadi satu. Banyak pria dan wanita yang ingin berada di posisi mereka saat ini. "Ya ampun, Anda sangat cantik Nona," puji merias wajah dan rambut ketika melihat Ayana sudah siap menemui pangerannya yang sudah menunggu di depan sana. "Terima kasih," jawab Ayana sambil tersenyum ramah. Dengan
Sesuai dengan permintaan sang ibu malam ini Ayana bertemu dengan seorang pria pilihan ibunya yang akan dijodohkan dengannya. Pria tersebut tampaknya tahu kalau wanita yang akan di kunjungi adalah seorang selebritis terkenal, sehingga dia memesan tempat makan malam di sebuah ruangan VIP yang tertutup dan dijaga ketat oleh para petugas keamanan, tidak sembarangan orang bisa masuk di tempat makan tersebut yang tempatnya di hotel bintang lima yang berada di tengah kota Bandung.Ayana terlihat berpakaian rapih, cantik dan anggun. Dia memakai midi dress berwarna hitam, sepatu high heels hitam dan tas merah tua yang elegan, tidak hanya itu dia juga memakai riasan wajah yang terlihat sexy terlihat dari warna lipstik yang dia gunakan berwarna merah darah."Nona Ayana Birdie?" tanya salah seorang pria berpakaian rapi berdasi seorang Manager Hotel."Iya, saya.""Mari ikut saya, Nona," ajaknya dengan sangat ramah.Tidak lama Ayana berhenti di depan sebuah pintu tinggi yang sudah ada dua penjaga d
Ayana tidak mau difitnah begitu saja oleh artis baru terkenal tersebut, dia harus menunjukan siapa dia sebenarnya kepada artis baru itu. Kebetulan dan sepertinya dewi fortuna baru saja berpihak kepadanya, Ayana harus beradegan dengan Briana secara langsung, di adegan tersebut menceritakan Ayana harus menunjukan rasa marahnya kepada Briana dan katanya amarah itu harus terlihat natural dan memuncak."Camera! Rol! Action!" teriak Pak Sutradara menandakan Ayana harus memulai keahliannya untuk berakting.Ayana menatap kedua mata Briana dengan sangat tajam, dengan luka yang ada di wajah dan sekujur tubuhnya dia mulai menampar wajah Briana. Bepura-pura melayangkan tamparan keras tidak dilakukan oleh Ayana, dia melakukan tampan keras itu secara nyata dan membuat Briana benar-benar merasakan sakit dan perih di pipinya."Awh sakit," rintih Briana membuat pengambilan gambar kali ini gagal."Briana, seharusnya kamu jangan merintih kesakitan seperti itu. Tidak ada dialog 'awh sakit' di naskah!" ko
Satu minggu sudah Ayana berada di Rumah Sakit dan hari ini Ayana sudah bisa pulang dengan kondisi tubuh yang terasa sehat. Atas bantuan dari Dokter Lingga, Ayana berhasil mengatasi berita mengenai kesehatannya yang simpang siur yang ada di luar sana dan atas bantuan dari Dokter Lingga juga Ayana hanya mengonsumsi obat-obat khusus Ibu hamil selama berada di Rumah Sakit. Setelah hampir satu minggu ini dan selama berada di rumah sakit, Ayana sudah memutuskan dan bertekad dengan sangat yakin kalau dia akan mempertahankan bayi yang ada dalam kandungannya. Ayana tidak mau menambah dosa dengan menggugurkan janin tersebut. Ayana sangat yakin pasti dia memiliki jalan keluar untuk mengatasi masalah yang akan terjadi kepada dirinya di kemudian hari. “Hari ini kamu istirahat saja. Jika kesehatanmu sudah mulai pulih, kamu bisa melanjutkan syuting yang sempat tertunda,” kata Hanna. “Iya Mbak, mungkin besok aku sudah siap untuk kembali syuting.”
Beberpa menit kemudian Ayana masih terbaring di sebuah sofa, pandangannya yang masih buram berusaha mencoba melihat sekeliling dan dia melihat Septha tengah duduk di samping dirinya. Septha mencoba menyadarkan Ayana dengan minyak angin yang dia genggam, tercium dari baunya yang khas dan menyengat.“Hari ini kan jadwal pemeriksaan Ayana, kenapa kau tidak membawanya?” tanya Hanna yang tengah mengomeli Septha.“Iya, tapi Mbak Aya menolak untuk melakukan pemeriksaan katanya masih banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan,” sahut Septha.Ditengah pendengaran yang masih samar Ayana mendengar perdebatan tersebut. Dia langsung bangun dan berkata, “Sudah kalian jangan berdebat. Ini semua salahku.”“Ayana, kamu pasti kelelahan. Kita ke Rumah Sakit sekarang,” ajak Hanna yang begitu khawatir terlihat dari raut wajahnya.Ayana sudah tidak bisa menolak lagi, kali ini dia harus segera pergi ke Rumah Sakit untuk memeriksakan semua kesehatan tubuhnya. Ayana yang sering meminum wine, sudah
Satu Bulan Kemudian Kilatan cahaya lampu dari sebuah kamera seorang Kameraman sudah menjadi pemandangan biasa bagi Ayana. Tahun ini dia kembali mendapatkan penghargaan sebagai Artis terbaik yang sudah pasti malam ini para Wartawan tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk mewawancarai Ayana dan lain sebagainya. Bukan sebuah mimpi bagi Ayana, tetapi itulah kenyataannya. Dia Ayana Birdie seorang Artis papan atas yang tengah terkenal tahun ini. “Bagaimana perasaan Anda ketika kembali mendapat penghargaan di tahun ini?” tanya salah satu Wartawan. “Pastinya aku sangat bersyukur dan bahagia atas semua yang telah aku raih,” jawab Ayana dengan senyuman ramahnya. Setelah menjawab beberapa pertanyaan wartawan Ayana segera masuk ke dalam mobil dibantu para Petugas Keamanan yang melerai jalannya dan juga langkah kakinya dari kerumunan para Wartawan dan Fans. Mustahil bagi Ayana menjawab semua pertanyaan Wartawan yang tidak ada habisnya, apalagi ketika ada yang bertanya ‘Kapan akan mengakhiri masa
Ayana sedang bersiap untuk pergi ke pesta makan malam yang diadakan oleh Pak Sutradara, hal tersebut membuat Ayana sibuk dan melupakan masalah semalam yang sampai saat ini masih belum dia ingat siapa pria tersebut. Dia pikir selama tidak ada perubahan dalam dirinya yang begitu jelas dan signifikan, dia rasa itu semua akan baik-baik saja. “Ya ampun Mbak Aya! Kamu masih belum siap juga? Pak Sutradara sudah menunggumu dari tadi,” kata Septha yang menerobos masuk ke dalam kamar hotel yang Ayana tempati. “Iya, iya. Ayo kita pergi sekarang,” sahut Ayana sambil sedikit merapikan kembali riasan wajahnya. Acara penutupan malam ini diadakan di sebuah restaurant mewah tepat pinggir pantai. Karena acara makan malam ini tidak diliput oleh media sama sekali, Ayana berani mengenakan baju seksi berwarna putih. Dia menggunakan pakaian berjenis one shoulder dress. Dress yang Ayana kenakan membuat satu sisi bahu yang mulusnya terbuka, apalagi potongan dress yang panjang membelah sampai atas lutut mem