Aurie bersama Yuri mendatangi sebuah ruangan istirahat di lantai delapan. Ruangan ini sudah menyiapkan dua buah gaun dan seorang tukang mekap yang sedang menunggu mereka."Aku sudah mekap, jadi kamu duduk dan biarkan tukang mekapnya merias wajahmu," ujar Yuri dengan semangat sambil menarik Aurie duduk di depan meja rias.Aurie langsung berdiri dari kursi seakan-akan kursinya sangat panas."Aku nggak pernah mekap, kamu juga tahu hal ini. Lagi pula, malam ini kamu datang kencan buta, aku seperti ini sudah cukup." Aurie merasa dirinya tidak perlu berpakaian terlalu cantik untuk merebut perhatian Yuri.Yuri menahan Aurie untuk duduk kembali sambil berkata, "Kalau kamu nggak mekap, kamu juga nggak boleh masuk. Kamu tahu tempat ini harus dihadiri dengan pakaian formal. Kamu pakai pakaian seperti ini sangatlah nggak sopan."Setelah mengatakannya, Yuri pun tidak membiarkan Aurie menolak lagi, dia langsung menyuruh tukang mekapnya untuk mulai merias.Tukang mekap itu sangat profesional, dia bah
"Elon!" Yuri bukanlah orang yang sabar, cara bicaranya bahkan terdengar seperti mau merobek mulut Elon.Aurie buru-buru menahan Yuri dan berkata, "Yuri, kamu jangan terjebak dalam jebakannya!""Dengarkan saja mulutnya yang nakal itu!" Sifat Yuri sangat pemarah, dia paling benci mendengar Aurie dihina."Nona Yuri?" Di saat mereka bertiga sedang bertengkar, seorang pria asing tiba-tiba menghampiri mereka."Siapa kamu?!" Yuri yang sedang mengamuk pun melampiaskan ke semua orang selain Aurie.Pria muda yang datang juga memakai setelan jas dengan wajah yang tampan dan lumayan tinggi."Namaku Eldric Wilianto, aku dikenalkan oleh Bibi Miranda," ujar Eldric dengan sangat sopan. Dia tidak tahu apa yang terjadi, tapi melihat keponakan dari Miranda ditindas, dia pun langsung datang.Elon tahu kalau Keluarga Santono adalah keluarga yang kaya, bahkan punya relasi yang luas, ditambah lagi bibinya Yuri si Miranda yang menikah dengan keluarga berkuasa.Di masa kuliah, kalau bukan karena Elon tertarik
Aurie mendorong Yuri dan Eldric untuk segera duduk, lalu sendirian ke area minuman.Pesta malam ini berbentuk prasmanan, minuman yang dipilih ada banyak jenis. Aurie melihat-lihat, dia merasa di tempat seperti ini lebih cocok membawakan sampanye wanita untuknya.Ketika mengambil minuman, Aurie mendengar dua wanita yang berbicara melewatinya."Jangan minum lagi! Ayo cek mekap dulu.""Kenapa? Apa mekapku hancur?""Malam ini direkturnya Grup Imanuel juga datang! Apa kamu nggak ingin memberikan kesan untuknya?""Direkturnya Imanuel?"Aurie melihat ekspresi kedua wanita yang sangat semangat. Kalau tidak ada orang di sekitar, mungkin kedua wanita itu akan semangat hingga melompat-lompat.Aurie berpikir mungkin yang mereka maksud adalah direkturnya Grup Imanuel.Aurie tahu kalau Grup Imanuel adalah perusahaan terbesar di Kota Biantro, menurut informasi mereka punya cabang hingga seluruh dunia.Namun, Aurie tidak tahu bagaimana wajah Keluarga Imanuel, namanya dan lain-lain.Aurie dan orang-ora
"Orang sepertimu bergabung dengan Grup Imanuel hanya akan mengotori mereka!" jarak Aurie sangat dekat dengan Elon. Dalam kondisi yang mendesak, Aurie langsung membuang ludah ke matanya Elon.Elon yang tidak berwaspada sama sekali langsung memejamkan matanya saat diludahi oleh Aurie.Aurie menggunakan kesempatan ini mendorong Elon kemudian berlari keluar!Saat Aurie berlari ke arah pintu, kebetulan pintu balkon terbuka dari luar dan Aurie pun tidak sengaja menabrak orang itu.Suara detak jantung dan suhu yang tidak asing! Aurie pernah merasakannya di pasar bunga."Apa kamu baik-baik saja?" Nathan menunduk dan memeluk Aurie yang ketakutan dan menabrak ke dalam pelukannya.Aurie ketakutan hingga tubuhnya menggigil! Kedua tangannya terus memegang jas Nathan, dia bahkan berkata dengan gemetar, "Pak Nathan .... Tolong aku ... tolong ... tolong aku ....""Iya." Nathan tidak tahu apa yang terjadi, dia hanya melihat ada orang yang diseret ke balkon.Meskipun mereka baru berkenalan beberapa hari
Elon tercengang sesaat ketika mendengar nama Philip, tapi dia langsung menyadari sesuatu! Dia baru sadar ternyata dirinya melakukan kesalahan fatal! Mungkin saja aksi dia hari ini akan merusak jenjang kariernya."Kamu ...." Elon dalam sesaat kehabisan kata-kata. Elon tidak pernah bertemu dengan Philip, tapi dia tahu Philip itu siapa.Perusahaan sebesar Grup Imanuel memiliki ribuan karyawan, Elon hanya karyawan magang cerdas yang baru direkrut oleh departemen teknik informatika.Dengan statusnya Elon, jangankan tidak bisa bertemu dengan Nathan dan Philip, Elon bahkan jarang bisa bertemu dengan manajer departemennya.Jadi singkat cerita, orang yang bisa memerintah Philip hanya ....Elon sangat tidak puas! Dia tidak menyangka Aurie bisa mendapatkan pasangan sehebat ini!"Pak Philip, aku ...."Philip malah tidak memberikan Elon kesempatan untuk menjelaskan, dia langsung menyelang dan berkata, "Semua tunggu proses selanjutnya saja dan tergantung suasana hati Direktur."Kata-kata ini seakan-
Dibandingkan dengan Jayden yang hanya bisa menyuruhnya menahan emosi dan meminta maaf, Aurie merasa sangat tersentuh dengan Nathan yang mengajarinya melawan.Melihat Aurie yang sangat lemah, Nathan langsung mendatangi sisi Aurie untuk menggendongnya turun dari mobil.Namun, Aurie tidak ingin merepotkannya lagi, juga tidak ingin berinteraksi terlalu dekat dengannya.Sebenarnya Aurie ingin mencoba berjalan sendiri, tidak disangka Aurie yang baru turun dari mobil bahkan hampir jatuh kalau bukan karena ada Nathan yang memapahnya."Kamu bisa sok hebat dalam hal seperti ini!" ujar Nathan dengan tidak senang, tapi nadanya sangat lembut. Dia pun tetap berjongkok dan menggendong Aurie.Dikarenakan rok Aurie terlalu pendek, Nathan menutup pahanya dengan jas.Saat Nathan menggendong Aurie berjalan ke arah lift, Nathan baru merasakan kalau Aurie sangat ringan seakan-akan bisa ditiup oleh angin."Aurie, kulihat biasanya kamu makan lumayan banyak, kenapa kamu begitu kurus? Apakah lambungmu nggak seh
Ini pertama kalinya Nathan diberi pertanyaan direktur Grup Imanuel tampan atau tidak. Sejujurnya, Nathan merasakan rasa dicekik. Bagaimana dia akan menjawab Aurie?Mengesampingkan topik uang, Nathan merasa percaya diri dengan ketampanan yang tidak akan meninggalkannya hingga umur 80 tahun.Maka itu ...."Bagaimana menurutmu?" Nathan tidak menjawab, dia melainkan bertanya kembali karena dia ingin tahu bagaimana gambaran dirinya dalam pemikiran Aurie.Aurie malah langsung menjawab, "Dia pasti tua dan jelek! Lihat saja semua orang kaya di berita, apa ada yang tampan? Kuberi tahu kamu, tuhan sangat adil, dia akan menutup penampilanmu untuk meningkatkan kemampuanmu."Nathan terdiam lagi, tapi dia masih menanyakan, "Apakah nggak ada pria yang tampan dan kaya? Misalkan direkturnya Imanuel ...."Mungkinkah? Hanya cerita novel dan drama yang berani menulis cerita seperti itu hanya untuk memenuhi tipe ideal di pikiran masyarakat, kenyataannya jarang ada orang seperti ini."Nathan merasa dirinya
Tuan Muda di Keluarga Imanuel sangat banyak, kalau semua sepupu dan anak kandung digabung totalnya ada sembilan. Masyarakat memberikan mereka panggilan yang berbeda, tapi yang disebut "bapak" hanya Nathan seorang saja.Mungkin Yuri hanya mendengar mereka menyebut "Tuan Muda Keluarga Imanuel sudah datang" tanpa memedulikan siapa orang tersebut dan langsung salah paham kalau orang itu adalah direkturnya Grup Imanuel."Aurie, apakah ada kemungkinan lain kalau direktur yang disebut temanmu ini adalah pria yang muda?" Nathan berusaha mengoreksi kesan Aurie. "Lihatlah, Yuri bilang nggak setampanku, tapi lumayan keren. Dia nggak mungkin bilang pria tua itu keren, 'kan?"Nathan merasa Aurie sudah meyakinkan kalau direkturnya Grup Imanuel adalah pria tua yang jelek, maka itu dia memperbesar foto dan hanya memperhatikan pria tua yang paling mencolok.Setelah diberi saran oleh Nathan, Aurie baru menyadari maksud dari kata-kata Yuri. Dia mengambil ponselnya dan membalas, "Yang mana direkturnya Gru