Share

Bab 43

Wajah Lestari merah padam ketika sang suami melepaskan tautan bibir mereka berdua.

Kemudian lelaki itu membisikkan sesuatu yang membuat aliran darah sang wanita terasa berdesir hangat dan seketika saja membuat tubuhnya terasa bergetar. "Ba–baik, M–Mas," sahutnya dengan sangat lirih hampir tak terdengar.

"Saya pergi." Rayyan pun berbalik dan berjalan dengan cepat.

Lestari seakan membeku di tempatnya berdiri. Bisikkan Rayyan tadi masih terngiang di telinganya. "Nanti malam saya mau kamu lagi."

Tanpa sadar kedua ujung bibir wanita muda nan jelita itu tertarik ke atas. Jujur, ia juga menginginkan sentuhan Rayyan seperti tadi malam yang membuatnya merasa melayang ke angkasa. Bahkan ucapan kata 'sayang' dari lisan Rayyan ketika sedang bersamanya semalam membuatnya terbang ke awang-awang.

"Nya!"

"Eh, Bi? Mmm ... Mas Rayyan mana?" Lestari terkesiap ketika Nunung memegang lengan dan menegurnya. Ia langsung teringat tadi kalau Rayyan hendak pergi berangkat kerja, tetapi mengapa lelaki it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status